Kamis Wage, 6 Maret 2014
■ Cempaka dan PKK Kota Jalin Kerjasama
Wadahi Aspirasi Kaum Perempuan BARUSARI – Untuk mensinergikan sekaligus mewadahi aspirasi kaum perempuan, berupa peliputan agenda kegiatan, program unggulan, kader PKK berprestasi, kegiatan wirausaha, dan semua kegiatan Tim Penggerak PKK dari tingkat RT hingga kecamatan, Tabloid Cempaka menjalin kerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kota Semarang. Kerja sama tersebut ditandai di Jalan Dr Sutomo 19 A, Rabu dengan penandatanganan MoU (5/3). Dalam penandatanganan kedi Gedung PKK Kota Semarang, sepakatan kerjasama tersebut Tabloid Cempaka diwakili oleh MENERIMA - Pemimpin PePemimpin Perusahaan Sara Arrusahaan Tabloid Cempaka iana Fiestri, sedangkan PKK KoSara Ariana Fiestri saat ta Semarang diwakili Ketua Tim menerima cinderamata dari Penggerak Krisseptiana HenKetua Tim Penggerak PKK drar Prihadi. Turut hadir dalam Kota Semarang Krisseptiana acara tersebut, Wakil Ketua I TP Hendrar Prihadi di sela-sela PKK Kota Semarang Ny Asih penandatanganan MoU di Adi Trihananto, Wakil Ketua II Gedung PKK Kota Semarang, Ny Hj Soekardi , Wakil Ketua III Jalan Dr Sutomo 19 A, Rabu Ny Hesti Harimurti, Wakil (5/3).■ Foto dok Ketua V Ny Hj Titi Suseno, serta
tim redaksi dan marketing dari Tabloid Cempaka. ‘’Selain itu juga dilakukan kerjasama offprint berupa kegiatan bersama seperti demo masak, demo jilbab, pemeriksaan kesehatan gratis, dan lain-lain,’’ papar Sara Ariana Fiestri di sela-sela acara. Dirinya berharap, dengan kerja sama tersebut kader PKK semakin bersemangat dan termotivasi untuk melakukan kegiatan dalam mensejahterakan keluarga, masyarakat serta lingkungan sekitarnya. Tabloid Cempaka sebagai mediator dalam menyampaikan informasi aneka kegiatan tersebut. Berbanding lurus, apresiasi positif juga disampaikan Krisseptia Hendrar Prihadi. ‘’Kami menyambut baik kerja sama ini. Saya berharap kegiatan unggulan serta potensi dari Kader PKK Kota Semarang bisa lebih terekspos dan disosialisasikan,’’ terangnya. ■ Rix-rth
IKIP PGRI Gelar Apresiasi Lintas Budaya KARANG TEMPEL - Kemeriahan tari Yapin yang dibawakan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Universiti Teknologi Malaysia (UTM), menghibur ratusan mahasiswa IKIP PGRI Semarang yang hadir dalam acara “Apresiasi Seni Lintas Budaya” di Balairung Kampus IKIP PGRI, Rabu (5/3). Penampilan tersebut merupakan bagian dari acara pelepasan mahasiswa PPL UTM saat akan kembali ke Malaysia setelah beberapa pekan melakukan PPL di Semarang. Sebelumnya, mahasiswa IKIP PGRI Semarang juga ikut tampil membawakan tari Saman, tari Jaranan hingga tari Payung. “Belum lama ini sekitar 14 mahasiswa PPL UTM belajar mengajar sekitar beberapa minggu di IKIP dan praktik mengajar di se-
jumlah SMA Negeri. Ini salah satu wujud bahwa kita mencoba memberikan peluang pengenalan kepada siswa di sini,” jelasnya Rektor IKIP PGRI Semarang Dr Muhdi SH MHum di sela acara. Muhdi menambahkan, setelah mahasiswa PPL UTM belajar mengajar di Semarang, bulan depan gantian 14 mahasiswa IKIP PGRI Semarang akan dikirim belajar mengajar di Malaysia. “Ini sebagai wujud bahwa kita terus mening-katkan kerjasama baik antar negara tetangga,” jelasnya. Perwakilan dari UTM Zainudin Abu Bakar mengaku, program PPL yang diikuti 14 mahasiswanya ini memang sebuah kerjasama yang sudah terjalin dengan IKIP PGRI Semarang. Program tersebut menurutnya sangat baik untuk membentuk mental dan cara berpikir global mahasiswanya.
“Di UTM, PPL juga merupakan salah satu syarat kelulusan. Mereka harus mengikuti PPL selama 14 minggu, untuk yang PPL di Indonesia hanya tiga minggu dan selebihnya akan dilanjutkan ke Malaysia,” jelasnya. Dikatakan, banyak pengalaman yang dapat diperoleh para mahasiswanya ketika PPL di Indonesia, antara lain hubungan siswa dengan guru dan sistem pembelajarannya. “Kami berharap program semacam ini dapat diteruskan ke depannya,” pungkasnya. IKIP PGRI bersama Universiti Teknologi Malaysia (UTM) terus memperkuat jalinan kerja sama lewat berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut juga turut dimeriahkan oleh penampilan seni dari SMAN 3 Semarang, SMAN 1 Semarang, SMKN 7 Semarang dan SMKN 6 TARI YAPIN - Penampilan mahasiswa PPL UTM saat membawakan tari Yapin dalam “Apresiasi Seni Lintas Budaya” di Balairung Kampus IKIP PGRI Semarang, Rabu (5/3).■ Foto Arixc Ardana-rth Semarang. ■ rix-rth
Belly Dance untuk Tubuh Seksi TAWANG SARI- Jika ada yang beranggapan Belly Dance adalah tarian erotis itu salah. Sebaliknya Belly Dance sangat tepat untuk tubuh lebih seksi dan hidup lebih sehat. merupakan tarian yang berasal dari daratan Timur Tengah yang mulai digandrungi di Semarang. Sanggar Bally Dance Yo Coreo, merupakan komunitas yang secara rutin belajar tarian itu. Mereka mengkhususkan untuk pembentukan dan kelenturan tubuhnya. Mereka adalah wanita yang peduli dengan kesehatan tubuh supaya tetap segar dan seksi. Ketika mendengar kata Belly, langsung terlintas dipikiran adaMENARI: Beberapa pegiat sanggar Belly Dace Yu Coreo menari dengan tarian khas goyang dada, pinggul dan perut. ■ Foto: Ceprudin-rth
lah tarian perut. Betul, Belly Dance adalah tarian yang memfokuskan dengan gerakan perut dan dada. Gerakan-gerakan itu sangat efektif untuk melangsingkan perut dan membentuk bagian tubuh. “Iya benar ini memfokuskan pada gerakan perut dan dada untuk kelenturan dan pembentukan tubuh,” kata salah atu instrukrtur sanggar Yo Coreo Yuke, saat ditemui di sela lomba Belly Dance di Puri Maerokoco, kemarin. ■ Keceriaan Tubuh
Ketika sedang memainkan gerakan Belly Dance, dalam tubuh kita akan mengalami pembakaran lemak sebanyak 300-500 kalori. Proses pembakaran ini tergantung dengan lamanya menari dan kehebatan gerakan tubuh sanga penari. Semakin lama menari, maka akan semakin banyak lemak yang terbakar.
Selain berfungsi untuk kesehatan dan pembentukan tubuh, Belly Dance juga sangat tepat untuk kegembiraan. Otot-otot dalam tubuh yang seksi akan membuat wajah semakin tampak ceria. “Tentunya fun dan enjoy, tepat untuk otot urat dalam dan keceriaan tubuh. Bisa juga buat perform,” ujarnya. Jika ada yang berangggapan Belly Dance eksotis seksi, namun sebetulnya tidak karena tarian itu adalah adat seni dan budaya. Terkadang orang menilai itu dari sisi pakaiannya saja. Namun mengabaikan hal-hal yang lebih penting dari Belly Dane itu. “Karena kostumnya orang beranggapan itu negatif. Kalau orangnya berifikir itu fun ya fun. Jika orang mikirnya itu untuk kesehatan, itu untuk kesehatan,” tambah Yuke.■ M10-rth