WAWASAN 24 Maret 2015

Page 16

BPK Nilai Pemkab Blora Lemah Kelola Aset

Selasa Pahing, 24 Maret 2015

BLORA– Pemerirntah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) mulai serius menata aset daerah dengan pengadministrasian sebaik mungkin. Langkah ini diambil, setelah Pemkab dinilai kurang bagus

(lemah) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam pengelolaan aset. “Sudah kami programkan perbaikan adminsitrasi asset daerah, karena jumlahmya sangat banyak, butuh waktu dan bertahap,” jelas Kepala DPPKAD Kabupaten Blora H Gunadi, Senin (23/3). ■ K9-Tj

■ Penertiban Terkendala Perda

Penambang Liar Bebas Beroperasi BLORA– Praktik penambangan liar bahan galian C di Blora masih bebas beroperasi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak bisa menertibkan, lantaran tidak memiliki payung hukum (perda), sehingga jumlah penambang liar terus bertambah yang kini mencapai 276 lokasi penambangan. Padahal Pemkab selama ini tidak pernah mengeluarkan izin untuk penambangan tanah merah, tanah uruk, bahan keramik, pasir kuwarsa, pasir hitam, bahan kapur dan bahan tambang lainnya yang masuk galian golongan C, setiap hari ditambang secara illegal di banyak kawasan. “Penambang liar terus beroperasi, eksploitasi galian C yang kini jumlahnya sekitar 275 penambang, dan selama ini tidak memberikan kontribusi pada daerah,” tandas Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Blora H Setyo Edy, Senin (23/3). Dia menjelaskan, perizinan galian C menjadi kewenangan

Pemerintah Provinsi (Pengprov) Jawa Tengah, dan kini sedang dilakukan koordinasi dengan institusi terkait dari Kepolisian Daerah (Polda) untuk turun menertibkan, khususnya penambang dengan menggunakan alat berat/bermesin. “Polda segera turun menertibkan penambang liar di sejumlah daerah, nanti juga akan turun di Blora, maka kami himbau agar penambang bermesin, alat berat dan sejenisnya segera menarik peralatannya,” tandas Setyo Edy. Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Blora Purwanto menyatakan, kalau pihaknya (BPMPP) belum pernah me-

SOSOK Ratu Kalinyamat TIDAK pernah terlintas dalam benak Regina Lulu Fani untuk menekuni dunia model. Namun saat mengawalinya, dia justru mendapat kado istimewa. Siswa kelas 11 SMK 3 Jepara ini mendapatkan kejutan saat terpilih menjadi pemeran Ratu Kalinyamat pada kirab hari jadi ke-466 Jepara. Sebab menjadi pemeran Ratu Kalinyamat dalam acara ini, memiliki nilai prestis tersendiri di kalangan model lokal di Kabupaten Jepara. Tahu bahwa Ratu Kalinyamat adalah tokoh besar yang hari penobatannya sebagai penguasa Jepara dijadikan sebagai hari jadi Jepara, Fani merasa begitu tersanjung mendapat kepercayaan ini. Apalagi, katanya, dalam sejarah Jepara , Ratu Kalinyamat adalah pemimpin perempuan yang tegas, berwibawa, dan berani. Karena itu, dirinya berjanji akan melakukan tugas itu dengan sebaik-baiknya. “Saya baru sebulanan ini mulai menekuni dunia modeling. Tidak percaya rasanya jika bisa terpilih untuk memerankan tokoh Ratu Kalinyamat. Padahal dalam audisi yang dilakukan untuk memilih pemeran tokoh ini, pesertanya banyak. Jadi lebih bersemangat rasanya,” ujar gadis kelahiran 1 Oktober 1998 ini.■ Budi Santoso-Tj

Operasi Dadakan Tangkal ISIS PEKALONGAN- Polres Pekalongan Kota terus menggelar razia dadakan untuk mempersempit ruang gerak kelompok maupun pendukung gerakan radikal ISIS, Senin (23/3). Setelah beberapa jalan protokol yang dinilai rawan, giliran terminal bus menjadi sasarannya. Razia dengan menurunkan puluhan anggota Satlantas, Satuan Sabhara, Sat Res krim, Sat Intelkam, hingga Sat Binmas hingga menjelang dinihari menilang lima mobil, karena tidak memiliki kelengkapan surat. Kapolres Pekalongan Kota AKBP Luthfie Sulistiawan, melalui Kasubag Humas AKP Dwi Nugraha menuturkan, razia dilakukan untuk mepersempit ruang gerak penyebaran paham dan gerakan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) maupun berbagai rindak kriminalitas lainnya. Mengingat wilayah Jawa Tengah menjadi salah satu kantong perekrutan kelompok radikal yang mendukung ISIS. “Razia ini untuk mengantisipasi dari dini berkembangnya faham ISIS di wilayah hukum Pekalongan,” katanya. Polisi menfokuskan pemeriksaan terhadap mobil-mobil pribadi dan mobil boks maupun sepeda motor untuk barang yang dibawa maupun penumpangnya. K28-Tj

