WAWASAN 22 Juni 2014

Page 16

Berselimut Kabut

Minggu Pahing, 22 Juni 2014

DARI atas Bukit Rong, pemandangan alam yang berselimut kabut bisa terlihat. Kita bisa menyaksikan panorama lain berupa gununggunung.■ Sam-jie Foto: Samsudin Bakrie

JIKA ingin merasakan sensasi keindahan alam yang sangat harmonis dengan pemandangan gunung-gunung menjulang, lembah dan rawa luas berkilau, datanglah ke Bukit Rong.

D

I bukit yang memiliki ketinggian 998 meter di atas permukaan laut ini, anda bisa menyaksikan ‘kesombongan’ Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran yang berdiri menjulang kokoh. Bukan itu saja, dari atas Bukit Rong ini pula, anda bisa menyaksikan hamparan sawah nan luas menghijau layaknya permadani, di mana di atasnya segerombolan burung bangau terbang mengitari hamparan sawah tersebut, seolah tak punya lelah. Nun jauh di sana seberapa jauh mata meman-

Memandang Sunrise & Kabut di Bukit Rong dang, kita juga bisa melihat beningnya air Rawa Pening dengan berbagai aktivitas nelayan mencari ikan. Bahkan jika beruntung, kita bisa menyaksikan kabut tebal mirip hamparan kapas di bawah Bukit Rong. Semua itu bisa kita nikmati sambil duduk santai di bawah rimbunnya pohon atau di gazebo yang banyak terdapat di tempat tersebut. Menurut Dirut Perusda Citra Mandiri Jawa Tengah Ir HM Sayuti BSc MMA, Bukit Rong merupakan tempat wisata yang sangat potensial. Bukit yang menyimpan potensi keindahan alam luar biasa ini, berada di area Kompleks Agro Wisata Tlogo. Selain pemandangannya yang indah dengan hamparan sawah, gunung dan rawa luas, pengunjung juga bisa menikmati langsung indahnya kilauan cahaya matahara terbit (sunrise) dan kilauan cahaya matahari sebelum tenggelam (sunset) berwarna emas di sela awan yang mulai tertutup

ANDALAN: Wisata kebun durian menjadi salah satu yang diandalkan Perusda Citra Mandiri Jateng. Gubernur Ganjar Pranowo didampingi Dirut Perusda Jateng HM Sayuti, serius mengamati buah durian yang bergelantungan di pohonnya. ■ Foto: Dok

S

ETIAP objek wisata selalu ada legenda atau cerita yang turun temurun dipercaya penduduk. Demikian pula dengan Bukit Rong. Turun beberapa meter dari Bukit Rong kita bisa melihat bahkan bisa masuk ke Goa Rong. Goa ini berada di tikungan terakhir sebelum menanjak lurus ke Bukit Rong. Konon menurut sesepuh Desa Delik dan Lopait, goa ini memiliki cerita yang melegenda hingga sekarang. Konon zaman dulu kala, tempat ini merupakan tempat pertapaan Mbah Konconegoro penunggu Gunung Rong (Bukit Rong-red). Selain kesaktiannya yang luar biasa, Mbah Konconegoro juga memiliki jiwa welas asih dan suka menolong penduduk Desa Delik maupun Lopait yang kesusahan. Karena kesaktiannya, konon Mbah Konconegoro moksa dari kehidupan nyata, antara ada dan tiada. Sampai sekarang, sebagian besar warga Desa Delik dan Lopait masih mempercayai, bahwa Mbah Konconegoro masih berada di Goa Rong menjadi

gelap. “Ketika matahari menyembulkan semburat sinarnya itulah, dari atas Bukit Rong kita akan bisa menyaksikan kabut putih sedikit di bawah bukit tersebut, layaknya hamparan kapas nan luas. Keindahan alam berupa hamparan kabut tebal di pagi hari ini juga sering terlihat di sore hari antara pukul 17.00-18.00 WIB, dan ini menjadi obat mujarab tersendiri bagi pengunjung untuk menghilangkan kepenatan mereka dari rutinitas aktivitas sehari-hari,” papar Sayuti. Selain dimanjakan dengan pemandangan indah dan hawa yang sejuk, anda juga bisa menikmati kuliner di atas Bukit Rong. Setidaknya restoran yang dibangun di atas bugit tersebut, mampu menyediakan kuliner selera anda, dari makanan ringan seperti kacang rebus, pisang rebus, pisang penyet bakar, roti bakar, mendoan, jagung bakar , berbagai snack kemasan hingga ke menu berat, seperti nasi rames, nasi goreng, mi rebus, mi goreng, ayam bakar, ayam goreng, bestik, capcay, sate ayam, sate kambing, tongseng dan lainlain. Selain itu, restoran tersebut juga menyediakan berbagai minuman, seperti berbagai jus buah, teh , kopi, soft drink dan berbagai minuman kemasan. Di atas Bukit Rong juga telah dibangun gedung tempat pertemuan yang langsung menghadap ke hamparan luas, sehingga mereka yang mengadakan pertemuan, rapat, sarasehan, ulang tahun, atau acara lain di tempat tersebut bisa menikmati pemandangan luas buah karya

