EDISI - 1044 - 24 MEI 2011

Page 6

6

MEGAPOLITAN

Selasa

24 MEI 2011

LINTAS WILAYAH

KORAN JAKARTA

®

» Penyalahgunaan Lajur

Petugas Bagikan Selebaran Jalan Alternatif JAKARTA – Sebanyak 30 petugas dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya disiagakan di Jalan HR Rasuna Said untuk mengatur lalu lintas ruas Jalan Dr Satrio yang ditutup sementara sejak Sabtu (21/5). Para petugas juga disiapkan untuk memberikan informasi mengenai jalan alternatif bagi para pengendara. Sebanyak 10 ribu lembar selebaran peta jalan alternatif juga dibagikan para petugas kepada para pengendara. Rencananya, penutupan jalan akan berlangsung hingga dua bulan ke depan. Berdasarkan pantauan di lokasi penutupan jalan, atau tepatnya di tikungan Jalan HR Rasuna Said menuju Cassablanca (Dr Satrio) terjadi kepadatan arus lalu lintas, khususnya arus kendaraan dari arah Mampang menuju Jalan HR Rasuna Said. Kepadatan terjadi lebih dikarenakan banyaknya para pengendara yang menanyakan jalan alternatif kepada para petugas yang bersiaga di lokasi penutupan jalan. Dina, 25 tahun, karyawati di Mall Ambasador, Kuningan, mengaku dirinya tidak mengetahui penutupan jalan sepanjang 103 meter tersebut. “Saya belum tahu. Makanya saya tanyakan kepada petugas. Yang jelas, leaflet ini nanti akan saya pelajari untuk mengatahui jalan alternatif mana yang akan saya lalui,” katanya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Ery Basworo menegaskan, penutupan yang dilakukan hanya penggalan jalan menuju Cassablanca. Penutupan dilakukan karena pengembang akan melakukan pengeboran jalan untuk penanaman pondasi dan tiang pancang. � frn/P-2

»

Sejumlah mobil parkir di lajur khusus sepeda dari Taman Ayodia menuju kawasan Melawai Blok M Jakarta Selatan, Senin (23/5). Lajur yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, Minggu (22/5) ini dimanfaatkan untuk memarkir kendaraan sehingga mengganggu pengguna sepeda yang melintasi lajur tersebut.

ANTARA/RENO ESNIR

Kebijakan Transportasi l Kendaraan Berat dari Bogor ke Jakarta Akan Dibatasi

DKI Sulit Atasi Banjir di Pondok Labu JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta mengaku belum bisa mengatasi banjir di kawasan RT 09/03 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, yang terjadi sejak Sabtu (21/5) lalu. Pasalnya, untuk menyelesaikan masalah banjir di kawasan itu, pemprov harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat yang memiliki kewenangan untuk mengelola Kali Grogol. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DOK DKI Jakarta Eri Basworo mengatakan, pemerintah baru akan meng- Eri Basworo upayakan pelebaran Kali Grogol pada 2012. “Itu pun kalau mendapat dukungan pemerintah pusat, sebab biayanya besar,” kata dia, Senin (23/5). Menurut dia, banjir yang menggenangi rumah warga sejak 21 Mei lalu itu sangat sulit dihindarkan. Sebab, luapan yang terjadi dari Kali Grogol disebabkan tingginya curah hujan di daerah Cinere dan Limo di Kota Depok. Apalagi wilayah Pondok Labu berada di daerah rendah dan berbentuk cekungan. Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta Tarjuki,menambahkan, saat ini keadaan Kali Grogol sangat memprihatinkan. Telah terjadi penyempitan badan kali sehingga tidak bisa lagi menampung air hujan yang datang. Lebar Kali Grogol saat ini hanya 4 meter, padahal idealnya 20 meter. “Salah satu sebabnya, adanya masyarakat yang menggunakan badan sungai untuk rumah,” katanya. Menurut Tarjuki, satu-satunya upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi banjir adalah melebarkan kali. Hanya, pemerintah DKI masih kesulitan dalam merealisasikan rencana itu. Menurut dia, upaya pelebaran harus diikuti dengan pembebasan lahan yang tentunya berbiaya besar. � mza/P-2

