Rabu Pahing, 12 Februari 2014
Erat Bersinergi Sehati Wujudkan Visi ‘’ERAT Sehati’‘ menjadi filosofi dalam perayaan HUT Ke-64 Suara Merdeka, di Kantor Jalan Kaligawe KM 5 Semarang, Selasa (11/2). Saling menjaga serta mewujudkan kekompakan antarkaryawan Suara Merdeka Network menjadi kunci untuk mewujudkan visi. Kegembiraan, raihan prestasi, dan pemberian beasiswa menjadi warna perayaan ulang tahun Koran Perekat Komunitas Jawa Tengah ini. ■ rix-Yn
AKRAB: CEO Suara Merdeka Network Kukrit SW dan Walikota Semarang Hendrar Prihadi terlihat bersenda gurau penuh keakraban.
PESAN HUT: CEO Suara Merdeka Network Kukrit SW memberikan sesanti ‘’Erat Bersinergi Sehati Wujudkan Visi’‘ pada peringatan HUT Ke-64 Suara Merdeka.
PEMASARAN BERPRESTASI: Direksi Suara Merdeka Rizki Adi Wirastomo bersama penerima penghargaan Daerah Pemasaran Berprestasi yang diraih Pemasaran SM Purworejo, Salatiga, dan Boyolali.
BEASISWA: Secara simbolis Direktur IT Suara Merdeka M Reza Tarmizi meyerahkan bantuan beasiswa berprestasi kepada anak karyawan Suara Merdeka Network. BERPRESTASI: Hendra Setiawan dari meraih penghargaan Wartawan Berprestasi 2013 menerima potongan tumpeng pertama dari CEO Suara Merdeka Network Kukrit SW.
IKUT BERNYANYI : CEO Suara Merdeka Network Kukrit Suryo Wicaksono ikut menyumbangkan suara dengan menyumbang beberapa lagu di atas panggung hiburan HUT Suara Merdeka. Foto-foto: Arixc Ardana
■ Tercatat Rekor MURI ke-6.370
Fashion Show di Atas Bus Berjalan, Sulit Tapi Menantang BUKAN persoalan mudah berjalan berlenggak-lenggok di atas bus yang sedang berjalan. Apalagi mereka tidak sekadar berjalan, namun harus memeragakan busana. Dengan hak setinggi sekurangnya 5 cm, serta gaya anggun yang harus dipertahankan, tentulah ini menjadi kesulitan tersendiri. Namun bagi model dari Denok Kenang Semarang, ini bukanlah hal yang perlu dirisaukan. Dan terbukti, jerih payah mereka akhirnya terbayar lunas dengan diperolehnya catatat Rekor MURI ke-6.370. Penghargaan ini diberikan kepada Batik Jayakarta sebagai pemrakarsa dan Pemkot Semarang
sebagai penyelenggara karena even ini baru pertama digelar. “Ini adalah rekor pertama di Indonesia. Rekor yang pernah tercatat adalah fashion show di atas pesawat rute Jakarta-Denpasar, fashion show di atas kereta api Jakarta-Bogor dan fashion show di Pasar Terapung di Banjarmasin,” ujar pengelola MURI, Paulus Pangka. Maka tak heran jika modelmodel Denok Kenang yang memeragakan koleksi Batik Jayakarta ikut berbangga, karena dengan talenta mereka, acara ini bisa terselenggara sukses. Pun mereka juga mempertontonkan koleksi busana batik semarangan.
■ Sulit
Di setiap shelter yang dilewati, sepasang Denok dan Kenang akan bergantian naik BRT. Masing-masing dari mereka membawakan busana dengan tema berbeda seperti asem, daun asem, pohon asem, Tugu Muda, Greja Blenduk hingga motif Pertempuran 5 Hari di Semarang. “Sulit mas. Kami kan juga harus menjadi sikap sebagai model yang santun, anggun dan cara berjalan yang bagus sementara busnya terus berjalan. Padahal tangan kami juga memegang sampel e-Ticket,” ujar Virsa, seorang model. Menurutnya, sepatu hak tinggi yang mereka kenakan
ikut membuat tingkat kesulitan semakin menantang selain bus yang sedang melaju. Belum lagi gang sempit di dalam bus, serta kaki-kaki para penumpang, harus menjadikan ekstra dalam menjaga keseimbangan badan. Latihan sejak Jumat sore di atas bus yang sedang berjalanpun menjadi tidak sia-sia. Tatapan mata seluruh penumpang BRT, juga semakin membuat mereka bersemangat. Begitu pula sapa ramah Walikota Hendrar Prihadi dan istri Krisseptiana kepada seluruh Denok Kenang. Alhasil, koleksi seluruh batik Semarangan dari Batik Jayakarta dinilai sudah mewakili seluruh ide batik dari kota ini.■ Nurul Wakhid-Yn
PAMER REKOR : Denok Kota Semarang berfoto bersama piagam rekor MURI yang berhasil diperoleh usai menggelar pentas fashion show di atas bus yang sedang melaju di sela peluncuran e-Ticket BRT.■ Foto: Nurul Wakhid