Ecotourism Based on Rural Heritage in Tulcea, Romania

Page 1

E E C C O O T T O O U U R R I I S S M M BASED ON RURAL HERRITAGE

A1 Kuliah Kerja Lapangan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Tulcea Romania


Ecotourism Based on Rural Heritage

01

AINAMOR AINAMOR AINAMOR AINAMOR AINAMOR AINAMOR

KULIAH KERJA LAPANGAN AINAMOR

Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro april 2021


MAET 1A

Abdul Aziz ATsamari

Istwindar Wahyu Adiyanto

21040118120024

21040118130141

Alifia Mentari

Muhammad Hafizh Alwan

21040118120008

210401181200052

Alvirariza Fakhira

Nurina Fauqa Rahma

21040118140082

21040117140060

Chintya Atmasantika

Paskalis Noventus Krishartadi

21040118120006

21040118130103

Ermi Nur Irmawati

Rosyifa Aura Salsabilla

21040118120012

21040118120029

Hana Humaira Syaeful

Tefi Liring Aditya

21040118130089

2104018140083

Ecotourism Based on Rural Heritage

02


Ecotourism Based on Rural Heritage

03

ECOTOURISM BASED ON RURAL HERITAGE


TULCEA, ROMANIA Ecotourism Based on Rural Heritage

04


Ecotourism Based on Rural Heritage

05

A B O U T

T U L C E A

Kota Tulcea terletak di bagian tenggara Romania. dan memiliki luas wilayah sebesar 177,2 km2 . Jumlah penduduk Kota Tulcea pada tahun 2019 adalah 91.955 jiwa. Tulcea dikenal sebagai kota pelabuhan yang penting dan dapat diakses dari Laut Hitam melalui saluran utama Danube, yang merupakan pusat penangkapan ikan dan pariwisata di sepanjang saluran delta yang lebih kecil. kegiatan ekonominya didukung oleh sektor Industri, komersial, perikanan, pertanian, dan pariwisata yang sangat terkenal dan menjadi destinasi utama para wisatawan saat berkunjung ke Romania.


D D B R Kota Tulcea berada di daerah fluvial dekat dengan pesisir Romania yang termasuk dalam Danube Delta Biosphere Reserve (DDBR), meliputi Delta Danube, kompleks laguna Razim, dan area pantai laut. DDBR mewakili situs ekologi unik yang memiliki kepentingan internasional utama (sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO yang mencakup 5.425 spesies, 1.839 spesies di antaranya flora dan 3.586 spesies fauna) serta memiliki identitas yang kuat di Kawasan Laut Hitam dan di Eropa.

Ecotourism Based on Rural Heritage

06


Ecotourism Based on Rural Heritage

07

TABLE OF CONTENT artikel individu

Eco-Museum dalam Upaya Pelestarian Warisan Alam dan Budaya Tulcea ermi nur irmawati 21040118120012

09 09 RUANG PUBLIK DI TULCEA DAN KAITANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Paskalis noventus krishartadi 21040118130103

15 15 AGRIKULTUR PERIKANAN DI DANUBE DELTA nURINA FAUQA RAHMA 21040117140060

19 potensi alam dan penataan delta danube untuk wisata CHINTYA ATMASANTIKA 21040118120006

25 25 Pembangunan dan pengelolaan pariwisata berkelanjutan di tulcea HANA HUMAIRA SYAEFUL 21040118130089

30 30 Dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan di cagar biosfer danube delta/tulcea Tefi liring aditya 21040118140083

35 35


partisipasi publik dan pemangku kepentingan Alifia mentari 21040118120008

40 40 pariwisata kapal pesiar di danube delta tulcea, romania Alvirariza fakhira 21040118140082

44 44 Sustainable Energy Development Tulcea/Romania Abdul aziz atsamari 21040118120024

50 50 pengelolaan limbah di tulcea muhammad hafizh alwan 21040118120052

56 56 Public transport in tulcea istwindar wahyu adiyanto 21040118130141

66 66 dampak kegiatan ekowisata danube delta di tulcea rosyifa aura salsabilla 21040118120029

73 73 Ecotourism Based on Rural Heritage

08


Ecotourism Based on Rural Heritage

09

Museum Sejarah dan Arkeologi Tulcea

Museum Seni Tulcea

Museum Central Ecotourism Danube Delta Museum Etnografi dan Seni Rakyat Tulcea

- Tulcea, Romania -

KOTA TULCEA -

merupakan gerbang menuju

kawasan Danube Delta. Kota ini memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Hal ini merupakan sebuah

ECO-MUSEUM DALAM UPAYA PELESTARIAN WARISAN ALAM DAN BUDAYA TULCEA

potensi dalam pembangunan berkelanjutan, khususnya terkait Sustainable Tourism, sehingga Kota Tulcea dapat dikenal sebagai kawasan cagar alam dan budaya. Menurut Orbasli (2000), kawasan cagar budaya dapat dikatakan sebagai suatu interpretasi historical culture masyarakat setempat serta morfologi pemandangan suatu kota. Oleh karena itu, diperlukan upaya pelestarian warisan alam dan budaya untuk menciptakan identitas lokal kawasan. Pada awalnya, pelestarian dan pemanfaatan potensi alam dan budaya di Danube Delta relatif kurang jika dibandingkan dengan wilayah lain di Romania. Hal ini tentunya

menjadi

tantangan

bagi

Tulcea

dalam

melestarikan dan melindungi warisan alam dan budaya yang

ada.

Oleh

karena

itu,

Pemerintah

Romania

mengusahakan dana kepada World Bank agar mendanai

ERMI NUR IRMAWATI (21040118120012)

proyek

pembangunan

peningkatan

kualitas

berkelanjutan lingkungan

sebagai

dan

usaha

kebudayaan

masyarakat kawasan Danube Delta, khususnya Kota Tulcea melalui pengimplementasian konsep Ecotourism.


Ecotourism >>

Upaya Pelestarian >>

E

cotourism didefinisikan

L

angkah yang diambil sebagai upaya pelestarian warisan alam dan

sebagai bentuk pengembangan

budaya di Kota Tulcea yaitu dengan mendirikan Lembaga Penelitian Eco-

wisata yang tujuan utamanya

Museum "Gavrilă Simion" pada tahun 1993. Istilah "Eco" merupakan

mempertimbangkan kesadaran

kependekan kata "Ecologie", yang dalam hal ini bukan hanya terkait

akan nilai alam dan tradisi lokal.

lingkungan, tetapi merujuk pada gagasan baru tentang interpretasi

Pengimplementasian

holistik atas warisan budaya. Sedangkan "Gavrilă Simion" diambil dari

Ecotourism,

perlu

syarat-syarat bagian

konsep memenuhi

yang

dari

nama seorang sejarawan, arkeolog, dan museografer Romania.

menjadi

Eco-museum menjadi media penting dimana komunitas dapat

Sustainable

mengendalikan warisannya dan memungkinkan pendekatan baru untuk

Tourism, antara lain:

melestarikan kekhasan lokalnya. Lembaga Eco-Museum "Gavrilă Simion"

Berkontribusi

dalam

adalah lembaga publik dengan profil ilmiah dan budaya, yang bertujuan

konservasi alam.

untuk melakukan penelitian fundamental dan terapan untuk melindungi

Memberikan kontribusi bagi

dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, pendidikan, serta warisan alam

kesejahteraan

dan budaya. Terdapat 4 museum di bawah naungan Eco-Museum yang

masyarakat

lokal.

ada di Kota Tulcea, diantaranya yaitu museum tentang ekologi, etnografi,

Mampu

mempengaruhi

perilaku

masyarakat

wisatawan

untuk

dan

sejarah seni, serta sejarah dan arkeologi. Dimana masing-masing museum memiliki peran dalam upaya konservasi alam dan budaya di Kota Tulcea.

peduli

pada pelestarian alam dan budaya.

Kebijakan Strategis >>

S

alah satu dari kebijakan

strategis

yang

dikutip

dari

National Strategy Culture and National

untuk

Heritage

Romania

2016-2020

adalah

"The

Culture-Factor for Sustainable Development".

Kebijakan

ini

menegaskan pentingnya upaya

1. Museum Central Ecotourism “Danube Delta”

pelestarian

2. Museum of History and Archeology Tulcea

untuk

warisan

budaya

menciptakan

identitas

lokal dan regional.

3. Art Museum Tulcea 4. Museum of Ethnography and Folk Art Tulcea

Ecotourism Based on Rural Heritage

10


Ecotourism Based on Rural Heritage

11

Museum Central Ecotourism “Danube Delta” atau yang lebih

dikenal dengan ”Museum Danube Delta” merupakan museum pertama di Romania yang menyajikan spesies utama flora dan fauna dengan karakteristik utama ekosistem Cagar Biosfer Danube Delta. Museum ini berupaya menjaga kelestarian flora dan fauna dengan menampilkan keadaan museum dibuat semirip mungkin dengan habitat asli keanekaragaman hayati Danube Delta. Di museum ini wisatawan juga dapat menikmati pameran permanen dalam diorama flora dan fauna khas Danube Delta. Dimana wisatawan dapat melihat hampir 50 jenis tumbuhan, 44 jenis burung, 12 jenis mamalia, dan 3 jenis reptilia.

Museum Danube Delta memiliki

Oleh karena itu, museum ini

ruang bawah tanah dan menjadi daya

menjadi salah satu tempat favorit

tarik utama karena terdapat akuarium

bagi penduduk lokal dan turis untuk

yang menampung koleksi 24 spesies ikan

rekreasi dan sarana edukasi. Adapun

asli Danube Delta dan Laut Hitam, 23

fasilitas yang dibuat, antara lain

spesies ikan karang, 18 spesies invertebrata

taman bermain anak-anak, fasilitas

akuatik daerah tersebut, serta 6 spesies

museum virtual interaktif, fasilitas lift

karang

dan

yang

dibawa

dari

Indonesia

toilet

umum,

jalur

khusus

sebagai bentuk kerjasama lintas negara.

penyandang disabilitas, serta tempat

Akuarium dilengkapi fasilitas modern dan

oleh-oleh

memiliki kapasitas penampungan air 150

masyarakat lokal. Di museum ini

ton. Melalui sistem akuarium dua silinder

juga

yang disusun secara konsentris, wisatawan

hanya saja masih perlu dilakukan

dapat mengamati ikan yang mengelilingi

peningkatan

terumbu karang secara langsung.

kualitasnya.

hasil

disediakan

kreativitas tempat

kuantitas

parkir, dan


THE MUSEUM OF HISTORY AND ARCHEOLOGY Museum Sejarah dan Arkeologi terletak

di salah satu tujuh bukit Kotamadya Tulcea. Terdapat

beberapa

kebijakan

mengenai

kegiatan yang disusun Eco-Museum dengan memperhatikan evolusi kerangka legislasi di bidang penyelenggaraan dan fungsi museum, diantaranya:

ART MUSEUM TULCEA Museum Seni Tulcea merupakan museum yang

menyimpan koleksi seni, ukiran, dan patung kontemporer

Konservasi

dan

warisan

serta bangunan monumen bersejarah yang dibangun

Museum Sejarah dan Arkeologi untuk

antara tahun 1862-1865, menyimpan warisan budaya

meningkatkan seluruh

pemulihan

kegiatan

Dobrogea

penelitian Utara,

di

yang

merupakan salah satu wilayah arkeologi terpenting di Romania.

Penelitian

ilmiah, penelitian

serta

seni

dekoratif.

Dimana

baru-baru

ini

telah

direhabilitasi dalam proyek Pemulihan dan Rehabilitasi Dua Bangunan Warisan di Kota Tulcea Termasuk dalam

perlindungan

dan

pengembangan cagar budaya museum. Program

penting seperti koleksi lukisan, patung, ikon, seni oriental,

disertai

dengan

Sirkuit

Wisata

Daerah,

yang

dilakukan

oleh

Dewan

Kabupaten Tulcea. Museum Seni Tulcea memiliki tujuh jenis koleksi seni yang terus berkembang, terutama dalam

kebijakan pengadaan warisan budaya

beberapa dekade terakhir, dari 4.365 di akhir tahun 1991

dan

menjadi 7.015 karya saat ini.

telah

mengumpulkan

warisan

budaya lebih dari 90.000 keping. Meningkatkan warisan museum untuk tujuan pengetahuan, pendidikan dan rekreasi. Para ahli di museum sejarah berpartisipasi di berbagai penelitian dan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Lukisan modern dan kontemporer (932) Patung modern dan kontemporer (420) Ikon dari abad 18, 19 dan 20 (797) Grafik modern dan kontemporer (4.016) Pelat ukiran, unik di negara ini (400) Seni oriental dari abad ke-15. XVIII dan XIX (311) Seni dekoratif dari abad 18, 19 dan 20 (139)

ikut serta dalam penyuntingan majalah “Peuce”

serta

volume

khusus

terkait

sejarah dan arkeologi yang ditujukan kepada dunia ilmiah.

muesuM iskeloK Koleksi Museum Seni Tulcea Sumber: http://www.icemtl.ro

Sumber: http://www.icemtl.ro

Ecotourism Based on Rural Heritage

12


Ecotourism Based on Rural Heritage

13

THE MUSEUM OF ETHNOGRAPHY AND FOLK ART

Museum

Etnografi

dan

Seni

Rakyat

merupakan salah satu bangunan publik yang dianggap dapat menjadi best practice arsitektur modern, namun dibangun di atas nilai-nilai tradisional, yang menandai awal abad ke-20. Wisatawan dapat melihat warisan Romania di Museum

Etnografi

dan

Seni

Rakyat

melalui

keragaman koleksi, model budaya unik yang dihasilkan oleh eksistensi etnis antara orang Romania dan penduduk lainnya. Sekitar 8000 karya merupakan latar belakang etnografi yang sangat berharga yang dapat diterjemahkan dalam koleksi

kesenian

rakyat

dan

kostum

rakyat,

etnografi dan dokumen foto. Dengan demikian, museum Koleksi Museum Etnografi dan Seni Rakyat Tulcea Sumber: http://www.icemtl.ro

budaya

ini dan

berupaya tradisi

menjaga

lokal

kelestarian

Romania

melalui

perawatan koleksi-koleksi yang ada di museum.

Wisatawan >> "Pengunjung museum merupakan wisatawan lokal Romania maupun wisatawan mancanegara"

Pengunjung Museum Trendline Linear Museum dibuka mulai Selasa hingga Minggu.

Jumlah

pengunjung

museum

setiap tahunnya mengalami perubahan yang cukup dinamis. Hal ini dipengaruhi adanya

kebijakan

terkait

pengelolaan

museum. Berikut ini kebijakan terbaru: Tahun 2019, Museum Etnografi dan Seni Rakyat ditutup sementara karena dilakukan restorasi. Akhir tahun 2020, semua museum ditutup sementara dan akhir Januari

Dinamika Jumlah Pengunjung Museum di Kota Tulcea Sumber: Strategia de dezvoltare a Municipiului Tulcea

2021

dibuka

pengunjung

kembali, museum

dimana diwajibkan

menjalankan protokol kesehatan.


Kesimpulan >>

Setiap museum di bawah naungan Eco-Museum "Gavrilă Simion" melakukan aktivitas pengelolaan sesuai bidangnya masing-masing. Walaupun demikian, setiap museum berupaya menggabungkan aktivitas ilmiah penelitian, konservasi, restorasi, dan memperkaya warisan cagar budaya melalui aksi yang mengedepankan kegiatan sinergis dengan bidang lain. Dimana salah satu strategi yang dikembangkan oleh Lembaga

Penelitian

Eco-Museum

"Gavrilă

Simion"

yaitu

mengembangkan warisan alam dan budaya yang ada dalam konteks

"Ecomuseum menjadi salah satu strategi dinamis, dimana masyarakat melestarikan, menafsirkan, dan mengelola warisan alam dan budaya mereka untuk pembangunan berkelanjutan, yang didasarkan pada kesepakatan komunitas"

integrasi yang melibatkan pendidikan, pariwisata, pembangunan wilayah, kerjasama lintas wilayah bahkan lintas negara untuk menciptakan multiplier effect.