Berdasarkan rapat koordinasi yang juga dihadiri Deputi Kementerian Perekonomian, disepakati uji coba terus dilakukan hingga 10 Juni 2011. JAKARTA – Uji coba pembatasan operasional angkutan berat di tol dalam kota dan pengalihan arus lalu lintas kendaraan berat tetap dilanjutkan hingga 10 Juni 2011. Setelah itu, akan dievaluasi dan hasilnya akan dipaparkan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memutuskan kebijakan itu akan dipermanenkan atau tidak. Demikian hasil pertemuan Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), dan PT Jasa Bina Marga, Senin (23/5). Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, pihak-

nya sudah menerima surat instruksi dari Kemenhub yang menyatakan segera mencabut uji coba kebijakan tersebut. Namun, berdasarkan kesepakatan dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri Deputi Kementerian Perekonomian disepakati uji coba terus dilakukan hingga 10 Juni yang akan datang. “Berikan kami kesempatan untuk meneruskan uji coba hingga 10 Juni mendatang. Nanti, hasil evaluasinya akan kami paparkan di Kemenhub. Sehingga pemerintah pusat bisa melihat sisi positif yang dihasilkan kebijakan tersebut,” kata dia. Ia menuturkan, selama uji coba telah terjadi peningkatan kecepatan kendaraan menja-

di 34,53 kilometer per jam dari awalnya yang hanya 19,24 kilometer per jam di ruas tol dalam kota. Tidak hanya itu, kebijakan ini juga mengakibatkan jalan arteri menjadi lancar, dan headway Transjakarta koridor IX dan X yang sejajar dengan ruas tol dalam kota menjadi lebih cepat serta meningkatkan jumlah penumpang. Untuk itu, Pristono meminta Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DKI bersama pengusaha kendaraan berat juga mau melakukan perubahan pola waktu operasional. Artinya, operasionalisasi kendaraan berat tidak dikonsentrasikan pada siang hari, melainkan 50 persen dipindahkan ke malam hari. “Sekarang kami sudah melihat pola perubahan waktu operasionalnya. Buktinya, dari pengukuran di malam hari, pada jam 22.00 hingga 05.00, setiap 15 menit terlihat 60 hingga 100 truk. Dulu hanya puluhan saja. Ini artinya sudah terjadi

perubahan pola,” jelasnya. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ketika diminta tanggapannya, tidak mau berkomentar lebih lanjut. Gubernur menyerahkan penerapan kebijakan tersebut kepada instansi yang terkait. “Saya tidak ingin memberikan komentar, saya bekerja untuk Anda semua. Pembatasan truk ini sudah terbukti mengurangi kemacetan di dalam kota. Dan dengan hasil ini saya harapkan orang-orang yang berkeberatan melihat hasil pembatasan itu,” katanya singkat. Wakil Ketua DPRD DKI Inggrid Joshua mendukung diteruskannya uji coba pembatasan truk tersebut. “Pembatasan truk adalah langkah yang tepat.” Dari Bogor Kepolisian Resor Bogor akan menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan berat yang akan menuju Jakarta. Pembatasan akan mulai diterapkan pada awal Juni 2011.

Kapolres Bogor AKBP Hery Sontoso menjelaskan, kebijakan ini tidak sama dengan pembatasan kendaraan berat yang akan masuk ruas tol dalam kota. Penertiban bertujuan mengatasi kemacetan dan meminimalisasi kecelakaan. Nantinya, seluruh kendaraan berat yang melintas di jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi, yang sebagian besar datang dari atau menuju Jakarta, akan ditertibkan bila melebihi tonase atau berat angkutnya. Dari pendataan yang dilakukan, ruas jalur Bogor-CiawiSukabumi kerap mengalami kemacetan parah karena badan jalan yang sempit. Banyaknya kendaraan besar yang melintas kerap membuat kemacetan bertambah parah. “Minggu depan mulai sosialisasi. Seluruh pengusaha di sepanjang jalur Bogor-CiawiSukabumi akan dipanggil, baik pengusaha truk, pasir, air mineral, maupun perusahaan lainnya,” kata dia. � mza/Ant/P-2

Kebijakan Publik

Revisi Perda Perpasaran Swasta Disahkan Juli

» Pohon Tumbang

»

Pembatasan Truk Dilanjutkan

ANTARA/ISMAR PATRIZKI

Seorang petugas keamanan mengatur lalu lintas yang tersendat akibat pohon tumbang di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (23/5). Tumbangnya pohon mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas di jalur tersebut.

