Coba Lima Defender Flat PELATIH Persis (Solo) Aris Budi Sulistyo bakal mencoba skema lima defender flat untuk pertandingan away dengan lawan kuat. ‘’Intinya pengetatan lini belakang dan menempatkan satu pemain di depan. Rancangan skema ini akan kami coba, mumpung kompetisi belum berjalan. Jadi biar para pemain dalam kerangka tim bisa mema hami tugastugasnya,’’ kata Aris, Senin (16/2). ‘’Rencananya, duatiga hari ini ada pemain baru yang datang. Kalau jadi, mereka akan kami bawa berujicoba lawan PSIS (Semarang), Sabtu (21/2),’’ ungkap Aris. ■ SMNetworkdid
Selasa Pahing, 17 Februari 2015
Tiga Pemain Magang Didaftarkan SEMARANG- Manajemen Tim PSIS (Semarang), berencana mendaftarkan tiga pemain magang, yang beberapa waktu terakhir ikut dalam latihan. Tiga punggawa itu, Ahmad Agung (gelandang), Tegar Pribadi (stopper) dan Dani Raharjanto (striker), dinilai sudah mengalami peningkatan yang signifikan, selama bergabung bersama tim asuhan M Dofir.
‘’Kami melihat perkembangannya dalam latihan dan beberapa kali uji coba, tiga pemain ini mengalami peningkatan yang cukup baik, selama menjadi pemain magang,’’ kata
Manajer Tim (non aktif) PSIS, Wahyu Winarto, Senin (16/2). Meski demikian, lelaki yang biasa dipanggil Liluk ini menambahkan, tiga nama itu tetap terus dipantau hingga menjelang pendaftaraan pemain ditutup. Terlebih, pendaftaraan pemain masih cukup lama, karena pendaftaraan baru dimulai
pada 20 Februari nanti. ‘’Intinya, kami terus memantau mereka hingga menjelang pendaftaraan pemain ditutup,’’ tambah Liluk.
■ Jaga Performa Seperti diketahui, tiga pemain muda asal tim lokal Semarang ini, memang sudah dilihat performanya pada beberapa laga uji coba. Pada sparring partner keempat, saat PSIS melawan Persija (Jakarta), mereka diturunkan semuanya. Sedangkan pada uji coba kelima di kandang Persis (Solo), Minggu (15/2) lalu, hanya dua
nama yang turun, Ahmad Agung dan Dani Raharjanto. Namun Agung terpaksa ditarik keluar menjelang babak pertama usai karena cedera, dan digantikan M Yunus. Dani Raharjanto baru masuk menjelang babak kedua usai, setelah menggantikan Indra Setiawan. Liluk berpesan kepada semua pemain PSIS, untuk tetap terus menjaga performanya. ‘’Kami tetap melakukan evaluasi secara menyeluruh, termasuk pemain yang sudah dikontrak. Jadi pemain yang sudah dikontrak, diharapkan bisa menunjukkan performa terbaiknya dan tampil semaksimal mungkin,’’ pungkas Liluk. ■jak-Am
DIDAFTARKAN: Pemain magang PSIS, Ahmad Agung (terjatuh) mencobamengadang laju rekanya dalam latihan di Stadion Jatidiri,Semarang, barubaru ini. Agung salah satu pemainyang akan didaftarkan. ■ Foto: Jaka N SEMARANG- Tim Pelatih PSIS (Semarang), kembali akan memoles penyelesaian akhir pasukannya, menjelang bergulirnya kompetisi Divisi Utama 2015. Penyelesaian akhir itu, dinilainya masih kurang sesuai harapan, dan kurang tajam dalam beberapa kali laga uji coba yang sudah dilakukan. Pelatih PSIS, M Dofir, mengatakan, dalam laga uji coba terakhir melawan Persis
Penyelesaian Akhir Kurang Tajam (Solo), Minggu (15/2) lalu, anak-anak asuhnya lebih cenderung bermain bertahan, dan sektor penyerangan masih minim kreasi. ‘’Pada laga uji coba melawan Persis, pemain masih fokus bertahan dan ketika menyerang masih kurang lancar. Seharusnya baik meny-
erang dan bertahan harus seimbang. Nanti selama sepekan ini, akan diberikan taktik menyerang,’’ kata Dofir, Senin (16/2). Sementara itu dalam sparring patner yang lalu, Dofir memang memasang beberapa pemain yang tidak pernah turun pada laga uji coba se-
