Kamis Pon, 29 Januari 2015
Desa di India Miliki Kulkas untuk Kali Pertama SEORANG penjahit di sebuah desa di India menjadi orang pertama di komunitasnya yang memiliki kulkas, sesuatu yang telah ia impikan selama 10 tahun. Santosh Chowdhury berjalan mondar-mandir dan berbicara melalui telepon genggamnya. Hari itu sangat penting baginya dan bagi Desa Rameshwarpur, di dekat Kolkata di timur laut India. “Berapa lama lagi? Lewat pangkalan becak motor, ya benar,” teriaknya. Santosh telah membeli sebuah kulkas baru. Kulkas itu tidak hanya kulkas pertama baginya, tapi juga bagi seluruh komunitas yang berjumlah 200 orang itu. “Memiliki kulkas sangat jarang terjadi di desa seperti desa kami,” katanya. Kurangnya jumlah lemari es di Rameshwarpur mencerminkan situasi di seluruh India. Hanya satu dari empat rumah yang memiliki lemari es. Bandingkan dengan 99% rumah tangga di negara maju.
“Kami adalah generasi pertama yang memiliki kulkas di keluarga kami,” kata Santosh. “Tidak ada seorang pun dari zaman ayah dan kakek saya yang pernah melihat lemari es.” Santosh bekerja sebagai seorang penjahit. Ia tinggal di gubuk dua kamar yang juga berfungsi sebagai tempat kerja. “Saya tidak punya pekerjaan tetap,” kata dia. “Kadang saya bekerja paruh waktu di pabrik. Penghasilan saya tiga hingga empat dolar sehari.” Hidup mereka cukup keras, terutama bagi istrinya, Sushoma. Ia memasak makan siang, mengaduk kuali berisi nasi di atas kayu bakar di luar gubuk mereka. Ia harus memasak setiap hari karena mereka tidak bisa menyimpan sisa makanan. Jadi Santosh harus pergi ke pasar pagi-pagi setiap hari untuk berbelanja. Ia selalu berharap bisa membuat pekerjaan rumah istrinya lebih mudah dan sejak 10 tahun yang lalu ia bermimpi memiliki
lemari es. “Punya lemari es sangat memudahkan,” kata Santosh. “Tidak perlu membeli sayur setiap hari dan kami bisa menyimpan makanan, terutama di musim panas.” Karenanya ia rajin menabung sedikit demi sedikit setiap bulan untuk membeli lemari es yang harganya senilai dengan penghasilannya sebulan. “Saya tidak punya pendapatan besar, makanya saya perlu waktu lama. Tapi sekarang uang saya cukup,” katanya sembari tersenyum. Di salah satu toko di sebuah jalan raya Kolkata, sekitar 15 kilometer dari rumahnya, Santosh memilih-milih model kulkas. Melihat ke dalam lemari es, ia mengelus sebuah lemari es berwarna merah. “Saya bingung. Ini pertama kalinya bagi saya. Saya tidak tahu harus membeli yang mana,” kata Santosh malumalu. “Istri saya ingin yang berwarna merah. Saya ingin yang paling sedikit menyedot
listrik. Kami harus menekan tagihan listrik.” ■ Diskon Khusus Akhirnya, Santosh membeli lemari es seharga 11.000 rupee (Rp1,2 juta) dengan diskon khusus. Tapi yang lebih penting, ia bisa membayar dengan cara mencicil dengan menyerahkan uang muka separuh dari harga total. Akhirnya lemari es Santosh pun tiba dengan becak. Ia mengelilingi kulkasnya dengan senyum lebar. Banyak warga desa yang juga datang ke rumahnya untuk melihat dari dekat peranti itu. “Hati-hati,” teriaknya, saat dua orang warga membantu mengangkat kulkas ke dalam rumah. Istri Santosh mengoleskan bubuk berwarna merah dan jingga untuk mengusir roh jahat dan meniup cangkang kerang untuk meminta berkat dari para dewa dan menyambut kulkas itu ke rumah mereka.
