
4 minute read
DAFTAR ISI
Fisip Unib Canangkan Pembangunan Zona Integritas
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bengkulu melakukan pencanangan pembangunan Zona Integritas pada Senin, 28 November 2022. Acara ini merupakan upaya pembuka untuk meneguhkan komitmen bagi perubahan ke arah yang lebih baik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Bengkulu.
Advertisement
Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Bengkulu yang diwakili oleh Asisten 1 Pemprov Drs. H. Khairil Anwar, M.Si, Irjen Kemendikbudristek Dr. Chatarina
Muliana Girsang, S.H. ,S.E., M.H, Sesditjen Kemendikbudristek, Rektor Universitas Bengkulu Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, Ketua Tim Reformasi Birokrasi Universitas Bengkulu (Wakil Rektor bidang Sumber Daya), Anggota DPR RI drh. Hj. Dewi Coryati, M.Si, Anggota DPD RI H. Ahmad Kanedi, SH.,M.H, Kepala Ombudsman RI Bengkulu Herdi Puryanto, S.E, Ketua
KPID Bengkulu Albertce Rolando Thomas, S.Sos, Kepala Stasiun
TVRI Bengkulu Rika Damayanti, Kepala Stasiun RRI Bengku- lu, General Manager Bengkulu Ekspress Suherdi Marabilie SE, General Manager Ikobengkulu. com Iud Dwi Mursito, M.I.Kom, Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler, S.IP.,M.AP sebagai perwakilan Alumni FISIP UNIB), Para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Ketua Lembaga, Kepala UPT Selingkung Universitas Bengkulu, Ketua Jurusan dan Kaprodi selingkung FISIP UNIB.
Dekan FISIP UNIB, Dr. Yunilisiah, M.Si. mengatakan Pembangunan Zona Integritas FISIP UNIB diawali dengan kesepakatan bersama dalam lingkup internal FISIP UNIB yang kemudian disahkan melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Bengkulu Nomor 5223/UN30/ HK/2022 tanggal 10 Agustus tahun 2022 yang menyatakan FISIP sebagai kawasam Zona Integritas di Universitas Bengkulu.
Bagi kepentingan tersebut FISIP telah merumuskan slogan BERES yang berarti Berani, Ekualitas, Responsif, Empati dan Solusi. Slogan ini sangat mewakili cita-cita bersama bagi pembentukan karakter civitas akademika di FISIP UNIB.
Melalui slogan ini, diharapkan dapat menjadi insan yang Berani berkata tidak untuk korupsi, setara bagi pencapaian kesempatan prestasi, aktif merespon peluang dan keluhan, empati melayani sesama, serta mampu menjadi solusi bagi berbagai permasalahan.
Selain membangun semangat bersama melalui slogan, Fisip juga telah melakukan penataan internal bagi dukungan penguatan area perubahan melalui pembentukan kontak khusus pengaduan di nomor 0823 3535 3689 serta alamat email halofisip@unib.ac.id. Fisip juga peduli terhadap iklim kerja yang sehat dan kondusif dengan mengeluarkan surat keputusan sebagai kawasan bebas asap rokok, menjadi kawasan ramah anak dengan menyediakan ruang laktasi untuk memfasilitasi ibu menyusui yang bekerja, memberikan sarana kemudahan pelayanan bagi disabilitas dan menyediakan ruang konseling khusus bagi kasus kekerasan seksual terhadap perempuan.
Beberapa hal lainnya untuk memperkuat area perubahan Zona
Integritas, Fisip telah membuat beberapa standar operasional prosedur bagi etika bertamu, waktu pelayanan administrasi, pemetaan alokasi pengembangan sumber daya, dan evaluasi keuangan internal per triwulan. FISIP menyadari bahwa masih banyak yang harus dilakukan dan dituntaskan ke depan selepas acara pencanangan ini. Pengisian dokumen pengungkit menanti untuk capaian perubahan menuju WBK dan WBBM namun Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik siap untuk menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Rektor UNIB, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc mengatakan respon Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk mendukung dan berperan serta dalam proses reformasi birokrasi melalui kesiapan untuk pembangunan Zona Integritas merupakan suatu upaya yang harus didukung dan diapresiasi bersama.

Pencanangan dilakukan secara langsung oleh Irjen Kemendikbudristek RI, Dr. Chatarina Muliana Girsang, S.H. ,S.E., M.H. yang sekaligus memberikan pemaparan materi mengenai Pembangunan Zona Integritas Kemendikbud. Dalam pemaparannya, Dr. Chatarina mengatakan nilai-nilai antikorupsi yang harus dimiliki oleh individu agar dapat dikategorikan berintegritas yaitu : Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana, Mandiri, Adil, Berani, serta peduli.
