WAWASAN 09 September 2014

Page 23

Selasa Legi, 9 September 2014

18 Siswa SD Terserang Cacar Air UNGARAN - Sedikitnya 18 siswa SD Induk Ungaran terserang penyakit cacar air dalam waktu sepekan terakhir, sedangkan satu siswa mengalami sakit gondong. Khawatir penyakit cacar air menular ke siswa lainnya, pihak sekolah terpaksa meliburkan 18 siswa yang terserang cacar air. Kepala SD Induk Ungaran Dwi Winarsih mengungkapkan, awalnya hanya satu siswa yang terserang penyakit cacar air. Namun penyakit itu menular ke siswa lain hingga ada 18 siswa tertular. ‘’Bisa jadi itu wabah, karena hanya siswa dalam satu kelas yang terserang penyakit cacar air, kelas lainnya tidak. Ada 18 siswa dalam satu kelas yang terserang cacar air, dan satu siswa menderita sakit gondong,’‘ ungkap Dwi didampingi Guru Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Hadi Astuti, Senin (8/9). Menurut Astuti, penyakit cacar air yang menyerang siswanya sudah dilaporkan ke Puskesmas Ungaran. Untuk melokalisir penularan pihak

puskesmas meminta agar sekolah meliburkan siswa yang terserang cacar air untuk istirahat di rumah sampai benarbenar sehat. ‘’Siswa yang terserang cacar air kita liburkan sampai benarbenar sembuh, paling lama liburnya seminggu. Kalau tidak diliburkan bisa menular ke siswa lain karena cacar air yang disebabkan oleh virus ini sangat mudah menular. Alhamdulillah sekarang mereka sudah sehat lagi,’‘ jelasnya. ■ Berpotensi Menular Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan drg Gunadi menyatakan, pihaknya akan segera mengecek adanya serangan penyakit cacar air terhadap para siswa tersebut.

‘’Kalau memang banyak siswa yang terkena cacar air sebaiknya tidak berangkat sekolah dulu. Karena penyakit cacar air berpotensi menular ke orang lain,’‘ ujarnya. Gunadi menjelaskan, penyakit cacar air bisa menyerang semua lapisan umur dan tidak mengenal musim. Menurutnya, baru kali ini ada serangan cacar air menimpa banyak siswa dalam satu lingkungan sekolah. ‘’Cacar air bisa muncul kapan saja tanpa mengenal musim, dan penularan penyakit ini juga cepat karena disebabkan oleh virus. Bisa saja ada satu siswa terkena virus cacar air dari luar sekolah lantas siswa itu masuk sekolah sehingga virus menyebar dan menular ke teman-temannya,’‘ jelasnya. Gunadi mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan istirahat yang cukup. ‘’Kalau kondisi badan sehat tak mudah terserang virus,’‘ imbuhnya.■ rbd/SR

Tempat Membakar Dupa Klenteng Ho Tek Bio Dicuri SALATIGA - Pelaku pencurian nampaknya semakin nekat. Tempat ibadah pun menjadi sasaran tindak kejahatan. Kali ini, Klenteng Ho Tek Bio yang menjadi sasaran. Senin (8/9) pagi klenteng yang berada di Jalan Sukowati Salatiga itu dibobol pencuri. Menurut Budi (70), warga Jalan Merapi Karanganyar, Kecamatan Sidomukti, Salatiga, sesaat sebelum diketahui adanya pencurian suasana klenteng masih ramai jamaat yang akan berdoa. Namun kemudian beberapa orang curiga saat mengetahui bokor atau tempat membakar dupa di dalam klenteng tidak ada di tempat. “Waktu saya mau berdoa baru tahu salah satu bokor hilang. Sejumlah orang yang datang ke klenteng kemudian menghubungi pihak pengurus yang kemudian melaporkan kejadiannya ke Polres Salatiga,” kata Budi, Senin (8/9). Menurut penjagaan klenteng, kejadian pencurian baru diketahui Senin (8/9) pagi setelah beberapa orang akan berdoa. “Namun dari hasil re-