IS Klaim Serang Hotel di Libya ■ Tewaskan
Lemari es tersebut diletakkan di di samping mesin jahit dan televisi kecil mereka. Ini adalah momen khusus bagi keluarga Chowdhury. Lemari es ini bisa mengubah hidup mereka. “Saya bisa fokus melakukan lebih banyak pekerjaan dan tidak perlu khawatir harus membeli makanan setiap hari,”
kata Santosh. “Istri saya bisa punya lebih banyak waktu senggang dan mungkin ia bisa membantu saya bekerja.” Ia kemudian membuka kulkasnya dan untuk pertama kali menyimpan makanan di dalamnya yaitu beberapa tomat, satu terung, sekantong telur dan susu. ■ bbc-Ct
HIGHLIGHT Mei, Kunjungi Rusia
Sembilan Orang
LIBYA - Kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) atau IS diduga menjadi dalang di balik aksi teror di hotel bintang lima, Corinthia, Tripoli, Libya pada Selasa (27/1). BBC melaporkan informasi tersebut dari akun Twitter yang terkait IS, yang menyebut kelompok itu telah melakukan serangan sebagai bentuk balas dendam atas kematian seorang militan Libya, Abu Anas al-Liby. Al-Liby merupakan tersangka yang diduga terlibat dalam aksi pengeboman di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998 silam. Liby kemudian dilaporkan meninggal di sebuah rumah sakit milik AS pada 2 Januari. Saat itu beberapa hari jelang kehadirannya di ruang sidang. IS dilaporkan memang tengah meningkatkan kehadiran
DIANGKUT BECAK: Kulkas milik Santosh diangkut dengan becak menunju rumahnya. ■ Foto: bbc
mereka di kawasan Afrika Utara. Dalam serangan yang terjadi pada Selasa lalu telah menewaskan sembilan orang dan melukai tiga warga lainnya. Menurut pejabat berwenang keamanan Libya, warga Prancis dan AS turut menjadi korban tewas. Juru bicara otoritas keamanan Tripoli, Essam Naas, warga Prancis dikenali dari identitas yang melekat di tubuhnya. Korban tewas lainnya, berasal dari negara Asia. Namun, Naas enggan merinci asal kewarganegaraan mereka. Kementerian Luar Negeri RI telah mengklarifikasi tidak ada
WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut. ■ Penyerangan Kantor berita Reuters melaporkan para penyerang memuntahkan timah panas di dalam hotel dan menewaskan empat warga asing. “Empat warga asing itu terdiri dari dua pria dan dua wanita, yang diyakini berasal dari negara di kawasan Asia Timur,” ujar Kepala Keamanan di Tripoli, Omar Khadrawi dan dikutip harian The Telegraph. Kemudian, lanjut Khadrawi di saat para penyerang dikepung oleh petugas keamanan, salah satu dari mereka mengaktifkan bom granat. “Namun, kami tidak tahu apakah hal tersebut sengaja dilakukan,” ujar Khadrawi. Tiga petugas keamanan dan seorang sandera turut tewas bersama pelaku.
Sementara kesaksian sumber keamanan yang berada di lokasi mengatakan, sebelum memuntahkan tembakan di dalam hotel, empat pria bersenjata meledakkan sebuah bom mobil di depan hotel. Kemudian, mereka masuk ke dalam hotel dan mulai menembak secara membabi buta. Selain bersenjata lengkap, mereka juga mengenakan jaket anti peluru. Pelaku kemudian menuju ke lantai atas hotel dan menyandera beberapa tamu yang menginap. Namun, keenam sandera akhirnya berhasil dibebaskan oleh petugas keamanan. “Usai dikejar dan dike pung di lantai 24, para penyerang lalu meledakkan bom yang diikat di pinggang mereka,” kata al-Naas. Menurut laporan, saat serangan itu terjadi, kondisi hotel tengah sepi. ■ vvn-Ct
Foto: rtr/voa PEMIMPIN Korea Utara yang menutup diri, Kim Jong Un, dijadwalkan berkunjung ke Rusia pada Mei mendatang, yang merupakan lawatan luar negerinya yang pertama sejak menggantikan mendiang ayahnya, Kim Jong Il, tahun 2011. Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengukuhkan hari Rabu (28/1), bahwa Kim merupakan salah seorang di antara delegasi Korea Utara yang menerima undangan menghadiri upacara ulang tahun ke-70 kemenangan Uni Soviet atas Jerman pada Perang Dunia II. Yonhap mengutip pemerintah Rusia yang mengatakan, sekitar 20 kepala negara telah mengkonfirmasi kehadiran mereka, dan pemimpin Korea Utara itu adalah di antaranya. Tiongkok semula diperkirakan akan menjadi lawatan resmi pertama Kim Jong Un ke luar negeri, tetapi hubungan kedua negara telah jadi kian tegang. Baik Tiongkok maupun Rusia telah menandatangani berbagai persetujuan PBB yang menghukum Korea Utara karena meneruskan pengembangan senjata nuklirnya. Sanksi-sanksi yang disusun bersama oleh Amerika Serikat dan Tiongkok disetujui Dewan Keamanan PBB pada Maret 2013. ■ voa-Ct
