Edisi 106

Page 2

OPINI

BERITA INVESTIGASI NASIONAL Di terbitkan Berdasarkan Undang-undang Pers No 40 Tahun 1999 YAYASAN WIRA KARYA NPWP : 01.723.110.1.444.000 PERHIMPUNAN BINA INSAN PERS HIMPUNAN INSAN PERS SELURUH INDONESIA JABAR

a y n i a d n Sea o m e D i s i Pol a j r e K k o Mog

Oleh : Daeng Supriyanto A.Ms

PENDIRI ARIE CHANDRA AZIZ, SH. DEWAN PEMBINA

Drs Fajar Prihantoro, Sitty Rafda Lubis, SH, MH. SH. S.sos, Martohap Marpaung SH MH, Sugih Djarwanto, SH., Sujoto, H.Kusnadi, Tatang Efendy, Drs Asep Muhammad Nuh Rosid Mpd, H Adang Sujana Spd MM, S Joko Pramono SH MH, Drs Moel­yadi Asmayadi, H. Djoni Hidayat

DEWAN PENASEHAT REDAKSI M Ukas, Drs Darmansyah MM, AA Rachman, SH, Drs. R Wawan, Mustami, H.Zaenal Aripin, Aang AB, Ust. Ayi, Ayi Endan, Didi D Mihardja S.Pd, H. Dayat Somantri, Ust.Nurdin Abdul Fatah, Usep Ridwan, Supian KOMISARIS HM SOEBANDI PIMPINAN UMUM ARIE CHANDRA AZIZ ,SH PIMPINAN REDAKSI Mochamad Jam’u, S.Ag WAKIL PIMPINAN REDAKSI A. Mulyadi PIMPINAN PERUSAHAAN Ir. Budi Hartono KETUA WRC Drs. Cecep Suhud Den Firman, Umar Hasanudin, SH., Budi Dg Matjora, HM. Rofiq SH (Ka), Henri Siswanto, Asep Gusmawan, Vera Tamuntuan, Drs. Zulkarnaen Hud, H. Jujum Ariansyah Nur, Niat Loku, Didin Kamiludin, Gunarto, F. Yadi, Deden Abdullah, SH., Bambang Suhermanto, Cecep Sopian LITBANG Lukman NulHakim, S.Pd (Ketua) Suherlan, Iwan Setiawan, Yopi Yosanta, Akmal Tjaopana, Motejo Taharuni Loku, M. Rizal Tomogola, Irfan Gunawan, Wawan Setiawan, Dedi Supriyadi, Ade Toha, Hifdy Nur Fuady, Agus Setiawan REDAKTUR PELAKSANA

Lucky Iskandar

EDITOR / LAYOUT

Iim Achdiat

STAFF REDAKSI Abu Nibal Silfa Puput Asep Sugianto

BIRO HUKUM

Fredy B SH,MH Abas Gayo SH,MH Budi Ramadanus SH Tubagus Denny SH

ALAMAT REDAKSI : Komplek Bumi Pesona Asri Blok B No. 33 Kec. Rancaekek Kabupaten Bandung - Jawa Barat Kode Pos : 40394 Telp : (022) 7797030 No HP 081398183009 Email : redaksi_bin1@yahoo.co.id online : www.binpers.com Bank BCA : 7740228778 A/N ARIE CHANDRA, SH Bank Mandiri : 1310011381250 A/N IIM ACHDIAT Bank BRI : 377101027402532 A/N IIM ACHDIAT

DAFTAR IKLAN TABLOID BIN HARGA IKLAN FULL COLOR/WARNA 1 1 1/2 1/4 Iklan Iklan

1 1/2 1/4 1/8

1 1/2 1/4

Halaman Cover Belakang Luar Halaman Tengah Halaman Cover Belakang Luar Halaman Cover Belakang Luar Banner Cover Depan Banner Cover Belakang

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

6.000.000,5.000.000,3.000.000,2.000.000,1.250.000,1.000.000,-

HARGA IKLAN BLACK WHITE / HITAM PUTIH Halaman Rp. 3.000.000,Halaman Rp 2.000.000,Halaman Rp. 1.500.000,Halaman Rp. 1.000.000,-

