1 minute read

Sustainable Smart City and Society Technology Aspects of

Next Article
Justifikasi

Justifikasi

Review Literatur Sustainable Smart Cities and Society

S

Advertisement

esuai tujuan ke-11 SDGS’, kota dan komunitas diharapkan menjadi aaaaaaa berkelanjutan. Smart City menghubungkan inovasi ilmu data dengan tujuan kesejahteraan manusia dan keberlanjutan di perkotaan. Teknologi informasi dan komunikasi penting dalam membangun kota yang cerdas, berkelanjutan, dan sehat (Ramaswami, dkk., 2016). Pertumbuhan populasi dunia menyebabkan infrastruktur perkotaan mengalami tuntutan keberlanjutan. Sebagai solusi, pemerintah dapat menetapkan tujuan kota cerdas, dengan merekayasa dan melakukan transformasi perkotaan supaya lebih sejahtera, layak huni, berkelanjutan melalui teknologi perkotaan yang cerdas. Muncul konsep “Sustainable Smart City”, atau Kota Cerdas Berkelanjutan (KCB), yang bukan hanya sekadar mengunggulkan teknologi informasi yang didukung oleh infrastruktur internet yang baik atau ketersediaan listrik yang memadai, namun juga memaksimalkan potensi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, sehingga permasalahan kota bisa diselesaikan. Kota Cerdas atau Smart City adalah kota yang berkelanjutan dan inovatif, dalam menggunakan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk kota (Khan et al., 2021). Konsep tersebut mendorong kota-kota menghadirkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kota dengan pendekatan citizen centric dan stakeholders centric (Dinas Komunikasi Dan Informatika, 2019). Konsep ini merupakan gabungan smart city dan sustainable dan hadir sejak 1990. Ada 8 prinsip mengubah kota menjadi berkelanjutan dan cerdas, antara lain: fokus pada penyediaan dan inovasi infrastruktur dasar, peningkatan taraf kesehatan, bentuk kota dan sinergi multisektor untuk efisiensi sumber daya, penyusunan strategi efisiensi sumber daya dengan melihat kota lain di dunia, integrasi teknologi dan pengetahuan, analisis sistem lintas batas dan infrastruktur lokal, evolusi infrastruktur dan institusi, dan penciptaan tata kelola yang transparan dan multisektor (Ramaswami, dkk., 2016).

“Menjadi sebuah sustainable smart city membutuhkan transformasi yang mempertimbangkan kebutuhan kota, kepentingan lokal, kualitas hidup warga, kesiapan kota untuk berubah, dan solusi layanan cerdas yang berkelanjutan untuk diberikan di semua tingkat kota (Ibrahim dkk., 2018)”.

This article is from: