KORAN BAROMETER 17 desember 2013

Page 12

Wayang Jadi Tali Persahabatan Antarnegara

12

JAKARTA - Wayang dapat menjadi tali persahabatan Indonesia dengan negara-negara lain yang memiliki hal serupa. Hal tersebut dikemukakan mantan Ketua Sekretariat Pewayangan Indonesia, Solichin, usai peluncuran buku “Gatra Wayang Indonesia”, Minggu (15/12). Selain mempromosikan budaya nusantara, wayang disebutnya sebagai salah satu pilihan tepat untuk saling bek-

BAROMETER Selasa, 17 Desember 2013

Kho Ping Hoo Akhirnya Tiba di Tanah Leluhurnya BEIJING - Penulis cerita silat Indonesia keturunan Tionghoa, Sukawati Asmaraman atau dikenal dengan nama Kho Ping Hoo akhirnya tiba di tanah leluhurnya China, melalui karyanya “Suling Emas” yang diterjemahkan ke bahasa Mandarin. Peluncuran komik silat Kho Ping Hoo “Suling Emas” versi Mandarin dilaksanakan Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan, di Beijing, akhir pekan lalu. Pria kelahiran 1946 itu hingga akhir hayatnya telah menulis sekitar 120 seri komik silat dengan latar belakang Negeri China, salah satunya Bu Kek Siansu yang pada jilid 2-nya bertajuk “Suling Emas”. “Meski seluruh karyanya berlatar belakang Negeri China, bahkan teknik silatnya pun Kung Fu, namun almarhum hanya sekali mengunjungi China yakni ke Provinsi Shandong tepatnya di area Gunung Thaysan,” ungkap Imron. Ia menambahkan,”sebelum datang ke Thaysan, Kho Ping Hoo sudah melukiskannya dalam salah satu komik karyanya. Bayangkan, dia sama sekali belum pernah mengenal dan menginjakkan kakinya ke China, seperti Thaysan, tapi China sangat mewarnai cerita komiknya, termasuk Kung Fu-nya”. Cerita silat “Suling Emas” karya Kho Ping Hoo, versi Mandarin akan diedarkan di China secara on-line. “Untuk tahap awal, kita cetak 200 buku “Suling Emas”, agar masyarakat China, khususnya di Beijing dapat mengenal sosok Kho Ping Hoo,” kata pengusaha Kasim Gazhali, selaku pemegang hak cipta dan penerbit. Buku elektronik “Suling Emas” karya Kho Ping Hoo versi Mandarin akan beredar secara on-line di China mulai pertengahan Januari 2014 dengan harga 1,88 Yuan, katanya. Sementara itu Sekjen Pusat ASEAN-China Ma Mingqiang mengatakan imajinasi Kho Ping Hoo tentang China yang digambarkan dalam setiap karyanya, sangat mengesankan. “Dia tidak pernah menjejakkan kaki di China, namun bisa menggambarkan China begitu rinci dan sangat sesuai dengan kenyataannya, dalam karyanya,” katanya. Ma Mingqiang menambahkan,”ini menandakan kebudayaan bisa menjadi jembatan penguat hubungan dua bangsa Indonesia dan China yang telah berlangsung lama. Semoga masyarakat China dapat menikmati dan mengenal sosok Kho Ping Hoo dengan karyanya, yang penuh dengan cerita heroik dan mengandung nilai luhur Indonesia serta China,” katanya. (b6/ant)

erjasama dan menciptakan perdamaian. “Kalau pakai budaya, lebih ‘soft’ daripada ekonomi, apalagi pertahanan atau politik yang penuh konflik,” kata pria kelahiran 10 Maret 1939 itu. Mantan pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Pusat itu mengatakan salah satu contoh potensi wayang sebagai salah satu cara menjalin kerjasama internasional adalah lewat program Friendship

