WAWASAN 26 April 2013

Page 19

Jumat Kliwon, 26 April 2013

Otonomi Daerah Harus Dijaga GUBERNURAN-Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo menyatakan bahwa otonomi daerah (Otda) harus dijaga dan diarahkan untuk proses mensejahterakan rakat.

H Bibit Waluyo

‘’Otonomi bukan berarti pemisahan d a e r a h dengan pemerintah

pusat. Tujuannya adalah memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengatur pengelolaan potensi sumberdaya untuk me ningkatkan ke sejah te ra an,’‘ tegas Bibit usai memimpin

upacara peringatan Hari Otonomi Daerah ke-17 di depan kantor Gubernuran Jalan Pahlawan Semarang, Kamis (25/4). Menurut Mantan Pang kostrad, otonomi daerah yang diberikan pemerintah pusat merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan disempurnakan dengan UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dan menurutnya, jika otonomi terlaksana dengan baik sesuai dengan

berbagai aturan yang ada, maka otonomi daerah akan semakin baik sebagai bentuk masyarakat mandiri, maju, sejahtera, dan damai. ■ Dikelola “Oleh karena itu, bupati dan walikota di Jateng harus berusaha keras memberdayakan potensi-potensi yang ada di daerah untuk dikelola dan ditumbuhkembangkan agar bisa memberikan kontribusi positif terhadap kehidupan masyarakat,” kata-

nya. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jateng Bibit Waluyo juga menyampaikan terima kasih kepada kepala daerah di Jateng atas karya dan kinerja yang telah dilakukan selama ini. Menurut dia, otonomi dapat berjalan baik karena sokongan kerja dari bupati/walikota yang mematuhi aturan serta me ngikuti regulasi yang seusuai untuk mengelola daerah yang mereka pimpin. ■ mun-Ks

Perilaku Masyarakat Pengaruhi DBD MUGASSARI-Kasus demam berdarah (DB) di Kota Semarang mulai menurun di bulan Maret 2013. Kasus DB yang sudah memakan korban sebanyak tujuh orang meninggal dunia itu sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat. “Selain faktor cuaca dan faktor lingkungan, faktor perilaku masyarakat sangat mempengaruhi tingginya angka demam berdarah. Kira-kira 40 persen,” papar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Widoyono, Kamis (25/4).

AUDIENSI : Sejumlah perwakilan aktivis perempuan dan anak di Jateng saat mengikuti audiesni bersama di Kejari Semarang, kemarin. Mereka menuding adanya dugaan suap jaksa atas pengalihan penahanan tersangka. ■ Foto: Sunardi-Ks.

Kejari Dituding Main Mata KRAPYAK-Kejaksaan Negeri (Kejari) Semarang dituding ‘main mata’ terkait pengalihan penahanan Lie Agung Tirtono (47), seorang tersangka kasus dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Lie yang berkasnya sudah ditangan penuntutan itu hanya ditahan dalam kota, setelah penyidik Polrestabes Semarang yang menangani kasus itu melimpahkan ke Kejari. Sebelumnya, di tangan penyidik Lie ditahan dan mendekam di sel. Tudingan itu diungkapkan Kordinator LRC-KJHAM Fajturojie, dalam audiensinya bersama sejumlah LSM di Kejari Semarang, kemarin. ‘’Atas pengalihan itu, jangan-jangan kejaksaan sudah menerima suap,’‘katanya di forum audiensi bersama Agung Budi, jaksa yang menangani dan Janu Agung, jaksa pemeriksa. Audiensi digelar jaksa Kejari bersama sejumlah LSM, akademisi dan lembaga pelayanan bagi perempuan korban kekerasan

berbasis gender dan anak di Jateng. Di antaranya, LRCKJHAM Semarang, Klinik Hukum Ultra Petita, PPT Setara Semarang, PPT Jateng, organisasi survivor Sekartaji, Yayasan Setara. Sekitar 20 orang perwakilan LSM datang. Dalam audiensinya mereka mempertanyakan sikap Kejari atas pengalihanan penahanan itu. Kasus KDRT dialami RL (8), anak hasil perkawinan tak resmi tersangka. Penganiayaan terjadi 23 Desember 2012 lalu di rumah korban di daerah Semarang Barat. Korban beberapa kali dipukuli dengan gagang sapu sampai luka. Bahkan, gagang sapu yang digunakan memukul harus patah tiga bagian. Ia terpaksa dilarikan ke dokter dan dirawat medis. ■ Dilaporkan Atas tindakan itu, 26 Februari 2012 kasusnya dilaporkan ke Polrestabes Semarang. Pelaku dijerat Pasal 80 ayat (1) uu 23/2002 tentang perlindungan anak

