WAWASAN 01 September 2013

Page 7

Minggu Pon, 1 September 2013

Tronton Gilas Taksi, 2 Tewas ■ Kecelakaan Maut di Kebakkramat KARANGANYAR- Kecelakaan maut terjadi di ruas jalan Karanganyar-Sragen, tepatnya di Desa Waru, Kebakkramat, Sabtu (31/8) sore. Sebuah truk tronton bermuatan tiang pancang menggilas taksi Kosti hingga hancur dengan posisi badan taksi tertindih ban depan truk. Dua orang yang berada di dalam taksi, yakni sopir Santoso (40) warga Solo, dan penumpang Desi (35) warga Mojosongo, Solo, tewas di tempat. Jenazah sopir bahkan belum bisa dievakuasi. Sampai berita diturunkan, sekitar pukul 18.00 WIB, Sat Lantas Polres Karanganyar sedang mengupayakan crane untuk mengangkat truk dan muatannya yang menindih badan taksi. Adapun seorang penumpang taksi, keluarga Desi berhasil dievakuasi setelah tiga jam terjebak dalam taksi. Dia bahkan harus disediakan tabung oksigen karena saat meminta tolong petugas, sudah tidak bisa bernafas. Beruntung petugas dari Polsek Kebakkramat lang-

sung mengupayakan dari Puskesmas terdekat. Kasat Lantas AKP Suwarsih yang mengomando langsung di lokasi kejadian mengatakan, sopir truk B 9828 XA dari arah Sragen diduga mengantuk saat mengemudikan tronton tersebut. Dia saat itu diperkirakan melaju dengan kecepatan sekitar 50 kilometer perjam. Karena mengantuk itulah laju tronton tiba-tiba oleng ke kanan. Dua kendaraan roda dua, sebuah Mio dan Honda Supra sempat tersenggol. Namun pengendara hanya luka ringan dan langsung rawat jalan. ■ Tunggu Crane Adapun nasib nahas menimpa taksi Kosti AD 1094 DA

yang dikemudikan Santoso. Taksi melaju dari arah Palur menuju Sragen karena akan mengantar Desi dan temannya yang akan membezuk rekannya yang sakit di RSUD Sragen. Truk tronton yang oleng ke kanan menabrak taksi dan menyeret sampai melewati saluran irigasi kering di pinggir jalan. Truk besar itu baru berhenti setelah menabrak pohon. Karena kerasnya, badan taksi terbalik dan tertindih ban depan truk sehingga tergencet. Sopir Santoso masih belum bisa dikeluarkan dari badan taksi karena posisinya pas berada di bawah ban besar truk. Karena itu petugas harus mendatang crane untuk mengangkat muatan truk berupa tiang pancang dan badan truk sendiri. ‘’Kalau truk bisa diangkat, baru badan taksi bisa diangkat, termasuk sopir Santoso,’‘ kata Suwarsih. Sopir truk sendiri yang belum diketahui identitasnya langsung dibawa ke Polres Karanganyar untuk menjalani TERGENCET : Badan taksi Kosti tergencet trok tronton yang menyeret sampai melewati saluran irigasi. ■ pemeriksaan. ■ Foto : Joko Dwi Hastanto/SMNetwork SMNetwork/an

Komunitas Hijau Gagas Bapak Asuh Pohon PURBALINGGA- Komunitas Hijau Purbalingga menggagas program bapak asuh pohon. Sosialisasi program bapak asuh pohon itu dimulai dengan menemui wakil bupati Purbalingga, Drs Sukento Ridho Marhaendrianto MM, di Pendapa Cahyana. “Masih dibutuhkan banyak pohon untuk kawasan kota Purbalingga. Untuk pengadaannya, kami menawarkan program bapak asuh pohon kepada kalangan pejabat, pengusaha dan masyarakat,“ tutur ketua Komunitas Hijau Purbalingga, Kris Hartoyo, Sabtu (31/8). Kris menjelaskan, program bapak asuh pohon berupa pengadaan bibit pohon yang dibiayai oleh pejabat, pengusaha atau masyarakat, berikut biaya

perawatannya. Pohon dari bapak asuh itu akan ditanam di kompleks Taman Kota Bojong dan areal lahan di sekitar kota Purbalingga. ■ Mobilisasi Pejabat Wakil Bupati Purbalingga Sukento Ridho Marhaendrianto menegaskan, Pemkab akan mendukung sepenuhnya kegiatan bapak asuh pohon tersebut. Sukento akan memobilisasi pejabat dan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk ikut menjadi bapak asuh pohon. Komunitas Hijau (green community) Purbalingga, merupakan bagian dari Program Pengembanga Kota Hijau (P2KH). Dalam program yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tata Ruang Ke-

menterian Pekerjaan Umum itu terdapat delapan atribut. Yakni Perancangan dan perencanaan kota yang ramah lingkungan (green planning and design), Ketersediaan ruang terbuka hijau (green open space) yang memadai dengan komposisi minimal 30 persen dari luas kota, Konsumsi energi yang efisien (green energy), Pengelolaan air yang efektif (green water), Pengelolaan limbah dan sampah (green waste) dengan prinsip 3R (reuse, reduce dan recycle). Bangunan hemat energi (green building), Penerapan sistem transportasi yang ramah lingkungan (green transportation) dan Peningkatan peran masyarakat sebagai komunitas hijau (green community).■ ST-Tj

■ Diduga Menghamili Gadis Belia

Ketua RT Dimassa Warga MAGELANG- Seorang warga RT 08 RW VIII Kampung Ngentak, Kelurahan Gelangan, Magelang Tenga Kota Magelang berinisial KSB (55) diamuk massa, Jumat (30/8) malam lalu. Ia yang juga ketua RT setempat itu diduga telah menghamili perempuan di bawah umur berinisial AN (17). Aksi main hakim sendiri itu dipicu karena warga setempat geram dengan ulah KSB yang acap kali berbuat senonoh terhadap AN yang juga tetangganya sendiri. Selain menghujani pukulan, massa yang jengkel kemudian merusak rumah dan mobil milik KSB. Menurut informasi, KSB diduga telah melakukan tindakan asusila kepada AN hingga korban hamil usia empat bulan. Tapi, KSB enggan bertanggung jawab, bahkan memaksa korban untuk menggugurkan bayi yang masih dalam kandungan itu untuk menutupi aibnya. Warga setempat sempat memberikan mediasi antara keluarga AN dan pelaku. Namun, usaha itu rupanya tidak menghentikan niatan buruk

pelaku untuk mengakhiri perbuatan bejatnya kepada perempuan belia itu. Kapolres Magelang Kota, AKBP Joko Pitoyo mengatakan, warga yang sudah tidak tahan dengan sikap KSB ini langsung mendatangi rumah pelaku, Jumat (30/8) malam sekitar pukul 20.00 WIB. ■ Rusak Mobil Selain memukuli pelaku hingga babak belur, massa juga merusak rumah dan mobil Daihatsu Hijet nopol AA 8402 AE hingga kaca-kaca pecah dan be-

berapa bagian mobil warna hijau pupus itu ringsek. “Mendengar ada aksi anarkis itu, kami langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Petugas langsung mengamankan KSB dan melarikannya ke RSUD Tidar Kota Magelang untuk mendapatkan perawatan, sebelum dibawa ke Mapolres,” ujarnya kepada wartawan usai menghadiri acara pesta rakyat kembang api di Alun-alun Kota Magelang, Jumat (30/8) malam lalu. ■ SMNetwork/H88

DIRUSAK MASSA : Mobil Daihatsu Hijet nopol AA 8402 AE milik pelaku KSB yang dirusak massa diamankan di Mapolres Magelang Kota. ■ Foto : Asef F Amani/SMNetwork

Blanko Habis, Permohonan STNK Menumpuk Hingga 36.300 SRAGEN- Kekosongan blanko STNK (surat tanda nomor kendaraan) bermotor yang terjadi secara nasional sejak Maret lalu, ternyata juga berdampak di Kabupaten Sragen. Kosongnya blanko tersebut, membuat tumpukan permohonan STNK untuk perpanjangan maupun mutasi kendaraan di Samsat Sragen, sejak Maret 2013 lalu hingga akhir Agustus mencapai 36.300. Kaur STNK Satlantas Polres Sragen, Aiptu Bawani mengatakan, tumpukan permohonan STNK tersebut terjadi karena sejak Maret 2013 lalu, belum ada kiriman material STNK dari Polri, atau pemerintah pusat. Karena kosong,

ribuan pemilik kendaraan bermotor yang melakukan pengajuan mutasi maupun perpanjangan STNK baru dibuatkan surat sementara. “Kondisinya memang demikian, tapi ini berlaku secara nasional. Jadi karena materialnya kosong, untuk sementara pemilik kendaraan yang mengajukan perpanjangan STNK, atau mutasi diberi surat sementara dan disertai tanggal penukarannya. Jadi, mereka bisa mengambil STNK asli sesuai dengan tanggal yang tertera di surat STNK sementara itu,” ujar nya kepada wartawan, Jumat (30/8). Pihaknya memperkirakan,

kekurangan blanko STNK, kemungkinan besar baru akan teratasi pada September ini. Menurut informasi yang diterimanya, kiriman material blanko STNK itu tidak akan datang sekaligus sesuai jumlah tumpukan berkas, melainkan bertahap. Perihal penggunaan surat sementara, juga sudah diinformasikan kepada masyarakat saat mereka mengajukan perpanjangan maupun mutasi STNK. Mereka diminta datang kembali ke Samsat saat masa berlaku STNK sementara telah jatuh tempo yang rata-rata sekitar awal September. ■ K.25-Tj

47 Warga Lolos Seleksi Administrasi Calon Anggota KPU KAJEN– Dari 109 warga yang mengambil formulir pendaftaran anggota KPU Kabupaten Pekalongan, hingga batas akhir pendaftaran hanya 64 orang yang memasukkan pendaftaran. Namun, berdasarkan seleksi administrasi, ada 47 orang yang lolos untuk mengikuti seleksi selanjutnya. Demikian disampaikan ketua tim seleksi anggota KPU Kabupaten Pekalongan, Muhlisin, Sabtu (31/8). Diterangkan, selama masa pengumuan dan pendaftaran terdapat 109 orang yang berminat mengambil formulir kelengkapan administrasi persyaratan calon anggota KPU. Namun, hingga penutupan pendaftaran tanggal 27 Agustus 2013, jam 16.00, sekertariat tim seleksi menerima berkas pendaftaran sebanyak 64 pendaftar. Pendidikan calon anggota KPU pun bervariasi, mulai dari tingkat SMA (10 calon), D2 (1), D3 (5), S1/DIV (40), dan S2 (8). “Mereka berasal dari beragam pekerjaan. Ada mantan sekda Halmahera Selatan yang kini berdomisili di Kedung-

wuni, 4 orang yang saat ini menjabat sebagai anggota KPU, guru, dan ada pula yang dulu mengabdikan diri sebagai anggota PPK,” terang Muhlisin. Dikatakan, dari 47 orang yang lolos admistrasi, terdiri atas 37 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Diterangkan, calon yang tidak lolos administrasi dikarenakan berkas tidak lengkap, umur kurang dari 30 tahun, salah dalam pengisian formulir, dan ada yang masih terindikasi sebagai anggota partai politik. Selain itu, pengisian formulir tidak jelas dan tidak menyertakan makalah. Selanjutnya, mereka akan mengikuti seleksi tertulis, kesehatan, dan psikologi. Seleksi tertulis akan dilaksanakan 2 September 2013 di Gedung P3M, dengan materi di antaranya, sistem politik, kepemiluan, dan perundangundangan dalam bidang politik. Tes psikologi akan dilangsungkan 10 September 2013 di Hotel Marlin oleh tim BKD Pengprov Jateng. Sedangkan,

tes kesehatan di RSUD Kraton pada 3 – 5 September 2013. “Proses seleksi gratis. Biaya ditanggung negara melalui DIPA KPU Kabupaten Pekalongan,” ujarnya. ■ Diciutkan Setelah pendaftar mengikuti rangkaian ketiga kegiatan tersebut, akan diciutkan menjadi 20 pendaftar yang berhak mengikuti kegiatan seleksi wawancara yang direncanakan antara tanggal 21 - 23 September 2013. Dari seleksi wawancara tersebut akan dipilih 10 orang pendaftar yang layak dan berhak mengikuti fit and proper test di KPU Provinsi Jawa Tengah. Untuk selanjutnya, KPU Provinsi Jawa Tengah akan menentukan lima orang yang akan ditetapkan sebagai anggota KPU Kabupaten Pekalongan. ”Dapat dipastikan bahwa keseluruhan proses seleksi tersebut akan dilaksanakan secara transparan dan akuntabel,” tegasnya. ■ haw-Tj

Menhut Ajak Masyarakat Gemar Tanam Pohon BANJARNEGARA- Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengajak masyarakat untuk gemar menanam pohon. Sebab menanam pohon sama saja dengan merawat kehidupan. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara pencanangan Banjarnegara Hijau di komplek Taman Budaya, Sabtu (31/8). Pencanangan ini sekaligus mengawali dilaksanakannya gerakan menanam 5 juta pohon. Secara simbolis kegiatan ini ditandai dengan penananam pohon diwet oleh Menhut, Bupati Sutedjo Slamet Utomo Wakil Bupati Hadi Supeno dan penyanyi balada kondang Ebiet G Ade. Acara Banjarnegara Hijau, menjadi salah satu kegiatan unggulan dalam rangkaian Festival Ser-

ayu Banjarnegara tahun 2013. Menurut Zulkifli, selama ini masyarakat jarang dididik untuk mensyukuri apa yang alam telah beri kepada kita yaitu udara bersih dan air secara gratis. Udara dan air gratis yang menjadi sumber utama kehidupan itu, lanjutnya, dihasilkan oleh hijaunya pohon. Tanpa pohon, sambungnya, kehidupan ini akan binasa. “Idealnya satu orang itu impas jika dirinya telah menanam 10 pohon karena 10 pohon itu cukup menyediakan air dan udara bagi satu orang” katanya. Bila diteruskan menanamnya, sambungnya, maka pohon ke sebelas dan selanjutnya merupakan sedekah untuk orang lain dan juga sedekah bagi alam. Dalam kacamata

agama, sambungnya, namanya sedekah selalu lebih baik daripada meminta. Seperti kata pepatah, tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. ■ Kabupaten Konservasi Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo SH MHum, dalam sambutanya menyatakan secara tegas bahwa Banjarnegara merupakan kabupaten konservasi. Karena itu, lanjutnya, pemerintahnya mewajibkan setiap siswa untuk menanam satu pohon tahunan. Syukur-syukur, lanjutnya, pohon buah karena hasilnya bisa kita manfaatkan. “Untuk membatasi penebangan pohon, Banjarnegara menetapkan barang siapa menebang pohon maka ke-

padanya dikenai kewajiban untuk menanam 300 pohon” tegasnya. Selain itu, lanjutnya, komitmen Banjarnegara terhadap kelestarian lingkungan tidak berhenti sampai di situ. Banjarnegara, imbuhnya, merupakan satu-satunya kabupaten di Indonesia yang telah mempunyai Perda DAS Serayu. “Perda ini memberi ancaman hukuman dan denda hingga Rp 50 juta kepada mereka yang merusak sungai serayu, baik bagi mereka yang membuang limbah dan sampah pabrik ke kali, maupun mereka yang mengambil ikan dengan cara mengebom dan meracun. Sebab prinsipnya, merawat Serayu adalah merawat peradaban” katanya.■ ST-Tj

TANAM POHON : Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan beserta penyanyi Ebiet G Ade, Bupati Sutedjo Slamet Utomo dan Wabup Hadi Supeno melakukan penanaman bibit pohon dalam acara Banjarnegara Hijau, Sabtu (31/8). ■ Foto : Joko Santoso-Tj


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.