Proses pencanangan dengan ditandai pemukulan dol bersama sekaligus menampilkan bumper logo FISIP #BERES. Dilanjutkan dengan penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan oleh Dekan FISIP UNIB, Dr. Yunilisiah, M.Si yang juga merupakan Ketua Tim Zona Integritas FISIP UNIB.
Selain itu, acara diisi pula dengan pemutaran jingle FISIP #BERES dan video ucapan selamat dari para stakeholder FISIP, yang dii- kuti dengan pemaparan narasumber lain dari Sesditjen Kemendikbudristek Mohammad Ali Akbar, SE.,MBA mengenai Strategi Percepatan Reformasi Birokrasi dalam Pembangunan Zona Integritas. Dalam penyampaiannya, Mohammad Ali mengatakan terdapat 3 fokus sasaran Zona Integritas: yang pertama Integritas; yaitu fokus dalam pencegahan KKN melalui pengendalian dan pengawasan internal terhadap seluruh resiko penyimpangan integritas, kemudian yang kedua: Pelayanan publik prima serta fokus meningkatkan kualitas pelayanan publik yang mendorong kepuasan penerima layanan, dan yang ketiga: Kapabilitas yaitu fokus untuk mengoptimalkan kinerja unit kerja dengan melakukan dan meningkatkan kualitas manajemen kinerja. Akhir kegiatan dilakukan penandatanganan papan komitmen bersama yang dilakukan oleh seluruh civitas akademika FISIP UNIB dan tamu undangan yang hadir pada kegiatan tersebut.
Dosen Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Bengkulu diantaranya, Dwi Aji Budiman, MA, Rasianna
Br Saragih, M.Si, Andy Makhrian, M.Sc, Yuliati, M.I.Kom, Dr. Mas
Agus Firmansyah, M.Si, Dr. Lisa
Adhrianti, M.Si, Drs. Dedi Supriadi, M.Si, Wahyu Widiastuti, M.Sc, Dr. Neneng C. Marlina, M.Si serta
Eka Vuspa Sari, MA, memaparkan hasil penelitian di ruang kuliah
Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik (FISPOL)
Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (10/11).
Pemaparan hasil penelitian tersebut merupakan rangkaian kegiatan
Tri Darma perguruan tinggi yang telah disepakati sebelumnya diantara Jurusan Ilmu komunikasi FISIP Universitas Bengkulu dengan prodi ilmu komunikasi Fispol Universitas Sam Ratulangi Manado.

Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh dosen jurusan komunikasi UNIB dan dosen prodi komunikasi Fispol Universitas Sam Ratulangi Manado ini merupakan bagian dari upaya menjalin dan menumbuhkembangkan atmosir akademik kedua prodi dalam mengikuti perkembangan keilmuan di bidang komunikasi.
Sementara itu, melalui pemaparannya, Dr. Mas Agus Firmanyah, M.Si yang mengangkat penelitian bertajuk media sosial dalam konteks privat dan industri menemukan gejala bahwa kehadiran media saat ini tak terlepas dari banyaknya masyarakat yang tanpa disadari menggantungkan kehidupannya melalui penggunaan gadget yang terhubung dengan dunia sosial. Ia mengungkapkan bahwa penggunaan media sosial yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat tidak dapat dilepaskan dengan munculnya kekuatan industri yang gilirannya akan menguasai atau bahkan mendikte para pengguna media sosial itu sendiri.
“Saat ini kita dihadapkan bagaimana media sosial itu telah menjadi industri yang gilirannya mampu untuk mendikte penggunanya, sebagai contoh saat kita mencoba menelusuri satu produk, maka tanda kita minta muncul penawaran-penawaran melalui beranda media sosial kita tanpa kita cari,” jelasnya. Di kesempatan berbeda, Wahyu Widiastuti, M.Sc memaparkan mengenai kemanfaatan media sosial sebagai penunjang aktivitas aktor politik. Melalui persentasinya, Wahyu Widiastuti menyoroti kondisi perpolitikan saat ini tidak dapat pula dilepaskan dengan penggunaan media sosial. “Banyak pemimpin dunia yang melibatkan aktivitasnya melalui media sosial, dan ini tidak dapat dipungkiri sebagai salah satu wadah dalam upaya untuk berkomunikasi dan berinteraksi,”ujarnya.
Pada bagian lainnya, Dwi Aji Budiman, MA memaparkan hasil penelitian mengenai praktik kekerasan simbolik di ruang privat serta antisipasi melalui pendidikan karakter dan literasi digital. Penelitian yang beranggotakan, Rasianna Br Saragih, M.Si, Andy Makhrian, M.Sc, Yuliati, M.I.Kom ini berangkat dari keprihatinan akan hilangnya karakter remaja khususnya para pelajar yang acapkali melakukan kekerasan dalam konteks simbolik.
“Saat ini kita dihadapkan dengan majunya teknologi khususnya media digital, dan proses komunikasi