Bus Transjakarta Terbakar JAKARTA – Satu unit bus Transjakarta koridor V (Kampung Melayu-Ancol) tiba-tiba terbakar saat melintas di Jl Matraman Raya, Jatinegara, atau tepat di depan Lapangan Sepak Bola Jenderal Urip Sumoharjo, Senin (23/5) sekitar pukul 16.00 WIB. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, akibat peristiwa ini ratusan penumpang bus terlihat panik dan saling berebut keluar untuk menyelamatkan diri. Kemacetan panjang pun tak terhindarkan di sekitar lokasi kejadian. Sebelum terbakar, terlihat kepulan asap yang membumbung ke udara yang berasal dari bagian belakang bus. Tak lama kemudian, timbul percikan api hingga akhirnya membesar dan membakar bagian belakang bus. Untuk memadamkan kobaran api, dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian, dan dalam tempo 30 menit api berhasil dijinakkan. Sebelum terbakar, bus gandeng Transjakarta bernopol B 7604 IX dengan nomor pintu JMT 057 yang dikemudikan oleh Kurniawan itu tengah melaju dari arah Matraman menuju Terminal Kampung Melayu. Saat itu, bus dalam keadaan penuh penumpang. Diperkirakan, di dalam bus nahas itu terdapat sekitar 120 penumpang. Di tempat terpisah, seorang pengendara sepeda motor, Zeera, 18 tahun tewas terlindas bus Transjakarta bernomor B 7011 IV di Jalan S Parman, persis di depan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Zeera, warga Tambora, Jakarta Barat, tewas dengan kondisi kepala dan perut hancur. Warga yang kesal sempat berupaya merusak bus Transjakarta yang melintas di koridor IX jurusan Pinang Ranti-Pluit. � frn/P-2

JAKARTA – Untuk mencegah agar kasus keberadaan minimarket ilegal tak terulang lagi, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan revisi terhadap Perda No 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta. Saat ini, revisi perda itu sudah masuk ke Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta dan diharapkan dapat disahkan pada 4 Juli 2011. Asisten Perekonomian dan Administrasi Sekdaprov DKI Jakarta Hasan Basri Saleh mengatakan, Biro Perekonomian DKI Jakarta telah memberikan rekomendasi penyederhanaan isi dari perda tentang pasar yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta. Rekomendasi itu lebih

pada kebijakan tentang keberadaan pasar tradisional, fokus pada sistem distribusi dan perluasan pasar. Menurut Hasan, revisi perda tentang pasar ini menjadi kebutuhan mendesak bagi pasarpasar tradisional di DKI Jakarta yang harus bersaing dengan keberadaan pasar modern dan pusat pembelanjaan yang dimiliki pihak swasta. Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta Ratna Ningsih menambahkan, saat ini Pemprov DKI Jakarta memiliki tiga komponen perda pengaturan tentang pasar. Ketiga perda itu yakni Perda No 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta,

Perda No 2 Tahun 2009 tentang PD Pasar Jaya, dan Perda No 3 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Area Pasar. Sedangkan di tingkat pusat, pengaturan tentang pasar hanya diatur dalam satu peraturan, yakni Peraturan Presiden No 112 Tahun 2007 tentang Pembinaan dan Penataan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern. “Dengan penyederhanaan isi perda inilah, nantinya Pemprov DKI Jakarta hanya akan memiliki satu landasan hukum tentang pasar yang akan menyentuh bukan hanya pasar tradisional saja, melainkan pasar modern dan mal pusat perbelanjaan,”

papar Ratna. Terkait kasus minimarket ilegal, Hasan Basri mengatakan, sebanyak 13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemprov DKI dinilai terbukti melakukan pelanggaran. Dari 13 PNS yang terlibat itu, sembilan orang sudah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan dan empat sedang dimintai keterangan. Sembilan PNS yang sudah di-BAP itu akan dikenakan sanksi admin berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Sisanya, 4 orang lagi sedang dimintai keterangan dan dilakukan penyidikan oleh Inspektorat Provinsi DKI.

