Senin Pon, 29 April 2013
Grobogan Berkibar
Pemanjat Batang Tampil Bagus
SEMARANG- Kontingen Kabupaten Grobogan, tampil sebagai pengumpul medali emas terbanyak, dalam kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng, cabang karate, yang berakhir Minggu (28/4), di GOR Patriot, Watugong, Semarang. Grobogan merebut enam medali emas, lima perak dan lima perunggu. Kabupaten Semarang bertengger di urutan kedua dengan satu emas, satu perak dan empat perunggu, disusul Kota Salatiga yang mengemas satu emas, dua perak dan empat perunggu. Emas Grobogan di antaranya disumbangkan Dwi Budi M di nomor kumite +84 kg. Dwi Budi merebut emas, setelah dalam babak final menumbangkan M Sabiq (Jepara). Emas lain dipersembahkan Senia Agustina di nomor kumite -50 kg, yang dalam laga final menaklukkan Sefi Utami (Kota Surakarta).
Sebagaimana diungkapkan Kabid Binpres FORKI Jateng, Andriansyah, pada Pra-Porprov kali ini, tetap membatasi kelompok usia, yaitu minimal 16 tahun untuk nomor kata, dan 18 tahun untuk kumite. ‘’Kami tak membatasi usia maksimalnya,’‘ kata Andriansyah, sambil menyebut babak Pra-Porprov ini akan diambil 12 besar, di nomor perseorangan kata dan kumite, dan delapan besar untuk nomor kata beregu. FORKI Jateng, kata dia, sejak awal memberikan wild card kepada dua atletnya, Imam Tauhid Ragananda (Kota Salatiga) dan Lupita Farah (Kabupaten Sema-
UCAPAN SELAMAT: Kasdim 0733 BS/Semarang, Mayor Kav Burhanuddin, memberikan medali dan ucapan selamat kepada karateka Dwi Budi (Grobogan), yang merebut emas. ■ Foto: Wisnu Aji
rang). ‘’Keduanya atlet Pelatnas. Tapi karena Lupita mun dur dari pelatnas, dia akhirnya tetap ikut Pra-Porprov,’‘ tambahnya. ■ Bintang Baru Andriansyah juga mengaku lega, dengan muncul nya bintang baru di nomor kumite putri, khususnya kelas -61 kg, yaitu Ayu Diah (Kota Surakarta) dan Martina A (Sukoharjo). Keduanya bisa menjadi penerus atlet Nasional Puspita Tria Gustin, yang tampaknya lebih fokus ke keluarga. Di sektor putra, se jumlah atlet layak diperhitungkan di nomor kata, seperti Anggoro Bayu P (Kabupaten Magelang), Garuda Mahameru (Grobogan) dan Febriyan Gede S (Kabupaten Semarang). Dalam Pra-Porprov ini, kata Andriansyah, pihaknya terpaksa mendiskualifikasi sembilan karateka. Pasalnya, KTP dan Kartu Keluarganya tidak jelas. Jika peserta tak bisa melampirkan persyaratan administrasi, maka keikutsertaannya bisa dibatalkan. ‘’Persyaratan kami jelas, KTP dan KK. Kalau tidak bisa menunjukkan ya diskualifikasi,’‘ imbuhnya. ■ Jie-Am
UNJUK KEBOLEHAN : Pemanjat tebing Batang saat unjuk kebolehan dalam Kualifikasi Porprov Jateng di Wall Jatidiri Semarang yang berlangsung selama lima hari, sejak Sabtu (27/4) sampai Rabu (1/5) lusa. Foto: Eko Saputro BATANG - Keterbatasan fasilitas baik sarana maupun prasarana, tidak membuat atlet panjat tebing Kabupaten Batang berkecil hati. Keterbatasan tersebut ternyata menjadi pemicu mereka untuk mengukir prestasi. Hal tersebut dibuktikan dengan mampu
meraih medali dalam Kualifikasi Porprov Jateng yang digelar di Wall Jatidiri, Semarang. “Alhamdulillah atlet panjat tebing Kabupaten Batang tampil bagus dalam Kualifikasi Porprov yang digelar selama lima hari mulai Sabtu (27/4). Hari pertama, satu emas dan dua perak berhasil disabet oleh pemanjat tebing kita,” kata Ketua FPTI Batang, Putut Husamadiman SE saat dikonfirmasi, Minggu (28/4). Dikatakannya, dirinya bersama dengan Sekretaris KONI Batang, H Karyono SH, sengaja datang menyaksikan langsung perjuangan para pemanjat tebing untuk memberikan dukungan mereka yang sedang berlaga ini. Dikatakan, pada hari pertama lomba, medali emas disumbangkan Cipto Saputro yang turun di kelas lead onsight putra usia 14-16 tahun. Sementara, Rury Diwira, pelajar SMPN 3 Batang, mendapatkan me-dali perak kelas speed world record. Demikian pula dengan Asrul Sani mendapatkan medali perak pada kelas speed world record putra. “Saya berha rap, para atlet panjat tebing Batang mam pu tampil bagus lagi. Sehingga, sisa pertandingan mampu mendapatkan prestasi maksimal. Dengan harapan, para atlet kita mampu menambah medali,” harap Putut yang juga Kabag Inmas Setda Batang. ■ Semangat Berprestasi Putut menuturkan, tidak dipungkiri bahwa atlet Batang minim sekali dengan sarana maupun prasarananya. Tapi, semangat berprestasi anak-anak sangat tinggi. Demikian juga dengan regenerasi atlet panjat tebing bermunculan dan dapat diandalkan. “Untuk bicara soal prestasi, sudah banyak yang diperoleh baik lomba di tingkat regional maupun Nasional,” paparnya. ■ ero-did
