WAWASAN 06 September 2014

Page 15

Sabtu Pon, 6 September 2014

Jalan Sambong-Cepu Segera Dicor BLORA – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga, segera melaksanakan perbaikan jalan masuk ke Kota Kecamatan Cepu yang kini mengalami kerusakan parah, yakni proyek tambahan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah model rigit pavement (cor beton atau tehnik kaku). Fisik jalan yang akan dibeton itu, adalah bagian jalan jalur tengah penghubung Semarnag-Blora-Cepu terdiri dua titik, titik perbaikan pertama di depan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hingga perempatan Kecamatan Sambong, dan timur Sambong hingga kawasan hutan jati masuk Kota Cepu. Pantauan di lapangan, Jumat (5/9), jalan yang akan dicor itu tidak hanya berlubang-lubang. Jalan dari Kota Kecamatan Sambong masuk ke Kota Cepu rusak makin serius. Sebelumnya pada Lebaran lalu dilakukan perawatan mengurug dengan batu grosok pada lubang dan titik kerusakan/bergelombang. Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Purwodadi Purwadi, membenarkan jalan di jalur Cepu-Blora segera dilakukan perbaikan rigit pavement di dua titik, setelah proses pelelangannya rampung.

Kontrak Baru Berdasarkan informasi, rigit beton jalan Sambong-Cepu dianggarkan dalam APBD Perubahan Jawa Tengah 2014 senilai Rp 3,5 miliar. Paket pekerjaan tersebut dilelangkan di internet melalui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Pemprov Jateng. Pengumuman pasca kualifikasi dilakukan 2 Juli 2014. Pengumuman pemenang lelang dilakukan 15 Agustus 2014. Dan pada Rabu (3/9) lalu, dilakukan penandatanganan kontrak pembangunan jalan tersebut. Layaknya proyek-proyek sejenis lainnya, setelah penandatanganan kontrak akan ditindak lanjuti dengan pengukuran di lapangan. Setelah perhitungan vomule sesuai gambar, maka langsung pelaksanaan pekerjaan proyek. Maka dalam pelaksanaannya nanti, jalur Blora-Cepu akan dilakukan pengaturan arus lalu lintas model buka tutup dari dua arah di dua titik,

BONYOK : Kondisi kerusakan jalan saat hujan di jalu Cepu-Blora antara Sambong hingga pintu masuk Cepu, banyak titik yang bonyok, berlubang-lubang, dan kubangan air. ■ Foto: Wahono-ad se hingga akan ada dampak antrian kendaraan di ujung

Tiga Hari, Komplotan Jejen Sikat Lima Motor KAJEN - Hanya dalam tiga hari berturut-turut, pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kelompok Jejen mampu menyikat lima sepeda motor di wilayah Kabupaten Pekalongan. Berkat kejelian petugas, dua anggota komplotan ini berhasil ditangkap, bahkan satu di antaranya dilumpuhkan dengan timah panas karena mencoba melarikan diri saat akan di-

tangkap. Kedua tersangka curanmor ini masing-masing Bambang Supardi alias Kipli (23), warga Dukuh Pecentongan, Kelurahan Kwayangan, Kecamatan Kedungwuni, dan Jejen Suherman (26), warga Dukuh Gembong, Kelurahan Kedungwuni Timur, Kecamatan Kedungwuni. Jejen terpaksa ditembak polisidan mengenai kaki kanannya karena menco-

DITANGKAP: Dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) ditangkap satuan Reskrim Polres Pekalongan. Foto: Hadi Waluyo-ad

ba kabur saat akan ditangkap di lokasi persembunyiannya. Jejen merupakan residivis yang pernah dihukum 7 bulan dan 2 tahun lebih enam bulan karena curanmor, sedangkan Kipli pernah dihukum 2 tahun lebih enam bulan karena kasus persetubuhan. Keduanya kini kembali menghadapi ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara karena dijerat pasal 363 ayat (1) ke - 4e KUHP. “Motor hasil curian yang terakhir digadaikan Rp 1 juta. Yang Rp 500 ribu untuk jajan, sedangkan sisanya dibagi dua,” tutur Jejen dalam gelar perkara di Mapolres Pekalongan, Jumat (5/9). ■ Lengah Kapolres Pekalongan, AKBP Fajar Budiyanto SIK, melalui Kasat Reskrim, AKP Sukirmanta, menerangkan, dari hasil pemeriksaan, kedua tersangka mengaku sudah melakukan pencurian sepeda motor di lima lokasi dalam kurun waktu hanya tiga hari pada akhir Agustus 2014 lalu. Yakni, 1 unit Yamaha Vega R di pinggir Jalan Raya Kertijayan, Buaran, satu unit Honda Beat di pinggir Jalan Raya Sapugarut, Buaran, satu unit Honda Vario Techno di pinggir Jalan Raya Jajarwayang, Bojong, satu unit Suzuki Satria Fu di pinggir Jalan Raya Podo, Kedungwuni, dan Honda Supra 125 di Desa Randusari, Doro. “Modus komplotan ini mencuri sepeda motor yang diparkir tanpa dikunci stang, kontak motor masih menggantung, atau menggunakan kunci T. Kawanan ini menunggu lengahnya korban dengan pembagian tugas berbeda-beda,” ujar Sukirmanta.■ haw-ad

barat dan timur. “Nanti kalau proyek dimulai akan ada

buka tutup arus lalu lintas, ya mohon dimaklumi,” tandas

Purwadi. ■ K-9-ad

Penanaman 11 Juta Pohon Lampaui Target CILACAP - Tim dari Kementerian Kehutanan Jumat (5/9) melakukan penilaian lomba Bupati Peduli Penanaman Satu Milyar Pohon tahun 2013 tingkat Nasional di Kabupaten Cilacap. Tim yang berjumlah empat orang diterima oleh Wakil Bupati Akhmad Edi Susanto dalam acara di Gadri pendapa kabupaten. Ketua Tim penilai Susilo Indar dari Direktorat Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan RI mengatakan, kunjungan di Cilacap untuk mengklarifikasi dan mencocokkan data dengan realita yang ada di lapangan. Karena diketahui Cilacap adalah juara pertama dalam Lomba Bupati peduli OBIT tingkat Provinsi Jawa Tengah. “Klarifikasi dan pengamatan di lapangan itu memberikan penilaian tentang pelaksanaan penanaman pohon yang ada di Kabupaten Cilacap,” tandas

Susilo. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sujito mengatakan, dalam mendukung pelaksanaan OBIT telah dilakukan sejumlah upaya. Di antaranya membentuk kelompok kerja OBIT yang berasal dari perwakilan semua komponen baik unsur pemerintah maupun non pemerintah. “Dalam kegiatan penanaman pohon, kita berhasil melampaui target yang telah ditetapkan,” katanya. Dari target 8,5 juta batang pohon yang ditanam atau setara dengan 5 batang per penduduk pada periode 1 Februari 2013- 31 Januari 2014 telah mampu tertanam sejumlah 11 juta lebih batang pohon atau hampir 130 persen. Dikatakan, jumlah tersebut setara dengan luasan 27.550 hektar, asumsinya per hektar ditanam sejumlah 400 batang pohon. Penanaman dari sektor pemerintah jumlahnya men-

capai 4.101.233 batang atau 37,21 persen dan dari sektor non pemerintah 6.919.153 batang atau sebesar 62,79 persen. Dari swadaya masyarakat jumlah pohon yang ditanam mencapai 6.683.837 batang atau 60,65 persen serta dari CSR perusahaan di antaranya Pertamina, Holcim dan perbankan mampu menanam sebanyak 585.943 batang atau 5,32 persen. Kegiatan penanaman tersebut didukung dengan adanya posko bibit di dua tempat yakni posko bibit di Dishutbun, dan posko bibit UPT pembibitan Dishutbun di Desa Kunci Sidareja. Wakil Bupati Cilacap Akhmad Edi Susanto mengatakan, seluruh komponen masyarakat sangat mendukung dan melaksanakan program OBIT. Wujud dukungan tersebut. Salah satunya melalui upaya konservasi lahan yang telah dan terus dilakukan serta diupayakan kontinuitasnya. ■ Ady-ad

Penipu Mengaku Perwira TNI Diringkus BLORA – Penipu dengan modus mengaku perwira di Bataliyon Infanteri (Yonif) 410/ Alugoro, Kapten Bambang, dibekuk tim reserse mobil (Resmob) Kepolisian Resor (Polres) Blora, di Dukuh Ngopranan, Desa Belor, Kecamanatan Ngaringan, Grobogan. Dia beraksi di sejumlah tempat kejadian perkara (TKP) di Kabupaten Blora. “Tersangka pelaku penipuan yang mengaku Kapten Bambang sudah tertangkap, kini diamankan di mapolres,” jelas Kasubab Humas Polres AKP Suharto, Jumat (5/9). Tersangka, lanjutnya, bertempat tinggal di Dukuh Becici RT08/RW-01, Desa Demakan, Kecamatan Gunem, Rembang. Alamat lainnya Dukuh Ngopranan, Desa Belor, Kecamanatan Ngaringan, Grobogan, dan dia ditangkap siang hari di alamat terakhir itu.