ngeluarkan izin tambang galian C, lantaran menjadi kewena-ngan Pemprov. “Kami tidak pernah buat izin, karena perizinannya ada di P e m p r o v , ” tambahnya. ■ Tunggu Pemprov

Sementara itu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blora Sri Handoko membe-narkan, saat ini institusinya tidak bisa menertibkan tam-bangtambang liar yang ber-operasi di banyak lokasi, kare- na tidak ada Perdanya. “Pa-yung hukumnya adalah Perda, padahal Perdanya tidak ada,” katanya. Kepala ESDM Setyo Edy menambahkan, Pemkab Blora sudah memiliki peratuan bupa-

tui (Perbup) ijin usaha pertambangan Nomor 22 tahun 2012, juga Perbup perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Nomor 2 tahun 2011. Namun, tambahnya, produk itu tidak bisa untuk menarik retribusi atau menindaknya, sehingga saat ini ratusan penambang liar beroperasi di banyak lokasi. “Untuk penertiban, Pemkab menunggu Pemprov,” katanya lagi.■ K9-Tj

TAK BERIZIN : Aktivitas penambang liar tanah merah bahan keramik di kawasan atas (perbatasan Blora-Rembang) di Desa Ngampel, Kecamatan Blora. ■ Foto : Wahono-Tj

Operasi di Kawasan Tertib Lalu-lintas PEMALANG- Masih seringnya pengguna jalan seperti bus dan truk yang menerobos jalur protokol Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalur kawasan tertib lalu lintas (KTL), mulai disikapi secara tegas oleh Satuan Lalu Lintas Polres Pemalang. Sejumlah pengemudi sepeda motor yang seenaknya memutar dengan menerobos median jalan dan truk yang parkir sembarangan, juga tak luput dari tindakan tegas petugas. Kapolres Pemalang AKBP Dedi Wiratmo SIK melalui Kasatlantas AKP Arfan Sipayung SIK, seperti disampaikan KBO Lantas Iptu Nurdinowo, Senin (23/3) di sela kegiatan mengatakan, sesuai aturan, bus maupun truk dilarang masuk kota, namun mereka harus melalui jalur yang sudah disediakan yakni lingkar Selatan. Begitu pula untuk sepeda motor juga sudah disediakan potongan-potongan median jalan yang khusus untuk berputar agar tidak mengganggu lalu-lintas, namun kenyataanya masih banyak yang melanggar. “Untuk itu kita lakukan penertiban di mana dalam satu hari rata-rata jumlah pelanggar yang terjaring mencapai 10-15 pelanggar. Untuk pelanggaran yang mereka lakukan ada sejumlah tindakan yang dilakukan mulai dari teguran untuk yang ringan hingga berupa pemberian surat tilang,” tegasnya.

■ Dilakukan Terus Kegiatan penertiban untuk meningkatkan kedisiplinan para pengguna jalan akan dilakukan secara terus menerus, untuk kawasan KTL sendiri di Kabupaten Pemalang selain Jalan Jendral Sudirman juga ada Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pemuda. Meski demikian diluar jalur KTL pun setiap pengguna jalan harus mentaati peraturan yang berlaku demi untuk menjaga keselamatan bersama. Seperti diketahui selama ini Jalan Jendral Sudirman Pemalang merupakan jalur tersibuk, sebab selain merupakan jalur utama juga merupakan pusat perdagangan dimana terdapat pertokoan disetiap tepi jalan. Ironisnya ratarata mereka tidak mempunyai lahan parkir sendiri, sehingga bongkar barang akan memakan ruas jalan yang seharusnya untuk arus lalu lintas, belum ditambah dengan banyaknya kendaraan yang parkir padahal lebar jalan sangat terbatas.■ Obo-Tj