Tour de Borobudur Buka Penda aran
Putra Udinus Berjaya
SEMARANG- Acara Gowes bareng penghobi sepeda, Tour de Borobudur, kembali digelar untuk ke-13 kalinya. Event Nasional yang diprakarsai klub sepeda Samba (Semarang Bicycle Association) itu, kali ini digelar bersama Dinas Pariwisata Jateng dan Polda Jateng serta beberapa sponsor lain, yang akan digelar 16 Juni mendatang. ‘’Biasanya event ini kita gelar di bulan Mei sesudah Hari Raya Waisak. Namun kali ini kita gelar 16 Juni untuk Visit Jateng 2013,’‘ kata Ketua Pelaksana, Susanto SH, dalam keterangannya, Minggu (28/4) di Semarang. Tour de Borobudur yang tahun ini mengambil tema ‘Go Green’ itu, akan mengambil jarak 90 km. Start akan dimulai dari Mako Brimob Srondol, Semarang, dan akan finish di Venue Guna Darma Taman Wisata Candi Borobudur. Nantinya para peserta akan berhenti istirahat di tiga pemberhentian, yaitu Terminal Bawen, SPBU Pringsurat, Temanggung dan di Alun-alun Kota Magelang. ‘’Kami menargetkan bisa menggaet 2.000 peserta. Dan sekarang pun di tempat pendaftaran kami, terus diserbu peserta. Saya optimistis target itu bisa terpenuhi,’‘ kata Susanto lagi. Tempat pendaftaran dibuka di dua tempat, yaitu Toko Giant Jalan Tegalsari Raya 144 Semarang (024) 8457170, Toko Specialized Jalan Kartini 36 (024) 70569215.■ Did-Am
SEMARANG- Tim basket putra Udinus (Semarang), berhasil menjadi juara pertama dan maju ke babak grand final, setelah mengalahkan Unnes (Semarang), dengan skor 62-34, dalam Kompetisi Bola Basket Antarperguruan Tinggi se-Jateng LA Lights Campus League, di GOR Sahabat Semarang, Sabtu (27/4) malam lalu. Sebelumnya, tim putri Unnes menjadi juara, setelah mengalahkan Undip. Dari keseluruhan permainan yang berlangsung, juri juga telah menetapkan dua orang sebagai Most Valuable Player (MVP) pada Campus League Semarang ini. Mereka adalah Benina Swastika dengan nomor punggung 11 dari Unnes, dan Okky Arista dengan nomor punggung 12 dari Udinus. Selanjutnya, tim pemenang per-
Cepu Kuasai Malang National Marathon MALANG - Pelari Jawa Tengah khususnya Cepu menguasai lomba lari, ‘Malang National Maraton 2013’ yang diselengga ra kan dalam rangka memperingati HUT ke99 Kota Malang, Ming gu (28/4). Di kelompok putra, pelari Cepu, Ari Swandana, menjuarai lomba se telah menyentuh garis finis pertama dengan catatan wak tu dua jam 40 menit 56 detik. Ia mengungguli pelari Cepu lainnya Hari yanto dan As- ma Bara (Scapa TNI AD) yang ma sing-masing di urutan kedua dan ketiga. Sedangkan di kelompok putri, juara direbut oleh Novita Andriani, juga dari Cepu. Dia ber hasil menjadi pelari terdepan dengan catatan 3 jam 11 menit 37 detik. Lalu disusul Siti Khatijah dari Salatiga sebagai jua-
ra kedua. Dan di urutan ketiga adalah Wiwin Andriani (Scapa-Ad). Para juara lomba tersebut berhak atas hadiah uang masing-masing se besar Rp15 juta dan Piala Menpora serta trofi Walikota Malang. Selain peserta lokal, lomba lari maraton yang mengambil start di Jalan Simpang Balapan dan finish di Lapangan Rampal Kota Malang, juga di ikuti puluhan pelari dari berbagai negara, antara lain Rusia, Madagaskar, Sudan, Kamboja, Thailand, Filipina, Libya, Mesir, dan Slovakia. Selain itu, beberapa pa-ra pelari nasional juga tu run di lomba berjarak tempuh 42,195 kilometer itu, seperti juara bertahan Noce Mattital, Hariyanto, Agustinus Benu, serta Khotijah. ■ Ant-did