Adanya kebijakan pengimplementasian konsep Ecotourism yang dikelola Institusi Eco-Museum (ICEM) Tulcea "Gavrilă Simion" dapat menjadi best practice dalam mewujudkan Sustainable Tourism. Dimana selain sebagai sarana rekreasi, eco-museum juga menjadi sarana edukasi untuk meningkatkan wawasan wisatawan dan masyarakat lokal dalam upaya pelestarian alam dan budaya. Hal ini tentunya berkontribusi positif karena dapat mempertahankan nilai-nilai sejarah dan budaya. Selain itu, dapat meningkatkan daya tarik sebagai destinasi wisata, yang akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Dengan demikian, pada kawasan yang memiliki potensi wisata alam dan budaya tentunya perlu sebuah institusi khusus yang mengelolanya. Tujuannya adalah agar dalam upaya pemanfaatan sumber daya alam dan budaya dapat dilakukan secara berkelanjutan dan seimbang. Selain itu, hal ini juga perlu diiringi peningkatan kualitas SDM dan partisipasi aktif stakeholder agar dapat mengambil kebijakan-kebijakan yang lebih baik

untuk masa depan. Hal ini termasuk dalam penggunaan dana dan data tentang sumber daya cagar alam dan budaya yang sudah tersedia untuk menjalin komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat setempat, serta membangun restorasi dan promosi cagar alam dan budaya.

Referensi >> HEIDI Consult. (2016). Strategia de dezvoltare a Municipiului Tulcea 2016-2020. Diakses pada 9 April 2021 di www.hconsult.ro ICEM Tulcea. (2019). Danube Delta Eco-Tourist Museum Center. Diakses pada 10 April 2021 di https://www.icemtl.ro/centrul-muzeal-eco-turistic-delta-dunarii/# ICEM Tulcea. (2019). Museum of History and Archeology. Diakses pada 10 April 2021 di https://www.icemtl.ro/muzeul-deistorie-si-arheologie/ ICEM Tulcea. (2019). Museum of Ethnography and Folk Art. Diakses pada 10 April 2021 di https://www.icemtl.ro/muzeulde-etnografie-si-arta-populara/ ICEM Tulcea. (2019). Art Museum. Diakses pada 10 April 2021 di http://www.icemtl.ro/complexul-muzeal-de-patrimoniucultural-nord-dobrogean/muzeul-de-arta/ National Heritage Institute Bucharest. (2018). "Gavrilă Simion" Eco-Museum Research Institute. Diakses pada 10 April 2021 di http://ghidulmuzeelor.cimec.ro/id.asp?k=623 Orbasli, Aylin. (2000). Tourists in Historic Towns-Urban Conservation and Heritage Menegement. New York.

Ecotourism Based on Rural Heritage

14


Ecotourism Based on Rural Heritage

15

R U A N G P U B L I K D A N K A I T A N N Y P E R K E M B A P A R I W I S

D I T U L C E A A D E N G A N N G A N A T A

PASKALIS NOVENTUS KRISHARTADI 21040118130103

RUANG PUBLIK PARIWISATA

DAN

Ruang publik merupakan komponen utama dari lingkungan perkotaan yang menjadi tempat berkumpulnya kehidupan publik tanpa memandang jenis kelamin, ras, etnis, usia atau tingkat sosial ekonomi. Ruang publik dapat berupa ruang pertemuan umum seperti alun-alun, alun-alun, dan taman. Ruang penghubung, seperti trotoar dan jalan, juga merupakan ruang publik. Seperti yang disampaikan oleh Kevin Lynch dalam bukunya yang berjudul "City Sense and City Design: Writings And Projects of Kevin Lynch", ruang publik dapat memiliki peran yang maksimal jika mampu memenuhi nilai-nilai dasar seperti livability, aksesibilitas, kepekaan ruang dan waktu, responsif, kesenangan dan kepekaan, serta konservasi. Pariwisata dapat diartikan sebagai aktivitas perjalanan yang dilakukan sementara waktu yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Industri pariwisata terus berkembang di tengah pertumbuhan lingkungan sosial. Bahkan, pariwisata mampu memberikan kontribusi tersendiri bagi suatu daerah atau negara, khususnya sektor ekonomi.

Keberadaan ruang publik bagi masyarakat dinilai penting karena dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ruang publik dalam hal ini merupakan ruang terbuka publik yang dapat diaksesoleh masyarakat umum berupa jalan, plasa, ataupun taman memiliki peran sebagai penunjang kegiatan luar ruangan, tak hanya kepentingan tertentu dan kegiatan opsional, tetapi juga kegiatan sosial. Banyaknya perbedaan kebebasan dan kegiatan rekreasi di perkotaan menyebabkan masyarakat semakin membutuhkan ruang publik, termasuk kawasan wisata. Ruang publik lebih menarik bagi wisatawan karena memberikan kesan kebebasan bereksplorasi bagi individu maupun kelompok. Sebagai destinasi wisata, sebuah ruang publik yang identik dengan kebebasan aksesibilitas bagi pengunjungnya dapat menjadi sebuah ruang yang memberikan makna tersendiri.

Kota Tulcea memiliki banyak ruang publik yang tersebar di seluruh kota, mulai dari ruang publik seperti plasa, museum, pasar, riverwalk, hingga destinasi wisata alam. Bahkan banyak ruang publik yang menjadi pusat keramaian dan pelaksanaan kegiatankegiatan tertentu yang juga menjadi daya tarik wisata di waktu tertentu. Ruang publik di Kota Tulcea yang menarik wisatawan bahkan menampilkan beberapa hal yang membuatnya patut dikunjungi, dengan adanya jalan-jalan yang bersih, dengan bangunan-bangunan yang menarik, kafe dan klub, serta taman dan ruang hijau.


T U L C E A D A N R U A N G P U B L I K N Y A KETERBUKAAN TERHADAP DUNIA DAN SEGALA ISINYA

Beberapa ruang publik yang juga menjadi destinasi wisata yang ada di Tulcea adalah: Monumen Kemerdekaan terletak di Bukit Monumen, bekas Kolom Hora, di mana reruntuhan benteng Aegyssus juga dapat dilihat. Monumen ini didirikan pada tahun 1878 dan merupakan salah satu simbol Tulcea. Riverwalk Dermaga Tulcea, menjadi salah satu simbol Kota Tulcea yang berbatasan langsung dengan sungai dan dikenal sebagai kota pelabuhan. Riverwalk ini merupakan tempat yang ramai dikunjungi untuk menikmati senja di Tulcea. Pusat Museum Ekowisata Delta Danube, akuarium dengan spesies invertebrata dan ikan dari lingkungan segar dan laut. Museum Ekowisata ini mencakup pameran permanen yang menghadirkan elemen utama dari fitur warisan alam yang ada di Cagar Biosfer Delta Danube, akuarium umum, dan pameran sementara Museum Sejarah dan Arkeologi, museum tempat hasil dari penelitian ilmiah permanen dan bermanfaat yang dilakukan oleh spesialis museum. Museum Etnografi dan Seni Rakyat, salah satu bangunan umum lambang Tulcea. Museum ini menampung banyak pameran kreasi dan adat istiadat rakyat tradisional khusus untuk Dobrogea dan seluruh Rumania, terdapat sekitar 6.400 buah yang terbagi dalam koleksi etnografi.

Casa Avramide, bangunan yang dibangun pada akhir abad ke-19 oleh Alexandru Avramide. Casa Avramide saat ini menjadi sarana pameran modern unsur-unsur yang berkaitan dengan sejarah modern Tulcea, kisah keluarga Avramide, dan memamerkan benda-benda warisan spektakuler dari koleksi Institut Penelitian Museum Lingkungan "Gavrilă Simion" Tulcea. Katedral St. Nicholas dari Tulcea, sebuah bangunan gereja yang dibangun dengan gaya Bizantium berbentuk salib, didominasi oleh kemegahan. Selain menjadi tempat ibadah, katedral ini juga menjadi tempat yang menarik untuk orang umum, terutama karena suara loncengnya yang sangat merdu. Agropiate Tulcea, daya tarik ruang publik ini berupa pasar yang menjajakan hasil kekayaan alam yang ada di Tulcea. Pasarpasar ini selain berperan sebagai tempat masyarakat mencari bahan-bahan makanan, juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan, khususnya untuk menemukan hasil kekayaan alam di Tulcea.

Ecotourism Based on Rural Heritage

16


Ecotourism Based on Rural Heritage

17 Selain perkembangan pariwisata di ruang publik yang sudah ada, ternyata ada sebuah proyek pengembangan ruang publik di Kota Tulcea agar menjadi lebih menarik dan memilik fungsi yang lebih optimal, dan tentunya semakin menjadi daya tarik wisata. Proyek tersebut bernama “Tulcea – Multicultural Layover to the Danube Delta”. Proyek ini merupakan proyek pemerintah setempat yang bekerja sama dengan para arsitek dan arsitek lanskap untuk menyediakan ruang publik dengan fungsi yang lebih optimal. Proyek ini didasari dari keyakinan bahwa Kota Tulcea memiliki potensi untuk menjadi lebih dari sekadar “Gerbang Menuju Delta Danube”, lebih dari itu yang harus dilalui untuk mencapai potensi mencapai tujuan itu sendiri. Proyek ini berfokus pada pengembangan ruang publik waterfront yang sudah ada sebelumnya. Ternyata, terdapat disfungsi yang terjadi di ruang publik waterfront Tulcea, seperti disorganisasi fungsional, identitas kota yang tidak pasti dan kurangnya landmark, serta aksesibilitas yang terbatas dan tidak setara.

OPTIMALISASI RUANG PUBLIK SOLUSI DARI PERMASALAHAN RUANG PUBLIK YANG ADA

Proyek pengembangan ruang publik waterfront Tulcea ini juga menawarkan solusi terbaik untuk memecahkan masalah yang ada, menghasilkan konsep intervensi perkotaan terintegrasi 3 tingkat. Pertama, konsep organisasi fungsional. konsep ini mengusulkan 3 garis fleksibel fungsional yang dimaksudkan untuk mengatur penggunaan ruang publik sehari-hari, tetapi juga untuk mengizinkan penyelenggaraan acara publik yang lebih besar. Kedua, konsep lanskap alam dan budaya. Konsep ini mengusulkan penggunaan sumber daya lokal, dengan tujuan untuk meningkatkan lanskap lokal melalui pelestarian keanekaragaman alam dan budaya. Ketiga, konsep ruang publik yang inklusif, dapat diakses, dan demokratis. Konsep ini menekankan aksesibilitas informasi dan penciptaan lingkungan binaan yang inklusif dengan mengusulkan landmark yang representatif untuk identitas lokal, titik informasi, vegetasi yang kaya, dan akses ke beberapa titik vital. Melalui ketiga konsep ini, pengunjung ruang publik diharapkan dapat lebih mengenali kekhasan kota Tulcea dan mendapatkan ruang publik yang inklusif serta ramah, sehingga dapat menghabiskan waktu luang mereka dan menikmatinya sebagai area relaksasi dan sosialisasi utama kota.


WHAT

CAN

WE LEARN? RUANG PUBLIK DAN KAITANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Semua ruang publik di Tulcea tersebut tentunya memberikan dampak positif, khususnya bagi Kota Tulcea sendiri. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan di ruangruang publik di Kota Tulcea. Mulai dari hanya menjadi tempat singgah sementara dan menikmati udara segar, hingga menikmati keindahan Kota Tulcea itu sendiri. Keindahan arsitektural kota, peninggalan-peninggalan sejarah, budaya, dan kekayaan alam semuanya dapat dinikmati di ruang-ruang publik. Belum lagi dengan adanya fasilitas pendukung yang semakin membuat ruang-ruang publik di Kota Tulcea semakin mudah dan menarik untuk dikunjungi dan dinikmati. Moda transportasi umum yang memadai, akses bagi pejalan kaki, hingga tersedianya WiFi di banyak ruang publik. Hal-hal tersebut tentunya diharapkan dapat menjadi pemicu dan meningkatnya kualitas ruang publik di Tulcea dan tentunya meningkatkan potensi pariwisata yang tersedia di sana.

DAFTAR PUSTAKA Discover Danube Delta. (2020). Tulcea City Break. https://www.discoverdanubedelta.com/tulcea-city-break/

Retrieved

March

10,

2021,

from

Santos, J. R. (2019). Public Space , Tourism and Mobility : Projects , Impacts and Tensions in Lisbon ’ s Urban Regeneration Dynamics, 4, 29–56. https://doi.org/10.32891/jps.v4i2.1203 Strategia De Dezvoltare A Municipiului Tulcea. (2020). Wolfhouse Productions, AMAis, Studio Fluid, & Alecu Tudose. (2020). Tulcea - Multicultural Layover to the Danube Delta. Retrieved March 10, 2021, from https://competition.betacity.eu/en/proiecte/tulcea-popasmulticultural-catre-delta/

Ecotourism Based on Rural Heritage

18


Ecotourism Based on Rural Heritage

19

A G R I K U L T U R P E R I K A N A N D I D A N U B E D E L T A NURINA FAUQA RAHMA - 21040117140060

DANUBE DELTA Danube Delta merupakan sungai kedua terbesar di Eropa yang dapat ditemukan di Kota Tulcea, Romania dan sedikit bagian Ukraina. Situs warisan dunia UNESCO mencatat bahwa Cagar Alam Danube Delta merupakan rumah salah satu ekosistem terbesar di dunia. Salah satu kegiatan agrikultur yang menyumbang kegiatan perekonomian adalah perikanan. Terdapat 77 spesies ikan yang berada pada Cagar Alam Danube Delta dengan 66 spesies diantaranya yang masih ada dan 2/3 dari spesies tersebut yang diperbolehkan untuk diambil secara komersial. Penggunaan lahan perikanan merupakan penggunaan lahan terbesar di Danube Delta sehingga mayoritas dari penduduk bekerja sebagai nelayan dengan luas wilayah budidaya perikanan kurang lebih mencapai 300.000 ha.


INDUSTRI PERIKANAN Danube Delta merupakan lokasi penyumbang hasil perikanan terpenting di Romania. Danube Delta memiliki enam pelabuhan salah satunya yaitu Pelabuhan Tulcea yang merupakan pelabuhan utama Danube Delta. Mayoritas kegiatan penangkapan ikan di perairan dilakukan oleh nelayan tradisional yang ada di Danube Delta. Namun, terdapat juga perusahaan Delta NAV yang mengelola aktivitas di pelabuhan industri Tulcea serta pelabuhan komersial Tulcea. Pada tahun 2017, tercatat sekitar 2.731 kapal nelayan dari 4.103 nelayan yang melakukan kegiatan memancing dengan total estimasi tangkapan sebesar 3.592 ton. Hampir 96% kapal dan 97% nelayan ini terkonsentrasi di Danube Delta dan beberapa daerah bekas laguna.

PELABUHAN TULCEA PELABUHAN UTAMA DANUBE DELTA

Jenis Ikan Danube Delta

Cyprinus 41%

Others 46%

Dari hasil tangkapan ikan air tawar jenis ikan mas menyumbang sebesar 41% terdapat juga 13% ikan lokal dari Laut Hitam yaitu jenis Alosa immaculata dan sisanya jenis air tawar lain.