Halaman Halaman Halaman

ADVERTORIAL

Rp. 3.000.000,Rp. 2.000.000,Rp. 1.000.000,-

EDISI 106/2

Citra buruk Kepolisian negara kita kembali tercoreng setelah berurusan dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Kepolisian Republik Indonesia dituduh melakukan pelemahan fungsi KPK atas penangkapan beberapa petinggi KPK di awal tahun 2015. Alhasil, label Cicak vs Buaya kembali disebutsebut. Ada anggapan yang keliru mengenai kepolisian, bukan hanya kepolisian di Indonesia saja, bahkan seluruh dunia menganggap polisi tidak pernah melakukan apa-apa dan makan gaji buta. Misalnya kepolisian di filmfilm Hollywood yang selalu menggambarkan polisi selalu bersama donat, kopi, yang membuat perut mereka buncit. Kalau mau tau kenapa polisi Amerika selalu makan donat. Makanya jangan kebiasaan memandang permasalahan dari negatifnya saja. Film-film India, Bollywood itu, tentu juga penyebab stereotyping buruk kita terhadap polisi. Polisi di film India selalu datang setelah api padam, tentu dengan perut—jelas bahwa perut buncit di tengah masyarakat yang sengsara adalah simbol korupsi—berlari pun setengah mati seperti orang jarang olahraga. Anehnya, menghadapi narasi seperti itu, masyarakat kita biasa saja. Tidak ada sedikit pun rasa keheranan, seolah-olah mau mengatakan, ‘Ya begitulah polisi.’ Barangkali memang sosok polisi dalam film-film Bollywood setali tiga uang dengan keadaan polisi di negeri kita sendiri. Tak heran, film Bollywood digemari. Lalu bagaimana dengan polisi-polisi Indonesia, kenapa mereka gendut? Polisi Indonesia gendut bukan karena banyak makan uang hasil “perdamaian”. Kita pasti sudah tau bah-

wa kata “damai” sudah melekat dalam institusi kepolisian, apalagi bagi mereka yang biasa kena tilang di jalan karena melanggar peraturan lalu lintas. Ingat, polisi gendut bukan karena isi perut mereka dosa semua. Tidak semua polisi di negara ini pikirannya hanya duit, masih banyak diluar sana polisi yang setia terhadap tugasnya. Alasan yang paling logis penyebab polisi-polisi gemuk adalah karena mereka kelamaan menjaga pos, bukan karena makan gaji buta. Kita bisa membayangkan betapa membosankannya duduk di pos seharian menerima pengaduan dari masyarakat. Duduk seharian inilah yang membuat semua makanan itu menumpuk. Jangankan polisi. perut kita saja akan buncit karena terlalu banyak duduk di rumah tanpa melakukan aktifitas. Kepolisian adalah institusi yang sangat penting. Sebetulnya peran kepolisian bukan hanya di bidang keamanan saja, mereka juga salah satu institusi yang dapat membantu kita dalam mencari pekerjaan. Seandainya polisi mogok bekerja, kepada siapa lagi kita akan mencari SKCK?. Beberapa tahun silam warga selalu kewalahan dengan aksi perampokan di lampu merah. Namun setelah lampu merah dijaga oleh polisi, keresahan masyarakatpun terobati. Sekalipun polisi gendut itu hanya duduk di posnya, setidaknya dapat mengurangi kriminalitas di lampu merah. Nyatanya, kepolisian tidak pernah mogok bekerja sekalipun mereka selalu dicap buruk oleh masyarakat. Lagian tak semua polisi yang suka “damai ditempat” dan makan gaji buta, kalau semua polisi di negara ini bisa dibeli dengan uang? Keamanan negara ini bisa terguncang dan

2

lahirlah mafia-mafia seperti yang ada dalam film GodFather. Nyatanya, mafia dan premanisme di Indonesia sangat sedikit, itupun sudah diberantas. Mengapa kita tidak berterimakasih atas jasa-jasa kepolisian?, mengapa kita hanya dapat menyebut kesalahannya saja? Lalu sekarang kita bayangkan, misalnya, polisi di Jakarta demo, tidak dengan menutup jalan atau membakar ban bekas, atau long march, tetapi yang polisi lakukan adalah menanggalkan baju seragam, lalu ada yang nongkrong di mall, ada yang ke kebun binatang dengan keluarga, ada yang mudik ke rumah orang tua di kampung, ada yang nongkrong di warnet dan masih banyak aktifitas lain yang dapat dikerjakan ketika demo. Bayangkan, apa yang terjadi, misalnya lagi, ketika hari itu turun hujan, mati lampu, banyak pohon tumbang, tidak ada polisi. Perempatan macet total, orangorang yang mencoba membantu sebisanya, kacau ada lagi, orang orang yang kecopetan di pasar, yang rumahnya kemalingan. Bingung, mau lapor kemana? kantor polisi tutup, apa yang anda lakukan ? Menjelang malam, masih tidak ada polisi, penjahat mulai berkeliaran. Maling, pemerkosa, bahkan orang biasa pun jadi beringas. Perempuan naik angkot, berani? pulang kerja jam sembilan malam, keluar dari kantor, tidak ada polisi dan menjaga keamanan. Secara konsep kita tidak suka dengan orang yang patuh pada perintah tanpa memperhitungkan baik buruk perintah tersebut, tetapi tidak semua polisi itu oknum dan juga tidak semua oknum itu polisi yang jelas polisi juga manusia. (Penulis adalah wartawan Media Berita Investigasi Nasinal — binpers.com — tinggal di Palembang, Sumatera Selatan)