tama dari masing-masing region, akan dipertandingkan di grand final yang dilangsungkan di Surabaya 13-18 Mei mendatang. Di antara peserta Campus League, Unnes memang telah mencuri perhatian, karena meloloskan timnya ke final. Di bagian lain, Panitia Penyeleng gara, Bobby, berharap, even ini bisa menjadi ajang yang memicu semangat mahasiswa, untuk terus berlatih dan mengasah kreativitas di dunia bola basket. ‘’Kami memang senang penyelenggaraan di Semarang berlangsung lancar. Para juara ini berhak bersaing di grand final di Surabaya, menghadapi tim yang lebih kuat dari berbagai universitas di luar Semarang,’‘ katanya. ■ Jie-Am
KUASAI BOLA: Seorang pebasket putra Udinus menguasai bola dan dibayang-bayangi pemain Unnes dalam final Campus League. Udinus akhirnya juara. ■ Foto: Ist/Aji
Raymen Juarai Equestrian Jateng Master TENGARAN - Setelah berhasil berhasiI menyisihkan lawan-lawannya sejak hari pertama, Raymen Kaunang akhirnya berhasil memenangi kelas paling bergengsi Show Jumping 130 cm Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Equestrian Jateng Master 2013 di Arrowhead Stable, Tegalwaton, Salatiga, Jawa Tengah, Minggu (28/4). Pengukuhan Raymen Kaunang dengan kuda Conguistador (Pegasus Stable) sebagai pemenang menghentikan langkah Ferry Sudarmadi. Padahal pada even sebelumnya, Ferry Sudarmadi mampu menguasai kelas SJ 130 cm. Bahkan, Ferry dengan kudanya La Belle 140 (Aragon Horse Racing & Equestrian Sport) sempat mencetak hattrick juara. Sedangkan Brayen Bra- ta-Coolen serta kuda Grace 292 harus puas sebagai juara ketiga. Raymen Kaunang tidak hanya menenangi SJ 130 cm, ia juga memenangi kelas SJ 110cc. Dengan dua kali tampil melalui sistem jump off, Raymen dengan kuda Gulliver (Pamulang Stable) memenangi jump off dengan waktu 49,67 detik dengan 4 angka kesalahan. Peringkat kedua ditempati Samantha Born dengan kuda Devito (Trijaya Equestrian Centre) 51,65 detik dengan 15 angka kesalahan, diikuti Joko Susilo dengan kuda Saltador (Pegasus)
64,42 detik dengan 13 angka kesalahan. ”Saya berterima terima kasih kepada Conguistador yang banyak memberikan pertolongan sehingga kami bisa menyelesaikan lomba dengan sangat baik tanpa membuat kesalahan,” ujar Raymen yang mengaku faktor keberuntungan menjadi salah satu yang patut dicatatnya. Menurut Raymen, secara persaingan di kelas SJ 130 cm sebenar nya merata. Alasan itu pula yang membuat ia banyak belajar dari kegagalan sehari sebelumnya.
Diakuinya, sehari sebelumnya ia memfokuskan turun di dua kelas sekaligus yakni kelas 120 cm dan 130 cm dengan Conguistador. Namun, Minggu (28/4) Conguistador hanya ia fokuskan di kelas 130 cm saja. “Strategi itu menjadi kunci saya karena dengan hanya tampil sekali, agar Conguistador bisa lebih fokus,” imbuh Raymen. Untuk SJ 100 cm Junior, juara pertama diraih Rahmat Saleh dengan kuda Mahajana (Aragon) yang pada babak jump off membukukan waktu 52,59 clear round,
DIPERLOMBAKAN: Sejumlah kelas yang diperlombakan berhasil menarik perhatian penonton Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Equestrian Jateng Master 2013 di Arrowhead Stable, Tegalwaton, Salatiga, Jawa Tengah, Minggu (28/4). ■ Foto: Ernawati
menungguli Anjasmara Wibisono dengan kuda Ducati. ■ Atlet Potensial Pertandingan Equestrian Jateng Masters ini sendiri, membuka peluang bagi atlet lokal untuk berprestasi nasional. Johanes Lukito, pemilik Arrowhead Ridding School menga- takan, ia kagum dengan bibit-bibit atlet berkuda Jateng. “Potensinya cukup besar. Sangat banyak bibit atlet berkuda Jawa Tengah yang bisa berbicara banyak dalam Porprov mendatang. Kita sangat siap,” kata Johanes. Dikatakannya, penunjang atlet bisa besar adalah fasilitas yang memadahi. Dan, di Jawa Tengah saat ini dinilai sudah mencukupi. “Yang diperlukan adalah animo masyarakat untuk mau mengenal dan berlatih kelas tunggang serasi ini. Dalam PON mendatang, yang dipertandingkan adalah kelas di bawah 100 cm, dan kita memiliki banyak atlet potensial untuk itu,” ungkapnya kepada wartawan. Equestrian Jateng Master 2013 di Arrowhead Stable ini merupakan even ketiga Eqina (Equestrian Indonesia) sejak awal tahun ini setelah AE Kawilarang Memorial pertama di Arthayasa stable, Cinere, dan Eqina Terbuka di Ditpolsatwa stable, Depok. ■ Rna-did