PPI Jateng Tak Dapat Sokongan Dana

SEMARANG – Patricia Elsa (21) merasa gugup ketika menunggu gilirannya untuk tampil di catwalk yang tersedia di hall Pasaraya Sri Ratu Pemuda, Selasa (16/12) siang. Patricia tengah mengikuti seleksi Pemilihan Putri Indonesia (PPI) 2014 tingkat Jateng yang puncaknya akan diselenggarakan tahun depan. “Saya merasa ingin menambah pengalaman saya dengan mengikuti acara semacam ini. Sebelumnya saya juga pernah mengikuti beberapa ajang bakat yang digelar di Semarang namun ajang pemilihan Putri Indonesia untuk mewakili Jateng baru sekali ini,” ujar peserta asal Pati tersebut. Ajang seleksi PPI 2014 untuk perwakilan Jateng itu dilaksanakan selama dua hari. Iqbal M Ardiwinata selaku ketua panitia mengatakan kalau acara ini adalah acara yang setiap tahun digelar. Namun kali ini dibuat sedikit berbeda oleh Iqbal. “Untuk ajang kali ini ada empat kriteria yaitu Brain, Behavior, Beauty, dan Brave. Saya menginginkan Putri Jateng yang benar - benar memiliki kemampuan 4B. Bahkan saya ingin mengawal mereka hingga ke

dunia internasional,” katanya. Di sisi lain, Elkana selaku perwakilan dari Pasaraya Sri Ratu mengatakan kalau acara ini adalah acara yang dapat membuat nama Jateng semakin dikenal di kancah internasional. “Kami selalu mendukung setiap acara yang dapat memberikan dampak baik untuk semua orang di Jateng,” tutur Elkana. Namun disisi lain, acara seleksi dengan tajuk “Ngertos Jawa Tengah, Ngertos Indonesia” ini rupanya tidak mendapat sokongan dana dari pemerintah daerah setempat. Iqbal sendiri mengaku, kalau pihaknya harus mencari sumber dana sendiri agar acara tersebut dapat berjalan. Namun Iqbal merasa beruntung karena banyak pihak yang mau mendukung acara tersebut. (nov/ b6)

Patricia Elsa ketika menunjukkan bakatnya di atas catwalk dalam ajang Pemilihan Putri Indonesia (PPI) Jateng 2014, Selasa (16/12) siang. (NOVANTO KRIS PRABOWO/BAROMETER)

Turis Inggris-Jerman Kagumi Festival Karapan Sapi SURABAYA - Turis dari Inggris dan Jerman mengagumi Festival Karapan Sapi 2013 yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Minggu (15/12). “Saya senang bisa melihat karapan sapi secara langsung seperti ini,” kata pengunjung dari Inggris, Carvin, yang diundang oleh “Tourism Akademic” untuk menyaksikan festival itu. Dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya itu menilai kegiatan semacam ini bisa menjadi incaran para turis dengan festival yang digelar secara rutin dan inovatif di tiap tahunnya. Sementara itu, Kepala Bidang Rekreasi Hiburan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya, Fauzie M Yos, mengatakan Festival Karapan Sapi 2013 itu memang digelar secara rutin pada bulan Februari, April, dan Desember. “Festival itu digelar untuk meningkatkan pariwisata di Surabaya, khususnya di kawasan Kenjeran,” katanya. Selain itu, festival juga bertujuan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta meningkatkan ekonomi masyarakat di Surabaya, khususnya di kawasan Pantai Kenjeran yang bermata pencaharian sebagai Pedagang Kaki Lima (PKL). Menurut dia, pemilihan kawasan Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran ini sebagai tempat digelarnya Festival Karapan Sapi karena memenuhi syarat untuk diadakannya Karapan Sapi yang membutuhkan tempat luas. Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WIB itu dimenangkan oleh joki cilik berusia 12 tahun, yakni Nurul Hidayat asal Sumenep, Madura dengan mengalahkan tiga pasang sapi yang dilombakan. “Alhamdulillah menang,” katanya yang sudah menjadi joki selama empat tahun bersyukur ketika ditemui setelah pertandingan. (b6/ant)

Kakak Sayangi Aku ....[2]

Beberapa siswa yang sedang bermain langsung menghentikan permainannya. Indra yang tadi melempar bola dan salah sasaran hingga mengenai Santi, cepat-cepat menghampirinya. “Hey kamu tak apa-apa, ada yang terluka?” tanya Indra. Ia langsung membantu Santi berdiri. “Nggak kak, aku gak apa-apa.” jawab Santi. “Bagaimana kalau kita ke UKS saja” ajak Indra pada Santi. “Ah gak kak, gak usah aku gak apa-apa sebaiknya aku cepat-cepat pulang saja, permisi kak maaf sudah mengganggu permainan kalian.” Santi kemudian langsung pergi tanpa menunggu jawaban Indra.