4-4-2, Salah Satu Formasi Andalan Persipur PURWODADI - Persipur (Purwodadi) mulai merancang formasi ideal untuk Laskar Petir guna menghadapi Kompetisi Divisi Utama musim ini. Pelatih Wahyu Teguh Wibowo mengaku, hal itu dilakukan saat bertanding di final Perseha Cup melawan UTP Solo, di Lapangan Popongan, Karanganyar, akhir pekan lalu. Kendati kalah 4-5 melalui babak adu penalti di final dari UTP Solo, Wahyu Teguh cukup puas dengan penampilan pemain seleksinya. Dia menilai, formasi 4-4-2 dan strategi yang diinginkannya bisa dilakukan dengan baik oleh pemain. Padahal, mereka hanya seminggu menjalani latihan masih sebagai pemain seleksi. ‘’Final itu kami jadikan evaluasi dan melihat visi bermain dari skuad seleksi sekaligus uji coba. Secara teknis, mereka cukup baik dan mempunyai
visi bermain yang kuat,’’ tutur Wahyu, Senin (16/2). Usai mengikuti turnamen tersebut, mantan pelatih tim Porprov Grobogan itu kembali menggenjot pemainnya di latihan rutin.
■ Kantongi Nama Lebih lanjut Wahyu Teguh mengaku telah mengantongi nama-nama yang akan direkomendasikan kepada manajemen. Soal kontrak, dia menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen. Namun ia memastikan pemain yang disodorkan adalah sesuai dengan karakter tim yang dibentuknya. Hanya saja dia belum mau mengungkapkan siapa saja yang telah dia rekomendasikan kepada manajemen. ‘’Kami masih akan memantau mereka lebih mendalam jadi nama-nama itu masih bisa berubah tergantung bagaimana
perkembangan. Meski pernah memperkuat klub ISL ataupun Divisi Utama, kami tak terburu mengontrak. Kami tetap akan melihat lagi bagaimana kondisi terakhir,’’ tuturnya. Wahyu mengaku, terus menggali informasi pemain idealnya. Dia akan berusaha keras mencari pemain yang terbaik dan berkualitas untuk tim. Di sisi lain yang sesuai dengan kebutuhan tim. Bagi dia, pemain nanti tak harus bintang tetapi mempunyai komitmen yang tinggi untuk tim. ‘’Target kami sudah jelas yakni memperbaiki prestasi musim ini. Setidaknya bisa bertahan di Divisi Utama dengan peringkat yang labih baik,’’ tuturnya. Karena itu, dia memerlukan tim yang kuat dan solid. ■ SMNetwork-did
belumnya. Ada beberapa pemain yang memang bermain sesuai harapan, namun ada juga yang sebaliknya.
■ Kompetisi Sesungguhnya ‘’Kami memang mencoba beberapa pemain. Bagaimana jika pemain ini dipasangkan dengan pemain lain, apakah
berjalan cukup baik atau sebaliknya. Kami akan terus mencoba mengubah komposisi pemain,’’ tambah Dofir. Dia menilai, dengan mencoba beberapa komposisi pemain dalam laga uji coba, akan sangat berguna ketika terjun di kompetisi yang sesungguhnya. Terlebih hal ini untuk
mengantisipasi, jika pemain ini tidak bisa main, karena cedera ataupun akumulasi kartu. ‘’Sudah pasti nanti di kompetisi, pasti akan mengalami masalah seperti itu. Dengan komposisi pemain yang pas, kami berharap tidak khawatir ketika menurunkan pemain itu. Kami ingin, baik starting eleven dan pemain pengganti tidak terlalu jauh perbedaannya,’’ pungkasnya. ■ jak-Am
Tangan Dingin Bang Pian DEDIKASINYA di dunia sepakbola, sepertinya tidak bisa dipisahkan dari kehidupa AlfianTanjung, yang kini beraktivitas sebagai pelatih kiper, di Persip (Pekalongan). Lelaki kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 15 Mei 1969 itu, sepertinya dilahirkan memang harus berkecimpung di dunia sepakbola, khususnya sebagai penjaga gawang. Ini terbukti, sejak masih di SD, Alfian kecil sudah aktif di dunia sepakbola sebagai striker. Dia menemukan jatidirinya, ketika merambah menjadi kiper, ketika duduk di bangku SMP. Dan sejak itu Alfian mulai merumput di berbagai klub, seperti Mercu Buana. Ketika memasuki jenjang SMA, kariernya sebagai penjaga gawang terus melejit. Dia sempat pula memperkuat tim-tim besar masa itu, seperti Warna Agung, Arseto hingga masuk Timnas PSSI. Setelah malang melintang di berbagai klub, dia pun tidak bisa “melawan” usia yang terus merambat. Memasuki usia 40 tahun, Alfian memutuskan gantung sepatu, dan konsentrasi sebagai pelatih kiper. Salah satu anak asuhnya yang melejit di antaranya kiper Timnas Senior Indonesia, Markus Horison.
■ Kota Nyaman
Gara-gara Penalti Gagal, Persibangga-Persip Tanpa Gol PURBALINGGA - Persibangga (Purbalingga) bermain tanpa gol dengan Persip (Kota Pekalongan), dalam uji coba di Stadion Goentoer Darjono, Purbalingga, Senin (16/2). Uji coba itu yang ke dua, sepekan sebelumnya kedua tim bertemu di Pekalongan, tuan rumah menang 2-0. Pada pertandingan kemarin berjalan dalam tempo sedang, sehingga kurang menarik. Secara teknik Laskar Kalong menguasai permainan, namun tak mampu membongkar pertahanan tuan rumah. Persibangga sendiri menumpuk pemain di sektor belakang, begitu mendapat bola langsung menyerang balik. Laga itu praktis seperti satu tim berlatih bertahan, tim lain berlatih menyerang. Meski fokus di pertahanan, dua kali skuad Laskar Soedirman mam-
pu membuat dua peluang emas, namun gagal karena lemah dalam penyelesaian akhir. Sementara itu, meski mengurung hingga 2/3 lapangan, nyaris tak ada serangan membahayakan dari tim besutan Gatot Barnowo. Peluang emas hanya saat mendapat penalti, namun bola tembakan Gali Tri bisa diblok kiper Muazis.
■ Sengaja Bertahan Caretaker Pelatih Persibangga, Alip Imam, mengakui, sengaja memasang strategi bertahan. Pasalnya, skuadnya belum diberi materi latihan menyerang. ‘’Yang diberikan baru bertahan dan menyerang balik,’’ katanya. Selain itu, pemain juga kelelahan, karena baru beruji coba di Jepara, Sabtu (14/2). Anakanak baru tiba Minggu (15/2)
siang setelah melakukan perjalanan jauh. Pemain dan pelatih bergantian menjadi pengemudi. Terpisah Pelatih Persip Gatot Barnowo mengatakan, di laga itu hanya ingin mencoba komposisi pemain. Karena itu di babak I memasang pemain lapis II. Baru di babak II Gatot memasukan Elie Aiboy dan Wahyu Tri Haryanto. Pemain, tambahnya, tampil tak terlalu bernafsu untuk menang, karena kepemimpinan wasit kurang jeli. ‘’Untuk apa memaksakan menang, tetapi malah dapat cedera. Kalau mau memaksakan anak-anak mampu menang,’’ tegasnya. ■ SMNetwork-did
Untuk menularkan ilmunya, dia tidak terpaku untuk berkarier di Ibukota, namun jutru membidik klub-klub daerah. Dan terakhir, Alfian resmi tercatat sebagai pelatih kiper di tim kesebelasan Persip. Berkat sentuhannya, Persip mampu menghasilkan kiper yang cukup andal, yakni Ridho Djazuli, yang sempat memperoleh panggilan untuk seleksi masuk Timnas Indonesia. “Dunia bola memang sepertinya tidak bisa terpisahkan dari hidup saya,” ungkapnya. Mengenai keinginannya yang ingin dia penuhi, Alfian hanya ingin memberikan yang terbaik kepada setiap anak asuhnya. Ilmu yang dia tularkan itu, diharapkan bisa membuat anak asuhnya mampu tampil prima di bawah mistar gawang. Alfian Tanjung yang biasa dipanggil Bang Pian ini menyatakan, Kota Pekalongan dirasa cukup nyaman, dan baginya sudah seperti di tanah kelahirannya sendiri.■ Janti Artati-Am