EDISI 816 - 29 SEPTEMBER 2010

Page 16

BEDAH

16

OTOMOTIF

Rabu 29 SEPTEMBER 2010

Bebek Tetap Jadi Andalan

KORAN JAKARTA

®

Motor Sport l Suzuki Belum Berencana Keluarkan Thunder Baru

P

ersaingan dua rival abadi di pasar kendaraan roda dua nasional juga terjadi di segmen baru, yakni kelas bebek matik (betik). Setelah Honda melepas Honda Revo Techno AT, Yamaha dipastikan bersiap meluncurkan bebek matik Lexam. Di pasar Asia Tenggara, Yamaha Lexam pertama kali dipasarkan di Vietnam, sementara Honda Revo Techno AT pertama kali dilepas di Thailand dengan mengusung nama Wave 110i AT. Di Tanah Air, PT Astra Honda Motor (AHM) terlebih dahulu meluncurkan motor betiknya ke pasar domestik dengan merilis Honda Revo Techno AT pada penghujung Agustus lalu. Motor bertransmisi otomatik namun bertubuh motor bebek (underbone) itu dibanderol 15,8 juta rupiah. Senior General Manager Sales Division PT Astra Honda Motor (AHM) Sigit Kumala menyebutkan Revo matik adalah bebek pertama di Indonesia yang mengusung mesin 110 cc yang didukung transmisi otomatis berteknologi CV-Matik. ”Dengan hadirnya Revo matik, posisi Revo akan makin besar dan kuat. Terlebih mengingat Honda Absolute Revo kini menjadi tulang punggung penjualan Honda di Indonesia,” ungkapnya, Senin (27/9). Honda Revo Techno AT menggabungkan kelincahan sebuah motor bebek dan kenyamanan motor bertransmisi otomatis. Revo matik cukup menarik minat, apalagi diperkuat dengan teknologi CV-Matic dan teknologi pengabutan dengan sistem injeksi, bukan karburator. Keberadaan Revo matik tidak membuat Yamaha diam. Yamaha ternyata masih menyimpan hasrat melepas varian bebek matik guna melengkapi line up produknya. PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) telah mengantongi izin produksi untuk Lexam dari Kementerian Perindustrian. ”Sedang kami godok lebih matang. Memang belum kami putuskan, namun Yamaha terbuka dengan semua masukan yang ada, termasuk melakukan riset pasar dan mengumpulkan masukan dari berbagai pihak guna menghasilkan hasil maksimal nantinya,” kata General Manager Promotion and Motorsport YMKI, Paulus S Firmanto, Senin. Pasar motor bebek dan skuter matik memang masih dominan di Tanah Air. Masing-masing menguasai pangsa pasar sekitar 50,71 persen dan 42,87 persen dari total penjualan sepeda motor nasional. Sisanya ditangkap segmen motor sport. Tak heran jika di awal paro kedua 2010, baik Honda maupun Yamaha masih tetap mengandalkan kontribusi penjualan sepeda motor di segmen matik dan bebek. Pada Juli, total penjualan motor Honda tercatat 334.742 unit. Tipe bebek menyumbangkan angka penjualan 175.220 unit, dan motor skutik Honda memberikan kontribusi yang juga cukup signifikan, yaitu 155.728 unit. Di segmen skutik, Honda BeAT masih menjadi motor skutik Honda terlaris dengan angka penjualan 66.598 unit, disusul Honda Vario CW dan Vario Techno yang masing-masing terjual 49.751 unit dan 25.876 unit sepanjang Juli 2010. Demikian juga Yamaha, sangat mengandalkan segmen bebek, terlebih matik. Bahkan hingga kini, Yamaha masih tercatat sebagai jawara di segmen ini. Menurut data, total pasar sepeda motor matik dari Januari hingga Juli mencapai 1,85 juta unit. Selama periode tersebut, penjualan Honda mencapai 815.000 unit atau menguasai 44 persen dari total pasar. Sedangkan Yamaha membukukan penjualan 934.000 unit atau 50,59 persen pasar motor matik. Posisi ketiga ditempati Suzuki yang menjual 97.000 unit. mri/E-5

KORAN JAKARTA/JULIARDI

KONTRIBUSI BESAR I Bagi Honda, penjualan motor bebek matik seperti Revo Techno AT sangat berkontribusi signifikan bagi total penjualan.

Adu Konsep “Street Fighter” Honda New MegaPro dan Yamaha Byson diandalkan untuk mencuri pangsa pasar motor sport.