BERJAGA-JAGA: Sejumlah anggota polisi berjaga-jaga di lokasi Klenteng Ho Tek Bio pasca-pencurian di tempat ibadah tersebut, Senin (8/9) pagi. ■ Foto: Ernawaty/SR kaman CCTV diketahui pencuri masuk ke dalam klenteng sore hari,’‘ ujar Budi. Hingga berita ini diturunkan sejumlah petugas dari Polsek Sidomukti dan Polres Salatiga masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihak kepolisian melalui Kasubag Humas Polres Salatiga, AKP Joko

Lelono belum bisa memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. Termasuk jumlah kerugian yang dialami akibat pencurian tersebut. “Benar ada kejadian pencurian di Klenteng Ho Tek Bio dan masih dalam penyelidikan,” kata AKP Joko, kemarin.■ rna/SR

■ Bambang Kusriyanto Ketua Dewan

Pimpinan & Fraksi DPRD Ditetapkan

Foto: Dok

Bambang Kusriyanto UNGARAN - DPRD Kabupaten Semarang, Senin (8/9) menggelar rapat paripurna internal dengan agenda pengumuman sekaligus penetapan empat unsur pimpinan DPRD dan Ketua Fraksi di DPRD Kabupaten Semarang. Khusus pengesahan empat unsur pim pinan DPRD Kabupaten Semarang definitif tersebut menunggu SK Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Adapun empat unsur pimpinan DPRD terdiri Ketua DPRD dan tiga wakil ketua. Ketua DPRD Kabupaten Semarang dijabat Bambang Kusriyanto dari PDIP, sedangkan tiga wakil ketua terdiri Mas’ud Ridwan dari PKB, Suradi (Golkar) dan Joni Budi Raharjo dari Gerindra. Sedangkan fraksi di DPRD ada tujuh, meliputi Fraksi PDIP, PKB, Golkar, Gerindra, Keadilan Sejahtera, Hanura dan Fraksi Demokrat. Ketua Fraksi PDIP dijabat The Hok Hiong, Fraksi PKB diketuai M Basari, Golkar (Sarwono), Keadilan Sejahtera (Joko Widodo), Hanura (Pujiono), dan Munir sebagai Ketua Fraksi Demokrat. Khusus Fraksi Golkar ada PAN dan PPP yang bergabung di dalamnya. Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bambang Kusriyanto mengatakan, unsur pimpinan dewan yang telah ditetapkan dalam rapat paripurna internal DPRD tersebut diusulkan ke Gubernur Ganjar Pranowo melalui Bupati Semarang untuk disahkan. Diharapkan proses pengesahan dari gubernur bisa secepatnya. ‘’Kita berharap

segera disahkan oleh gubernur. Karena DPRD akan segera membentuk alat kelengkapan dewan untuk membahas tata tertib (tatib) DPRD, pembahasan APBD Perubahan 2014 serta APBD Penetapan 2015,’’ jelasnya usai paripurna. Menurut Bambang, pembahasan APBD tersebut harus segera dilakukan, terlebih sisa waktu tahun 2014 tinggal empat bulan. ‘’Setelah alat kelengkapan dewan terbentuk kita akan agendakan pembahasan APBD bersama eksekutif,’’ ujarnya. Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kabupaten Semarang, Budi Kristiono mengatakan, pihaknya segera menyampaikan ke gubernur setelah menerima surat penetapan empat unsur pimpinan dewan difinitif dari Sekretariat Dewan. ‘’Kita berharap gubernur segera menerbitkan SK pengesahan pimpinan DPRD karena masih banyak program kerja yang dilakukan dengan dewan, seperti pembahasan APBD Perubahan 2014 dan APBD Penetapan 2015,’’ katanya.■ rbd/SR

IMUNISASI: Sejumlah siswa SD Induk Ungaran mengikuti bulan imunisasi anak sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. ■ Foto: dok/rbd/SR

