WAWASAN 03 Juni 2013

Page 18

Senin Pon, 3 Juni 2013

■ Agar Keamanan Lebih Terjamin

Usulkan Parkir Titipan SEKAYU - Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Kota Semarang Ngargono mengusulkan, konsep parkir titipan. Menurutnya, jika konsep baru ini diterapkan konsumen mendapatkan jaminan keamanan. ‘’Misal dari biaya parkir Rp 2.000 menjadi Rp 3.000, tapi kalau konsepnya titipan, pengelola harus bertanggung jawab terhadap seluruh yang ada di atas lahan yang diparkir, warga akan senang,’‘ ungkapnya, Minggu (2/6). Ngargono menambahkan, parkir saat ini terkesan hanya lahannya saja yang disewakan. Sedang petugas, imbuh dia, tidak bertanggung jawab atas apa yang menimpa kendaraan. ‘’Contoh, saya parkir di lahan Pemkot dan ditarik retbribusi, tetapi dalam retribusi parkir tidak bertang-

gung jawab terhadap barang di atas lahan Pemkot tadi,’‘ kata Ngargono. Ngargono mengatakan, konsep parkir titipan bisa di kelola pemerintah atau pihak ketiga, yang penting kendaraan yang diparkir aman. ‘’Konsumen tak perlu membedakan apakah dikelola Pemkot atau pihak lain, selama dia bayar, sesuai dengan pelayanan yang didapat, semua akan selesai,’‘ tambahnya. Dia menjelaskan, kalau ada konsep retribusi yang menguntungkan, dan ternyata yang dibayar konsumen itu memberikan

kontribusi kepada PAD, konsumen akan lebih bersemangat lagi untuk berpartisipasi. Tapi sebaliknya, katanya lagi, ketika masyarakat berpartisipasi dan patuh terhadap tarif retribusi yang diatur dalam perda, kenyataannya tidak memberikan kontribusi yang signifikan, konsumen akan apatis. ■ Pengaduan Ngargono menambahkan, setiap pakir yang berpotensi melanggar dan merugikan masyarakat, dinas terkait harus memasang informasi pengaduan sebagaimana layaknya, agar semua masyarakat bisa melihat dan melakukan pelaporan, ketika dirugikan oleh oknum parkir liar. ‘’Pasang informasi yang jelas dan mencantumkan perdanya, Perda no 3 tahun 2012 tentang tarif parkir untuk roda dua Rp 1.000 dan Rp 2.000 untuk roda

empat, jika Anda dirugikan silakan hubungi kami, lengkap dengan no telponnya, agar warga bisa melaporkan kecurangan yang dialami,’‘ jelas Ngargono. Terpisah, Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Kholison mengaku, setuju dengan usulan konsep parkir titipan. ‘’Seperti yang dijalankan Kota Kediri, menggunakan konsep parkir berlangganan. Dengan data kendaraan bermotor kira-kira 450 ribu, bisa terealisasi pendapatan mencapai Rp 4 miliar,’‘ ujarnya. Yang jelas, Kholison sepakat hak konsumen (yang parkir) dilindungi, tapi untuk dibuatkan payung hukum perlu ada kajian yang seksama. ‘’Tapi itu bisa diterapkan kepada pengelola parkir swasta, yang selama ini menggunakan tarif progresif,’‘ bebernya.■ Lek-die

HARLAH PANCASILA: Pengurus DPD PDIP Jateng, DPC Semarang, dan PAC serta Satgas menggelar upacara Hari Lahir Pancasila di kantor DPD PDIP Jateng dengan komandan upacara Giri Dahono, Sabtu (1/6). ■ Foto: Bgy

PDIP Gelar Upacara Harlah Pancasila KARANGTEMPEL - Ratusan kader PDIP mulai dari pengurus DPD, DPC dan PAC se-Kota Semarang, serta Satgas, mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni di halaman kantor DPD PDIP Jateng, Jalan Brigjen Katamso 24 Semarang, Sabtu (1/6) sore. Dalam upacara yang dipimpin Sekretaris DPD PDIP Jateng Agustina Wilujeng, dengan komandan upacara Giri Dahono, dihadiri pula Ketua DPRD Jateng