LIPUTAN POLDA JABAR : Iwan Mugiawan LIPUTAN ONLINE : Tim IT KOORDINATOR JABODETABEK : Hasdiansyah, Dirgahayu Syah, Topan, Ramsen, Angga LIPUTAN LINTAS JAWA BARAT – BAN­TEN : Achmad Sodikin, Deden BH, Purwanto, Asep Sutisna BAN­DUNG KOTA : N Fajar P KABUPATEN BANDUNG: Candra Purnama (Ka. Biro), Dedi Suparto, Teguh Supriyadi, Yuda Aryanto, Irma Sulaeha, Kurnia, Enjang Lukman, Adi M Riyadi CIANJUR: Ahmad Fajar.Y (Biro), Irfan Mubarok, Agus Saripudin PRIANGAN TIMUR: Heri Rohili TASIKMALAYA: Wahyu, Apud Mahpudin, Wawan Suryana SUME­DANG : Gandhita Mahardika,SP. , M. Abdurrohman, Sri Rusmiati, Wawan Gunawan GARUT : Cep Guntar (Ka. Biro), Ida Farida, Aji Darmawan, Agus Damas, Ujang Rohanda, Deden Saepul TM, Eron, Acep Warisman WILAYAH III: Asep Saepul (Koorwil), Ono Warsono, Sudira, E. Sukarsa, Suklan, Taryana, Yahya, Aman, Dedi Nurdedi, Abd. Majid JAWA TENGAH : Triyono (Korwil) KENDAL & BATANG: Eko Purwanto (Ka.Biro) JEPARA & PATI: Indro PEKALONGAN: S. Safari CILACAP : Turasman (Ka Biro) KEBUMEN: Nur Hidayat KALIMANTAN BARAT : Fadli (Korwil), Budi Gautama (Ka.Biro Kota/Kab.), Agus Aji Marianto, Apriadi Sanusi, Nurjani KAPUAS HULU: Yasir Khan KALIMANTAN TE­NG­AH : Misnato (Korwil), Suhardi, Ipiy KALIMANTAN TIMUR : Abidin (Koorwil), Ali Sadikin (Korlap) SULAWESI SELATAN: Lukman. H, SH (Korwil), Irwan Jaya DM (Korlap), Muhammad Ramli, Basri SULAWESI BARAT : Muh. Husain Samar (Korwil), Suyudi (Korlap), M. Yahya, Muhammad Arif Hakim SUMATERA SELATAN : Daeng Supriyanto A.Ms SULAWESI TENGAH :­Agus Cokrowiharjo (Korwil), Sam.AR.Assan, Jupri, Tambrin Kubo BANGKA BELITUNG: Drs Laode Jaya (Korwil), Suryadi Lahirdianto TOJO UNA2 : Ali Fikri A BATAM , TANJUNG PINANG & KEPRI : A. Rianto (Korwil), Rahmat Pane JAMBI : JH Pardede (Korwil), Antony (Kotamadya Jambi), Ranto Siburian (Kabupaten Muaro Jambi), Effendi Hasan BANDA ACEH : Hasbi Ibrahim (Ka. Biro Pidie), Safrizar PEKAN BARU: H. Mashadi JAWA TIMUR : H.Abdul Mughni, SH. (Korwil), Drs. R. Yulianto (Korlap) BALI : Bernard MANADO : Nova Kumaseh , Michael, Roy Danista, Vina Nurmala NTT : Fransiskus Y.A.S S.Ag (Korwil), Yohanes Berechmans A, S. Fil PAPUA / PAPUA BARAT : Anton P. Salwey, Samuel Max Meslay NIAS : Fabo’oni Zaita (Koorwil) MALUKU UTARA: M. Sukman Ahmad, ST (Korwil), Faris Djainudin, Ilham Abdu Rajak, S. Hut, Susana Corry Rotinsulu, SH.

Wartawan Berita Investigasi Nasional dalam tugasnya dibekali ID Card, surat tugas dan namanya tercantum dalam BOX REDAKSI


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.