HOTSPOT Jengkel Anaknya Nangis, Ibu Tega Gorok 3 Putranya WASHINGTON - Setelah ditangkap pada Minggu (25/1), Christina Booth (29) ibu tiga anak di Olympia, Washington, Amerika Serikat, mengatakan kepada polisi, dia menggorok leher ketiga putranya dengan pisau dapur supaya mereka bisa diam. Dalam wawancara dengan polisi, Booth mengaku, suaminya yang seorang tentara merasa terganggu dengan tangisan ketiga anaknya itu. Menurut Booth, suaminya itu tak pernah membantunya mengurus anak kembar mereka yang berusia enam bulan. Mereka juga punya satu anak sulung berusia dua tahun. Dokumen pengadilan menyebutkan suami Booth, Thomas, mengatakan kepada polisi, istrinya itu sedang menjalani pengobatan akibat depresi. Kantor Kejaksaan Thurston County mengatakan perempuan itu belum didakwa atas perbuatan kriminal apa pun. Anak-anak malang itu kini dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi dan dalam perlindungan polisi. ■ mdk-Ct
MAIN PAPAN LUNCUR: Badai salju yang parah membuat banyak negara bagian di Amerika Serikat lumpuh. Bahkan saking tingginya salju di jalan-jalan dipakai untuk untuk bermain papan seluncur. Salah satunya dialkukan seorang remaja, Adam (14), yang bermain papan seluncur di jalan-jalan di Beacon Hill, Boston, pada Selasa waktu setempat (27/1). ■ Foto: daily mail
Yordania Bersedia Tukar Tawanan dengan IS YORDANIA - Dalam sebuah siaran di stasiun televisi, kemarin, juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad al-Momani mengatakan mereka siap menukar tawanan jika kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau IS mau membebaskan pilot mereka. “Yordania siapa menukar tahanan Sajida al-Rishawi jika pilot Letnan al-Kasaesbeh dibebaskan,” kata dia, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (28/1). IS sebelumnya meminta pembebasan Rishawi yang selama ini ditahan pemerintah Yordania tas
tuduhan percobaan serangan terorisme pada 2005.
Dalam siaran radio Al Bayan, IS menyebut perempuan itu se-
Sajida al-Rishawi (kiri) dan pilot Yordania Maaz al-Kasaesbeh. ■ Foto: Al Arabiya
bagai “kakak perempuan kami” Rishawi adalah perempuan asal Irak yang dianggap terlibat dalam serangan bom di Ibu Kota Amman, Yordania, pada 9 November 2005. Peristiwa itu menewaskan 60 orang. Setelah ditangkap, dalam sebuah stasiun televisi pemerintah Rishawi mengaku ikut berperan dalam serangan itu. “Suami saya menyalakan bomnya, saya juga mencoba menyalakan bom tapi gagal,” kata dia. Pada 2006 dia divonis hukuman mati namun kemudian hukuman itu ditangguhkan.■ mdk-Ct
Taiwan Larang Bayi Main Ponsel TAIWAN - Pemerintah Taiwan melarang bocah di bawah dua tahun menggunakan alat elektronik, baik itu telepon genggam atau menonton televisi. Mereka bahkan memberikan sanksi denda sebesar Rp 19 juta kepada orang tua yang ketahuan membolehkan anaknya menggunakan barang-barang elektronik. Selain untuk orang tua, peraturan baru juga dibuat untuk anak berusia di bawah 18 tahun. Para remaja dilarang menggunakan barang elektronik dalam jangka waktu yang lama. Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (28/1), undang-undang baru ini berarti alat elektronik sekarang berada di daftar ‘barang yang dibatasi’ bersamaan dengan rokok dan alkohol. Perdana Menteri Taiwan, Lu Yen-Shiow yang kali pertama mengusulkan hal tersebut. Menurutnya, niat mengusulkan pembuatan undang-undang itu untuk melindungi generasi muda dengan membatasi penggunaan alat elektronik selama 30 menit saja. Sebuah penelitian menunjukkan 7,1 persen orang di Asia kecanduan internet. Bahkan di Tiongkok, pada Desember lalu diperkirakan 24 miliar anak-anak merupakan pecandu internet. ■ mdk-Ct