Bermodalkan jaket, tas rangsel, dan kaos bermotif seragam Tentara Nasional Indonesia (TNI), dia berhasil membawa kabur motor milik Purnadi, warga Dukuh Punggur, Desa Temurejo, Kecamatan Blora. Barang bukti (BB) yang berhasi lari adalah Suzuki Nex K-5568-ZN. ■ Dikembangkan Sebelumnya, tersangka sempat memipu korban Purwadi, penjual soto di kompleks kuliner alun-alun Kota Blora. Dia datang bersama lelaki dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario warna merah, saat itu soto pesanan itu untuk acara di Kodim tinggal sebelas bungkus, lantas pinjam motor untuk beli sate, dan motor itu dibawa kabur. Seperti diungkap Komandan Korem (Danrem) 073/Makutarama Kolonel (Kav) Bueng Wardadi, penipuan dengan modus

mengaku oknum anggota TNI di wilayah Jawa Tengah makin marak. Terhadap praktik itu, Danrem mengaku prihatin, dan minta masyarakat waspada dan tidak mudah percaya. Menurut Danrem, sudah banyak di sejumlah kota di Jateng, dan di wilayah Korem 073/Makutarama saja ada 17 korban, termasuk di Blora. Dari para korban, sembilan orang di Kudus, enam di Demak, dan masing-masing satu korban di Blora dan Rembang. Lantas untuk meyakinkan korban, paparnya, biasanya pelaku menitipkan tas atau ransel doreng yang dikatakan berisi perlengkapan dinas. Setelah dipinjami motor, pelaku kabur dan tidak kembali. ‘’Di beberapa kota itu, modusnya hampir sama, kami menyesalkan institusi TNI disalahgunakan,” tegasnya. ■ K.9-ad

Kemarau, Es Tebu Diburu untuk Hilangkan Dahaga JEPARA- Musim kemarau yang saat ini berlangsung, menimbulkan cuaca panas sepanjang hari. Situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh beberapa pihak untuk bisa meraup keuntungan ekonomi. Di Jepara, salah satu usaha yang saat ini tengah menarik perhatian warga adalah usaha berjualan es tebu. Usaha ini mulai bermunculan di beberapa titik wilayah Kabupaten Jepara. Dengan bermodal mesin penggilas batang tebu, para penjual es tebu berhasil memberi alternatif bagi banyak orang untuk menghilangkan dahaganya. Harganya yang tidak begitu mahal membuat masyarakat banyak yang membeli jenis baru minuman alami ini.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Suparmi (35) Warga Ngabul, Tahunan, Jepara. Wanita paruh baya ini dengan telaten membuka sebuah depot es tebu di perempatan Mojo, Bawu, Batealit. Dengan memodivikasi mesin penggilasnya menjadi gerobak, setiap hari Suparmi berhasil meraup keuntungan dari usaha menjual es tebunya. ■ Disaring Es tebu yang dijual merupakan air asli dari tetes tebu yang digilas dengan mesin penggilas. Batang-batang tebu yang sudah dibersihkan kulitnya, dimasukan ke dalam penggilas hingga air sari tebu keluar. Selanjutnya air tebu disaring, dan dicampur de-

ngan es batu. Dengan harga Rp 2.000/gelas, es tebu sudah bisa dinikmati para penikmatnya. “Saya beberapa bulan ini sudah mulai jualan es tebu. Tebunya saya beli di Kudus, kemudian tinggal dibersihkan dan dipotong-potong untuk memudahkan menggilingnya,” ujar Suparmi. Melihat langsung proses pembuatan es tebu, tentu saja bisa meyakinkan para pembelinya, bahwa minuman ini benarbenar alami. Para penikmat es tebu bisa melihat langsung batangan tebu digilas untuk dikeluarkan airnya yang berasa manis. Juga bisa dilihat bagaimana cairan ini disaring dan kemudian dalam beberapa saat

sudah tersaji untuk dinikmati. “Rasanya khas, alami. Manis namun sangat-sangat alami dan menyegarkan. Saya biasa beli es tebu setelah seharian berkeliling bekerja,” ujar Wahyu, warga Nalumsari yang mengaku bekerja sebagai sales perlengkapan mebeler.■ dis-ad ES TEBU: Dengan menggunakan bahan tebu asli, es tebu dibuat dengan cara digilas menggunakan alat yang dihubungkan dengan mesin. Harganya yang murah membuat es tebu menjadi salah satu alternatif penghilang dahaga. Di Jepara bisnis ini mulai menjamur.■ Foto : Budi Santoso-ad


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.