P

ersaingan di segmen motor sport pada paro kedua tahun ini diperkirakan semakin ketat. Banyak produk anyar yang diluncurkan agen tunggal pemegang merek (ATPM), terutama dua pemimpin pasar, Honda dan Yamaha. Di segmen sepeda motor sport berkapasitas mesin 150 cc, Honda yang mengusung New MegaPro bersaing ketat dengan Yamaha Byson yang baru saja diluncurkan. Klaim penjualan di antara kedua merek pun mulai hangat. Sebelumnya Yamaha menyebut Byson telah terpesan hingga 4.000 unit, kini giliran Honda yang memaparkan bahwa penjualan Honda New MegaPro jauh melebihi rivalnya. Senior General Manager Sales Division PT Astra Honda Motor (AHM) Sigit Kumala menyebutkan, hingga pertengahan September 2010, pihaknya telah mencatat inden New Mega Pro telah mencapai 10.000 unit. Jumlah itu baru untuk konsumen di Pulau Jawa dan Bali. Promosi di luar kedua pulau itu baru dilakukan pada pertengahan September lalu. “Kami perkirakan permintaan terhadap New MegaPro akan terus berlanjut sehingga Honda pun bergerak cepat memenuhi pesanan konsumen yang tinggi dengan meningkatkan produksi, ” katanya, Senin (27/9). Menurut Sigit, tingginya permintaan konsumen terhadap New MegaPro karena memenuhi keinginan konsumen terhadap motor sport model street fighter. MegaPro dibekali mesin baru XRP Engine (X-tra Responsive Performance Engine) 150cc, 4 tak, SOHC, 5 percepatan, yang bertenaga untuk berkendara di perkotaan, hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan. Mesin baru ini juga telah menggunakan low friction parts seperti piston bertekstur (rough surface piston), roller rocker arm, dan crankshaft bearing yang berfungsi mengurangi gesekan sehingga mesin menjadi lebih efisien. “Keunggulan lain tentunya harga New MegaPro yang sangat kompetitif di segmennya, yakni 19,5 juta rupiah per unit untuk tipe CW dan 18,3 juta rupiah untuk

ANTARA/SAPTONO

DONGKRAK PENJUALAN I Honda New MegaPro saat diluncurkan, di Sentul, Jawa Barat, Juni lalu. Honda mengharapkan kehadiran New MegaPro mampu mendongkrak penjualan di segmen sepeda motor sport yang kini masih dikuasai Yamaha. tipe SW,” jelasnya. Berdasarkan data penjualan pada bulan Agustus, AHM baru mampu mengirimkan 6.546 unit New MegaPro ke jaringan dilernya di Tanah Air. Meski direspons baik, penjualan itu masih lebih kecil dibanding target yang dipasang Honda, yakni 15.000 unit per bulan. Namun, ungkap Sigit, hal itu karena jam kerja penjualan dan promosi yang kurang maksimal selama bulan puasa dan libur lebaran lalu. AHM tahun ini menargetkan menguasai 40 persen pangsa pasar sepeda motor sport menengah berkapasitas di bawah 200cc. Kehadiran New MegaPro, kata Sigit, diharapkan mampu mendongkrak penjualan di segmen yang kini masih dikuasai Yamaha. Hingga Juli, pangsa pasar motor sport Honda masih 25 persen atau 89.195 unit dari total penjualan motor sport sebanyak 356.710 unit. Ia menjelaskan segmen sport menengah yang diisi New MegaPro dan Yamaha Byson sangat strategis. Sebab, porsinya mencapai 80 – 90 persen dari total pasar motor sport yang juga mencakup segmen atas, yaitu di atas 200 cc, dan segmen bawah, 125 – 135cc. Beberapa model yang mengisi segmen atas antara lain Honda Tiger dan Yamaha Scorpio. Adapun pasar motor sport bawah diisi Suzuki Thunder dan Bajaj 135 cc.

» Kontribusi motor sport terhadap total pasar motor tetap stabil di kisaran 6 – 8 persen. Tahun depan akan melompat menjadi 11 persen. seiring membaiknya ekonomi.