7 Kecamatan Rawan Air Bersih UNGARAN - Tujuh kecamatan di Kabupaten Semarang rawan air bersih setiap musim kemarau tiba, yakni Kecamatan Beringin, Pringapus, Susukan, Jambu, Suruh, Tengaran dan Bancak. Meski demikian,tidak semua wilayah di tujuh kecamatan itu mengalami kekurangan air bersih dan kesulitan air untuk irigasi pertanian. Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Joner Hutajulu mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan 19 camat dan instansi terkait untuk menyikapi dampak musim kemarau berikut langkah penanganannya. Hasil rapat koordinasi diketahui kekeringan akibat musim kemarau tahun ini mengancam tujuh kecamatan. ‘’Tidak seluruh wilayah kecamatan kekeringan. Hanya beberapa dusun yang tersebar di tujuh kecamatan tersebut yang terkena dampak musim kemarau. Akibat musim kemarau ada sebagian wilayah kesulitan air bersih,’‘ Joner Hutajulu, Senin (8/9). Menurut Joner, Senin (8/9) kemarin BPBD mulai melakukan droping air bersih di Desa Jatirunggo, Kecamatan Pringapus. Bantuan air bersih ini sesuai permintaan yang diajukan lewat kecamatan. ‘’Kita mendapatkan alokasi

223 tangki dari APBD untuk mengantisipasi krisis air bersih dan bencana kekeringan tahun ini. Kalau anggarannya tidak mencukupi, kita bisa mengajukan bantuan ke BPBD Jateng,’‘ ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Bancak, Cholid Mawardi mengatakan pihaknya terus memantau sejumlah desa di Kecamatan Bancak yang mulai mengalami krisis air bersih. Sebab datanganya musim kemarau mengancam ketersediaan air bersih bagi warga di beberapa dusun. ‘’Untuk kebutuhan air pertanian sudah beberapa bulan ini tidak terpenuhi, karena mayoritas lahan pertanian di sini adalah lahan tadah hujan. Saat ini krisis air bersih mulai mengancam warga sejumlah desa, di antaranya Desa Boto, Bancan dan sebagian Desa Wonokerto,’‘ ujarnya. ■ Mengering Berdasarkan laporan beberapa desa, ungkap Cholid, sejumlah mata air dan sungai mulai mengering. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan perangkat desa kendati belum ada permintaan droping air bersih. ‘’Kalau sewaktu-waktu butuh droping air bersih, kita segera koordinasi dengan BPBD Kabupaten Semarang,’‘ ujarnya. Datangnya musim kemarau tahun ini mulai dirasakan

petani di Dusun Ngasinan, Desa Timpik, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Sejumlah petani mulai beralih profesi karena sawahnya tak bisa ditanami akibat kekurangan air sejak sebulan lalu. Sebagian wilayah Desa Timpik mulai kesulitan air bersih untuk konsumsi dan air irigasi pertanian, seperti di Dusun Ngasinan setiap tahun kekurangan air irigasi sehingga sawah mengering dan tanaman puso sehingga petani beralih profesi menjadi kuli bangunan dan kerja serabutan di sejumlah kota. ‘’Untuk kebutuhan air bersih, sebagian warga ada yang memanfaatkan air sumur yang keruh sehingga harus diendapkan dulu sebelum dikonsumsi dan ada sebagian yang airnya lumayan jernih,’‘ ungkap Kades Timpik, Suhada. Suhada berharap Pemkab Semarang menangani kesulitan air yang dialami warganya setiap musim kemarau tersebut. Setidaknya, pemkab membuat program air bersih di Desa Timpik. ‘’Masalah kesulitan air bersih sudah sering kita sampaikan, tapi belum ada tindaklanjutnya. Kita berharap pemkab segera merealisasikan program air bersih dan membuat embung untuk mencukup kebutuhan air pertanian,’‘ pintanya.■ rbd/SR

■ Mayat di Sungai Pancuran

Karyawati Tewas Tertabrak Truk TENGARAN - Suci Murni Wati (18), warga Dusun Sumber, Desa Timpik, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tewas setelah ditabrak truk di pertigaan Sruwen, Kabupaten Semarang, Senin (8/9). Tubuh karyawan sebuah pabrik di Tengaran ini kondisinya sangat mengenaskan. Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, korban yang mengendarai motor hendak menuju ke tempat bekerja. Sampai di pertigaan Sruwen korban langsung belok kanan menuju arah Salatiga, sedangkan dari arah Solo muncul truk pasir. Naas, motor korban langsung dihantam truk pasir dan mengalami luka parah dan tewas saat perjalanan menuju RSUD Salatiga. “Korban tertabrak truk di pertigaan Sruwen,” ujar Marjuki (35), pegawai di IGD RSUD Salatiga, Senin (8/9).