PESONA ALAM: Bukit Rong yang menawarkan pesona alam, di mana pemandangan sunrise dan sunset bisa dijumpai.■ Foto: Samsudin Bakrie Sang Pencipta alam semesta ini. Bahkan jika beruntung, mata pengunjung bisa menatap lima gunung yang hanya terlihat puncaknya, karena lerengnya terselimuti awan putih tebal . Pemandangan ini terasa menjadi penyejuk mata, hati dan pikiran ketika kita berada di puncak Bukit Rong. Dengan tiket masuk yang terjangkau, pengunjung yang gemar melakukan aktivitas menyatu dengan alam, mereka juga dapat berkemah di area Bukit Rong ini. Jangan khawatir soal mandi, cuci, kakus, karena di tempat tersebut telah dibangun juga berbagai sarana dan prasarana seperti sejumlah kamar mandi, musala, rest area dan tempat parkir yang luas. Bagi pengunjung yang suka tantangan, mereka juga bisa

memanfaatkan fasilitas outbond yang disediakan pengelola. ■ Durian Bukit Rong sendiri berada di Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Bukit ini merupakan tempat wisata yang dikelola Perusahaan Daerah Citra Mandiri Jateng milik Pemperintah Provinsi Jawa Tengah. Tempat wisata lainnya adalah Agro Wisata Perkebunan Kopi dan Durian serta Peternakan Sapi dan Kambing. Tempatnya yang masih dalam kawasan yang sama di Desa Delik, membuat pengunjung bisa menikmati dengan santai dan nyaman. Apalagi jalan menuju ke tempat- tempat wisata tersebut jalannya beraspal hotmix sangat mulus. Bahkan

pihak pengelola menyediakan kendaraan berupa bus middle untuk mengangkut pengunjung ke objek-objek wisata tersebut. Sebelum mendaki ke Bukit Rong, menurut Manajer Unit Perkebunan Perusahaan Daerah Citra Mandiri Jateng, Ir Arif Dwi Andrijanto, alangkah baiknya jika pengunjung menimati terlebih dulu pemandangan hamparan pohon kopi menghijau, sambil melihat-lihat para pekerja perkebunan melakukan aktivitas pembibitan dan perawatan pohon kopi. Pengunjung dapat pula beraktivitas di areal tersebut, dengan memanfaatkan suasana perkebunan yang luas, sejuk, damai untuk kegiatan penyegaran fisik dan mental.■ Samsudin Bakrie-jie

Legenda Mbah Konconegoro penunggu kawasan Bukit Rong. Hal tersebut dipercayainya, karena banyak cerita mengenai kemunculan Mbah Konconegoro ketika memberikan bantuan pada warga atau pengunjung yang tersesat dengan menyamar sebagai petani atau pencari kayu. Menurut Arif Dwi Andrijanto, cerita tentang Goa Rong dan Mbah Konconegoro memang sangat melegenda bagi warga Desa Delik dan Lopait. Bahkan konon ada cerita dari sesepuh desa, pernah seorang warga bertemu Mbah Konconegoro dalam ujud aslinya (tidak menyamar), berwajah tampan meski sudah tua, berjenggot lebat panjang, memakai jubah dan wajah selalu tersenyum. Kehadirannya selalu ditandai dengan perubahan suasana di sekitar tempat kehadirannya, dengan desiran angin kencang. Bahkan cerita yang belum lama terjadi, ketika seorang

paranormal dari Jatim datang ke Gua Rong. Kebetulan, kata Arif, anak buahnya yang bernama Saroyo dan bertugas sebagai pemandu wisata di tempat tersebut, mengatar langsung paranormal ini. Ketika si paranormal tersebut berada di depan lubang goa dan mengucapkan salam, tibatiba Mbah Konconegoro muncul menerima paranormal tersebut sebagai tamu. Selanjutnya, Saroyo tidak ingat lagi, karena dirinya seolah mengalami ngantuk yang luar biasa dan tertidur sesaat. Arif juga menjelaskan, pada era tahun 1960 hingga 1980 banyak warga dari berbagai daerah di Jateng, Jatim dan Jabar yang datang ke Goa Rong untuk bertapa. Gua ini memang memiliki lubang masuk yang kecil, sehingga bagi pengunjung yang ingin melihat ke dalam, harus merangkak. Namun menurut cerita warga setempat, kata Arif, mereka yang memiliki

jiwa bersih, tidak memiliki dengki dan lurus jalan pikirannya, orang tersebut akan dengan muda masuk ke gua tanpa harus merangkak. “Tapi ini hanya sebuah legenda atau cerita yang diyakini sebagian penduduk benar adanya, meski sebagian penduduk lainnya sudah tidak mempercayainya. Yang jelas, memang dulu banyak paranormal atau orang pintar dari Jawa Timur dan Jawa Barat yang datang untuk melalukan ritual atau berziarah di Gua Rong ini,” papar Arif. Cerita lain tentang masa lalu Goa Rong yang hingga kini diyakini kebenarannya oleh warga setempat, adalah Gua Rong sebagai tempat penyimpanan berbagai benda bernilai tinggi, seperti emas, uang gulden, permata dan lain-lain dari Pemerintah Belanda pada jaman pendudukkan. Benda-benda tersebut disembunyikan karena Belanda yang

LEGENDA: Goa Rong memiliki legenda yang dipercayai secara turun temurun. ■ Samsudin Bakrie menguasai perkebunan Tlogo, merasa khawatir jika tentara Jepang masuk, harta bernilai tinggi yang dikumpulkan puluhan tahun dirampas. Namun soal keberanan tersebut juga masih menjadi tanda tanya, karena hingga sekarang tidak pernah ada warga yang menemukan benda-benda bernilai tinggi di

Goa Rong tersebut. “Kami akhirnya hanya bisa mengatur dan mengemas cerita yang melegenda hingga sekarang ini, agar bisa menjadi daya tarik bagi pengunjung. Yang jelas cerita itu oleh sebagian warga diyakini kebenarannya,” pungkas Arif.■ Samsudin Bakrie-jie


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.