WAWASAN 20 Oktober 2013

Page 8

Minggu Pahing, 20 Oktober 2013

Dipercaya Jadi Ketua Dewan Juri FFI

DITANGKAP: Personel band Geisha, Roby Satria (paling kanan) ditangkap polisi gara-gara kedapatan mengonsumsi ganja. Ditangkapnya Roby menambah daftar panjang artis yang tersangkut narkoba. ■ Foto: Buyil

Ditangkap Polisi, Roby Tak Akan Dipecat dari Geisha

HAJATAN paling bergengsi insan film Indonesia, Festival Film Indonesia (FFI) 2013 yang bakal digelar di Marina Convention Center Semarang 7 Desember mendatang siap digelar. Pekan ini, Panitia Pelaksana FFI 2013 telah merampungkan pemilihan dan menetapkan anggota dewan juri untuk film bioskop, film animasi pendek, film dokumenter, film pendek, dan film televisi. Mereka yang duduk sebagai anggota dewan juri film bioskop adalah Slamet Rahardjo Djarot (ketua), Tommy F. Awuy (sekretaris), Didi Petet, Norman Benny, Armantono, Roy Lolang, , Arswendo Atmowiloto, Hartanto dan Remy Silado. Sedangkan dewan juri film pendek diketuai Matius Ali dan beranggotakan Clara Sinta (sekretaris), Agni Ariatama, John De Rantau, dan Kemala Atmojo. .Seusai rapat pertamanya

di Kantor Sekretariat FFI, Slamet Rahardjo yang dipercaya menjadi ketua dewan juri mengaku siap mengemban tugas tersebut, meskipun besar bebannya. ‘’Harapan yang dibebankan ke saya sebagai ketua juri terlalu besar. Sebab, karya sineas muda sekarang ini sudah jauh melompat ketimbang ketika zaman saya. Untuk itu, dalam menentukan film yang paling baik para juri ini memerlukan kerja yang tidak setengah hati. Bagaimanapun kami ini perlu menjaga sineas muda untuk terus berkembang,” kata Slamet. Sementara itu, Ketua Umum Pelaksana FFI 2013 HM Firman Bintang melihat bahwa komposisi ke-31 anggota dewan juri itu sudah tepat. “Mereka dalah orang-orang yang kapabel di bidangnya, dan datang dari berbagai kalangan tua dan muda,” kata Firman.■ Buyil-jie

MESKIPUN sang gitaris, Roby Satria ditangkap polisi karena kepemilikan ganja, band Geisha tak berencana mencari pengganti. Para personel pelantun Cinta dan Benci itu mengaku akan tetap mempertahankan Roby dalam formasi mereka. “Ini (ditangkap) kan udah sanksi. Kita akan tetap jalan (bareng),” ujar sang Manajer, Ofis saat ditemui kala menjenguk Roby di Polres Jakarta Pusat, Sabtu (19/10). Manajemen Geisha tengah mengupayakan keringanan hukuman bagi Roby. Sang pengacara, John Hasyim menginginkan gitaris band asal Pekanbaru itu direhabilitasi setelah diketahui memiliki ganja di kos-kosannya. John mengatakan, permintaan rehabilitasi Roby akan diajukan segera. “Kita akan ajukan secepatnya, kita upayakan,” ucap John. Ditambahkan Ofis, tertangkapnya Roby

tak mengganggu jadwal rekaman dan manggung Geisha. Roby Satria menambah daftar panjang para pelaku dunia hiburan yang mengonsumi barang laknat tesebut. Namun demikian, Jhon Hasyim tetap akan melakukan pembelaan terhadap kliennya “Kami akan lakukan pembelaan dalam pengadilan. Tapi kita hormati aja proses penyidikan,” ujarnya. Kepolisian Metro Jakarta Pusat telah menangkap RS (Roby Satria) terkait kasus narkoba jenis ganja. Roby ditangkap oleh satuan narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, pada hari

Jumat (18/10) pukul 19.45 WIB. Bersama Roby ditangkap juga dua rekannya berinisial HEN dan RD di daerah Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan. Atas perbuatannya tersebut Roby dijerat Pasal 111 (1) UU RI No. 35 Tentang Narkotika dengan ancaman Pidana Penjara Minimal 4 tahun dan Maksimal 12 tahun serta Denda Minimal Rp800 Juta, dan Maksimal Rp 8 miliar. Melalui Dian salah satu perwakilan label Geisha, Musica Studio, Roby mengaku menyesali perbuatannya. “Roby sangat menyesal atas kejadian semua ini, dia pun sadar bahwa perbu-

atannya yang salah dan melanggar hukum,” kata Dian. Roby sendiri mengaku baru menggunakan ganja sebanyak tiga kali. “RS bilang baru pakai tiga kali,” kata AKBP Umar S Fana, Wakapolres Jakarta Pusat. Lebih lanjut Umar mengatakan saat polisi menangkapnya, RS dalam keadaan sadar di rumah kontrakannya, di kawasan Pengandegan, Pancoran, Jakarta Selatan. Polisi mendapatkan barang bukti dari penangkapan RS yaitu satu bungkus kertas koran berisi daun ganja berat netto 0,5890 gram. ■ Buyil-jie

Slamet Rahardjo Foto: Buyil

Kangen Beres, Persoalan Olga-KPI Jajanan Murah FATIN Shidqia Lubis punya alasan tersendiri ketika dirinya menolak untuk menjalankan pendidikan dengan homeschooling. Menurut juara X Factor tahun pertama itu, dirinya akan melewatkan masa-masa SMA yang begitu indah bersama teman-temannya jika dirinya harus homeschooling. Menurut Fatin, dirinya akan merasa kangen dengan teman-teman ganknya jika harus homeschooling. “Masa SMA yang dikangenin, banyak hal-hal gokil yang kami lakukan sama teman-teman. Tapi banyak hal positif. Terus kayak kangenin jajanan murah di sekolah. Udah gitu, denger bel di sekolah kayaknya surga,” paparnya saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (19/10). “Aku sering di-bully, karena pendek dan paling kecil. Makanya jangan duduk aja, berdiri. Mereka sering bully aku seperti itu. Di SMA ada Kapten Bala (nama ganknya Fatin),” lanjut Fatin seraya tertawa. Meski sekarang sudah menjadi seorang publik figur, Fatin tidak diperlakukan sebagai seorang bintang oleh teman-teman seangkatannya. “Mereka anggap aku seperti Fatin biasa, Apalagi setelah dari X Factor mereka anggap aku biasa. Kecuali adik-adik kelas, yang kadang masih becandain aku,” pungkasnya. ■ Kpl-jie Foto: kpl

KOMEDIAN Indro Warkop dan Olga Syahputra mendatangi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada Jumat (18/10). Ada apa dengan mereka? Kedatangan Indro Warkop ke KPI untuk menjelaskan dan meluruskan kabar yang beredar tentang Indro Warkop yang mengatakan bahwa ada oknum KPI yang meminta uang dari Olga. “Tadi kami undang Olga dan Indro untuk bicara. Indro menjelaskan intinya

yang disampaikan di media online tidak seperti itu. Dia (Indro) nggak bilang bahwa KPI pernah minta uang, tapi ada berita itu dari Olga,” kata Komisioner Pusat KPI Agatha Lily. Olga dan Indro bertemu sejak pukul 09.00-12.00 WIB. Lebih lanjut Olga mengatakan bahwa pernah ada orang yang menghubunginya dan mengatasnamakan KPI. “Olga sendiri nggak tau itu siapa. Dia menyimpulkan sih itu bukan orang KPI. Itu

Adalah oknum yang mengatasnamakan KPI. Dia juga nggak sempat ngecek lagi. Kami intinya mengimbau kalau ada kejadian seperti ini tolong kroscek ke KPI,” paparnya. Lebih lanjut Agatha menambahkan bahwa kasus antara Indro dan Olga sudah beres dan tidak ada lagi yang perlu dipermasalahkan. “Yang pasti masalahnya sudah clear dan itu oknum bukan orang KPI,” ujarnya.■ Inlh-jie

Indro Warkop dan Olga Syahputra Foto: inilah.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.