Rukma Setiabudi, dan Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri yang juga Wakil Ketua DPD Jateng. Dalam pidatonya, Agustina Wilujeng selaku inspektur upacara mengatakan, bahwa Bung Karno tidak bisa dilepaskan dari Hari Lahirnya Pancasila. ‘’Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum dan ruh, dalam kehidupan bernegara. Karena itu, peringatan Harlah Pancasila merupakan cara untuk

menumbuhkan kembali semangat nasionalime dalam bingkai NKRI,’‘ tegasnya. ■ Jalan Sehat Dalam kesempatan itu, Agustina juga mengumumkan rangkaian acara peringatan HUT BK, dan sujud syukur atas kemenangan Ganjar-Heru pada 6 Juni dengan pemotongan sapi, pertanda Jateng sebagai kandang banteng. Kemudian, pengajian dan Tribut 112 tahun Bung Karno (BK).

‘’Tanggal 8 Juni, kita akan wayangan dengan lakon ‘Wahyu Kamulyan’. Kemudian untuk 9 Juni, digelar jalan sehat bersama pasukan Gagah dengan hadiah 10 sepeda motor,’‘ ujarnya. Untuk jalan sehat, karena merupakan program partisipasi, menurut Agustina, masyarakat tidak harus memakai kaos berlogo PDIP. Usai upacara dilanjutkan tasyakuran Harlah Pancasila dengan pemotongan tumpeng. ■ Bgy-die

‘Family Time’ Ajak Warga Partisipasi TEMBALANG-Pusat Kuliner Turki di Jalan Tusam Raya, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, menjadi pusat perhatian warga sekitar, Minggu (2/6) pagi. Ruang kuliner di sana diubah Tim Info Tembalang menjadi bazar dan arena permainan, serta ajang pertunjukan kreativitas anak. ‘’Tema kegiatan ini ‘Family Time’. Semua warga kami ajak berpartisipasi mengikuti acara kegiatan keluarga. Kenapa di sini, karena Pusat Kuliner Turki berada di tengah perumahan, dan warga sekitar adalah penduduk asli,’‘ papar Owner Info Tembalang Johanis Adityawan, saat ditemui Wawasan, Minggu (2/6). Dalam kegiatan tersebut, lanjut Johanis, selain untuk memberikan hiburan kepada masyarakat, juga memberikan kebutuhan kepada para ibu rumah tangga di sekitar lokasi acara. Tak luput, para komunitas di Kota Semarang turut diundang untuk mengenalkan eksistensinya. ‘’Selain hiburan, pengenalan komunitas dan bazar, kami juga mengajak masyarakat mengikuti berbagai lomba. Hari ini ada lomba mewarnai kategori anak TK dan lomba Hold Will Rise untuk anak sampai SMP,’‘ imbuhnya. ■ Senam Bersama Pagi harinya, imbuh Johanis, para ibu di sekitar kompleks perumahan mengikuti senam bersama. Meski hujan sempat meng-

guyur Kota Semarang, namun tak mengurungkan niat para partisipan senam untuk mengikuti acara senam bersama. Jika respon dari masyarakat baik, maka acara tersebut bisa dilakukan untuk agenda bulanan atau agenda rutin. Tentu saja, lanjutnya, untuk mempererat hubungan antarwarga dengan komunitas, serta hubungan antarwarga di wilayah Semarang.

Salah satu orang tua peserta lomba yang merupakan warga sekitar, Wulan (45) mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut. Ia yang mengantarkan anak lelakinya, Bahtera Bintang (5) mengikuti lomba mewarnai itu, berharap akan ada kegiatan rutin seperti ini. ‘’Kalau di luar pada sering sibuk kerja masing-masing, kini bisa saling kumpul dan ketemu.

Rasanya jadi bisa ngobrol bareng sama rekan-rekan,’‘ katanya. Dengan adanya kegiatan itu, ia bersama warga bisa mendapatkan hiburan dan kegiatan positif untuk saling mengenal lebih jauh. Selain itu, ia berharap bisa mengenal apa yang ada di Kota Semarang, seperti komunitas dan pengetahuan lain yang bermanfaat.■ M.9-die

MENGGAMBAR: Salah satu lokasi stand yang menggelar lomba mewarnai dalam bazar ‘Familiy Time’ di kompleks Pusat Kuliner Turki, Jalan Tusam Raya Banyumanik, Minggu (2/6). ■ Foto: Fitria Rahmawati.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.