
3 minute read
LELAH YANG TERBAYARKAN
from KMKL Bercerita
by KMKL-ITB
Narasumber : Riska Yuni Pratiwi
Jujur saja, awalnya aku ikut kegiatan di Sekolah Mentari karena disarankan oleh Divisi Sekretaris saat aku magang. Aku bahkan tidak tahu seperti apa Sekolah Mentari dan kegiatan apa yang akan dilakukan di sana. Tetapi, setelah mendengar cerita dari kakak tingkat dan teman-teman yang mengikuti kegiatan di Sekolah Mentari, ternyata kegiatan yang diisi dengan bermain, berbagi ilmu, serta cerita bersama anak-anak terdengar seru juga. Aku jadi tertarik mengikuti kegiatan di Sekolah Mentari yang dilaksanakan pada 10 November 2019 dan bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Advertisement
Pada hari itu, aku dan kambing (kakak pembimbing) lainnya jalan kaki dengan penuh semangat untuk sampai
ke Sekolah Mentari, akses menuju ke Sekolah Mentari hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki karena letaknya lumayan jauh dari jalan utama. Ternyata, setelah sampai di Sekolah Mentari, anak-anak di sana sedang pergi ke taman. Jujur, aku agak sedih ketika mendapati mereka tidak ada di Sekolah Mentari karena lokasi taman yang lumayan jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki. Akhirnya kami tetap pergi ke taman menyusul anakanak tersebut. Setelah sampai di taman, aku merasa capek banget karena harus jalan jauh, tetapi berbeda dengan anak-anak Sekolah Mentari yang dengan ceria menyambut kami dan antusias mengajak kami bermain. Aku pun jadi tertular oleh semangat mereka dan dengan senang hati memulai kegiatan bersama anakanak. Anak-anak Sekolah Mentari juga ramah-ramah, mereka yang terlebih dulu mengajak aku berkenalan dan bercerita. Aku yang tadinya canggung karena baru pertama kali bertemu jadi mudah berbaur dengan mereka.
Salah satu kegiatan pada hari itu adalah kuis tentang pengetahuan umum Indonesia dan seperti anakanak pada umumnya, mereka pun cerewetbertanya mengenai hal ini dan itu. Senang sekali lihat mereka aktif saat berebut menjawab kuis tentang pengetahuan umum Indonesia. Meskipun kadang ada yang menjawab dengan salah, tetapi mereka tetap ceria dan bersemangat. Selain membuatku senang, ketika melaksanakan kuis itu juga bikin aku sedih sekaligus bangga. Ternyata sangat penting untuk mengenalkan identitas Indonesia, seperti jumlah pulau, suku, bahasa, agama, lagu kebangsaan, lagu wajib nasional, dan beberapa pahlawan nasional pada anak-anak sejak dini agar rasa nasionalisme dapat tertanam dalam diri mereka.
Selain aktif saat mengikuti kuis tentang pengetahuan umum Indonesia, mereka pun aktif sekali bermain, ada yang lari-larian, ada yang merengek meminta hadiah snack padahal tidak menjawab saat kuis, dan lainnya. Akan tetapi, hal-hal tersebutlah yang membuat acara ini menjadi seru. Momen seru lainnya, yaitu saat bernyanyi bersama anakanak. Meskipun hari sudah siang dan cuaca pun mulai panas tetapi mereka kembali bersemangat saat menyanyikan lagu anak-anak yang dipandu kak Antaliesta. Aku pun sangat kagum sama orang-orang dari Divisi Pengabdian Masyarakat yang sudah biasa mengajak bermain anak kecil. Banyak pengalaman seru yang bisa ku dapatkan ketika berkegiatan di Sekolah Mentari walaupun hanya satu hari. Intinya, aku kagum banget sama anak-anak di Sekolah Mentari yang tetap antusias mengikuti kegiatan Sekolah Mentari meskipun dilaksanakan saat weekend dan sulit rasanya untuk menceritakan segala hal ya kulakukan di Sekolah Mentari secara lengkap, lebih baik langsung coba saja datang dan ikut berkegiatan di Sekolah Mentari.
Mengikuti kegiatan di Sekolah Mentari membawa perubahan tersendiri bagiku, salah satunya jadi lebih peduli dengan lingkugan sekitar. Sekecil apapun tindakan yang kita lakukan, pasti akan bermanfaat untuk masyarakat. Tidak perlu muluk-muluk, cukup sesuai kemampuan saja. Contohnya, sebagai mahasiswa aku dapat membagi sedikit ilmu pengetahuanku pada anak-anak dengan cara bermain dan belajar melalui kegiatan di Sekolah Mentari. Aku pun jadi terpacu untuk dapat memberikan yang lebih lagi pada masyarakat. Selain itu, aku juga jadi lebih menjaga tingkah laku. Tentu saja, di depan anak-anak yang masih mudah menyerap dan meniru banyak hal, aku berusaha bertingkah dan bertutur kata dengan sopan. Sebagai insan yang terdidik, aku juga harus menjaga nama baik almamaterku di masyarakat, akibatnya aku sekarang lebih berpikir atas tindakan dan ucapanku.