Alosa 13%

Ecotourism Based on Rural Heritage

20


Ecotourism Based on Rural Heritage

21

Selain kegiatan perairan secara langsung, budidaya perikanan juga dilakukan masyarakat di Danube Delta. Budidaya ikan yang dilakukan mayoritas adalah ikan air tawar dengan jenis ikan trout dan jenis ikan tombak. Pertumbuhan produksi budidaya ikan ini cukup besar dengan hasil sektor budidaya ikan pada tahun 2017 mencapai 12.209 ton, lebih tinggi dibandingkan dengan hasil perikanan tangkap. Kegiatan budidaya juga digunakan untuk fungsi lain yang dapat memberikan penambahan pendapatan bagi pengelola. Pengelola budidaya tambak ikan berinovasi dengan menyediakan layanan wisata ekologi, rekreasi, memancing dan kegiatan pendidikan yang berkaitan dengan pengetahuan dan perlindungan keanekaragaman hayati khususnya akuatik. Dengan adanya hal tersebut budidaya perikanan tidak hanya memberikan manfaat sebagai salah satu penyumbang hasil pangan namun dapat memberikan edukasi kepada masyarakat. Seperti dalam kegiatan agrowisata memancing para wisatawan diberi batasan memancing tidak boleh lebih dari 5 kg per ikan per hari nya dan penangkapan ikan tanpa batas sama sekali tidak direkomendasikan karena dapat mengganggu kegiatan budidaya ikan dan mengurangi hasil budidaya ikan pemilik tambak.

Salah satu perusahaan pengolahan ikan Wela LTD yang berlokasi di Tulcea merupakan industri pengolahan produk ikan segar yang hasil ikannya berasal dari Danube Delta. Industri pengolahan ikan ini menghasilkan 600 ton total olahan ikan utuh yang dibekukan. Ikan hasil pengolahan ini menjadi jenis produk utama dengan nilai produksi sebesar 33.000 euro. Jenis dari produk olahan ikan yang biasa diolah adalah ikan air tawar, ikan tenggeran, ikan tombak, ikan mackerel, sejenis ikan lele dan trout. Produk jenis ikan ini dapat diolah dengan tidak hanya dibekukan tetapi juga dibuat variasi produk lainnya seperti ikan asap dan marinade untuk memberikan nilai tambah suatu produk.


PERAN PEMERINTAH PERMASALAHAN

&

Kegiatan perikanan hasil dari budidaya maupun perikanan tangkap dijual di Tulcea Fish Exchange Market yang merupakan rencana pembangunan hasil kerjasama Pemerintah Kota Tulcea melalui Kementrian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan. Pembangunan Tulcea Fish Exchange Market ini akan menjual produk ikan yang berasal dari hasil Danube Delta dan Laut Hitam. Pada tahun 2019 Perdana Menteri Romania dan Kementrian Pertanian meresmikan kegiatan “Bursa Perdagangan Ikan” dengan tujuan agar kegiatan jual beli ikan dan produk perikanan dijual dengan harga yang wajar dan memastikan kualitas barang yang dijual serta menghilangkan potensi barang terjual di pasar gelap. Dengan adanya “Bursa Perdagangan Ikan” ini para nelayan dapat mengembangkan hasil tangkapan mereka dan meningkatkan penghasilan. Salah satu ide perkembangan yang dilakukan oleh para nelayan maupun peternak ikan adalah pengolahan produk perikanan dari hasil lokal.

Keberadaan “Bursa Perdagangan Ikan” merupakan salah satu rencana program yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu pemerintah juga melaksanakan program-program baru untuk merevitalisasi sektor perikanan yang bertujuan untuk mendukung kesejahteraan keluarga nelayan dan mendorong optimalisasi pengolahan produk. Program pemerintah ini mencakup skema bantuan negara untuk budidaya dan untuk mendukung industri makanan yang relevan dengan hasil akuakultur. Pada peresmian Tulcea Fish Exchange Market pihak pemerintah menyatakan bahwa sumber daya ikan Danube Delta berhak untuk mendapatkan pasar kompetitif yang fungsional, mengingat pertanian serta perikanan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian di Tulcea dan menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 30% populasi penduduk. Oleh karena itu pemerintah menciptakan tempat khusus untuk memperdagangkan ikan dan produk ikan dengan harga yang wajar selain itu juga, membantu mengembangkan hasil tangkapan dengan menawarkan kepada wisatawan berupa hasil olahan ikan tradisional yang terbuat dari ikan lokal.

Ecotourism Based on Rural Heritage

22


Ecotourism Based on Rural Heritage

23

Adanya program pemerintah dalam mengatasi masalah pasar dengan dibangunnya “Bursa Perdagangan Ikan” memang membantu dalam mendistribusikan hasil ikan Danube Delta khususnya untuk Kota Tulcea. Namun, pemerintah perlu untuk mengatasi masalah-masalah lain yang ada. National Institute for Research and Development in Danube Delta menyebutkan bahwa terdapat beberapa kelemahan dari industri perikanan ini seperti rendahnya permintaan ikan, akses pinjaman bank yang sulit, pusat penjualan yang tidak dilengkapi fasilitas yang cukup baik, biaya produksi yang tinggi serta kurangnya pasar massal untuk ikan. Hal tersebut diperparah dengan beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya daya saing pasar dengan produk lainnya di Uni Eropa, yaitu: 1. Perusahaan pengolahan ikan karena sebagian besar lokasi adalah daerah yang terisolasi, sehingga biaya penyimpanan dan transportasi sangat tinggi. 2. Kurangnya orang-orang terpelajar yang merupakan kendala persyaratan diberikannya kualifikasi untuk pekerja industri pengolahan makanan 3. Produsen kecil semakin kesulitan karena aktivitas mereka dibatasi oleh adanya persyaratan sanitasi dan kualitas kesehatan yang tinggi hal ini membuat produsen besar lebih untung 4. Toko-toko pasar modern menawarkan berbagai macam produk yang bervariasi seperti ikan mas, ikan mas gibel, ikan trout, tombak, berbagai ikan dan salmon lokal, makarel, ikan air tawar, kepiting hidup, lobster, siput atau kerang, cumi, serta ikan beku curah, ikan asin dan asap, kaviar, juga ikan-ikan yang diasinkan yang tidak didapatkan dari produksi Danube Delta 5. Jumlah terbesar ikan olahan yang masyarakat adalah dikonsumsi adalah hasil impor Permasalahan lain yang disebutkan diatas perlu menjadi perhatian pemerintah dalam mengatasinya agar sumber daya alam yang dimiliki bisa memberikan manfaat yang optimal khususnya bagi masyarakat setempat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2019). Dancila inaugurates Fish Trading Exchange in Tulcea, announces new program to revitalize fisheries sector. Diakses pada 13 April 2021 dalam Nineoclock: https://www.nineoclock.ro Eurofish. (2017). Eurofish International Organisation. Diakses pada 13 April 2021 dalam Overview of the Romanian fisheries and aquaculture sector: https://www.eurofish.dk/ Lazar, V. (2019). Tulcea Fish Trading Exchange – Inaugurated By PM Dancila. Diakses pada 13 April 2021 dalam The Romanian Business Journal: https://www.romaniajournal.ro Lup, A. D. (2017). Agriculture in the Danube Delta. Năstase, A. O. (2017). Ecological status of fish fauna in arms of the Danube Delta (Danube Delta Biosphere Reserve, Romania) at the beginning of the third Millennium. Acta Zool Bulg, 69(3), 349-360.

Ecotourism Based on Rural Heritage

24


Ecotourism Based on Rural Heritage

25

P O T E N S I A L A M D A N P E N A T A A N D E L T A D A N U B E U N T U K W I S A T A CHINTYA ATMASANTIKA (21040118120006)

Delta Danube ini diusulkan sebagai warisan budaya dunia karena keindahannya yang membentang dari muara Sungai Danube menuju ke Laut Hitam. Permukaan delta ini mengalami perkembangan karena aliran sungai yang membawa lumpur yang kemudian membentuk jaringan kanal, danau, pulau alang-alang, hutan tropis, padang rumput, dan bukit pasir. Area Delta Danube ini dibingkai di daerah Tulcea. Delta Danube merupakan salah satu wilayah pariwisata penting di Rumania dengan tawaran alam yang menarik bagi wisatawan dalam rekreasi dan ilmu pengetahuan. Delta Danube menyandang status sebagai cagar biosfer dan masuk ke dalam daftar budaya dunia dan warisan alam setelah tahun 1990. Oleh karena itu Danube Delta memerlukan adanya reorientasi dan penataan kembali kegiatan wisata dalam rangka perlindungan terhadap sumber daya alam. Nilai-nilai potensi wisata mencakup lanskap, estetika, dan rekreasi. Nilai-nilai ini menjadi dasar pembentukan wisata di Delta Danube.

1. SUMBER DAYA ALAM Relief yang ditawarkan berupa relief perbukitan dan jalur pantai. Relief perbukitan berupa bukit pasir sepanjang punggung Bukit Leta dan Caraorman dengan vegetasi dan fauna yang spesifik. Relief jalur pantai ini membentang disepanjang wilayah Sulina, Sfantu Gheorghe, Gura Portitei.Wilayah ini memiliki hampir memiliki 400 jumlah danau dengan ukuran beragam, kemudian terdapat jurang, kanal, serta wisata bahari di sekitar Laut Hitam. Danau, Kanal, dan cabang Sungai Danube merupakan objek wisata yang menarik bagi pecinta olahraga memancing dengan kekayaan ikan didalamnya. Air asin dari Laut Hitam dan beberapa danau seperti Danau Nuntasi dan Tuzla dimanfaatkan sebagai pengobatan alami. Delta Danube memiliki iklim yang cocok untuk kegiatan wisata. Lama penyinaran matahari 2.300 – 2.500 jam/tahun. Suhu tahunan rata-rata 11 -11,6 derajat celcius. Vegetasi pada Delta Danube memiliki nilai estetika, ilmiah dan ekologi yang tinggi. Bentang alam delta ditandai dengan berbagai spesies tumbuhan. Terdapat tumbuhan yang bermunculan seperti Alisma plantago-aquatica, Sagittaria sagittifolia, lily kolam dan sebagainya. Tumbuhan dengan akar yang berakar di lumpur di dasar cekungan danau seperti teratai putih, teratai kuning, dan sebagainya. Terdapat tanaman yang berkelompok membentuk suatu keindahan khusus seperti Typhetum angustifoliae, Scirpo-Phragmitetum, dan sebagainya. Selain itu vegetasi darat di punggung Bukit Caraorman dan Letea seperti pohon oak, hutan poplar, dan spesies tanaman gantung memberikan kesan eksotis dan subtropis. Terdapat juga beberapa tanaman yang berada di bagian dalam seperti lili air putih, kumpulan buluh, semak pasi, pohon ash, tanaman sorel, dan sebagainya. Perairan delta terdiri atas ratusan sungai dan jurang, kanal, danau, teluk, laguna, muara, dan rawa. Terdapat 20% wilayah dari Delta Danube berada dibawah permukaan laut. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di perairan ini berupa sunset view yang dilihat dari perahu motor dengan pantulan keemasan matahari di tepi pantai. Delta ini dijadikan tempat berhenti oleh burung yang melakukan perjalanan migrasi masuk ke eropa saat musim dingin. Terdapat 330 spesies burung di Delta Danube seperti burung Mongolia, Cina Sibera, Mediterania, dan eropa. Spesies yang paling umum berupa burung camar dan burung kormoran.


2. PEMANDANGAN WISATA ANTROPIK Potensi antropik terletak di Kota Tulcea, Sulina, dan Sf Gheorghe. Terdapat daerah pedesaan untuk kepentingan turis di Chilia Veche dan Letea untuk agrowisata, pusat memancing, dan berburu. Daerah CA Rosetti dan di sepanjang lengan Sf Gheorghe untuk cagar alam. Daerah Caraorman untuk desa nelayan tradisional dan hutan reservasi. Ada banyak lokasi danau untuk pariwisata yang seperti Danau Razim, Zmeica, Sinoe, dan Golovita juga Muara Babadag yang digunakan untuk olahraga memancing dan berburu serta rekreasi air. Terdapat peninggalan arkeologis sejak abad ketujuh. Masyarakat delta memiliki tradisi dan kebiasaan yang dipertahankan hingga sekarang. Terdapat orang keturunan Rusia-Lipovan di wilayah Delta Danube yang memiliki budaya dan agama yang berbeda dengan orang Rumania. Orang-orang ini merupakan penganut Ortodoks Bizantium dan hidangan khas berupa menu ikan tertentu dengan resep tradisional.

Menurut Greenpeace yang merupakan organisasi lingkungan global, Delta Danube memiliki fungsi dalam aspek ekonomi dan budaya. Baik secara langsung atau tidak langsung penduduk sekitar bergantung pada delta ini. Delta Danube menyediakan air untuk irigasi dan air minum, dan sebagai sumber pencaharian.

3. MENATA DELTA DANUBE UNTUK PARIWISATA Perencanaan Delta Danube sebagai cagar biosfer membutuhkan aktivitas wisata yang memerlukan penataan kembali. Mengembangkan pariwisata dengan prinsip ekologi diartikan sebagai berikut : Kegiatan pariwisata harus terorganisasi, adanya kerjasama oleh stakeholder terkait baik operator tur, penyedia layanan, komunikasi lokal dan administrasi, serta perlu adanya penjabaran kerangka legislatif yg koheren untuk pengembangan kegiatan wisata. Restrukturisasi bentuk dan program wisata, seperti peningkatan promosi wisata, mengurangi timbulan polusi, meningkatkan estetika, pembatasan ketat kegiatan wisata eksploitasi alam (olahraga memancing dan berburu), pengenalan kegiatan rekreasi olahraga dan program rekreasi bahari yang berhubungan dengan perlindungan dan konservasi ekosistem. Pengecualian pariwisata pada kawasan ekologi yang dilindungi secara ketat, wisata dapat dilakukan di zona penyangga dan pada kawasan pesisir. Pembatasan secara bertahap untuk pariwisata massal dan arus wisata terkait kemampuan daya dukung ekologi masing-masing ekosistem dan kawasan yang ditujukan untuk menghindari kelebihan beban pada fasilitas yang membutuhkan investasi mahal. Pengarahan arus jarang dikunjungi

wisatawan

ke

daerah

delta

yang

Ecotourism Based on Rural Heritage

26


27

Ecotourism Based on Rural Heritage

Perbaikan kapal pesiar untuk memenuhi persyaratan perlindungan ekosistem dan pengembangan regulasi tentang jenis kapal dan perahu lain.Membangun dan mengatur titik-titik pusat kendali dan informasi utamanya digerbang masuk delta untuk kendali yang efisien atas lalu lintas wisata dan informasi yang memadahi. Melengkapi kebutuhan wisata saat ini seperti instalasi anti polusi dan pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan daerah delta. Program wisata sebagian besar diatur diatas air, kanal, jurang, danau, dan tempat yang dapat diakses dengan perahu. Adanya masyarakat lokal dapat diberdayakan melalui pengembangan wisata lokal dengan program sebagai berikut : Organisasi asosiasi desa untuk koordinasi kegiatan wisata (Organisasi, informasi, promosi, pasokan, menjalankan program, pengaturan dan pengembangan, dll) Mengoordinasikan, mendeklarasikan dan mengatur promosi beberapa pedesaan menjadi desa wisata. Menata dan meningkatkan kenyamanan penginapan untuk wisatawan.

fasilitas

Mengorganisasikan program untuk menarik wisatawan.

tertentu

budaya

Mengembangkan sektor jasa yang menyerap tenaga kerja seperti makanan, transportasi, kerajinan lokal, dan sebagainya. Pengembangan infrastruktur yang memadahi. Pelatihan dan penyiapan tenaga kerja pariwisata dan promosi pasar wisata dan pemberian informasi edukasi terkait perlindungan lingkungan delta.

