EDISI 812 - 25 SEPTEMBER 2010

Page 9

Sabtu

EKONOMI IHSG

DOW JONES*

HANGSENG

DOLLAR AS

EURO

25 SEPTEMBER 2010

9

24 September 2010

MINYAK

EMAS

1,81%

-0,72%

0,33%

0,06%

-0,41%

1,80%

0,55%

3.397,63

10.662,42

22.119,43

9.003,00

12.011,80

75,42 dollar AS per barel

1.299,90 dollar AS per ons

*Hingga23/9

10 SAHAM MARGIN TERAKTIF

Aksi Korporasi I Waktu Tepat Bank BNI dan Bank Mandiri untuk “Market Capitalization”

24 SEPT 2010

Kode

Volume

Frek

Penutupan

BUMI

208.377.000

5.315

2.250

BBNI

51.216.500

3.032

3.725

BMRI

36.673.000

2.474

6.600

ELTY

322.192.000

1.904

163

ASII

3.818.000

1.804

56.000

PGAS

32.997.500

1.755

3.850

INDF

23.747.000

1.644

5.450

UNSP

141.038.500

1.530

350

ADRO

28.690.500

1.511

2.025

BBRI

20.647.000

1.382

10.000

TLKM

13.665.000

1.344

8.900

SUMBER:BEI

Bank OCBC NISP Berpeluang Menguat 2.000

Rp1.950

1.800 1.700 1.600 1.500

24

27

30

12

15

Walaupun Bank Mandiri dan BNI melakukan rights issue bersamaan, diyakini pasar modal Indonesia dapat menyerap saham yang akan ditawarkan kedua bank BUMN itu.

S

Saham NISP

1.900

Mencari Hari Baik “Rights Issue”

18

21

AUG

24

SEP

JAKARTA – Kinerja saham perbankan lagi-lagi membuktikan ketangguhannya. Di tengah kondisi pasar modal yang fluktuatif, sektor perbankan kembali muncul sebagai lokomotif penguatan bursa domestik. Salah satu yang dinilai cukup prospektif ke depan adalah saham PT Bank OCBC NISP Tbk. Terdorong oleh rencana penggabungan atau merger dengan PT OCBC Indonesia, perusahaan yang mayoritas sahamnya kini dimiliki oleh OCBC Overseas Group Singapura diyakini akan memiliki potensi penguatan yang bagus. “Sebab secara aset dan perkembangan nilai sahamnya diperkirakan masih bisa bertumbuh, apalagi jika investor mengoleksinya untuk jangka menengah dan panjang,” ungkap Felix Shindunata, pengamat pasar modal, di Jakarta, Jumat (24/9). Secara teknikal, saham perbankan diprediksi memiliki ketahanan yang baik. Tren itu terlihat dari stabilnya tingkat suku bunga dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Belakangan, penguatan juga didukung oleh tren positif nilai rupiah terhadap mata uang dunia. Investor direkomendasikan buy on weakness dengan level support di angka 1.650 rupiah per saham, sementara untuk level resistance a berada di posisi 2.150 rupiah per saham. Prospektus perseroan yang dipublikasikan Jumat, 24 September 2010, menyebutkan penggabungan sudah disetujui oleh para dewan komisaris peserta merger. Kemarin, saham bank berkode NISP ini mengalami penguatan 390 poin atau 25 persen ke level 1.950 rupiah per saham. Frekuensi transaksi tercatat 160 kali pada volume 658.000 lembar saham senilai 1,27 miliar rupiah. ayi/E-8

STATISTIK

etelah menunggu dengan penuh waswas, akhirnya dua bank milik negara, PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk, mendapat restu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk melakukan penawaran saham terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. Bagi dua bank pelat merah itu, situasi yang menjadi cukup kritis untuk rights issue adalah mendapatkan persetujuan dari wakil rakyat. Menurut Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasi, DPR memberikan lampu hijau kepada dua bank BUMN itu karena kondisi pasar saat ini sedang bergairah dan merupakan waktu yang tepat untuk market capitalization. Seperti diketahui, Komisi XI DPR, Rabu (22/9), mengambil keputusan menyetujui dua bank BUMN melakukan rights issue. Persetujuan pertama diberikan kepada Bank BNI yang menargetkan bisa meraup dana hingga 10 triliun rupiah dari aksi rights issue dengan menerbitkan 3,37 miliar lembar saham baru atau sekitar 13 persen. Saat ini, pemerintah menguasai 76 persen saham BNI. Dengan menerbitkan saham baru 13 persen ditambah rencana greenshoe 3 persen, BNI sudah bisa menikmati insentif pajak sebagai perusahaan terbuka. Nasib serupa dialami Bank Mandiri, yang mendapatkan persetujuan dari DPR selang beberapa waktu dari BNI. Dengan rights issue ini, Bank Mandiri berharap dapat memperoleh dana sekitar 10 triliun – 15 triliun rupiah dari 2,36 miliar lembar saham yang akan ditawarkannya. Dengan rights issue tersebut, kepemilikan sa-

Pemegang Saham Bank Mandiri Komposisi

ham pemerintah yang tadinya 66 persen di Bank Mandiri akan menjadi 60 persen, sementara saham publik akan naik dari 33 persen menjadi 40 persen. Melalui rights issue, diperkirakan total dana yang diincar kedua bank BUMN itu mencapai sekitar 20 triliun rupiah. Soalnya kemudian, kedua bank BUMN itu terkesan berburu hari baik atau waktu yang tepat untuk segera melego saham. Terbukti, BNI menginginkan lebih dulu untuk rights issue, demikian pula Mandiri. Terpenting bagi kedua bank itu, waktunya tak bersamaan. “Saya sarankan pemerintah mengaturnya satu per satu,” kata Direktur Utama Bank BNI Gatot M Suwondo. Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) Fuad Rahmany mengatakan walaupun Bank Mandiri dan BNI melakukan rights issue bersamaan, dirinya yakin bahwa pasar modal di Indonesia dapat menyerap saham yang akan ditawarkan kedua bank BUMN itu. “Daya serap pasar modal di Indonesia masih cukup untuk menyerap seluruh saham yang akan ditawarkan oleh dua bank BUMN tersebut,” katanya seusai menghadiri acara Ulang Tahun Lembaga Penjaminan Sosial (LPS) ke-5, tadi malam. Namun, Fuad berpenda-

DOMESTIK 1. Pemerintah 2. Ritel 3. Karyawan 4. Koperasi 5. Yayasan 6. Dana Pensiun 7. Asuransi 8. Bank 9. Koperasi 10. Institusi Keuangan 11. Reksa Dana Jumlah ASING 1. Ritel 2. Institusi Jumlah TOTAL

Per 30 Juni 2010 Jumlah Saham

%

14.000.000.000 102.274.289 122.437.619 30.000 8.783.000 160.701.500 241.264.000 36.000 230.344.313 515.021.000 14.380.891.721

66.73 0.49 0.58 0,00 0,04 0,77 1,15 0.00 1.10 0.00 2,45 73.31

1.753.500 5.598.975.655 5.600.729.155 20.981.620.876

0,01 26.69 26.69 100,00

pat sebaiknya rights issue kedua bank tersebut jangan terlalu berdekatan pelaksanaannya. Namun, dirinya mengaku menyambut baik rencana rights issue itu mengingat sambutan pasar terhadap saham-saham perusahaan di dalam negeri cukup baik. Apalagi, lanjutnya, ditambah dengan adanya pasar internasional yang merespons positif Indonesia. Fuad yakin investor juga sudah mulai standby dari sekarang. “Sebaiknya waktu rights issue jangan berdekatan. Pertimbangannya apa saya tidak boleh bicara, itu urusan pemegang saham. Tapi daya serap pasar cukup besar.” Fuad menuturkan jika DPR sudah menyetujui rencana aksi korporasi tersebut, kedua perseroan akan segera memasukkan pernyataan pendaftaran ke Bapepam-LK. Proses di Bapepam-LK, tambahnya, tidak akan mencapai lebih dari lima hari.

Kepemilikan Saham Bank BNI Perorangan Asing (0,01%)

Institusi Asing (12,57%)

Yayasan (0,16%) Koperasi (0%) Dana Pensiun (0.86%) Institusi Lainnya (0%)

Reksa Dana (2,73%)

Institusi Domestik (2,39%)

Bank (0%)

Asuransi (2.91%)

Per 31 Juni 2010

Saham Pemerintah Kepemilikan Domestik

76,36% 11,06%

Kepemilikan Asing

12,58%

Pasalnya, aksi korporasi yang akan dilakukan kedua bank itu berupa penawaran kedua (secondary offering), bukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO). Kondisi Pasar Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Jasa Keuangan dan Perbankan Parikesit Suprapto mengatakan pemerintah masih membicarakan penentuan waktu pelaksanaan rights issue Bank Mandiri dan BNI. “Kita lihat persiapannya, kondisi pasarnya. Nanti diatur lagi berdasarkan kebutuhan dan kesiapannya,” ujar Parikesit disela-sela seminar Keuangan dan Perbankan IBBEX 2010, kemarin. Parikesit menuturkan bahwa dirinya belum bisa memastikan apakah rights issue kedua bank

besar di Indonesia tersebut akan dilakukan dalam waktu bersamaan. “Bisa saja sama-sama tahun ini, tapi mungkin ada tenggang waktu di antara keduanya,” katanya. Pada kesempatan berbeda, Ketua Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan Emir Moeis mengatakan pelaksanaan rights issue kedua bank tersebut diserahkan kepada pemerintah. Menurutnya, DPR tidak dapat menentukan waktu rights issue karena tidak memunyai instrumen yang diperlukan. “Tidak ada instrumen, biar adil. Kunci akhir akses ada di Bapepam,” jelasnya. Menurut Emir, kedua bank tersebut yang akan mengatur proses selanjutnya ke Bapepam untuk melengkapi financial statement dan proses lainnya. pnd/E-8

Kurs Transaksi BI (Rp) Mata Uang

Kurs Jual

Kurs Beli

8.567,25

8.479,83

87,42

Euro

12.011,80

11.889,94

121,86

Pound Inggris

Dollar Australia

^ Spread

14.129,31

13.986,28

143,03

Dollar Hong Kong

1.160,14

1.148,52

11,62

Yen Jepang (100)

10.650,66

10.540,44

110,22

Ringgit Malaysia

2.908,42

2.876,55

31,87

Peso Filipina Dollar Singapura

204,43

202,29

2,14

6.783,97

6.710,08

73,89

Baht Thailand Dollar AS

292,97

289,57

3,40

9.003,00

8.913,00

90,00

SUMBER: BANK INDONESIA

24 SEPTEMBER 2010

Bursa Global Indeks

23-Sep

24-sep

IHSG Jakarta

3.337,20

3.397,63

1,81

Frankfurt Dax Index*

6.176,26

6.170,02

-0,10

22.047,71 22.119,43

0,33

Hang Seng Index

^%

Singapore Strait Times

3.084,03

3.092,68

0,28

KL Composite Index

1.458,08

1.451,19

-0,47

Tokyo Nikkei 225

9.566,32

9.471,67

-0,99

Shanghai SE A Index***

2.712,04

2.714,96

0,11

Philipine SE Index

4.067,43

4.078,87

0,28

949,00

949,6

0,06

10.739,31 10.662,42

-0,72

Stock Exchange of Thai Dow Jones Indl Average** SUMBER: BLOOMBERG

*HINGGA PUKUL 19.00 WIB **HINGGA 22/9 DAN 23/9 ***HINGGA 20/9 DAN 21/9

Berharap Tambahan Modal dari Investor Asing

A

ksi korporasi PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk, melalui penawaran saham terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue, merupakan target pemerintah agar kedua bank itu menjadi besar. Selain itu, pemerintah mengharapkan keterlibatan investor asing melalui instrumen pasar modal. Beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan pemerintah menargetkan perolehan 20 triliun rupiah dari rights issue dua bank pelat merah itu. Jika target terpenuhi, BNI dan Bank Mandiri bisa menyalurkan kredit hingga 200 triliun rupiah. “Ini jika memakai gearing ratio hingga 10 kali. Dana sebanyak itu akan masuk ke sektor riil dan membantu perkembangan

10 BURSA & KORPORASI Kelola Dana » Bapepam-LK mencabut izin usaha manajer investasi Synergy Asset Management (SAM) karena menginvestasikan dana nasabah bukan pada efek yang diizinkan Bapepam.

ekonomi kita,” ujar Mustafa. Rupanya, aksi BNI dan Mandiri itu bukan sekadar untuk menambah modal atau memenuhi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sesuai ketentuan Bank Indonesia. Di balik aksi itu, BNI dan Mandiri berpeluang memperoleh potongan tarif pajak penghasilan (PPh) sebesar lima persen. Pasalnya, melalui rights issue, diharapkan jumlah saham yang dilepas ke publik minimal 40 persen. Harapan itu nyata karena diatur dalam Peraturan Pemerintah No 81 Tahun 2007 tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan (PPh) bagi Wajib Pajak Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka. Dalam aturan itu, perusahaan publik berhak mendapat potongan tarif PPh sebesar lima persen dari tarif ter-

« Jika dilihat dari operasional, kami sudah world class. » Gatot M Suwondo DIREKTUR UTAMA BNI

tinggi, asal memenuhi tiga syarat. Pertama, jumlah saham yang dilepas ke publik minimal 40 persen. Kedua, saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari lima persen. Ketiga, ketentuan ini harus dipenuhi emiten paling cepat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak. Terlepas dari harapan itu, Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo mengatakan industri perbankan nasional sedang menu-

13 INTERNASIONAL Nilai Tukar » Presiden Barack Obama mendesak PM China Wen Jiabao segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan ketegangan soal penguatan kurs yuan.

ju world class bank atau paling tidak memenuhi ketentuan Basel II untuk menciptakan sistem perbankan internasional yang kuat dan kokoh. Di dalam Komite Basel III tersebut, menurut Gatot, ada tiga pilar, antara lain total CAR suatu bank tidak boleh kurang dari 8 persen. Di segi proses pengawasan perbankan, harus memiliki proses untuk mengakses rasio kecukupan modal yang dikaitkan dengan risiko profile serta harus memiliki strategi untuk mempertahankan tingkat kecukupan rasio, otoritas untuk mengawasi perbankan untuk mencegah risiko kecukupan modal bank tidak jatuh dari batas minimum. Pilar ketiga, lanjut Gatot, juga mendorong market discipline, yakni kewajiban disclosure, sehingga segenap pihak memper-

oleh informasi mengenai tingkat modal, risiko, proses managemen risiko, dan tingkat kecukupan modal suatu bank. Parameter yang sering digunakan sebagai world class bank adalah modal. Namun, hanya 2-3 bank yang ke world class berdasarkan API karena modalnya lebih dari 50 triliun rupiah. BNI sendiri, menurut Gatot, hanya memiliki modal 24 triliun rupiah sehingga dibutuhkan waktu yang agak lama untuk mencapai parameter tersebut. “Jika dilihat dari operasional, kami sudah world class dan BNI sudah masuk duluan dengan cabang-cabangnya. Tapi, kalau mengikuti standar BI ya belum. Saya tidak tahu apakah harus karena modal kami belum mencapai 50 triliun rupiah,” ujarnya. pnd/E-8

14 MAKRO FINANSIAL Pertumbuhan Ekonomi » Pemerintah akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah agar setara dengan ratarata pertumbuhan nasional. Untuk itu, kesenjangan antardaerah diminimalkan.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.