juncto Pasal 351 ayat 1 KUHP. Pada 14 Maret tersangka ditahan, dan 15 April lalu berkasnya dilimpahkan ke Kejari. Pada 16 April berkas dan tersangka dilimpahkan (P-21). Sejak saat itu, tersangka oleh jaksa Kejari yang menangani langsung me nyetujui penangguhan penahanan menjadi tahanan kota. Atas hal itu Kejari tidak memberitahu korban. Korban baru mengetahui 18 April lalu sejak itu memutuskan tidak sekolah karena takut dan trauma. Kuasa Hukum korban Evarisan SH MH mengatakan, jaksa tidak mempertimbangkan kedudukan tersangka. Menurutnya, tersangka yang pernah beberapa kali terlibat kasus pidana itu, dikhawatirkan mengancam kondisi korban. “Tersangka pernah ditahan di Salemba, saat sebelum menikah. Pernah ditahan di LP Kedungpane dan dipenjara tiga bulan dan dua minggu atas pengani-

ayaan terhadap tetangga nya,” kata dia. Atas hal itu, para aktivis perempuan dan anak itu menyatakan, kasus kekerasan terhadap anak, bu kan kejahatan biasa, me lainkan kejahatan serius. “Dalam UU nomor 23/ 2002 tentang perlindungan anak, berdasar aturan hukum, tersangka yang juga residivis harus pidananya harus ditambah 1/3 berdasar Pasal 80 ayat (4),” kata dia. Jaksa pemeriksa, Janu Agung mengatakan, silah kan aduan itu disampaikan langsung ke Jaksa Pengawas (Jakpas), karena bukan kewenangannya. “Bukan berarti menyepelekan korban. Jika benar terjadi penyimpangan, kami akan menindaklajuti dengan klarifiski. Benar tidaknya, muatannya apa. Jika diketahui benar, adanya ketidakprofesional atau indisipliner maka akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kasus, maka akan diberi sanksi,” katanya. ■ rdi-Ks

■ Lingkungan Faktor lingkungan seperti kondisi wilayah menyerap 50 persen dalam mempengaruhi perkembangan penularan DB. Selebihnya, sebanyak 10 persen dipengaruhi oleh kondisi tubuh masing-masing individu. “Meski 50 persen oleh lingkungan, jika lingkungan baik namun perilaku tetap buruk, ya sama saja. Penularan DB tetap

Widoyono wws-dok

dipengaruhi oleh perilaku yang tidak peduli dengan lingkungan,” imbuh Widoyono. Widoyono menjelaskan, 40 persen perilaku masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan akan semakin memperparah kondisi perkembangan nyamuk demam berdarah. Pemberantasan sarang nyamuk dan mengenakan alat pelindung diri sangat dianjurkan. Data kasus demam berdarah di tahun ini, terdapat 836 kasus hingga 12 April. Pada bulan Januari terdapat 414 kasus, sedangkan di Pebruari ada 233 kasus. Selebihnya sebanyak 153 kasus terdapat di bulan Maret. ■ M9-Ks

Anggaran Atasi Banjir, Rp 8,3 Miliar BALAIKOTA- Penyelesaian banjir dan air pasang atau rob, terus menjadi perhatian pemerintah kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang menargetkan setelah kurun waktu 20 tahun kedepan Semarang akan bebas dari banjir. Hal ini mengemuka dalam rapat pansus Raperda tentang Rencana Induk Sistem Drainase Kota Semarang, di ruang paripurna, Kamis (25/4). Ketua Pansus Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Induk Sistem Drainase Kota Semarang, Agung Budi Margono, mengungkapkan, target bebas banjir mengacu sistem pembangunan jangka panjang. Rencana ini, tambah dia, telah dialokasikan penganggaran sejak tahun 2007 lalu. Anggaran yang diperlukan, imbuh dia, mencapai Rp 8,3 tril-

iun sesuai kajian tahun 2007. “Perencanaan dan pembangunan baru dimulai tahun ini,” kata Agung. Dalam rapat koordinasi pansus dengan dinas terkait terungkap sistim drainase dipetakan menjadi empat, yakni, Mangkang, Semarang Barat, Semarang Tengah, dan Semarang Timur. Sistem tersebut, imbuh dia, dibagi atas 19 sub sistem dengan luasan daerah genangan masing-masing sistem antara 566 hingga 1800 hektare.”Dewan akan melakukan evaluasi kebijakan itu setiap lima tahun sekali,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang Agus Riyanto menyatakan, saat ini masih dalam perencanaan dan pembahasan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. ■lek-rth