Kebijakan terkait berupa Peraturan Darurat Pemerintah no 23/2008 tentang perikanan dan budidaya yang telah disetujui oleh amandemen dan penyempurnaan berdasarkan UU No. 317/2009


4. FASILITAS WISATA

Infrastruktur dibuat untuk memenuhi kebutuhan kreatif. Pengadaan infrastruktur ini diadakan sepanjang jalan yang beriringan dengan dimulainya kegiatan wisata. Saat wisata berkembang infrastruktur dikondisikan dan diorientasikan untuk melayani cabang ekonomi ini. Fungsi utama adanya infrastruktur dalam wisata untuk memenuhi permintaan sehingga adanya hubungan erat antara besarnya permintaan wisatawan dan tingkat pembangunan infrastruktur. Infrastruktur pariwisata di sekitar Delta Danube meliputi : a. Fasilitas Penginapan dan Dasar Akomodasi Tipologi basis akomodasi memiliki kriteria sebagai berikut : ukuran, kenyamanan, fungsionalitas, periode penggunaan, jenis pariwisata yang mereka layani dan lain-lain. Tipologi basis akomodasi ini terbagi menjadi akomodasi utama dan sekunder. Yang ditawarkan pada basis akomodasi utama berupa hotel, motel, villa, cottage, dan penginapan. Penginapan memiliki karakteristik yang lebih tradisional jika dibanding dengan basis akomodasi utama lain. Untuk basis akomodasi sekunder, bersifat sebagai pelengkap dan memiliki fungsi yang sederhana. Basis akomodasi sekunder yang ditawarkan berupa shelter-shleter, perkemahan, cottage tradisional, dan desa liburan. Desa liburan ini terdiri dari villa, bungalow, dan rumah tradisional yang bebas dari polusi. b. Sarana Transportasi Wisata Terdapat beberapa fasilitas pelengkap sepanjang jalan seperti pom bensin, telepon keselamatan lalu lintas, motel, rambu jalan dan orientasi. Sarana transportasi darat, laut, dan udara banyak digunakan untuk mencapai Danube Delta. Sarana transportasi umum yang banyak digunakan yaitu kereta api. Kereta api ini menawarkan pemandangan perjalanan yang menarik berupa pegunungan, waduk, dan terowongan. Untuk perjalanan udara yang bersifat eksklusif terdapat kereta gantung, kursi gantung, dan lift ski. c. Fasilitas lainnya Untuk kesehatan terdapat terapi spa dengan lumpur terapeutik dan pancaran mofetik. Kemudian terdapat pengobatan menggunakan garam untuk penyakit pernapasan tertentu dan pengobatan helioterapi atau talasoterapi. Terdapat layanan pendukung lainnya antara lain toko komersial, pos dan telekomunikasi, bank, perusahaan asuransi, kantor pertukaran mata uang, agen tiket, pusat informasi dan periklanan, medis, fasilitas sosial budaya, dan lembaga bantuan administrasi. Juga dibutuhkan fasilitas rekreasi tambahan seperti ruang terbuka untuk olahraga, jaringan internet, fasilitas perpustakaan, dan taman hiburan.

Ecotourism Based on Rural Heritage

28


Ecotourism Based on Rural Heritage

29

REFERENSI Sonia, N. P. (2010). Ecoturismul in Romania Studiu de caz : Rezervatia Bioseferei Delta Dunarii. 11-37. Peraturan budidaya

Darurat

Pemerintah

no

23/2008

tentang

perikanan

dan


P E M B A N G U N A N D A N P E N G E L O L A A N P A R I W I S A T A B E R K E L A N J U T A N D I T U L C E A HANA HUMAIRA SYAEFUL - 21040118130089

Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan tanpa merusak sumber daya alam sebagai pemenuhan kebutuhan di masa yang akan datang. Terdapat tiga prinsip pembangunan berkelanjutan, antara lain: 1.Ekologi Berkelanjutan Prinsip ini mengarahkan pada pembangunan dengan tetap mempertahankan proses ekologi khususnya keanekaragaman hayati. 2.Sosial dan Budaya Berkelanjutan Dimana pembangunan diwujudkan berdasarkan pertimbangan seluruh stakeholders terkait agar nilai sosial budaya tetap ada dan lestari hingga masa yang akan datang. 3.Ekonomi Berkelanjutan Prinsip ini bertujuan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang efisien sehingga sumber daya yang tersedia untuk generasi selanjutnya tidak akan habis.

Dalam perkembangannya, pariwisata merupakan salah satu kegiatan manusia yang dibutuhkan sebagai sarana rekreasi. Sektor pariwisata memiliki peranan penting dalam menunjang pembangunan nasional terutama dalam meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Pengembangan sektor pariwisata yang cukup pesat menyebabkan perlunya perhatian terhadap kualitas lingkungan sekitar sebagai bentuk konservasi. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan pariwisata berkelanjutan dengan tidak mengeksploitasi sumber daya alam, agar dapat digunakan oleh generasi yang akan datang.

Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan diwujudkan sebagai bentuk pelestarian lingkungan, bahkan akan lebih baik jika dapat meningkatkan kualitas lingkungan lokal. Disamping untuk kenyaman para turis yang datang berkunjung, hal tersebut dilakukan khususnya untuk kesejahteraan penduduk setempat yang menempati dan bertempat tinggal di kawasan pariwisata. Pembangunan pariwisata berkelanjutan dianggap sebagai peluang utama perekonomian yaitu dalam membuka peluang datangnya investasi. Romania merupakan negara dengan kekayaan alam yang unik dan warisan budaya yang dapat menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi dunia pariwisata lingkup internasional. Hal ini didukung oleh tren wisata masa kini, yaitu para wisatawan yang lebih tertarik pada potensi wisata alam. Terdapat beberapa kategori wisata alam di Romania, antara lain: wisata gunung, pantai, rekreasi, serta berburu dan memancing Romania memiliki sekitar 5% bagian atau 800 kawasan lindung, seperti Danube Delta. Cagar biosfer Danube Delta merupakan cagar yang telah diakui oleh UNESCO serta menjadi tujuan destinasi wisata alam di Romania yang menawarkan keindahan alam bagi para pengunjungnya. Danube Delta adalah salah satu delta terbesar kedua di Benua Eropa dengan keanekaragaman hayati. Sebagai situs warisan dunia UNESCO, Danube Delta tentu memiliki beragam jenis spesies flora dan fauna baik yang hidup di darat maupun di perairan. Habitat alami terbentuk dengan sendirinya diikuti dengan beberapa spesies tumbuhan maupun hewan yang langka. Maka dari itu Danube Delta merupakan satu-satunya aktivitas wisata yang tidak m e m p e n g a r u h i e k o s i s t e m l o k a l . Ecotourism Based on Rural Heritage

30


Ecotourism Based on Rural Heritage

31

DIAGRAM PENGUNJUNG WISATA DANUBE DELTA

DANUBE DELTA. Cagar biosfer ini dikembangkan sebagai pariwisata berbasis ekologi dan budaya dengan pemandangan alam sebagai objek wisata alam utama di Romania. Wisata yang ditawarkan memiliki kegiatan utama dalam penangkapan ikan atau pemancingan sekaligus berkontribusi dalam pendapatan nelayan karena kekayaan ikan yang dimiliki. Danube Delta memiliki keunggulan wisata alam dengan karakter unik berdasarkan tradisi dan adat istiadat yang ditawarkan, seperti: Staycation menggunakan hotel terapung, pengunjung bisa bertamasya dengan pemandangan indah di sepanjang pantai laut hitam · Wisata mengelilingi aliran sepanjang Danube Delta menggunakan perahu · Adanya program khusus pemudapemuda yang ingin mengetahui dan mempelajari kekayaan alam Danube Delta lebih dalam. · Wisata pedesaan, dimana pengunjung dipandu dan dijamu oleh penduduk setempat untuk bermalam di rumah penduduk lokal. Selain itu, wisatawan juga dapat mencicipi makanan tradisional yang diolah oleh penduduk sebagai pengalaman baru · Wisata olahraga air, memancing, serta safari foto

DIAGRAM FASILITAS PENUNJANG DANUBE DELTA 80

2008

60

2009

40

2010

20

2011

0

la p aK /u h ar eP

so K

ae rA

Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui, baik turis lokal maupun turis asing mengalami penurunan jumlah yang signifikan di tahun 2009 dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu penyebab menurunnya jumlah turis yang datang berkunjung ke Danube Delta adalah infrastruktur yang tidak memadai baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

si ru T

Sumber: Romania's National Institute of Statistics, 2013

ts eR

20.000 40.000 60.000 80.000

gn i p m aC

0

ae rA

Turis Asing

al liV

Turis Lokal

2013

le to H

2012

Sumber: Romania's National Institute of Statistics, 2013

Seperti yang diketahui, turis/wisatawan pasti membutuhkan fasilitas penunjang kegiatan pariwisata terutama akomodasi penginapan, yang terdiri dari rest area, hotel, villa, tempat perkemahan, dan kos. Di Tulcea, villa merupakan fasilitas penginapan dengan jumlah yang tersedia paling banyak dibandingkan hotel. Hal tersebut dikarenakan turis yang datang didominasi oleh rombongan keluarga ataupun kerabat dekat, yang lebih condong memilih untuk menyewa villa sebagai tempat menginap. Selain tempat untuk bermalam, pihak pariwisata juga harus menyediakan akomodasi transportasi wisata seperti sepeda untuk berkeliling, serta perahu dan kapal untuk menikmati pemandangan wisata air.


HAMBATAN Pembangunan dan pengelolaan pariwisata berkelanjutan menjadi salah satu tantangan utama bagi Kota Tulcea. Dalam hal ini, kurangnya dana merupakan kendala utama, anggaran yang dimiliki oleh pemerintah lokal defisit hanya untuk pemenuhan kebutuhan dasar (kesehatan dan pendidikan). Hambatan kedua adalah kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas, padahal tenaga kerja dibutuhkan untuk mendukung keberjalanan dunia pariwisata. Disamping itu, kondisi alam yang tak terduga seperti erosi pantai dan banjir juga menjadi tantangan bagi kepariwisataan. Maka dari itu, mengingat pentingnya pengelolaan pariwisata berkelanjutan, para pemangku kedudukan wajib memiliki strategi dalam mengelola pariwisata terutama kawasan pesisir yang terintegrasi bagi Kota Tulcea.

KEBIJAKAN Kebijakan strategis yang diambil oleh pemerintah lokal setempat yang mendukung pembangunan dan pengelolaan pariwisata berkelanjutan adalah “The Creative Economy” untuk menarik para investor dan menciptakan nilai lebih terhadap potensi ekonomi kreatif. Selanjutnya adalah “The Culture – Factor Sustainable Development” dimana kebijakan dibuat dengan mempertimbangkan identitas lokal sebagai warisan budaya. Berdasarkan kebijakan strategis tersebut, maka diturunkan menjadi rencana strategis yang lebih detail untuk mengakomodasi pengelolaan pariwisata berkelanjutan.

PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN Secara umum prinsip-prinsip yang seharusnya diterapkan secara menyeluruh dan jangka panjang dapat dimulai dari aspek ekonomi terlebih dahulu, antara lain:

1.Eksploitasi sumber daya secara rasional, dalam arti tidak berlebihan dan dalam batas wajar. Implementasi konsep “berkelanjutan” disini dapat diterapkan melalui eksploitasi sumber daya (dalam pemenuhan kebutuhan pangan para turis) dengan proses yang ramah lingkungan seperti penangkapan ikan menggunakan jaring.

2.Mengupayakan keuangan yang dimiliki pemerintah lokal dengan investasi yang tepat, sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian atau potensi sumber daya lokal

3.Meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara intensif dan komprehensif. Hal ini dapat diupayakan melalui pengadaan pelatihan bagi penduduk lokal untuk menjadi pengembang bagi pariwisatanya sendiri.

Ecotourism Based on Rural Heritage

32


Ecotourism Based on Rural Heritage

33

STRATEGI PEMBANGUNAN & PENGELOLAAN PARIWISATA BERKELANJUTAN

Perlindungan dan pelestarian lingkungan sekitar pariwisata menjadi salah satu aspek yang penting untuk dipertimbangkan dalam merumuskan strategi yang akan diterapkan dalam proses pengembangan dan pengelolaan pariwisata berkelanjutan antara lain sebagai berikut:

Konservasi alam yaitu dengan meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan teknologi serta melestarikan lingkungan secara jangka panjang dan memastikan habitat alami fauna maupun flora yang ada tetap dipertahankan

Melibatkan masyarakat/komunitas lokal setempat untuk turut berpendapat dalam perencanaannya, hal ini dilakukan sebagai kunci dalam proses pengembangan pariwisata berkelanjutan karena komunitas setempat adalah pihak pertama yang bertempat tinggal di lingkungan pariwisata sehingga mengetahui sampai hal terkecil terkait potensi dan masalah yang dimiliki.

Melestarikan warisan budaya seperti situs budaya/bangunan bersejarah, serta tradisi masyarakat lokal yang menjadi ciri khas pariwisata setempat.

Meningkatkan kuantitas dan kualitas, serta modernisasi infrastruktur yang menunjang pariwisata seperti transportasi, penginapan, pusat informasi, dan komunikasi untuk menarik perhatian pengunjung

Promosi pariwisata Kota Tulcea dengan menonjolkan potensi-potensi yang dimiliki dan mengenalkan kepada khalayak bahwa pariwisata di Kota Tulcea adalah tujuan wisata yang kompetitif baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Setelah menciptakan massa/turis yang tertarik untuk berkunjung, maka perlu adanya database pariwisata yang selalu di update setiap waktu sehingga memudahkan pengunjung dalam mengakses perkembangan terbaru pariwisata di Kota Tulcea.

Monitoring dan evaluasi industri pariwisata untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai dengan prinsip “berkelanjutan”.

" Pe m b a n g u n a n d a n p e n g e l o l a a n p a r i w i s a t a b e r k e l a n j u t a n di Tulcea dapat diwujudkan dengan merencanakan strategi

yang sesuai terutama dalam memanfaatkan potensi wisata dan serta

tetap

mempertimbangkan

keunikan/warisan

budaya

pelestarian yang

lingkungan

dimiliki

secara

jangka panjang. Hal ini dilakukan agar industri pariwisata tetap dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang

"


DAFTAR PUSTAKA Cosma, M.R., (2013). Sustainable Development of Tourism in Tulcea County. Managerial Challenges of the Contemporary Society 8(2): 157-162 https://insse.ro/cms/en/content/tourism-statistics. Diakses April, 2021 Tisca, Adriana Ionela, et al. (2016). Management of Sustainable Development Ecotourism. Case Study Romania. Procedia Economics and Finance 39: 427-432

in

Unknown. (2017). Territorial Analysis and Identification of Tulcea County Council (RO).

Ecotourism Based on Rural Heritage

34


Ecotourism Based on Rural Heritage

35

D U K U N G A N T E R H A D A P P E M B A N G U N A N B E R K E L A N J U T A N C A G A R B I O S F E R D A N U B E D E L T A / T U L C E A

D I

TEFI LIRING ADITYA 21040118140083

Proses pembangunan di wilayah danube delta ditandai dengan perubahan yang berkelanjutan yang dipengaruhi oleh berbagai kekuatan – sumber daya delta yang di ekploitasi berlebihan, kebijakan pemerintah, Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan privat, standar infrastuktur, dan banyak lagi. Saat perubahannya mengarah kepada kondisi yang tidak diinginkan oleh masyarakat setempat kebutuhan untuk merencanakan intervensi untuk menghasilkan hasil yang diinginkan akan muncul. Kunci dari perencanaan wilayah local yang sukses adalah dengan memahami tentang kondisi yang ada, factor yang mempengaruhinya, dan intervensi apa yang dapat berpengaruh secara positif pada factor ini. Secara umum, “master planning” pada level wilayah dan local mengarah pada guna lahan dan aspek fisik dari pengembangannya contohnya adalah skala, alam dan lokasi dari hunian dan fasilitas pendukung aktivitas, atau zoning dari area rekreasi, master plan pengembangan danube delta mengikuti prinsip pembangunan berkelanjutan yang mana definisinya diperjuangan oleh PBB dan dianut oleh Sebagian besar pemerintah nasional di seluruh dunia. Prinsip utama dari konsep pembangunan berkelanjutan adalah 'keadilan antargenerasi', yang berarti bahwa tingkat akses ke sumber daya yang dapat disediakan oleh planet ini di masa depan tidak boleh kurang dari tingkat akses ke populasi saat ini.

Pertama-tama, perlu mengevaluasi keadaan sistem dengan indikator kesehatan lingkungan dan mengidentifikasi masalah, dan kemudian memutuskan masalah mana yang harus dipertimbangkan untuk rencana aksi. Kedua, perlu ditetapkan tindakan mana yang layak, dari sudut pandang teknis untuk memecahkan masalah ini. Ini akan menetapkan urutan prioritas berdasarkan paket kriteria yang rasional. Kemudian diperkirakan biaya implementasi langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap masalah prioritas. Berdasarkan biaya-biaya ini dapat ditetapkan prioritas mana yang dapat ditanggung oleh sumber daya keuangan yang tersedia. Dengan cara ini akan diperoleh daftar langkah-langkah yang layak yang dapat dilaksanakan dalam batasan sumber daya keuangan yang tersedia. Langkah-langkah yang telah ditetapkan akan disusun dalam program kerja, yang kemudian diterapkan dan setelah itu akan dievaluasi cara pelaksanaan rencana awal, setelah itu akan direvisi secara berkala sesuai dengan evolusi sistem. Tantangan yang dihadapi sangat beragam dan kompleks dimana subjek subjek yang menjadi masalah berhubungan antara satu dengan yang lain, dalam pembangunannya terdapat kekurangan berupa kurangnya Kerjasama dan koordinasi antara institusi dan pemegang kepentingan, hal ini perlu ditingkatkan agar pembangunan berkelanjutan dapat berjalan dengan lancar.


C B D D

A G A R I O S F E R A N U B E E L T A

SEBUAH BENTANG ALAM DENGAN EKOSISTEM YANG MENAKJUBKAN

KONSERVASI UNTUK MEMPERTAHANKAN KEANEKARAGAMAN

Hal ini termasuk meningkatkan hubungan pengembang dengan penduduk lokal agar dapat mempertahankan pandangan penduduk terhadap daerah danube delta sesuai dengan bentuk aslinya Kurangnya strategi dan rencana dalam hubungannya menghasilkan beberapa masalah yang terjadi dan menghasilkan konflik kepentingan antara alam dan buatan dan perlu diperbaiki diantaranya adalah. Dengan berubahnya penggunaan lahan dan kepemilikan lahan yang ada menyebabkan tertutupnya jalur tradisional menuju ke sumber daya alam yang ada. Perburuan dan olahraga memancing dan juga perusahaan pemancing yang terus menerus mengambil ikan yang ada mengakibatkan terganggunya ekosistem yang ada dengan berkurangnya ikan yang dimakan burung pemakan ikan dan arantai makanan yang terganggu Konservasi untuk mempertahankan Keanekaragaman hayati dan pengembangan ekonomi yang ada di deanube delta adalah: hak untuk memanfaatkan berbagai jenis penggunaan lahan, hak untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di danube delta, akses menuju berbagai lokasi yang ada di danube delta, tugas dan tanggung jawab dari berbagai institusi terkait, termasuk hak untuk mengatur perundang-undangan yang ada, kemudian memberikan pajak pada setiap pihak yang memanfaatkan sumber daya alam yang ada di delta

Ecotourism Based on Rural Heritage

36


Ecotourism Based on Rural Heritage

PERMASALAHAN DAN KONFLIK DALAM PENGEMBANGAN

37 Dikarenakan keberagaman stakeholder dan ketertarikan ekonomi yang berbeda, dapat membedakan konflik potensial antar berbagai kategori stakeholder yang ada: Melindungi tanggul dari banjir, rute modernisasi, rehabilitasi, moderniasasi dengan membangun fasilitas penampung air minum, sistem pembuangan air limbah yang akan berpotensi mengakibatkan konflik dengan pemerintah yang akan mempertahankan bentang alam yang ada di danube delta karena dengan pembangunan tersebut akan merubah bentang alam yang ada. Pengembangan ekowisata yang akan berpotensi konflik dengan pemerintah yang mana pengambangan ekowisata akan memanfaatkan sumber daya alam yang ada pada pada danube delta dan juga berpotensi konflik dengan warga sekitar yang dengan pemanfaatan sumber daya yang berlebihan atau bahkan mengakibatkan polusi yang akan mengaggu warga sekitar. Pengambangan kerajinan tangan tradisional yang berpotensi konflik karena menggunakan bahan bahan alami yang diambil dari delta yang jika dieksploitas secara berlebihan akan berpengaruh pada ekosistem yang ada. Mengurangi isolasi dengan mengembangkan moda transportasi darat akan berpotensi konflik karena akan mengubah bentang alam yang ada dan juga akan melewati lahan lahan yang dimiliki oleh pihak pihak tertentu. Meningkatkan sumber energi yang mana akan berpotensi konflik karena dapat menyebabkan polusi, baik udara tanah maupun air yang mana akan berpengaruh pada kualitas lingkungan pada Kawasan danube delta yang berpengaruh pada ekosistem alami yang ada maupun pada penduduk yang ada pada Kawasan tersebut selain itu pembangunan juga dapat mempengaruhi bentang alam yang ada. Peningkatan rute yang ada di dalam maupun luar pedesaan yang ada di sekitar danube delta juga berpotensi terjadi konflik selain pembebasan lahan yang berpotensi terjadi konflik tetapi juga ekosistem yang akan terganggu karena danube delta merupakan cagar biosfer dengan berbagai sumberdaya dan ekosistem yang ada di dalamnya. Preservasi Penggunaan lahan/ keberagaman hayati merupakan salah satu hal utama yang menyebabkan konflik kepentingan, dikarenakan preservasi merupakan hal utama yang harus dilakukan untuk menjaga cagar biosfer danube delta, namun dalam pengembangannya diperlukan perubahan


kemiskinan dan keterbelakangan Selain itu danube delta juga memiliki banyak asek dalam kemiskinan dan ketidaksetaraan antara lain : Rendahnya level Kesehatan dan kualitas hidup. Rendahnya tingkat pendapatan yang ada. Rendahnya akses terhadap edukasi. Kurangnya representative professional. Kurangnya mobilitas dan infrastruktur transportasi. Kurangnya akses

elemen

terhadap

penting

air

dari

bersih,

infrastrukur

layanan

seperti

Kesehatan

dan

pengolahan sampah.

Hal ini disebabkan oleh luasnya bentang biosfer yang ada di danube delta. dengan adanya berbagai masalah yang ada diharapkan dapat diselesaikan di masa yang akan mendatang

dengan

dukungan

berkelanjutan

terhadap

cagar

pengembangan

Biosfer

yang

ada,

penyelesaian dari setiap konflik kepentingan yang ada diharapkan

dapat

selesai

dengan

kolaborasi

antar

pemegang kepentingan yang ada di Kawasan tersebut, karena

pada

disebabkan disebabkan antar

oleh

pemegang

kolaborasi dapat

saat oleh

antar

terjadi

pembangunan

ini

berbagai

konflik kurangnya

masalah

kepentingan kolaborasi

kepentingan, pemegang integrasi

berkelanjutan

di

dengan

akan

cagar

terjadi mana

dan

kepentingan

yang

yang yang

komunikasi

dilakukannya diharapkan mewujudkan

biosfer

danube

delta.

Ecotourism Based on Rural Heritage

38


Ecotourism Based on Rural Heritage

39

DAFTAR PUSTAKA Romulus (2015). Danube Delta National Institute for Research and Development : Master P;an - support for sustainable development in danube delta/ tulcea country (Romania) Logical Framework analyse (LFA) Romanescu (2005). : MorphoHydrographical evolution of the danube delta II. Terra nostra, Iasi Nicolae Panin, Laura Tiron Duţu and Florin Duţu (2016) : Le delta du Danube, synthèse de son évolution holocène


P A R T I S I P A S I P E M A N G K U

P U B L I K

K E P E N T I N G A N

ALIFIA MENTARI

&

(21040118120008)

Trend konservasi keanekaragaman hayati yang kini tengah mendunia ialah melibatkan partisipan masyarakat. Bermuasal dari pendekatan terpusat didasarkan peraturan perundang-undangan, bermuara pada partisipasi masyarakat lokal dalam mengelola sumber daya alam. Partisipasi secara langsung masyarakat lokal begitu penting dilakukan dalam kaitannya penerapan konservasi demi terlindunginya keanekaragaman hayati. Pada dasarnya, kunci penting dari tercapainya tujuan konservasi ialah orang-orang yang terus berupaya aktif dan merasa tertarik pada harmonisasi konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan yang sustainable. Pemangku kepentingan tentunya terlibat dalam pengembangan skenario konservasi yang membutuhkan pemahaman mengenai sistem sosio ekologi dengan menggunakan pendekatan bottom-up dalam pengambilan keputusan. Lebih lanjut, pendekatan ini memberikan penawaran informasi secara mendetail dan tidak terlupa adanya prospek peluang bisnis di Delta Danube. Tak boleh ketinggalan, prospek yang ditawarkan tetap memperhatikan pengembangan pengelolaan secara sustainable dan prosedur kepatuhan yang sesuai dengan rencana pengelolaan Danube Delta Biosphere Reserve (DDBR).

M

AJEME N A

N

CAGAR BIOSFER Sedikit lebih diperinci, para pemangku kepentingan terlibat dalam mengemukakan informasi dan pengetahuan yang dimiliki serta mengungkapkan konsep, persepsi, pengalaman, gagasan, maupun kepentingan terkait kerangka acuan kerja DDBR tentang keanekaragaman hayati dan perlindungan lingkungan. Pengelola kawasan lindung alam mendapatkan peran pada peningkatan ketahanan kawasan lindung alami dengan menerapkan tindakan pengelolaan kompensasi dan tindakan evaluasi pada keberlangsungan pengelolaan yang dilakukan

Ecotourism Based on Rural Heritage

40


Ecotourism Based on Rural Heritage

41

K O N F L I K Sebagai akibat dari ditetapkannya Danube delta sebagai cagar biosfer, aktivitas yang mendapat izin tetap berjalan hanyalah aktivitas yang berada di zona ekonomi serta penyangga dan tentunya tetap di bawah pengawasan ketat dari Danube Delta Biosphere Reserve Authority. Tak hanya itu, Cagar Biosfer Danube Delta mendapat tekanan dengan dihadapkan berbagai konflik. Alasan utama dibalik adanya konflik terletak pada permintaan pemangku kepentingan yang tertarik pada potensi manfaat ekonomi, namun disisi lain terdapat rasa kekhawatiran tentang daya dukung lingkungan alam.

Konflik pertama terjadi antara pihak masyarakat lokal berhadapan dengan nelayan, pemburu burung dan perusahaan ikan. Konflik ini timbul karena adanya hak akses yang dibatasi seperti hak untuk mengeksploitasi penggunaan lahan, hak mengeksploitasi sumber daya alam delta, dan akses ke lokasi. Permasalahan lain yang menjadi perdebatan adalah mengenai tugas dan tentunya tanggung jawab lembaga pengelola Danube Delta tentang hak kontrol cagar biosfer, penegakan undang-undang meliputi sanksi bilamana ditemukannya pelanggaran, serta tujuan hasil penarikan pajak yang didapat. Konflik yang juga penting ialah anggapan rasa ketidakadilan penduduk lokal terhadap akses penggunaan sumber daya jika melihat pada saat sebelum dan setelah kawasan tersebut ditetapkan sebagai cagar biosfer. Pemangku kepentingan memiliki minat dan pandangan yang bervariasi dengan tujuan yang beragam, melihat karakteristik lanskap Danube Delta yang multifungsi. Investor yang masuk, hanya tertarik untuk memulihkan investasi secepat mungkin dan seringkali acuh dengan segala macam kemungkinan negatif yang bisa saja terjadi seperti terjadinya degradasi pada lingkungan dan sosial masyarakat selama hal tersebut diluar kepentingan. Tentunya hal ini memicu reaksi balik berupa perlawanan penduduk lokal, karena di benak mereka investor hanyalah sebatas orang asing yang masuk dengan tujuan material.

Nelayan Danube Delta

Jika diperhatikan, dapat ditarik benang merah bahwa konflik yang ada muncul dari kurangnya atau bahkan belum adanya kerjasama maupun integrasi antar berbagai lembaga dan pemangku kepentingan mengenai bagaimana batasan yang tidak boleh dilewati dan seperti apa kejelasan kerangka tanggung jawab. Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan yang muncul agar tidak semakin parah di masa yang akan datang, maka dirumuskan strategi yang melibatkan pemangku kepentingan dalam kegiatan konservasi dengan tujuan untuk pelestarian kawasan lindung Cagar Biosfer Danube Delta.


P A R T I S I P A S I P E M A N G K U

P U B L I K K E P E N T I N G A N

Masyarakat Lokal : Terlibat dalam tindakan pelestarian dengan basic pemahaman yang lebih mendalam terkait sistem dan komponen yang ada di dalamnya. Penting dalam menjaga dan mempertahankan kealamian interaksi satu sama lain dalam masyarakat yang bisa menjadi nilai tambah dimana keaslian kelompok etnis menjadikannya sebagai ciri khusus dan dianggap sebagai variabel positif dalam sistem sosioekologis di Danube Delta. Menjalin kerjasama bersama dengan pihak otoritas, melalui keikutsertaan dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas yang berlangsung seperti perikanan, peternakan maupun pariwisata serta mencegah suatu hal yang bisa saja menjadi penyebab ataupun pemicu terjadinya pencemaran yang tentunya akan memiliki dampak negatif terhadap kenakeragaman hayati. LSM : Memelihara dalam kaitannya kegiatan wisata, tingkat aksesibilitas, sumber daya. Memberikan pemahaman kepada penduduk lokal mengenai pentingnya konservasi dan bagaimana langkah langkah untuk konservasi itu dilakukan.

Universitas Bukares

Lembaga Penelitian : Dengan wawasan serta pengetahuan yang dimiliki, berperan menggambarkan kondisi Danube Delta dirincikan dengan potensi yang mungkin bisa dikembangkan beserta permasalahan yang bisa dicarikan solusi untuk menyelesaikannya. Lembaga penelitian yang berkolaborasi dengan konservasi cagar biosfer Danube Delta adalah gabungan dari dua lembaga penelitian yaitu Stasiun Penelitian Kelautan dan Fluvial Universitas Bukares di Sfantu Gheorghe serta Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nasional Delta Danube di Tulcea yang terdiri dari ilmuwan di bidang sosial dan alam. Kolaborasi tersebut telah menciptakan peta kognitif di mana konsep tersebut digunakan untuk mempertahankan kealamian dan keaslian kuat dari kekhususan Danube Delta yang memiliki sentralitas tertinggi.

& Otoritas DDBR : Adanya transformasi dari kegagalan di masa lalu dimana tugas dan kebijakan yang dirumuskan tidak memadai sehingga tidak mampu untuk berkontribusi dalam mencegah terjadinya degradasi lingkungan dan hilangnya keanekaragaman hayati di Delta Danube. Transformasi yang dapat dilakukan berupa upaya yang mampu dikatakan sebagai tanggung jawab pencegahan atas terjadinya pencemaran yang ditimbulkan dari aktivitas yang dilakukan disekitar Danube Delta, memberikan batasan terhadap jumlah tangkapan ikan agar tidak berlebihan. Tanggung jawab lain otoritas adalah dengan diberikannya aturan tegas dan batasan yang jelas mengenai eksploitasi sumber daya.

Otoritas DDBR

Ecotourism Based on Rural Heritage

42


Ecotourism Based on Rural Heritage

43

K E S I M P U L A N Pentingnya penguatan hubungan peran pemangku kepentingan partisipasi publik

antar dan

Peran stakeholder dan partisipasi publik menunjukkan bahwa antar peran dan partisipasi memiliki kebijakan yang berbeda dan masing masing memberikan dampak positif pada konservasi cagar biosfer Danube Delta. Langkah selanjutnya adalah memperkuat hubungan antar lembaga. Hal ini akan menunjukkan transparansi antar pemangku kepentingan dalam proyek yang sedang berlangsung dalam pengelolaan lebih lanjut. Sehingga, akan mencegah terjadinya konflik antar stakeholder maupun masyarakat.

Perlunya strategi dalam penguatan hubungan antar peran stakeholder dan partisipasi publik demi terwujudnya manajemen pengelolaan yang baik

Keterlibatan peran stakeholder dan partisipasi publik dalam perumusan rencana pengelolaan sangat penting. Melalui lebih banyak keterlibatan dan hubungan yang kuat bisa membantu dalam meningkatkan kesadaran serta lebih mudah menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi. Keterlibatan tersebut dapat membawa perubahan positif dalam komunikasi antar kelompok sebagai elemen kunci penting untuk mencipatakan keberlanjutan jangka panjang dan ketercapaian tujuan konservasi. Strategi yang bisa digunakan untuk memperkuat hubungan bisa dengan melakukan lokakarya bersama untuk mempresentasikan program kerja maupun hasil kerjanya, di mana masing-masing kelompok dapat memberikan masukan kepada kelompok lain . Sudut pandang yang berbeda ini harus dipertimbangkan ketika merumuskan rencana pengelolaan kawasan untuk mencapai dukungan dari para pemangku kepentingan.

Daftar Pustaka Artmonleonid.(2018). Stakeholder Meeting Hericoast Project –Tulcea. Dalam https://www.interregeurope.eu/hericoast/events/event/1579/stakeholder-meeting-hericoast-projecttulcea/. Sarichioi Wind Farm, Romania. (2012). Stakeholder Engagement Plan. Anonim. WP3 Workshop tulcea-romania/

in

Tulcea,

Romania.

Dalam

http://www.floodserv-project.eu/wp3-workshop-in-

Interrege Europe. Regional stakeholders’ strategy. Case Study : Tulcea County Council (RO). Valdianu, Natasya. Understanding Public Participation and Perceptions of Stakeholders for a Better Management in Danube Delta Biosphere Reserve (Romania). Intelligent Systems Reference Library 54:355374 Mierla, Marian. (2019). The perception overview of main stakeholders in Danube Delta. Project: AQUACROSS - Knowledge, Assessment, and Management for AQUAtic Biodiversity and Ecosystem Services aCROSS EU policies


P A R I W I S A T A

K A P A L

P E S I A R

T U L C E A ,

D I

D A N U B E

D E L T A

R O M A N I A

ALVIRARIZA FAKHIRA - 21040118140082

Pariwisata merupakan salah satu hal penting di Kota Tulcea. Pengembangan wisata ini salah satunya yaitu adanya wisata kapal pesiar. Dengan memperhatikan kualitas lingkungan alam serta memanfaatkan sumberdaya lokalnya, wisata kapal pesiar ini tetap memberi keuntungan ekonomi terhadap daerah setempat terutama masyarakatnya. Kota Tulcea adalah sebuah wilayah yang terletak di Tenggara Romania yang dikenal sebagai kota pelabuhan dan dilewati oleh saluran Danube Delta. Danube Delta merupakan delta di kota Tulcea yang terbesar kedua di Eropa dan delta yang paling terpelihara di Eropa.

Pada Tulcea juga merupakan pelabuhan dan kota kapal pesiar Sungai Danube di Dobrogea Romania (wilayah Dobruja) dengan populasi sekitar 75.000. Dengan nama Tulcea, kota ini pertama kali didokumentasikan pada 1506 Masehi. Pada tahun 1848 merupakan kota galangan kapal kecil, yang pada tahun 1860 menerima status kota. Bersama dengan Dobruja Utara, pada tahun 1878 Tulcea diberikan ke Rumania. Selama Perang Dunia I (1914-1918) itu diduduki oleh Kekuatan Sentral (Jerman, AustriaHongaria, Kekaisaran Ottoman, Bulgaria).

World Tourism Organization, WTO, 1991) menggambarkan pariwisata sebagai: ”aktifitas sesorang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat diluar lingkungan biasanya untuk kurang dari spesifik waktu dan tujuan umumnya adalah perjalanan dan bukan untuk mendapatkan penghasilan ditempat yang dikunjunginya…”. Sebagai tambahan definisi umum yang digunakan adalah “suatu aktifitas perjalanan manusia untuk berenang-senang, bisnis dan tujuan lain diluar tempat lingkungan mereka dan tinggal tidak lebih dari satu tahun. Kapal pesiar yang disampaikan oleh para akademisi dan praktisi yaitu A cruise is defined as “to make a trip by sea in a liner for pleasure”, calling at a number of ports (Collins English Dictionary). Secara bebas dapat diterjemahkan sebagai suatu perjalanan dilaut dengan menggunakan kapal untuk tujuan bersenang-senang. Sedangkan Dowling (2006) mengatakan, dewasa ini kapal pesiar tidak dipandang sebagai transportasi semata, namun sebagai hotel terapung (floating hotel), atau disebut dengan resor terapung (floating resort).

Ecotourism Based on Rural Heritage

44


Ecotourism Based on Rural Heritage

45

W I S A T A K A P A L P E S I A R KAPAL PESIAR SUNGAI YANG TAK KALAH POPULER DENGAN KAPAL PESIAR LAUT

Akhir-akhir ini wisata kapal pesiar sungai semakin popular dan lebih dikenal, tidak hanya wisata kapal pesiar laut saja. Sedikit berbeda dengan pesiar laut, pesiar sungai melintasi jalur-jalur sungai besar. Dengan menelusuri jalur-jalur sungai pengunjung wisata kapal pesiar juga dapat melihat kotakota atau desa dengan karakter yang berbeda satu sama lain dengan lanskap yang berlainan, terutama di tempat peradaban yang dekat dengan area sungai Danube atau Danube Delta. Salah satu pelabuhan yang bisa dikunjungi oleh pengunjung wisata kapal pesiar yaitu di Crisan. Crisan merupakan pelabuhan dan desa kapal pesiar Sungai Danube di Kabupaten Tulcea, Rumania. Wilayah ini mencakup semua 3 pelabuhan / desa yaitu Caraorman, Crisan, dan Mila 23. Crisan adalah desa nelayan kecil yang terletak di antara sungai Rumania, Tulcea dan Sulina. Ini adalah titik perhentian utama bagi penumpang kapal pesiar untuk menjelajahi danau dan kanal Danube Delta. Desa ini hanya memiliki beberapa rumah (semua berbaris di sepanjang tepi kanan sungai) dan perikanan (di tepi kiri Danube). Crisan juga menawarkan kamar sewa pribadi dan B&B kecil (penginapan bed and breakfast). Dari penduduk setempat dapat menyewa perahu wisata untuk berlayar di Kanal Old Danube ke Caraorman atau Mila 23. Hutan Caraorman adalah cagar alam yang dilindungi dengan pepohonan rimbun yang dikelilingi oleh gumuk pasir.


PERKEMBANGAN PENUMPANG PARIWISATA KAPAL PESIAR

Dengan berkembangnya suatu kawasan sebagai destinasi bagi wisatawan kapal pesiar, dapat dibayangkan berapa jumlah wisatawan dari berbagai belahan dunia akan berkunjung pada kawasan yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan kapal pesiar.

EVOLUSI PARIWISATA KAPAL CRUISE DI SUNGAI DANUBE

Sungai-sungai di Eropa selalu menjadi koridor transportasi untuk tujuan ekonomi atau pariwisata, dan pariwisata kapal pesiar saat ini merupakan bentuk utama pariwisata yang berlangsung di sungai (Erfurt-Cooper, 2009). Membentuk perbatasan utara Kekaisaran Romawi dan digunakan untuk perdagangan, transportasi, dan energi, Danube Delta telah mempertahankan posisinya sebagai koridor ekonomi utama selama berabad-abad. Melintasi sungai terpanjang kedua di Eropa, sepanjang 2857 km, tidak kurang dari 10 negara bagian, empat ibu kota, dan 19 negara Eropa menjadi anak sungai dari lembah Danube. Oleh karena itu, minat dalam pariwisata kapal pesiar meningkat setiap tahun, misalnya, permintaan kapal pesiar di Danube meningkat 20% antara tahun 2003 dan 2004 (Dickinger & Zins, 2006).

Ecotourism Based on Rural Heritage

46


POTENSI PARIWISATA KAPAL PESIAR

Ecotourism Based on Rural Heritage

47

Pariwisata kapal pesiar di Danube Delta terus diupayakan untuk memacu pertumbuhan industry kapal pesiar di Tulcea, Romania. Sebab sector ini diyakini akan terus tumbuh dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan salah satunya wisatawan mancanegara. Wisata kapal pesiar memiliki salah satu kelebihan dalam pelayaran di sungai yaitu wisatawan berpesiar dengan menelusuri sungai untuk menikmati hamparan pemandangan di Danube Delta serta kota-kota unik dan cantik di tulcea, Romania atau di Eropa. Wisatawan yang berkunjung dapat menikmati destinasi yang popular di Danube Delta dengan melintasi Danube Delta, pelancong akan dibawa untuk menikmati pemandangan yang ada.

DAMPAK PARIWISATA KAPAL PESIAR TERHADAP LINGKUNGAN

Johnson (2002 dalam Aguirre 2010) mengatakan ada suatu studi yang mengidentifikasi adanya dampak wisata kapal pesiar terhdap lingkungan yang dilakukan oleh British Airways di Seychelles: yaitu pertama adanya modifikasi terhadap lingkungan alam; hilangnya habitat alami, eksploitasi konstruksi oleh masyarakat lokalokal., kedua operasional terkait dengan penggunaan energi, air dan orang-orang kebetulan atau sengaja merusak ekosistem laut, ketiga dampak yang berhubungan dengan pemindahan orang ke dan dari titik keberangkatan dan tujuan, sehingga meningkatkan penggunaan perjalanan udara. Ke-empat dampak kegiatan rekreasi pada satwa liar seperti gangguan dan membuang sampah sembarangan, dan tekanan pada spesies yang terancam punah.


STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA KAPAL PESIAR

Menurut Surakusuma (2010) strategi menjadikan Bali sebagai Destinasi Kapal Pesiar menggunakan enam entitas, yang terdiri dari: peran dan pemberdayaan : 1). Pemerintah, 2). Masyarakat/host, 3). Industry/pengusaha. 4), Petugas pelabuhan, 5). Pengelola wisata cruise dan, 6). Pihak keamanan. Persaingan industri pariwisata dan kapal pesiar saat ini dan dimasa mendatang adalah persaingan imege dan value. Bagaimana sebuah destinasi dapat menciptakan image atai self image yang baik dimata wisatawan sehingga sebuah destinasi akan memiliki nilai dimata wisatawan kapal pesiar di Danube Delta.

KESIMPULAN DAN PENUTUP Dengan berkembangnya pariwisata dunia dan juga perubahan atas pangsa pasar dunia membawa pengaruh positif bagi perkembangan pariwisata kapal pesiar secara umum. Saat ini, pariwisata pelayaran jalur air pedalaman telah menyaksikan perkembangan yang kuat, tidak banyak di Rumania, yang masih baru jadi karena kapitalisasi yang tidak tepat dari sumber daya pariwisata yang berharga dan unik, seperti yang ditemukan di Delta Danube. Kapal pesiar Danube diselenggarakan dari awal April hingga akhir Oktober setiap tahun.

Berbagai dampak yang mungkin akan timbul dengan adanya perkembangan industri kapal pesiar seperti dampak ekonomi, sosil budaya dan juga lingkungan. Dampak positif dalam bidang ekonomi memang tidak dapat diragukan lagi, termasuk dalam bidang penyerapan tenaga kerja. Namun dampak negatir akan menanti bila tidak dikelola atau tanpa perencanaan yang baik. Ciptakan Branding Destinasi melalui penciptaan image dan kualitas pengalaman wisatawan sehingga dapat menciptakan kepuasan berkelanjutan.

Kapitalisasi potensi wisata Delta Danube saat ini melalui perjalanan opsional di delta dilakukan pada perimeter yang relatif dapat diabaikan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Ecotourism Based on Rural Heritage

48


Ecotourism Based on Rural Heritage

49

DAFTAR PUSTAKA Aguirre, Sandra Zapata and Brida, Juan Gabriel. Cruise Tourism: Economi,Socio-cultural and Environmental Impact. International Journal of Leisure and Tourism Marketing. 2010. Volume 1. No 3 pp 205-226. Dickinger A., Zins A.H. (2006) Adoption of innovative river cruise information systems. Information and Communication Technologies in Tourism 2006: Proceedings of the International Conference in Lausanne, Switzerland, 2006, 209 Dowling, Ross.K. International.UK

2006.

The

Crusing

Industry.

CAB

Erfurt-Cooper P. (2009), European Waterways as a Source of Leisure and Recreation in River tourism p. 95, Wallingford, UK: CABI Website CruiseMapper www.cruisemapper.com

Kota

Tulcea,

Romania.

PARIWISATA KAPAL PESIAR DANUBE DELTA - BY ALVIRARIZA FAKHIRA - THANKYOU


S U S T A I N A B L E E N E R G Y D E V E L O P M E N T T U L C E A / R O M A N I A ABDUL AZIZ ATSAMARI (21040118120024)

“ Sustainable Energy Development merupakaan penyediaan layanan energi yang memadai dengan biaya terjangkau dengan cara yang aman dan ramah lingkungan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan sosial dan ekonomi ” International Atomic Energy Agency (IAEA)

Kota Tulcea terletak di bagian Timur Negara Romania berdekatan dengan Danube Delta yang merupakan kota pelabuhan serta sebagai pusat industri penting bagi Romania. Sektor utama kegiatan ekonomi disana antara lain yaitu wisata alam dan warisan budaya, pembuatan dan perbaikan kapal, industri besi, konstruksi, dan industri makanan (ikan, daging, susu, anggur, sayuran, dan buah-buahan). Untuk menunjang pembangunan sektor ekonomi dan sosial perlu layanan energi yang berkelanjutan sesuai dengan visi global jangka panjang yaitu “Affordable and Clean Energy”.