■ Tewas di Sungai Sementara sesosok mayat ditemukan di Sungai Pancuran Jalan Tirtoyoso RT 11/RW 04 Pancuran, Kutowinangun, Tingkir, akhir pekan lalu sekitar pukul 20.00 WIB. Belakangan diketahui korban bernama Bandi Riyastianto (49), warga Buksuling RT 05 RW V Kelurahan Kutowinangun yang juga aktif di kepengurusan Koni Salatiga. Polisi yang datang di lokasi penemuan langsung melakukan evakusi dan membawa korban ke RSUD Salatiga. Sambil menunggu persetujuan keluarga, jenazah akan dilakukan otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Mayat kali pertama ditemukan warga tak jauh dari TKP. Posisi awal jasad korban dalam keadaan telungkup menggunakan pakaian atlet di Sungai Pancuran. Ketua RW 04 Pancuran, Budi Gajah mengatakan, dirinya men-

dengar laporan dari warga bahwa ada penemuan mayat di sungai. “Awalnya ada laporan dari warga kemudian kami melanjutkan ke pihak berwajib. Tak berselang lama polisi datang ke lokasi kejadian,” terang Budi. Budi menuturkan, tidak ada yang tahu penyebab kematian korban. Hanya saja salah satu warga, Ny Aslamiyah mengaku sempat mendengar ada benda terjatuh di sungai dan suara sepeda motor cukup kencang. Selang lima menit ada teriakan minta tolong dan warga berhamburan ke luar dan ternyata ada mayat di sungai tersebut. Warga menduga ada perkelahian, namun saat mendekat ternyata ada penemuan mayat. Hingga berita ini diturunkan jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Salatiga untuk diotopsi. Belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian tentang penyebab kematian korban. ■ rna/SR

Paulus Diwan Nyaris Tertipu Undian Berhadiah Avanza SALATIGA - Nama Polda Metro Jaya dicatut pihak tak bertanggung jawab dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah mobil Avanza Veloz. Adalah Paulus Diwan (70), warga Jalan Tirtoning, RT 03 RW III Tegalrejo Salatiga nyaris menjadi korban penipuan tersebut. Saat lapor ke Polres Salatiga, Paulus menjelaskan, awalnya ia mendapatkan surat undian berhadiah di teras rumahnya. Di kupon tersebut bertuliskan undian berhadiah yang mengatas-

namakan perusahaan makanan ringan Taro dan Polda Metro Jaya. Paulus pun mencoba meminta informasi ke Polres Salatiga, akhir pekan lalu. “Saya mendapati kupon di depan rumah. Saat itu saya sedang menyapu lantai dan melihat ada surat dan saya baca,” kata Paulus, kemarin. Saat dibuka, ternyata isinya kupon berhadiah mobil. Di dalam surat juga disertai surat pengantar resmi bergambar logo dua stasiun televisi serta cap dan foto Kapolda Metro Jaya.

Paulus menjelaskan dalam kupon tersebut tertulis bahwa pemegang kupon berhak atas hadiah mobil Avanza Veloz. “Yang membuat saya curiga di dalamnya terdapat keterangan bahwa pemegang kupon diwajibkan membayar sejumlah uang guna menebus pajak mobil,’‘ paparnya. Lantaran curiga, Paulus pun membawa bukti kupon tersebut ke Polres Salatiga. Kapolres Salatiga, AKBP Ribut Hari Wibowo mengaku dalam mengawali tugasnya di Polres Salatiga sudah banyak

dicatut namanya oleh orangorang tak bertanggung jawab. Untuk itu dia mengimbau pihak-pihak yang dihubungi seseorang dengan mencatut namanya untuk meminta sejumlah uang agar melaporkan ke Polres Salatiga. Ia meminta masyarakat tak menghiraukan model-model penipuan undian berhadiah seperti itu. Diakui saat ini banyak modus yang dilakukan orangorang tak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan. ■ rna/SR

MELAPOR: Paulus Diwan (70), warga Jalan Tirtoning, RT 03 RW III Tegalrejo Salatiga yang nyaris menjadi korban penipuan melapor ke Polres Salatiga, akhir pekan lalu. ■Foto : Ernawaty/SR


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 09 September 2014 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu