Sabtu Pon, 28 Februari 2015
■ Sosialisasi Narkoba
Pelatihan Lebih Efektif KETILENG- Upaya pencegahan bahaya narkoba akan lebih efektif jika dibarengi dengan pelatihan dan praktik secara langsung oleh para pelajar. Hal itu disampaikan Psikolog Undip Hastaning Sakti saat memberikan Pelatihan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi ratusan siswa MTs 1 Semarang, Jumat (27/2). Menurutnya, dengan pelatihan secara langsung, akan merangsang siswa untuk lebih aktif daripada sekedar duduk mendengarkan ceramah. “Kalau mendengarkan ceramah pasti bosan sehingga apa yang disampaikan nara sumber tidak dapat dicerna dengan optimal. Karenanya, perlu dibuat pelatihan seperti ini,” terangnya. Dijelaskan, dirinya mengajak serta relawan dari Diponegoro Care Center (DCC) yang merupakan lembaga dibawah naungan Pusat Penelitian Undip untuk membantu siswa melakukan pelatihan. Mereka dibagi dalam kelompok-kelompok tertentu dengan tema berbeda semisal Bahaya Narkoba vs Sangsi Pengguna di MTsN,
Merokok ; untung dan ruginya bagi remaja, Antara Tolak Pergaulan Bebas dengan Gaul yang Prestatif, ataupun Safety Riding, Sopan di jalan vs Ugalugalan. Diharapkan, siswa tidak hanya sebagai pendengar pasif yang menerima ceramah dari narasumber tapi juga ikut dilibatkan dalam penyampaian materi. Kegiatan dalam bentuk pelatihan akan merangsang kognis, afeksi dan psikomotorik siswa sehingga lebih mudah untuk dipahami dan memberikan pengalaman karena mereka terlibat langsung. “Diharapkan melalui partisipasi aktif dan terlibat langsung akan menghindarkan siswa dari kejenuhan. Siswa juga akan lebih mudah memahami, menerima dan mengingat materi pelatihan karena mereka diajak terlibat dalam setiap tugas-tugas yang diberikan,” tukasnya. Wakapolsek Tembalang AKP Pujo Srianto bersama Ka-
HUT Ke 63 Korps Hukum TNI AD PLEBURAN - Korps Hukum TNI AD, 1 Maret mendatang merayakan HUT Ke-63. Di jajaran Kodam IV Diponegoro (Kumdam IV Diponegoro), ulang tahun tersebut ditandai dengan beberapa kegiatan antara lain anjangsana ke sesepuh Kumdam IV Diponegoro, Donor Darah, Karya Bhakti dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal Semarang. Kepala Kumdam IV Diponegoro, Kolonel CHK (K) Sri Widyastuti setelah bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam peletakan karangan bunga di TMP Giri Tunggal, Jumat (27/2)kemarin, mengatakan bahwa peringatan akan berlangsung secara sederhana, selain dengan menyelenggarakan upacara di Markan Kumdam IV Diponegoro juga akan digelar Tasyakuran di Banaran Kabupaten Semarang pada Minggu (1/3) besok. “Kami berharap dengan pe-
ringatan ini para prajurit mampu meningkatkan profesionalitas sesuai fungsinya sebagai aparat penegak hukum di lingkungan TNI Angkatan Darat”, ungkap Kolonel CHK (K) Sri Widyastuti. Pihaknya selalu menjalin dan menjaga silaturahmi dengan para pendahulu keluarga besar Kumdam IV Diponegoro. Harapannya agar pengalaman para pendahulu bisa menjadi ilmu yang berharga . Tabur bunga yang dipimpin Kepala Kumdam IV Diponegoro juga diikuti seluruh prajurit yang masuk dalam jajaran Oditur Militer II /10 Semarang, Dilmil II/10 Semarang serta para istri ketiga angkatan. Rombongan ziarah juga melakukan tabur bunga di makam para mantan Pangdam IV Diponegoro, antara lain Mayjen TNI (Purn) Alm Soemitro, Mayjen TNI (Purn) Alm Soekotjo dan Letjen TNI (Purn) Alm HM Ismail.■ Weynes-rth
nit Lantas AKP Supardi juga berkesempatan memberikan paparan mengenai safety riding. Penyuluhan tata tertib berkendara perlu disampaikan kepada siswa karena makin banyak anak dibawah umur yang mengendarai kendaraan bermotor dan berkendaraan yang bisa membahayakan keselamatan dirinya. ■ Membosankan “Banyak anak muda saat ini yang sudah memiliki kendaraan sendiri meski sebenarnya usia mereka belum patut naik sepeda motor,” tukasnya. Pujo berharap, para siswa setingkat Sekolah Menengah Pertama agar tidak berkendara lebih dulu sebelum usia mereka masuk 17 tahun. Pasalnya, usia remaja mereka masih dalam kondisi labil sehingga saat berkendara dinilai belum terlalu bijak dewasa dan lebih rentan melakukan tindak pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran lalin ini biasanya terjadi karena mereka terbawa suasana dan pengaruh buruk rekan-rekan mereka. Selain itu, tindakan seperti ini dikhawatirkan juga dapat memicu aksi kriminalitas lainnya. “Hubungan narkoba dan pelanggaran lalin serta aksi kri-
■
EFEKTIF: Sejumlah siswa kelas VIII MTs 1 Semarang bersemangat saat berdiskusi tentang bahaya narkoba. ■ Foto: Nurul Wakhid-rth minaal sangat erat. Jika sudah mabok menggunakan narkoba, logika tidak akan berjalan sehingga mudah dipengaruhi untuk berbuat aksi kriminal,” tandasnya. Salah seorang siswa kelas
VIII MTs 1 Sopia Khaerunisa mengaku senang dengan bentuk pelatihan seperti ini daripada mendengarkan ceramah. Selain tidak membosankan, ia juga lebih mudah mengingat bahaya narkoba karena disam-
paikan dengan cara diskusi bersama teman.“Selain itu ada yel-yel yang dibawakan, itu menjadi pengingat mudah bagi kami akan bahaya narkoba,” pungkasnya.■ Hid-rth
Operasi Bibir Sumbing Gratis
Masih Terbuka 19 Pasien SEMARANG - Operations Manager RS Columbia-Asia Semarang, Dewi Febrianti mengatakan sampai Jumat (27/2) kemarin, sudah ada 41 orang yang mendaftar menjadi peserta atau pasien Operasi Bibir Sumbing dan Langit-langit Mulut. Dewi mengatakan, pihaknya masih akan menerima 19 pasien lagi sehingga bisa memenuhi jumlah 60 peserta yang direncanakan. Dewi menambahkan, jumlah peserta operasi direncanakan sebanyak 60 persen pasien bibir sumbing dan 40 persen pasien operasi langit-langit mulut. ‘’Pendaftaran dibuka sampai Sabtu (28/2) hari ini, dan berharap bagi masyarakat khususnya kurang mampu yang menderita bibir sumbing dan langit-langit segara mendafar,’‘ ujarnya kepada Wawasan, Jumat (27/2) kemarin. Dia menjelaskan, pihaknya akan menerima 19 orang lagi yang menjadi peserta operasi gratis yang akan dilaksanakan pada Jumat-Minggu (6-8/3)
mendatang. Dewi berharap, bagi yang ingin mendaftar bisa melalui di RS Columbia-Asia Semarang telepon 024-762999 Fax: 02486462099 atau bisa mengunjungi customercare.sema rang@columbiaasia.com dan www.columbiaasia.com. Atau juga bisa mengunjung di Kantor Suara Merdeka, Cempaka, dan Radio SSFM. Sementara itu, syarat menjadi peserta sendiri di antaranya membawa foto copy KTP orang tua, Kartu Keluarga (KK), akte Kelahiran, rekening listrik tiga bulan terkahir dan lebih khusus para calon peserta operasi bibir sumbing dan langit-langit, minimal usia sepuluh bulan sedangkan sumbing bibir usia lebih dari tiga bulan. ■ Mengganggu Dirinya berharap, kegiatan bakti sosial yang merupakan rangkaian HUT Suara Merdeka ke 65 ini atas kerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Columbia Asia-Semarang dengan Yayasan
Dr. Roy Hardjalukita, Sp PD Bhakti Indonesia, dan Tempo Scan berjalan dengan lancar. “Semoga dengan adanya operasi gratis ini, dapat membantu para penderita sumbing, khususnya bagi orang yang tidak mampu,” imbuhnya. Sementara Direktur Utama RS Columbia Asia Semarang Dr Roy Hardjalukita, Sp PD mengatakan jenis penyakit tersebut penting dilakukan untuk dilakukan operasi sedini mung-
kin. Sebab, panyakit ini dapat menghambat pertumbuhan seperti gigi, pencernaan makan terganggu, bahkan efeknya juga sampai pendengaran, karena antara bibir dan telinga saling terhubung. “Maka dari itu, bagi para orang tua yang memiliki anak penderita sumbing maupun penderita sumbing segera diobati, karena hal ini tidak hanya menyangkut bagi pertumbuhan. Akan tetapi juga menyangkut si penderita di lingkungan sekitar,” harap Dr Roy. Ia juga menambahkan bagi para ibu-ibu hamil berharap menghindari penyebab penyakit sumbing pada anak seperti kurang memberikan nutrisi, kekurangan asam folat , hamil pada usia tua, dan pengaruh obat-obatan. “Harapan kami dengan adanya operasi gratis ini, mereka bisa muncul kembali di lingkungan, yang dulunya merasa malu dengan temantemannya,” harap Dr Roy. ■ M13-rth
Waspadai Modus TPPU dan Narkoba
TABUR BUNGA: Prajurit melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal Semarang dalam rangka HUT Ke-63 Korps Hukum TNI AD dipimpin oleh Kakumdam IV Diponegoro Kol CHK (K) Sri Widyastuti, Jumat (27/2). ■ Foto:Weynes-rth
MUGASSARI - Indonesia dapat dikatakan darurat narkoba, sebab dampak penyalahgunaan narkoba sudah menyentuh ke berbagai kalangan terutama bagi remaja atau mahasiswa sebagai aset generasi bangsa. Hal senada juga pada kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU). Ada banyak modus yang dilakukan para pelaku kejahatan agar tindakan mereka tidak terlacak oleh aparat hukum. Cukup banyak kasus kasus TPPU yang muncul dan menarik perhatian masyarakat, seperti kasus Ahmad Fatonah dalam kasus pengurusan kasus daging sapi im-
por ataupun Inong Malinda Dee yang melakukan penggelapan dana nasabah bank. ‘’Dalam kasus TPPU pada dasarnya sama, yaitu menyamarkan harta yang seolah olah didapatkan secara sah atau legal, padahal asalnya dari kejahatan,” papar Jaksa Efendi SH MH, dalam seminar Penerangan Hukum Tindak Pidana Narkoba dan TPPU, yang diselenggarakan antara Fakultas Hukum Unisbank Semarang dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah di Kampus Unisbank Mugas, Jalan Tri Lomba Juang Semarang, Kamis (26/2).
Dalam Pasal 1 ayat 1 UU No 25 tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang menyebutkan, pencucian uang merupakan perbuatan menempatkan, mentransfer, membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa keluar negeri, menukarkan, atau perbuatan lainnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau diduga merupakan hasil tindak pidana dengan maksud untuk menyembunyikan, atau menyamarkan asal usul harta kekayaan sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan yang sah.