Sustainable Development Goals

Ecotourism Based on Rural Heritage

50


Ecotourism Based on Rural Heritage

51

S U S T A I N A B L E D E V E L O P M E N T S T R A T E G Y

Rumania sebagai negara anggota Uni Eropa, pembangunan berkelanjutan adalah tujuan pembangunan baru dengan mempertimbangkan 3 aspek antara lain ekonomi, sosial, dan lingkungan. Uni Eropa dan Negara Anggotanya memiliki tanggung jawab atas implementasi Strategi Pembangunan Berkelanjutan dengan melibatkan semua komponen kelembagaan di tingkat nasional dan Uni Eropa. Penting untuk berkolaborasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dengan masyarakat sipil, bisnis, mitra sosial, dan komunitas lokal. Terdapat empat tujuan utama pembangunan berkelanjutan di Rumania antara lain: 1. Perlindungan lingkungan melalui tindakan yang memungkinkan untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi dari dampak buruk bagi lingkungan. 2. Kesetaraan sosial melalui pemenuhan hak asasi manusia, keragaman budaya, kesetaraan gender dan pemberantasan diskriminasi dalam bentuk apapun. 3. Kemakmuran ekonomi melalui pengetahuan, inovasi dan daya saing dengan tujuan untuk memastikan standar hidup yang tinggi dan lapangan kerja yang berkualitas tinggi. 4. Memenuhi tanggung jawab internasional Uni Eropa melalui promosi lembaga demokrasi untuk kepentingan perdamaian, keamanan, kebebasan, dan prinsip serta praktik pembangunan

Sektor energi merupakan infrastruktur strategis perekonomian nasional yang bertumpu pada pembangunan negara secara keseluruhan. Energi juga mewakili utilitas publik dan memiliki dampak sosial yang penting. Energi dibutuhkan untuk menopang pembangunan negara, oleh karenanya perlu meningkatkan efisiensi energi dengan cara memanfaatkan sumber daya secara optimal untuk menghindari kerusakan lingkungan. Strategi berkaitan dengan pembangunan energi berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah Rumania antara lain: 1. Mempromosikan produksi berbasis sumber daya terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi. 2. Mempromosikan produksi pembangkit listrik yang sangat efisien. 3. Mendukung penelitian dan pengembangan untuk proyek-proyek yang berlaku. 4. Mengurangi dampak negatif energi terhadap lingkungan dan penggunaan sumber daya energi primer secara efisien.


P R O D U K S I D A N K O N S U M S I L I S T R I K

Produsen listrik utama di Romania adalah Transelectrica S.A., mereka juga merupakan operator dan regulator transportasi dan sistem yang memastikan pertukaran listrik dengan negara-negara Eropa Tengah dan Timur lainnya. Pada tahun 2016, produksi energi Rumania terbagi menjadi beberapa sumber diantaranya 1. Tenaga Air 2. Batu Bara 3. Nuklir 4. Gas 5. Tenaga Angin 6. Energi terbarukan lainnya (Photovoltaic, Biomass) Produksi nasional pada tahun 2016 adalah 61,8TWh dengan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Air Nasional adalah 6444 MW, dan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Tulcea adalah 5769 MW. Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan penyumbang tenaga listrik terbesar dalam Sistem Tenaga Listrik Nasional dengan total produksi 14,04 TWh atau sekitar 29,9% disusul dengan batu bara sekitar 24,4%, nuklir 17,9%, gas 13,8% , dan tenaga angin 11%. Produksi energi yang bersumber dari energi terbarukan masih terus ditingkatan untuk mencapai keberlanjutan serta menjaga lingkungan hidup.

Ecotourism Based on Rural Heritage

52


Ecotourism Based on Rural Heritage

53

Pemasok listrik Tulcea adalah S.C. Enel Energy SA, yang juga memasok tiga wilayah lain, dan mewakili 1/3 distribusi listrik di Rumania. Enel adalah sebuah perusahaan asal Italia yang bergerak di sektor energi terbarukan. Di Kota Tulcea, energi disalurkan melalui jaringan listrik dengan kapasitas 0.4-110kV. Konsumsi listrik pada tahun 2015 untuk rumah tangga adalah sebesar 1.253 (MWh / tahun) / rumah tangga dan biaya tahunan rata-rata 606 leu tiap tahun atau sekitar 2 juta rupiah tiap tahunnya. Dengan total penggunaan sebagai berikut. 1. Perumahan 42.872 MWh 2. Sektor Publik (termasuk transportasi) 38.105 MWh 3. Pengolahan Air 10.025 MWh 4. Pencahayaan 3.206 MWh 5. SC Alum 72.397 MWh 6. Vard 40.982 MWh


R E N E W A B L E S O U R C E

E N E R G Y

Rumania memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang beragam karena iklim laut dan geografinya. Berikut beberapa potensi energi yang ada: Energi Angin Potensi Rumania dalam energi angin dianggap yang tertinggi di Eropa Tenggara. Diperkirakan kapasitas terpasang sekitar 14.000 MW, menghasilkan sekitar 23 TWh per tahun. Potensi angin di Rumania terutama terkonsentrasi di wilayah Dobrogea, Moldova, dan Banat. Menurut laporan Bank Erste, Constanta dan Tulcea menetapkan Rumania sebagai lokasi terbaik kedua untuk mengembangkan ladang angin di Eropa. Rumania sekarang berada di antara sepuluh negara paling menarik untuk investasi tenaga angin, naik tiga posisi, menurut Ernst & Young Country Attractiveness Indices, yang mencakup 40 negara. Energi Matahari Energi matahari menunjukkan potensi sedang di seluruh wilayah Rumania, tetapi sumber daya matahari yang paling melimpah terletak di bagian selatan negara dan Dobrogea. Dengan mempertimbangkan potensi listrik tenaga surya saja, potensinya sekitar 1,2 TWh. Energi Air Potensi tenaga air di Rumania sangat besar dengan perkiraan total tenaga air yang dapat digunakan sekitar 36 TWh/tahun. Energi air menjadi penyumbang terbesar produksi listrik di Rumania. Produksi listrik energi air dari pembangkit listrik tenaga air waduk skala besar dan pembangkit listrik tenaga air skala kecil dihasilkan dari aliran sungai. Sumber daya air mencakup lebih dari 2.500 danau, mulai dari danau glasial pegunungan hingga dataran dan rawa-rawa di wilayah Danube Delta. Energi Biomassa Biomassa didefinisikan sebagai energi matahari yang tersimpan dalam bentuk bahan organik dan termasuk energi terbarukan. Contoh biomassa antara lain kayu dan limbah kayu dari hutan, pohon dan tanaman yang cepat tumbuh, sisa pabrik, tanaman pertanian dan limbah, sisa ternak serta tanaman air dianggap sebagai biomassa. Biomassa dianggap sebagai sumber energi yang relatif murah, mudah diangkut dan disimpan serta sumber daya dengan dampak negatif terhadap lingkungan yang kecil. Produksi biomassa tidak hanya merupakan sumber energi terbarukan tetapi juga merupakan peluang yang signifikan untuk pembangunan pedesaan yang berkelanjutan. Energi Panas Bumi Energi panas bumi, Rumania menunjukkan potensi tertinggi ketiga di Eropa, dengan lokasi potensial utama di Dataran Barat, Dataran Selatan (kawasan Bukares), dan kawasan Carpathian Selatan. Total potensi mencapai sekitar 1,94 TWh per tahun.

Ecotourism Based on Rural Heritage

54


Ecotourism Based on Rural Heritage

55

KESIMPULAN Pembangunan Energi Berkelanjutan penting dilakukan sebagai penunjang sektor ekonomi dan sosial. Kota Tulcea sebagai kota wisata yang sangat bergantung pada alam memerlukan penerapan energi yang berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan lingkungan sekaligus demi mencapai visi global yaitu "Affordable and Clean Energy". Efisiensi energi terbarukan terus ditingkatkan demi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Rumania memiliki banyak potensi energi terbarukan diantaranya enrgi angin, energi air, energi matahari, energi biomass, dan energi panas bumi. Tulcea sendiri difokuskan sebagai penghasil energi bertenaga angin dan matahari. Oleh kerena itu, visi global jangka panjang Sustainable Development Goals dapat segera terealisasi.

Arcgis. (2020). Tulcea, Romania. di https://www.arcgis.com/apps/Cascade/index.html? appid=a45fb557ea324a448e28d177965a8f61 (diakses 11 April 2020) Bujac, Florin. (2011). Evaluating the Potential of Renewable Energy Sources in Romania. Program of Sustainable Energy Planning and Management Aalborg University. Chirila, Nicoleta. (2013). Renewable Energy in Romania. Flanders Investment & Trade.


Ecotourism Based on Rural Heritage

56


Ecotourism Based on Rural Heritage

57


Ecotourism Based on Rural Heritage

58


Ecotourism Based on Rural Heritage

59


Ecotourism Based on Rural Heritage

60


Ecotourism Based on Rural Heritage

61


Ecotourism Based on Rural Heritage

62


Ecotourism Based on Rural Heritage

63


Ecotourism Based on Rural Heritage

64


Ecotourism Based on Rural Heritage

65


P U B L I C

T R A N S P O R T T U L C E A

I N

ISTWINDAR WAHYU ADIYANTO 21040118130141

Menurut Bowersox (1981), transportasi adalah perpindahan barang atau penumpang dari suatu tempat ketempat lain, dimana produk dipindahkan ke tempat tujuan dibutuhkan. Dan secara umum transportasi adalah suatu kegiatan memindahkan sesuatu (barang dan/atau barang) dari suatu tempat ke tempat lain, baik dengan atau tanpa sarana. Transportasi publik memiliki peranan khusus dalam kehidupan kota dengan memastikan keterkaitan antara area fungsional yang berbeda, antara permukiman dan industri, serta area rekreasi dan budaya. Kota Tulcea memiliki letak geografis yang mendukung pengembangan transportasi air, transportasi darat, dan transportasi udara. Layanan transportasi umum perkotaan dikelola oleh S.C. Transport Publik S.A. Tulcea yang didirikan pada tahun 1998. Dengan tersedianya beragam transportasi publik di Kota Tulcea memudahkan para wisatawan untuk mengunjungi kawasan wisata yang mereka inginkan.

Ecotourism Based on Rural Heritage

66


Ecotourism Based on Rural Heritage

67

SA TULCEA

Perusahaan TRANSPORTASI PUBLIK SA TULCEA dengan kantor pusat di Tulcea, str. Energiei, no. 14, Kota Tulcea. SA Tulcea dibentuk pada 1 Mei 1998 melalui reorganisasi otritas otnomi untuk layanan public. Perusahaan ini didirikan dengan pemegam saham tunggal yaitu Dewan Kota Tulcea. Namun pada tahun 2007 sahm dimiliki oleh deua pihak yaitu Dewan Kota Tulcea sebesar 99,99% dan SC Energoterm Tulcea sebesar 0,01%.

SA Tulcea menjalankan kegiatannya di Tulcea, dengan obyek utama kegiatan angkutan umum perkotaan bagi masyarakat serta menjaga keberlangsungan transportasi di kota Tulcea. Saat ini, angkutan penumpang perkotaan di kota Tulcea dilakukan di sejumlah 14 rute lokal ditambah dengan 1 rute intra-lokal, yang menghubungkan kawasan industri, agribisnis, dan pemukiman kota. Aktivitas utama yang dijalan kan oleh Perusahaan Transportasi Publik SA Tulcea antara lain : Pemeliharaan dan pembersihan transportasi jalan raya; Perbaikan bus, gerbong, minibus; Transportasi penumpang sungai di pinggiran kota Tulcea - Tudor Vladimirescu dan sebaliknya; Parkir berjaga berbayar untuk semua kategori kendaraan.


BUS

Bus menjadi salah satu alat tranportasi yang bisa dapat digunakan untuk menuju ke Tulcea dan juga menjadi moda transportasi di dalam kota. Tulcea menyediakan sarana transportasi bus untuk menuju ke pusat kota hingga ke daerah pinggiran di kota. Terdapat 14 rute bus dalam kota yang tersedia di Kota Tulcea. Rute rute tersebut saling terintegrasi dengan fasilitas transportasi publik lain seperti stasiun kereta, Pelabuhan hingga bandara. Kebanyakan bus yang ada di Tulcea digunakan wisatawan untuk mengunjungi beberapa kawasan wisata di Kota Tulcea seperti Danube Delta, Monumentul Eroilor, Danube Delta Museum, dsb.

Untuk mendukung kawasan ecoturism, pemerintah memutuskan untuk mengganti bahan bakar bus dari bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas. Tulcea, telah memutuskan untuk membeli 10 batch yang dilengkapi dengan mesin injeksi LPG, agar secara signifikan mengurangi jumlah polutan yang dihasilkan oleh angkutan umum di Tulcea. Diharapkan pada tahuntahun berikutnya semua bus dengan mesin diesel non-Euro atau yang lebih tua dari 8 tahun dapat diganti dengan bus berbahan bakar gas, untuk berkontribusi sebanyak mungkin dalam pengembangan ecotourism serta untuk memastikan lingkungan yang lebih bersih di Tulcea.

Ecotourism Based on Rural Heritage

68


Ecotourism Based on Rural Heritage

69

KERETA

Kota Tucea mempunyai angkutan kereta yang letak stasiun penumpangnya berada di persimpangan jalan. Portului (str. Ivanov Dumitru) dengan str. Lacul Ciuperca, sementara letak untuk stasiun barang berada di barat daya badan perkotaan utama Kota Tulcea, di Grup 4 CFR Stasiun Kereta Barang Tulcea. Stasiun penumpang menyediakan dua perjalanan harian dengan rute Tulcea - Bukares pulang pergi dan 4 perjalanan setiap hari di rute Tulcea - Medgidia pulang pergi. Untuk pengangkutan barang dilakukan melalui stasiun pengangkutan bahan baku dan barang ke dan dari seluruh penjuru negeri. Akses kota dengan stasiun kereta juga dengan fluvial dapat diakses melalui satu-satunya jalan arteri utama (str. Isaccei), yang mengambil alih semua kategori lalu lintas kendaraan bermotor,transportasi umum dll. Kota Tulcea memiliki dua stasiun CFR yang akan memungkinkan menjadi akses sumber daya yang digunakan untuk pengembangan tata ruang kota dan aksesibilitas masyarakat untuk semua layanan publik: Jarak antara stasiun barang dengan stasiun penumpang diperkirakan mencapai 10 km dan dapat ditempuh menggunakan kereta dengan waktu perjalanan kurang lebih 10 menit.


TRANSPORTASI AIR

S.C. Transport Publik S.A. Tulcea adalah satu-satunya perusahaan atau perusahaan angkutan umum di Rumania, yang juga melakukan aktivitas angkutan umum perairan, untuk memastikan transportasi public antara Kota Tulcea dan pinggiran Tudor Vladimirescu, yang terletak di atas Cabang Tulcea dari sungai danube (danube delta). Kegiatan transportasi air di Tulcea dilakukan berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan oleh Otoritas Angkatan Laut Rumania dan kinerja transportasi laut oleh perusahaan Transport Public SA dan telah disetujui oleh Keputusan Dewan Lokal. Pada awalnya tersedia 2 kapal yang digunakan, untuk melakukan layanan penyeberangan yang dilakukan setiap bulanannya, dengan rata-rata 100 penerbangan / hari, mencakup setidaknya 14 jam setiap harinya. Terkadang ada juga aktivitas pada malam hari. Pada musim panas, untuk penyediaan layanan yang optimal, otoritas akan menambah unit kapal. Pada bulan Juli 2010, Kota Tulcea menambah kapal baru yang modern, yang dioperasikan dengan personel navigasinya sendiri. Untuk itu, diadakan tender pembelian kapal feri penumpang, dan dengan mengoperasikannya akan diperoleh pengurangan biaya (perbaikan, pemeliharaan, konsumsi bahan bakar), efisiensi dan modernisasi angkutan penumpang angkatan laut. Kapal tersebut memiliki kapasitas 30 tempat duduk dan navigasi serta kondisi keselamatan paling modern.