»

Johannes Loman EXECUTIVE VICE PRESIDENT DIRECTOR AHM

”Kontribusi motor sport terhadap total pasar motor tetap stabil di kisaran 6 – 8 persen. Tapi tahun depan saya yakin porsi motor sport akan melompat menjadi 11 persen seiring membaiknya ekonomi dan daya beli konsumen,” papar Executive Vice President Director AHM, Johannes Loman, baru-baru ini. Di pasar, New Mega Pro head to head dengan Yamaha Byson yang baru diluncurkan bersamaan dengan New Scorpion Z yang bermain di segmen motor sport premium. General Manager Promotion and Motorsport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), Paulus S Firmanto, mengatakan Byson telah terpesan hingga 4.000 unit, sementara Scorpio-Z terpesan sekitar 2.000 unit. Menurut dia, permintaan Byson sebenarnya bisa lebih tinggi, namun Yamaha masih terbentur keterbatasan kapasitas produksi. ”Kami tidak

ingin konsumen kecewa karena daftar antrean (inden) terlalu panjang. Sekarang inden Byson saja sudah mencapai satu bulan, demikian juga Scorpio-Z yang indennya sudah sampai Oktober nanti,” kata Paulus, Senin. Byson yang bertubuh bongsor mengusung desain street fighter dan disokong mesin tangguh berkapasitas 153 cc. Sedangkan ScorpioZ bermain di strata tertinggi dengan mengusung mesin 225 cc yang mampu menghasilkan tenaga hingga 19 ps pada putaran 8.000 rpm dengan torsi 1.86 kgf.m pada 6.500 rpm. Untuk tahap awal, Byson ditargetkan terjual 3.000 sampai 5.000 unit per bulan. Scorpio Z facelift sampai dengan akhir tahun ini dipatok terjual 1.500 – 2.000 unit per bulan. Target itu sedikit lebih tinggi dibanding penjualan Scorpio Z model lama yang setiap bulan terjual sekitar 1.000 unit. Byson dilepas seharga 19,9 juta rupiah per unit, sedikit lebih mahal dibanding New MegaPro, sementara New Scorpio-Z dibanderol 23,5 juta rupiah. Pangsa Pasar Yamaha berharap kehadiran dua motor sport terbarunya ini mampu meningkatkan pangsa pasar mereka. Per Agustus 2010, klaim Paulus, pihaknya sudah dominan dengan market share hingga 53 persen, dan diharapkan

dapat bertambah menjadi 55 persen pada penghujung tahun nanti. Sejauh ini, Yamaha mengaku masih optimistis target akan terpenuhi. Apalagi, ekonomi dan pasar otomotif cenderung terus membaik. “Belum lagi kontribusi Yamaha V-ixion. Dengan penjualannya tahun ini sebanyak 18.000 unit, ditambah Byson dan Scorpio tadi, maka target 24.000 unit kemungkinan besar bisa terwujud,” tandasnya. Yamaha mengklaim masih menguasai pasar sepeda motor model sport nasional. Selama semester pertama tahun 2010, Yamaha mencatat penjualan motor sport 139.323 unit, Honda di posisi kedua dengan 89.897 unit, dan Kawasaki menjual 36.155 unit. Jika Honda dan Yamaha tampak bersaing ketat merebut pasar di semua segmen, termasuk kelas motor sport, tak begitu halnya dengan pabrikan sepeda motor asal Jepang lain, yakni Suzuki. Produsen berlogo huruf S ini justru memilih memantau perkembangan duel Honda dan Yamaha. ”Sejauh ini kami masih wait and see. Suzuki masih mempertimbangkan untuk ikut menggeluarkan model sport terbaru meski sebenarnya kami memiliki generasi terbaru dari Thunder,” sebut Deputy General Manager Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Joko Utomo, pekan lalu. mri/E-5

RODA BISNIS Kia Motor Yakin Capai Target JAKARTA – Pasar otomotif yang membaik membuat banyak agen tunggal pemegang merek (ATPM) optimistis mampu mencapai target yang dipatok. PT Kia Motor Indonesia (KMI), misalnya, yakin total penjualan 6.670 unit atau satu persen dari total pangsa pasar nasional mampu terealisasi hingga akhir tahun nanti. “Dalam delapan bulan terakhir, Kia masuk 10 besar jajaran dominasi merek Jepang. Pangsa pasar kita sudah hampir mencapai satu persen dari total pasar,” kata Hartanto Sukmono, Direktur Pemasaran PT KMI, Senin (27/9). Hingga pertengahan 2010, Kia sudah menjual 3.356 unit kendaraan atau naik dibanding penjualan periode yang sama tahun lalu sekitar 3.106 unit. Kia masih mengandalkan penjualan Picanto yang bermain di segmen city car. Mobil perkotaan itu menyumbang hingga 70 persen dari total volume, diikuti Travello yang

menyumbang 11,9 persen, Rio Taksi 6,4 persen, Pregio 5,8 persen, dan Big Up 1,7 persen. Per Juli 2010, Kia Picanto sudah mencatatkan penjualan 2.355 unit dengan pangsa 31,9 persen dari total penjualan di segmen city car sepanjang Juli sebanyak 7.374 unit. Ia meyakini pertumbuhan penjualan Kia tahun ini akan mencapai 107,29 persen, jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri yang diprediksi 75,36 persen. Sementara itu, menyinggung kehadiran crossover Kia Soul ke Tanah Air setelah sempat dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010 lalu, Hartanto mengungkapkan, saat ini masih menghadapi persoalan teknis di negara asalnya, Korea Selatan. Menurutnya, penghambat kedatangan Soul adalah ketersediaan unit CKD. Hingga kini, belum ada negara lain di luar Korsel yang memproduksi unit secara terurai. Jadi, pemegang merek harus mendatangkan langsung secara utuh atau compeletely built up (CBU). mri/E-5

BMW Perkuat Pasar di India MUMBAI – Pabrikan mobil mewah asal Jerman, BMW, kini mulai berkonsentrasi merambah pasar India. India merupakan pasar ketiga terbesar di Asia setelah China dan Jepang. BMW berencana meningkatkan kapasitas produksi pabriknya di Chennai dari 3.000 unit menjadi 5.400 unit atau naik 43 persen dari tahun lalu, 3.301 unit. ”India merupakan pasar potensial di masa depan. Kami tengah membangun langkah ofensif di pasar global. Langkah kami dibuktikan dulu di AS dan China,” kata Frank-Peter Arndt, eksekutif di bagian produksi BMW India, Senin (27/9). BMW juga berencana memproduksi SUV X1 untuk pasar lokal mulai November mendatang. Menurut Arndt, selain menaikkan kapasitas produksi, pihaknya menerapkan strategi memperluas jaringan penjualan. Tahun depan, ditargetkan 22 diler baru akan dibuka di India, meningkat dua kali lipat dari 2009.

Di Indonesia, guna mendekatkan diri pada publik, BMW membuka studio yang kedua di mal kelas atas di Jakarta. Setelah di Plaza Indonesia, BMW Indonesia kembali membuka studio kedua di Senayan City. Selama dua minggu, studio

BMW terbaru ini telah didatangi lebih dari 3.000 pengunjung. Di studio itu, dihadirkan produk BMW, antara lain X5, X3, dan X1 terbaru, Sport Activity Coupé X6, serta X6M. Juga ada layanan konsultasi penjualan mobil bekas. mri/E-5

» “Recall” Sonata

AFP PHOTO/MARK RALSTON

»

Seorang pria melewati deretan Hyundai Sonata di sebuah diler di Los Angeles, Amerika Serikat, Selasa (27/9). Hyundai Motor melakukan penarikan kembali (recall) atas sekitar 140.000 unit Sonata di AS karena masalah setir yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Industri Perlu Kebijakan Berani JAKARTA – Guna mempertahankan pertumbuhan industri otomotif nasional, pemerintah Indonesia disarankan membuat kebijakan berani, misalnya dengan menghapus pajak atau bea ekspor mobil ke negara lain dalam jangka waktu tertentu. Menurut Vivek Vaidya, Direktur Otomotif dan Transportasi Frost & Sullivan untuk Asia Pasifik, hal itu perlu dilakukan karena mampu mengairahkan produksi otomotif di dalam negeri dan bakal menarik minat pabrikan untuk memproduksi mobil di Indonesia. Saat ini, beberapa produsen mobil yang memiliki pabrik di Indonesia, seperti Daihatsu dan Toyota, sudah mengekspor produk-produk buatan dalam negeri. “Thailand telah melakukan kebijakan ini sehingga pabrikan berlomba-lomba masuk ke negara tersebut,” katanya, Sabtu (25/9). Ia memprediksi produsen mobil berpotensi menambah

investasinya dan menjadikan Indonesia sebagai sentra produksi di kawasan Asia Pasifik. Hyundai dan pabrikan China Geely, misalnya, sudah menyatakan niat menambah investasinya di Indonesia. “Tapi itu semua bergantung pada kemauan pemerintah Indonesia untuk membuat kebijakan yang menguntungkan pabrikan,” tandasnya. Ia mengatakan dengan populasi penduduk terbesar kelima di dunia, intensitas kepemilikan mobil di Indonesia masih sangat rendah, yakni 25:1000, sehingga pangsa pasarnya masih cukup besar. Selain itu, lima tahun mendatang, Indonesia dan Vietnam diprediksi akan menjadi dua negara di Asia Tenggara (ASEAN) dengan pertumbuhan pendapatan per kapita (GDP) tinggi sehingga pada 2012 Indonesia bakal menjadi pasar dan pusat produksi otomotif terbesar di ASEAN. Saat ini, Indonesia menempati posisi kedua dalam hal penjualan kendaraan bermotor terbesar di ASEAN setelah Thailand. mri/E-5


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.