■ Palsu Modus yang dilakukan pun beragam, seperti membuka rekening atas nama orang lain. Selanjutnya, digunakan untuk menyimpan uang hasil kejahatan atau mendirikan perusahaan bodong dengan melakukan transaksi palsu. “Seminar ini merupakan program rutin Kejati Jawa Tengah dengan beberapa kampus di Jawa Tengah. Tujuannya agar mahasiswa mempunyai peran penting sebagai salah satu aktor atau agen perubahan,’‘ jelas Jaksa Fungsional Kejati Jateng Donny Eko SHMH.■ rix-rth
Ilmu Lingkungan Undip Luluskan Tiga Doktor Baru PLEBURAN - Program Doktor Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana (PPs) Universitas Diponegoro (Undip) kembali meluluskan tiga doktor baru, yakni Dr RM Bagus Irawan ST MSi, Dr Drs Edy Suhartono MSi dan Dr Widi Astuti. Ketiganya berhasil mempertahankan disertasi masing-masing di hadapan para penguji yang diketuai Direktur PPs Undip, sekaligus Ketua Prodi Ilmu Lingkungan PPs Undip Prof Dr Ir Purwanto DEA di gedung Pascasarjana Undip Pleburan, Jumat (27/2). Mengusung disertasi berjudul ‘Prototype Catalytic Converter Menggunakan Material Berbasis Tembaga Untuk Mereduksi Emisi Gas CO Menjadi C Dan CO2 pada Motor Bensin’, Dr Bagus mengungkapkan dari penelitian yang dilakukan terbukti catalytic converter tembaga berlapis mangan memiliki kemampuan siginifikan dalam me-
nurunkan konsentrasi karbon monoksida (CO). “Industri otomotif perlu mempertimbangkan penggunakan catalytic converter sehingga emisi gas buang kendaraan bermotor khususnya yang menggunakan premium bisa dikurangi,” terang dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Semarang (Unimus) tersebut. Sementara, Dr Edy dibawah bimbingan promotor Prof Dr Ir Purwanto DEA dan ko-promotor Prof Dr Ir Suripin M Eng mengusung disertasi berjudul ‘Model Intrusi Air Laut Terhadap Air Tanah pada Akuifer Tertekan di Kota Semarang’. “Letak Kota Semarang berpotensi mengalami intrusi air laut, sehingga terjadi percampuran air laut dengan air tanah atau pencemaran air tanah oleh air laut,” papar pria kelahiran Surakarta 17 Juni 1960 ini.
Mengusung penelitian diskriptif kuantitatif, dirinya meneliti di populasi sumur bor dalam dan sampel sebanyak 41 titik selama dua tahun di beberapa daerah di Semarang, seperti Semarang Barat, Semarang Timur, Pedurungan, Gayamsari hingga Gajahmungkur. ‘’Dari hasil penelitian, diprediksi pada 2035 intrusi air laut mencapai 3,7 km dari garis pantai di jalur barat, sedangkan dari garis pantai di jalur tengah mencapai 4,6 km sedangkan dari garis pantai di jalur timur sekitar 4,3 km,” ungkap dosen Polines Semarang tersebut. ■ Pengetahuan Sedangkan Dr Widi, memaparkan disertasi ‘Pola Aliran dan Perilaku Masyarakat Terhadap Limbah Elektronik (E Waste) dari Rumah Tangga serta Strategi Pengelolaannya di Kota Semarang’. ”Tujuan penelitian ini
untuk mengidentifikasi pola aliran dan perilaku masyarakat tentang E Waste serta faktorfaktor yang mem- pengaruhi serta strategi pengelolaan yang dapat diterapkan,” jelas dosen
Universitas Pandanaran (Unpand) Semarang tersebut. Di bawah promotor Prof Dr Ir Purwanto DEA dan ko promotor Prof Enri Damanhuri, diperoleh hasil bahwa ada empat
aliran E Waste di kota Semarang yakni dari produk komputer, handphone, perkakas rumah tangga seperti kulkas mesin cuci serta air conditioner, dan terakhir televisi. ■ rix-rth
DOKTOR BARU - Ketiga doktor baru lulusan Program Doktor Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Undip yakni Dr Widi Astuti (kiri), Dr Drs Edy Suhartono MSi, Dr RM Bagus Irawan ST MSi (kanan). ■ Foto : Arixc Ardana-rth