Masjid Agung Jawa Tengah Khotib: Habib Ja’far Shodiq AlMusawwa Imam: KH Zaeni Ahmad, AH Masjid Raya Baiturrahman Khotib: Prof Dr HM Mansyur, SH CN MHum Imam: KH Abdul Muhaimin, AH Masjid Agung Semarang Khotib: Drs H Syakuri AM Imam: KH Yahya Al Mutamakin, AH Masjid Al Hikmah Kanwil Kemenag Prov Jateng Khotib: Drs H Zaenal Fattah Imam: Drs H Zaenal Fattah Masjid Al Kusuf Khotib: Drs KH Amdjad, AH, M.Pd I Imam: Drs KH Amdjad, AH, M.Pd I Masjid Al Huda Perumka Khotib: H Taufik Rahman, SH M.Hum Imam: H Taufik Rahman, SH M.Hum Masjid Ash Shidiqin Kejari Semarang Khotib: HA Syamsudin S.Ag

MH Imam: HA Syamsudin S.Ag MH Masjid Annur Denpom Pemuda Khotib: Kapten Cpm Ngali Mutondo Imam: Bintaldam IV/ Diponegoro Masjid At Taqwa Denpom Kalibanteng Khotib: Bintaldam IV Diponegoro Imam: Bintaldan IV/ Diponegoro Masjid Ar Roudhoh Randugarut Tugu Khotib: KH Achiyarudin Imam: KH Achiyarudin Masjid Al-Mu’minum Gajahmungkur Khotib: Syaiful Imam, S.Pd I Imam: Syaiful Imam, S.Pd I Masjid Baitul Muttaqin Pedurungan Khotib: H Suparwi Imam: H Suparwi

Polwan Siap Amankan Demo Buruh 1 Mei PEKUNDEN-Aksi unjuk rasa Hari Buruh Internasional pada 1 Mei mendatang diperkirakan akan diikuti sekitar 2.000 buruh. Didominasi buruh wanita, mereka berasal dari Kota Semarang dan sekitarnya. Jumlah itu diketahui lebih sedikit dibanding tahun lalu, karena sebagian buruh akan bergabung ke Jakarta. “Tahun ini lebih sedikit karena, sebagian akan aksi di Jakarta dengan perwakilan 500 orang. Demo di Jateng, lebih didominasi buruh perempuan. Makanya kami minta agar pengawalan pengamanan dilakukan oleh polisi wanita (Polwan-red),” kata Nanang Setiono, Koordinator Aliansi Gerakan Buruh Berjuang Jawa Tengah (Gerbang) kepada wartawan ditemui usai rapat kordinasi dengan Polrestabes Semarang, terkait persiapan demo, Ka mis (25/4) di daerah Pekunden. Sejumlah persiapan panjang sudah dilakukan. Disepakati, titik kumpul berada di Jalan Pahlawan dan depan kantor Gubernur Jateng.

“Isu yang diangkat ialah, penolakan pemberian upah murah, kasus kriminalisasi buruh, penolakan sistem kerja kontrak dan serta isu kenaikan harga BBM,” kata dia. Terkait upah, dibanding sejumlah daerah lain, Provonsi Jateng dinilai masih terendah. Pada kasus kriminalisasi, buruh mengkhawatirkan pola pengebirian kebebasan buruh. “Sementara mengenai kerja kontrak, meski sudah diatur, tapi praktenya banyak penyimpangan,” kata Nanang mengaku resah dengan isu kebijakan kenaikan harga LPJ, listrik dan harga BBM. Tuntutan Pada aksi peringatan hari buruh di Jakarta mendatang. Perwakilan buruh di Jateng merencanakan akan membawa spanduk sepanjang sekitar 1.300 meter. Berisi tuntutan kesejahteraan, spanduk akan dipasang bersama spanduk lain mengelilingi Gedung DPR. Kasat Binmas Polrestabes Semarang, AKBP Nengah WD mengatakan, kordinasi dilakukan

untuk antisipasi terjadinya kericuhan. Terkait keinginan buruh

sudkan, menindaklajuti fungsi preentif, dengan hara26 April 2013

KORDINASI : Polrestabes Semarang bersama sejumlah perwakilan elemen buruh di Jateng saat menggelar rapat koordinasi persiapan aksi Hari Buruh Internasional di RM Nglaras Roso, Semarang, Kamis (25/4).■ Foto: Sunardi-Ks. mengenai pengawalan pengamanan oleh Polwan, pihaknya menyanggupi. “Kami setujui. Kekuatan personel ada satu kompi, sekitar 90 orang dari Polrestabes Semarang. Koordinasi dimak-

pan sebelum mengantisipasi potensi ricuh. Dengan pertemuan intim, bisa tahu bagaimana program, setting aksi di lapangan. Sehingga bsa diantisipasi,” katanya. ■ rdi-Ks

Sumber: Kantor Kementerian Agama Kota Semarang. ■ M9-Ks


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.