MELANGGAR :Seorang petugas Satlantas Polres Pemalang saat menindak salah satu sopir truk yang melanggar lalu-lintas, di jalur kawasan tertib lalu-lintas Jalan Jenderal Sudirman, Senin (23/3). ■ Foto : Probo Wirasto-Tj

Longsor Hantam 4 Rumah di Kismantoro WONOGIRI- Tanah longsor terjadi di Dusun Gupakan RT 02 RW 3 Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Minggu (22/3) malam, merusak empat rumah milik warga, namun tidak ada korban jiwa. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (lakhar BPBD) Bambang Haryanto, saat di-

temui Wawasan Senin (23/3) membenarkan adanya kejadian tersebut. ‘’Tanah longsor tersebut terjadi pada pukul 20.30 karena tanah tidak mampu menampung air hujan yang mengguyur wilayah kecamatan Kismantoro sejak Minggu (22/3) siang,’’ kata Bambang. Longsoran tanah, lanjutnya, awalnya merobohkan tiang

listrik jalur Kismantoro-Pacitan, yang terpasang di Desa Pucung, Kismantoro. Selang beberapa jam kemudian, longsoran tanah menjebol dinding rumah milik Tarmin (60), merobohkan dapur rumah milik Cipto (39), serta menjebol dinding rumah milik Gimin (40) ketiganya warga Gupakan RT 02 RW 7, Desa Pucung. Tak hanya itu, longsoran tanah ju-

ga merusak rumah milik Kalim (75) warga Dusun Gandring RT 01 RW 4 Desa Pucung, Kismantoro. ‘’Tadi (Senin pagi), kami telah memberangkatkan satu tim dari BPBD untuk datang ke lokasi sambil membawa bantuan logistik untuk korban bencana,’’ kata Bambang. ■ Pm-Tj

Sisihkan Gaji, Polisi Rutin Bagikan Nasi Bungkus untuk Tukang Becak BATANG- Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar, jajaran Polres Batang rutin membagikan nasi kotak kepada tukang becak, tukang ojek, tukang parkir, dan tukang koran yang biasa mangkal di pusat kota Batang. Ratusan nasi bungkus ini bersumber dari polisi yang menyisihkan sebagian kecil gajinya bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya itu, Polres Batang juga memiBAGIKAN NASI KOTAK : Jajaran Polres Batang membagikan nasi kotak kepada tukang becak, ojek, parkir, dan tukang tukang koran di Batang Kota, kemarin pagi. ■ Foto : Hadi Waluyo-Tj

liki program Senin Beramal dan Jumat Berinfak, dimana uang yang terkumpul dari kedua program ini diberikan kepada warga yang membutuhkan atau untuk membantu rehab masjid di sekitar Kabupaten Batang. Pembagian ratusan nasi bungkus tersebut mulai dilakukan jajaran Polres Batang, Senin (23/3) pagi. Sejumlah petugas blusukan ke sudutsudut di kota untuk membagikan nasi kotak tersebut secara langsung. Tak pelak, pembagian nasi bungkus tersebut disambut oleh para tukang becak, ojek, parkir, dan tukang koran, yang pagi itu sebagian besar belum sempat sarapan.

Tukang becak bernama Slamet (55) warga Kelurahan Kasepuhan ini mengaku senang mendapatkan nasi kotak dari jajaran Polres Batang. Ia mengaku hingga pukul 07.00 WIB kemarin belum mendapatkan penumpang. Ia mengharapkan, agar kegiatan pembagian nasi bungkus tersebut rutin dilakukan oleh Polres Batang. “Alhamdulillah senang bisa mendapatkan nasi untuk sarapan. Dari tadi saya juga belum narik (mendapat penumpang),” tuturnya. ■ Jalin Kemitraan Kanit Obvit Satuan Sabhara Polres Batang, Ipda Marsono, mengatakan, meskipun apa

yang dibagikan tidak terlalu mewah dan banyak, namun nasi kotak yang diberikan itu merupakan salah satu bentuk kepedulian jajaran kepolisian terhadap masyarakat sekitar. Ia mengharapkan agar kemitraan antara polisi dengan masyarakat akan terjalin dengan baik, sehingga kondusivitas dan ketertiban di Kabupaten Batang akan tetap terjaga dengan baik. “Insya Allah kegiatan seperti ini akan rutin kita lakukan. Dengan menyisihkan sebagian kecil gaji kita, kita akan terus mengupayakan agar kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan. Mohon doanya dari semua pihak,” ujarnya. ■ haw-Tj


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 24 Maret 2015 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu