Kamis Legi, 11 Juli 2013
Nangis Saat Pacar Shalat WINDA Idol yang kini wajahnya lebih sering menghiasi layar Trans 7 sebagai sinden Opera Van Java mengaku tengah bahagia. Semua itu lantaran sang kekasih Mulyadi Tan telah menjadi mualaf. Semua itu dilakukan sang kekasih, agar bisa menikahi dirinya. “Aku nggak memaksa dia untuk pindah agama untuk bisa menikahiku. Tapi itu atas inisiatifnya sendiri. Waktu dia nanya kiblat dan kemudian menjalankan shalat, aku terharu dan sempat menangis,” cetus Winda di ruang serba guna Trans TV, Jakarta Selatan, Rabu (10/7) Penyanyi asal Bandung ini pun mengakui kalau dirinya hanya memberi penjelasan kepada kekasihnya, kalau mau menikah dengan dirinya, harus satu agama. “Kalau beda agama bisa ribet di kemudian hari, kasihan anak-anak. Alhamdulillah, setelah dikasih pengertian, pacar saya kemudian memilih menjadi mualaf tanpa seizin saya. Ini yang membuat
l
Ido a d n
Wi
Cinta Laura Foto: Buyil
macam tetek bengek yang dibutuhkan untuk melangsungkan pernikahan. “Persiapannya baru setengah jalan, lagi urus undangan, sudah menunjuk wedding organizer-nya,” paparnya. Rencananya, pernikahannya secara Islam namun untuk pestanya memakai konsep international wedding. Sebab, sang pacar berasal dari keturunan Tionghoa. “Insya Allah yakin saya siap menikah, mohon doanya ya,” pungkasnya.■ Buyil-jie
l
uyi
o: B
Fot
saya bangga,” ujar artis bernama lengkap Winda Viska Ria ini. Untuk masalah puasa, Winda member pemahaman kepada sang kekasih, kalau memang belum kuat secara penuh, bisa dilakukan secara bertahap. “Tapi dia bilang sudah siap lahir batin, jadi aku senang mendengarnya,’‘ kata Winda. Setelah sang kekasih menjadi muslim, Winda mengaku sudah siap dinikahi, Mulyadi Tan. “Mudah-mudahan tahun ini,” aku Winda mantap.. Dan persiapan sudah mulai dilakukan. Mulai dari menentukan waktu, tempat, busana pengantin, dan segala
Isi Liburan Tampil di ’Yuk Kita Sahur’ WALAUPUN sedang menajalani studi di New York, bukan berarti artis Cinta Laura sepi tawaran. Justru tawaran membintangi sejumlah sinetron terus berdatangan pada artis yang namanya mencuat lewat sinetron Cinderella (Apakah Cinta Hanyalah Mimpi?) ini. ‘’Iya tawaran datang terus, tapi aku tidak bisa layani. Karena aku mesti selesaikan studi dulu,” ujar Cinta, saat ditemui di Gedung TransTV, Jakarta Selatan, pada Selasa (9/7) malam. Baru setelah Trans TV mengontaknya untuk menjadi pengisi program Ramadan Yuk Kita Sahur, Cinta tidak kuasa menolak. “Waktunya pas aku libur. Aku lagi summer holiday sampai Agustus. Jadi sekalian melepas kangen dengan suasana puasa di sini,” celoteh gadis kelahiran Jerman 17 Agustus 1993 ini. Padahal program sahur yang diikuti Cinta itu lebih banyak menonjolkan sisi komedi dan bintang film Seleb Kota Yogya ini tak punya dasar humor. “Aku sadar kalau aku nggak lucu. Menurut aku dan teori orangorang, aku itu lucu karena aku nggak lucu. Maksudnya waktu orang lagi ngelawak, aku kan nggak ngerti. Dan itu justru lucu, aku sih nggak khawatir, karena pasti teman-teman di acara sahur bantuin aku,” papar Cinta. Meskipun harus menghadapi komedian berpengalaman seperti Wendi dan Denny Cagur, Cinta mengaku tidak harus mempersiapkan diri secara khsusus. Dia hanya perlu sedikit waktu untuk menghafalkan skrip. “Biasanya sih kami dikasih skrip satu jam sebelum mulai ya. Tapi sekarang aku belum baca skrip sama sekali. Tapi ya nggak apaapa aku sudah biasa sejak main film dan sinetron dikasih skrip lima menit sebelum syuting. Aku gampang hafal, itu nggak susah buat aku,“ papar Cinta. Karena syutingnya menemani sahur pemirsa Trans TV, maka pelantung tembang Cinta atau Uang ini harus mengubah pola tidurnya tersebut. Mahasiswi Columbia University, New York, Amerika Serikat ini kini lagi mencoba menggapai mimpi untuk bisa bermain film di Hollywood. Karenanya setelah selesai kuliah ia akan mendalami ilmu akting. ■ Buyil-jie
LAUNCHING : Penyanyi Sahrul Gunawan, Promotion Manager PT Jauwhannes Tracco Harry Eko Setiawan dan Managing Director PT AW Production Angga Widodo saat peluncuran album ’Langkah Awal’. ■ foto: arixc ardana
Mencoba Eksis Lewat Album Religi LAMA tidak terdengar kabarnya artis sekaligus penyanyi Sahrul Gunawan mencoba eksis kembali dengan meluncurkan album religi. Debut album religi berjudul ”Langkah Awal” berisi tujuh lagu bernafaskan Islami, diantaranya Dhuha, Romadhon ya Romadhon, Suatu Hari di Rumah Rasulullah, Dzikir, Anugerah Mu dan Rinduku Padamu Rosul. Dalam mini album tersebut pria yang dikenal kali pertama oleh publik lewat sinetron Jin dan Jun juga menggandeng Ust Subki Al- Bughury untuk berkolaborasi dalam lagu Dhuha. Ini berkah bulan Ramadan. Buat album religi, terus kita keliling berdakwah dengan lagu, karena itu yang aku bisa untuk saat ini. Sekaligus mampu menyemangati orang lain termaktub dalam lagu-lagu yang ada,” ujar Alul, sapaan akrabnya, saat road show album “Langkah Awal” di Semarang, Selasa (9/7). Dia ingin berdakwah dan menyasar semua kategori usia melalui album religi ini. Keseluruhan aransemen dan musik diberi sentuhan modern supaya bisa diterima semua kalangan. ”Lagu mudah dicerna sekaligus bisa dinikmati di mana saja. Misalkan, saat terjebak macet saat mendengar lagu ini diharapkan menyejukkan suasana hati,” papar pria kelahiran 23 Mei 1976 ini. Terkait judul album ”Langkah Awal”, dia mengaku tidak memiliki makna khusus. Album ini merupakan buah perenungan panjang sebelum memutuskan bersedia.
”Album ini adalah langkah awal untuk memasuki wilayah baru. Pertimbangan matang sebelumnya sama seperti saat mendirikan tour& travel umroh dan haji beberapa tahun lalu,” ujarnya. Beberapa pencipta lagu lain juga ikut digandeng seperti Angga Widodo dan Rento Saky. Angga tercatat sebagai Managing Director PT AW Production menuliskan lirik Dhuha dan Romadhon ya Romadhon. ■ Terobosan
Uniknya jika kebanyakan musisi tanah air menggandeng salah satu walaraba makanan cepat saji dalam pemasaran albumnya, Sahrul yang menciptakan sendiri lirik lagu Anugerah-Mu tersebut bekerjasama dengan PT Jauwhannes Traco yang dikenal sebagai produsen minuman Aguaria.”Ini merupakan sebuah terobosan baru yang kita lakukan. Ini juga menjadi langkah awal bagi kami,” papar Promotion Manager PT Jauwhannes Traco, Harry Eko Setiawan. Tidak hanya itu, sebagian keuntungan dari penjualan albumnya nantinya akan disumbangkan kepada Yayasan Lupus Indonesia Semarang. ”Kita dedikasikan keuntungan Rp 100 per album yang terjual untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, dalam hal ini Yayasan Lupus Indonesia,” imbuh Harry. Dirinya berharap bisa menjual hingga 50 ribu keping album.■ rix-jie