Ke-13 PNS ini merupakan eselon III dan IV. Mereka akan dikenakan sanksi hukuman disiplin sesuai PP No 53 tahun 2010. Untuk sanksi ringan, berupa pemberian surat teguran lisan dan tertulis. Sanksi sedang berupa penundaan gaji berkala selama satu tahun, kenaikan pangkat selama satu tahun, dan penurunan pangkat satu tingkat selama satu tahun. Lalu, sanksi berat berupa penurunan pangkat satu tingkat selama tiga tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan, pembebasan dari jabatan serta pemberhentian secara terhormat dan tidak terhormat. � mza/P-2

Tebar Pesona Calon “Meneer” Jakarta

P

roses pemilihan gubernur di DKI Jakarta untuk periode 2012-2017 baru akan dimulai awal tahun depan. Namun, aroma persaingan sudah tampak. Maklum, menjadi gubernur di ibu kota memang posisi strategis dan prestisius. Bisa dikatakan, posisi gubernur ibarat jadi meneer politik di daerah yang jadi barometer politik nasional. Maka tak heran, walau masih jauh dari tahapan, aroma persaingan sudah terasa. Salah satu yang sudah menabuh kesiapan maju sebagai calon “meneer” adalah Tantowi Yahya. Artis dan pembawa acara kuis kondang itu sudah dengan terbuka pancangkan niat bakal maju berebut kursi orang nomor satu di Jakarta. Selebritis yang sekarang jadi legislator dari Partai Golkar itu sudah getol tebar pesona. Untuk mewujudkan niat-

nya, berkantor di Balai Kota, ragam cara sudah dilakukan. Mulai dari membentuk Gerakan Cinta Jakarta sampai menerbitkan tabloid dengan judul sama. Gerakan yang digagasnya adalah gerakan sosial menumbuhkan kecintaan warga Jakarta agar mencintai ibu kota sebagai rumah, bukan tempat indekos. Minggu (22/5), Tantowi tebar pesona. Ia bersama tim suksesnya menyempatkan diri keliling Jakarta naik mode tranportasi Transjakarta, dari halte Atmajaya sampai Pasar Festival, Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam acara keliling memakai bus Transjakarta, Tantowi dan tim horenya membagikan tabloid Cinta Jakarta. Isi tabloid sendiri banyak memuat sosok dan pernyataan Tantowi. Tak hanya Tantowi yang giat tebar pesona. Masih dari par-

KORAN JAKARTA/M YASIN

SOSIALISASI l Anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya saat mensosialisasikan penggunakan kendaraan umum di Jakarta, beberapa waktu lalu. Tantowi secara terbuka sudah menyampaikan niatnya untuk maju menjadi sebagai calon Gubernur DKI. tai beringin, dua kader partai beringin lainnya, yakni Azis Syamsuddin dan Prya Ramadhani, juga sudah mulai tebar pesona. Kader Partai Demokrat,

sebagai partai peraih suara terbesar di DKI, pun sudah ancang-ancang. Setidaknya, ada kadernya yang secara terbuka siap maju sebagai calon gubernur. Calon itu adalah Nachrowi

Ramli, pensiunan Mayor Jenderal, teman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat di akademi militer. Nachrowi saat ini tercatat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat di ibu kota. Bahkan, Nachrowi, dalam memperebutkan satu tiket calon gubernur dari Demokrat, mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari Sekjen Partai Demokrat Edie Baskoro yang tak lain putra bungsu dari SBY. Kabarnya, pesaing berat Nachrowi adalah Fauzi Bowo yang akrab dipanggil Foke. Sementara partai berlambang banteng moncong putih atau PDI-P masih adem ayem. Siapa yang akan jadi “meneer”, hasilnya baru diketahui pada 2012. Tebar pesona bakal calon ini hanya sebatas bumbu saja. Dipakai atau tidak dalam menu partai, itu belum ketahuan. � agus supriyatna/P-2


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.