Ecotourism Based on Rural Heritage

70


Ecotourism Based on Rural Heritage

71

SUSTAINABLE TRANSPORTATION

Sebagai kota yang terkenal dengan ecoturismnya Kota Tulcea berupaya menjaga keberlanjutan lingkungannya dengan mengubah bahan bakar angkutan umum mereka menjadi bahan bakar gas. Terdapat dua alasan mengapa Kota Tulcea mengganti bahan bakar angkutan umum mereka menjadi bahan bakar gas yaitu lingkungan dan biaya. Alasan pertamanya yaitu karena menggunakan bahan bakar tanpa belerang, benzena, timbal, atau karsinogen lainnya, LPG bercampur sangat baik dengan udara, mencapai campuran bahan bakar yang lebih homogen dan pembakaran yang lebih baik tanpa endapan kalamin dan hidrokarbon, polutan yang dikeluarkan oleh mesin. Dengan injeksi LPG emisi yang dikeluarkan jauh lebih kecil dari kebanyakan mesin diesel modern. Emisi yang dikeluarkan oleh mesin berbahan bakar gasjauh lebih kecil bahkan dibandingkan dengan mesin diesel generasi terbaru dan mudah jatuh dalam tingkat emisi maksimum yang diizinkan yang diberlakukan oleh standar EURO 5.

Semantara untuk alasan keduanya karena LPG adalah bahan bakar yang diperoleh dengan biaya yang relatif rendah, dan karena mer upakan bahan bakar masa depan (ekologis) maka harga jual akhir di SPBU dengan cukai rendah dan tidak ada yang lain. pajak tambahan kira-kira setengah harga bensin. Konsumsi LPG untuk mesin bus sekitar 70% lebih tinggi daripada konsumsi solar untuk mesin diesel yang setara, pada jarak 100 km. Karena perbedaan harga dan pajak antara kedua jenis bahan bakar tersebut, biaya per 100 km dengan menggunakan LPG setidaknya 20% lebih rendah.


DAFTAR PUSTAKA SA TULCEA (2020). di https://stp-tulcea.ro/. diakses pada 10 April 2021 Bowersox, C. 1981. Introduction to Transportation. New York: MacmillanPublishing Co, Inc. Andrei-Florin Clitan (2015). Sustainable Transport in Romania vs. European Union. Analysis of Road Transport System from the Sustainable Transport Perspective

Ecotourism Based on Rural Heritage

72


Ecotourism Based on Rural Heritage

73

D A M P A K K E G I A T A N E K O W I S A T A D A N U B E D E L T A D I T U L C E A ROSYIFA AURA SALSABILLA - 21040118120029

P

ariwisata menjadi salah satu sektor penting di Romania yang memiliki warisan alam dan budaya unik untuk menjadi daya tarik wisata, dengan tren saat ini pada potensi destinasi wisata alam. Pengembangan wisata dengan memperhatikan kualitas lingkungan alam, memanfaatkan sumberdaya lokal, dan memberi keuntungan ekonomi bagi masyarakat lokal. Pengembangan wisata ini disebut ecotourism yang bertujuan menciptakan wisata yang berkelanjutan. Danube Delta diakui oleh UNESCO sebagai Danube Delta Biosphere Reserve (DDBR) yang menjadi cagar ekologi sebagai situs warisan dunia. Keunikan kondisi geografis, aset SDA dan budaya menjadi potensi wisata.

- D A M P A K

Konsep Ekowisata diterapkan oleh Tulcea, Romania pada situs Danube Delta untuk menjaga keseimbangan ekologi dengan melestarikan lingkungan alam. Danube Delta menjadi destinasi utama bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara saat berkunjung ke Romania.

Ekowisata memiliki 3 fungsi utama yaitu konservasi keanekaragaman hayati, meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan memberikan edukasi yang menumbuhkan kesadaran dan kemampuan menyeimbangkan sosial-ekonomi dan lingkungan dengan pembangunan yang berkelanjutan (UNESCO, 2107).

K E G I A T A N

E K O W I S A T A

D A N U B E

D E L T A

D I

T U L C E A -


T

erdapat 5 karakteristik ekowisata, yaitu: Nature based Ecologically sustainable Environmentally educative Bermanfaat bagi masyarakat lokal Kepuasan wisatawan

Aspek penting pada pariwisata yang berkelanjutan yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pengembangan ekowisata Danube Delta memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat maupun lingkungan alam. Dampak yang didapatkan dari kegiatan ekowisata Danube Delta dapat dilihat dari segi sosial-ekonomi dan lingkungan.

DAMPAK POSITIF KEGIATAN EKOWISATA DANUBE DELTA DARI SEGI SOISAL-EKONOMI:

1

K

+

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT LOKAL DAN MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN

egiatan ekowisata mampu meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Atraksi utama yang ditawarkan di Danube Delta adalah memancing yang diminati oleh banyak wisatawan. Kegiatan tersebut berkontribusi pada pendapatan masyarakat terutama para nelayan. Adanya pengembangan ekowisata menjadikan alternatif sumber pendapatan bagi masyarakat . Pada ekowisata Danube Delta terdapat wisata pedesaan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal sekaligus mempromosikan kegiatan tradisional masyarakat seperti kegiatan pertanian, kehutanan, dan kerajinan.

Masyarakat lokal berkontribusi dan menghasilkan pendapatan dalam kegiatan wisata dimana penduduk laki-laki menjadi tourguide , mendampingi aktivtas memancing, dan menawarkan angkutan laut dengan perahu tradisional, sedangkan yang perempuan menyediakan guesthouse , katering makanan dan lainnya. Salah satu keluarga nelayan di desa Sfantu Gheorghe menerima manfaat secara langsung dari wisata Danube Delta yang dapat menjadi alternatif sumber pendapatan dan memperlambat migrasi para pemuda .

Ecotourism Based on Rural Heritage

74


Ecotourism Based on Rural Heritage

2

75

PENINGKATAN JUMLAH WISATAWAN DAN AKOMODASI

D

engan berbagai wisata yang ditawarkan termasuk ekowisata Danube Delta berkontribusi dalam peningkatan jumlah wisatawan. Dimana pada tahun 2018 jumlah wisatawan Tulcea meningkat menjadi 161.290 (Periode bulan Januari-Oktober) dengan total wisatawan asing 25.273 dan 136.000 wisatawan lokal. Meningkatnya tingkat menginap wisatawan yang mencapai maksimum yaitu hampir 9.800 tempat akomodasi di Tulcea dihuni, dengan dominasi menginap berasal dari wisatawan lokal Romania. Bahkan hal tersebut juga diimbangi dengan meningkatnya jumlah fasilitas akomodasi yang ditawarkan. Berikut data terkait angka menginap para turis pada fasilitas akomodasi di kawasan Danube Delta: Tabel 1. Angka menginap wisatawan pada fasilitas akomodasi di kawasan Danube Delta

Sumber: data NIS (dalam Gastescu, P 2019)

3

MENYEIMBANGKAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

D

anube Delta dan keanekaragaman hayati yang ada sebelumnya hanya dapat dinikmati oleh penduduk lokal. Dengan kata lain, dengan dikembangkannya ekowisata maka sumberdaya alam dikemas dalam bentuk wisata yang memberi nilai lebih dan ditawarkan sehingga dapat dinikmati oleh wisatawan. Dimana wisatawan akan dapat menghabiskan uang mereka untuk menikmati lanskap alam Danube Delta. Pengembangan ekowisata memberi keuntungan pada sektor ekonomi dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem alam.


4

MENAMBAH WAWASAN DAN KESADARAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN ALAM

P

engembangan ekowisata bersifat edukatif dimana berbagai macam atraksi ditawarkan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman wisatawan. Danube Delta dengan menawarkan dan memperkenalkan kekayaan keanekaragaman hayatinya baik flora (floating reed, lily, dsb) dan fauna (burung, bebek, angsa, ikan, dsb). Para wisatawan juga diberi kesempatan untuk menjelajahi dan menikmati lanskap Danube Delta dengan menumpangi perahu tradisional mengarungi perairan Danube Delta. Atraksi lain yang dapat menambah wawasan seperti wisata ilmiah bagi para ahli dan peneliti, atraksi memancing dan berburu, dan wisata pedesaan dengan dipandu langsung oleh masyarakat lokal untuk menambha pengalaman bagi masyarakat. Dari kegiatan ekowisata diharapkan para wisatawan mampu turut menjaga kelestarian alam.

+ K

DAMPAK POSITIF KEGIATAN EKOWISATA DANUBE DELTA DARI SEGI LINGKUNGAN:

1 MENJAGA, MELESTARIKAN, DAN MENINGKATKAN NILAI LINGKUNGAN

awasan Danube Delta memiliki area yang sangat dilindungi dan tidak boleh ada kegiatan ekonomi namun ada zona penyangga yang membatasi antara area lindung dengan area untuk kegiatan wisata yang tetap menjaga kelestarian lingkungan. Dengan adanya peraturan tidak memperbolehkan memberi makanan bagi hewan tertentu yang dapat membahayakan habitat asli maka kelestarian fauna dapat tetap terjaga.

2

Ekowisata Danube Delta akan meningkatkan spektrum kegiatan pada lahan basah yang menjadi habitat populasi disana dan meningkatkan kesadaran dalam konservasi lahan basah. Adanya penguatan lembaga dan pemeriksaan oleh petugas yang melarang menangkap ikan dengan alat illegal seperti jaring nilon. Hal ini dapat mencegah kerusakan produktivitas fauna Danube Delta.

MEMPROMOSIKAN SDA SEBAGAI PENDUKUNG PEMBANGUNAN

FAKTOR

K

eunikan geografis Danube Delta serta kekayaan keanekaragaman hayati menjadi daya tarik. Pemanfaatan potensi tersebut dilakukan dengan pengembangan ekowisata. Bertujuan untuk memperkenalkan keanekaragaman hayati dan ekosistem Danube Delta sekaligus dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah.

Ecotourism Based on Rural Heritage

76


Ecotourism Based on Rural Heritage

77

DAMPAK NEGATIF KEGIATAN EKOWISATA DANUBE DELTA DARI SEGI SOSIAL-EKONOMI:

D

-

alam rangka menjaga kelestarian sumberdaya alam Danube Delta, asosiasi DDBR mengurangi aktivitas perburuan atau menangkap ikan yang berlebihan untuk tetap menjaga keberlanjutan sumberdaya perikanan. Namun hal tersebut bisa menjadi dampak pada pendapatan lokal masyarakat khususnya nelayan yang tidak memiliki asosiasi nelayan yang menaungi hak para nelayan.

DAMPAK NEGATIF KEGIATAN EKOWISATA DANUBE DELTA DARI SEGI LINGKUNGAN:

T

-

ransportasi laut yang digunakan untuk mengarungi Danube Delta yaitu kapal mesin dan perahu manual tradisional. Dimana kapal yang melaju terlalu cepat dapat menganggu ekosistem alam. Hal ini berdampak pada kerusakan di perairan, hilangnya tepi sungai dan sedimentsi ditepian air akibat gelombang yang ditimbulkan mesin kapal. Selain itu flora dan fauna juga terganggu. Beberapa spesies burung pindah dari tempat tinggalnya serta perilaku wisatawan yang memetik Bunga LiLi secara liar. jumlah wisatawan yang terlalu banyak dapat menimbulkan kebisingan dan polusi sampah. Kurang patuhnya wisatawan dan masyarakat lokal terhadap peraturan yang telah dibuat oleh asosiasi DDBR akan berdampak pada kelestarian alam.

K

egiatan ekowisata tidak sepenuhnya memberi dampak positif sehingga perlu dilakukan intervensi tegas dari pemerintah maupun asosiasi DDBR supaya ekowisata Danube Delta tetap berkelanjutan. Strategi yang digunakan dalam pengembangan ekowisata Danube Delta yang berkelanjutan yaitu menyeimbangkan aspek lingkungan dan sosial ekonomi.


K

EBIJAKAN UNTUK MENJAGA EBERLANJUTAN DDBR:

1

2

Kebijakan untuk konservasi alam DDBRA dibagi menjadi 3 zona dimana zona inti menjadi area terlindungi yang sangat ketat penjagaannya dan hanya boleh untuk aktivitas riset, manajemen, dan monitoring. Kemudian ada zona penyangga dimana kegiatan wisata diperbolehkan tapi tanpa menaiki kapal, hanya berjalan kaki dan zona yang ketiga adalah zona yang diperbolehkan untuk kegiatan ekonomi dan wisata. DDBRA melakukan monitoring dan penialian terhadap laju wisatawan. Pusat turis dan perusahaan wisata melakukan pelaporan setiap bulan mengenai jumlah, berapa lama, dan dimana wisatawan datang. Untuk meningkatkan efektivitas pengendalian, Asosiasi DDBR mengadakan kursus pelatihan bagi penjaga hutan atau perairan yang bekerjasama degan jaringan DANUBEPARKS pada tahun 2010. Terdapat juga kursus bahasa Inggris dan perlindungan alam untuk mempermudah masyarakat atau tourguide berkomunikasi dengan wisatawan.

3

4

Pengurangan dampak negatif dari mesin kapal maka dibuat peraturan tentang pengurangan penggunaan kapal bermesin. DBBRA mengawasi dan mongontrol setiap kecepatan kapal yang melaju di Danube Delta. Guna menjaga keberadaan sumberdaya perikanan maka dibuat kebijakan pembatasan penangkapan ikan. Oleh karena itu, perlu ada alternatif aktivitas ekonomi terutama untuk para nelayan. Dengan adanya dukungan pendanaan dan kelembagaan bagi sektor perikanan terutama komunitas masyarakat nelayan.

Ecotourism Based on Rural Heritage

78


Ecotourism Based on Rural Heritage

79

"LET’S NURTURE THE NATURE, SO THAT WE CAN HAVE A BETTER FUTURE"

P

embangunan pariwisata harus memiliki sifat berkelanjutan secara ekologis, ekonomi, dan sosial. Pariwisata harus terintegrasi dalam segi sumberdaya alam, budaya, dan aktivitas manusia untuk menjaga keseimbangannya.

P

artisipasi masyarakat dalam ekowisata dari masyarakat lokal dan wisatawan dapat meningkatkan perilaku peduli lingkungan serta menjaga keberlangsungan hidup ekosistem alam. Penggunaan alat transportasi dan kegiatan wisata harus ramah lingkungan agar sumberdaya tetap terjaga dan dapat dinikmati sampai generasi berikutnya. Peran penting dari lembaga pengelola wisata dalam menyeimbangkan pembangunan wisata sekaligus tetap mengayomi masyarakat lokal dalam kegiatannya.

DAFTAR PUSTAKA Barukchieva, E. I. (2017). The Relationship Between Tourism and the Biosphere Reserve Status: The Danube Delta – If the Danube is “the sustainable highway’ of Europe, then the Danube Delta should be the sustainable gate to the Black Sea. Jurnal UNESCO Biosphere Reserves, 1(2) : 21-49. European Commission. (2006). Assessment of the status, development and diversification of fisheries-dependent communities, Danube Delta Case Study Report, Roamania. Gastescu, P., & Toma, E. (2019). Danube Delta Biosphere Reserve Tourist Potential, Turning To Good Account Impact. Jurnal RISCURI ŞI CATASTROFE, NR. XIX, 25(2) : 7-30. Nesterenko, M., Dyakov, O., Drumea, D., & Doroftei, M. Climate Change Adapatation Strategy and Action Plan For Danube Delta Region.


E C O T O U

R I S M Ecotourism Based on Rural Heritage

80


Tulcea, Romania

ECOTOURISM BASED ON RURAL HERRITAGE Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

A1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.