Layout: Abdus S

Through Culture dengan negara lain yang memiliki budaya pewayangan. “S e m b oya n n ya a d a l a h saling melindungi dan menghormati. Kalau saling menghormati budaya, tidak akan ada pertentangan otomatis pertahanan akan bagus,” ujarnya. Organisasi negara-negara yang memiliki wayang pun telah didirikan , yaitu Asean Puppetry Association (APA) atau Asosiasi Wayang Asean. (b6/ant)

Free Out Reagge Sahabatan Lewat Lagu Penampilan Panca Borneo di E-Plaza, Sabtu (14/12) malam. (NOVANTO KRIS PRABOWO/ BAROMETER)

Panca Bawa Kalimantan ke E-Plaza SIMPANG LIMA – Satu lagi disc jockey (DJ) yang menarik untuk mengajak para party goers menghabiskan malam minggu mereka. Panca Borneo adalah seorang DJ yang diundang E-Plaza untuk menghentakkan dada para clubbers pada Sabtu (14/12) malam. DJ yang bernama asli Panca Anugerah ini memainkan musikmusik House Electro dan Tech House secara lembut. Namun secara perlahan, dia menaikan tempo dan volume musik sehingga membuat para pengunjung terhipnotis dan mulai merambati lantai dansa untuk mengekspresikan kemeriahan malam itu. Meski tak terlalu ramai namun pengunjung tetap memberikan atmosfer meriah. Atiqa salah satu pengunjung mengatakan kalau musik yang dibawakan oleh Panca asik. “Musiknya benar-benar membuat saya ingin terus menari. Memang pada awalnya terkesan biasa saja sih,” ujarnya. Pria kelahiran Pontianak 26 tahun silam itu semakin membuat keriuhan ketika tiba di penghujung pertunjukkannya. Dia meramu segala beat dan nada sehingga memberikan kesan pengunjung berada di keliaran hutan Kalimantan. Ketika akhir Panca mengatakan kalau dirinya senang bisa tampil di E-Plaza malam itu. “Saya sangat senang bisa pentas di sini. Saya juga senang disambut dengan baik oleh pengunjung. Para pengunjung menurut saya cukup apresiatif meski saya jarang berkomunikasi dengan mereka selama perform. Mungkin kalau ke sini lagi saya akan semakin menghibur mereka,” tukas Panca. (nov/b6)

SEMARANG – Musik Reagge dikenal sebagai musik yang dapat membawa kedamaian karena dipercaya setiap penikmat musik reagge peduli dengan kedamaian dan persahabatan. Bob Marley adalah pelopor musik ini hingga bisa terdengar di seluruh penjuru dunia. Musik reagge juga menjamah Indonesia pada kisaran tahun 1980 oleh band yang bernama Abreso. Seiring berjalannya waktu musik tersebut makin diminati oleh kalangan anak muda. Hingga kini banyak sekalu band-band yang mengusung genre musik asal Jamaica tersebut. Salah satunya adalah Free Out Reagge, band Kota Semarang yang terbentuk pada tahun 2010. Adalah Pethel (vokal), Ranggi (drum), Dika (rhytm), Gembel (melodi), Koho (keyboard), Bambang (bass), Koko (perkusi), Ayik (djimbe) yang menjadi personel Free Out Reagge. “Kami hanya ingin bermain musik.

Kami merasa kalau musik reagge dapat membawa kedamaian karena pada dasarnya musik ini dipopulerkan untuk membuat sebuah perdamaian lewat musik. Namun kami juga ingin menjadi sebuah band profesional ke depan,” ujar Pethel. Sebelum seperti sekarang ini Free Out Reagge sempat bongkar pasang personel. Nama-nama seperti Bogie dan Vito pernah mengisi formasi dalam band ini. Namun karena beberapa sebab mereka harus hengkang dari band dan digantikan oleh personel baru seperti sekarang ini. Free Out Reagge sudah memiliki beberapa lagu. Lagu seperti Hati Yang Indah, Dirimu, Sudahlah Sudah, dan Jaga Bumi Kita adalah lagu yang kerap menjadi permintaan penikmat musik Reagge. “Kami mengutamakan persahabatan dan itu yang akan kami jaga melalui lagulagu kami,” ujar Pethel. (nov/b6)

Free Out Reagge. (fotodok)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.