Kendari Pos Edisi 7 Januari 2013

Page 19

Kendari Pos | Senin, 7 Januari 2013

Dana Abadi Pendidikan Rp 78 M untuk Beasiswa Jakarta, KP Adanya sorotan publik terhadap dana pengembangan pendidikan atau yang dikenal dengan dana abadi pendidikan, tidak membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh sewot. Justru mantan Rektor ITS tetap kukuh bahwa anggaran triliunan itu dapat dipertanggungjawabkan. “Dana abadi itu kan sudah disampaikan sejak awal. DPR pernah tanya apa landasannya, lah, sampeyan (DPR) yang setujui kok tanya,” ujar Nuh sambil tertawa, Kamis (3/1) di komplek Kemdikbud. Nuh menegaskan bahwa dana abadi pendidikan itu berasal dari APBN. Bukan seperti dana abadi umat yang ada di Kementrian Agama. Itu sebabnya dia memastikan bahwa besaran anggarannya mendapat persetujuan, tidak hanya dari pemerintah, tapi juga DPR RI. Dijelaskannya bahwa dalam postur anggaran (APBN) itu ada yang namanya dana pengembangan pendidikan. Tahun 2013 jumlahnya Rp5 triliun. Nah, tahun-tahun sebelumnya (20102012) sudah ada Rp11 triliun termasuk jasa bank. Sehingga total dana abadi hingga 2013 ini sudah lebih Rp15 triliun. Mendikbud juga memiliki pendapat berbeda soal anggaran pendidikan dalam satu tahun anggaran harus habis tahun itu juga. “Begitu dana keluar (dari kas Negara) dan masuk ke BLU (Badan Layanan Umum di Kemenkeu), habis. Jadi jangan ditarsifkan habis itu habis semua,” jelas Mantan Rektor ITS ini. Lebih jauh dia menerangkan bahwa yang dimanfaatkan dari dana abadi pendidikan tersebut hanyalah bunga bank-nya saja. Dia mencontohkan, kemungkinan tahun depan jumlah dana abadi pendidikan bisa mencapai Rp20 triliun, sekitar Rp1,2 triliun bunganya sudah bisa dipakai untuk program yang telah direncanakan. Sedangkan BLU pengelola dana abadi, kata dia sudah dibentuk tahun 2012 lalu dengan nama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang bekerja di bawah Kementrian Keuangan dengan struktur BLU berasal dari Kemenkeu, Kemendikbud dan Kemenag. “Kegunaannya untuk beasiswa S2 dan S3 di dalam dan luar negeri, kemudian riset-riset untuk dukung kebijakan nasional, bangun fasilitas pendidikan akibat bencana. Nah, tahun 2013 ini diperkirakan ada sekitar Rp780 miliar dana abadi sudah bisa dipakai untuk beasiswa,” pungkasnya. Mendikbud juga tidak mempersoalkan adanya tudingan bahwa program Kemdikbud dibiayai oleh dua anggaran, baik dari Kementrian maupun dana abadi. Hal itu, kata Nuh, untuk memperbanyak sumber dana pendidikan. Namun dia memastikan bahwa sampai tahuh 2012 lalu, dana abadi itu belum sepeserpun digunakan. “2012 belum ada yang terpakai, baru tahun ini mau digunakan. Kalau BPK mau periksa silahkan, monggo, siapapun mau periksa, monggo,” pungkasnya. (jpnn)

Kampus

19

Fakultas Kedokteran

Dapat Bantuan APEC Project Kendari,KP Fakultas Kedokteran (FK) Unhalu mendapat bantuan dari lembaga internasional dalam memenuhi kebutuhan perlengkapan institusi. Tepatnya dari lembaga Asia-Pacifi Economic Cooperation (APEC Projet) dengan nominal dana mencapai Rp15 miliar, dalam kurun waktu tiga tahun, 2011 s.d 2013. “Fasilitas FK Unhalu sudah cukup memadai dalam mendukung proses belajar mengajar mahasiswa. Beberapa fasilitas pendukung, seperti laboratorium beserta peralatannya, teknologi informasi, buku referensi, jurnal, serta alat penunjang akademik lainnya. Semua itu di peroleh dari bantuan APEC Project dari Bank Dunia sebesar 15 M,” kata

Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Unhalu, Drs. Sapto Raharjo, M.Si, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (4/1). Dikatakan, tahun ini memasuki tahap ketiga penggunaan dana bantuan tersebut. Ada beberapa

sarana tambahan yang disediakan sebagai penunjang persiapan mahasiswa dalam menghadapi masa koas/praktik lapangan di rumah sakit. Tahun lalu sudah dialokasikan dana sebesar Rp 2.2 M untuk penyediaan bebera-

pa fasilitas seperti mesin serta teknologi informasi dan tahun ini akan kembali dianggarkan sebesar Rp 1 miliar. “Ketersediaan peralatan itu sangat penting dalam menunjang pengetahuan dan profesionalitas mahasiswa. Selain dosen profesional, ketersediaan peralatan menjadi syarat wajib, kalau ingin melahirkan alumni profesional sebagaimana yang diharapkan,” ujarnya. Sebelumnya, Dekan Fakultas Kedokteran Unhalu, Prof. Nur Nasry Noor, MPH, mengatakan dalam upaya menunjang kualitas mahasiswa, mayoritas dosen FK didatangkan dari FK Unhas Makassar. Meski demikian semua proses perkuliahan berjalan sesuai rencana dan jadwal. Dengan rasio dosen dengan mahasiswa

berbanding 1:10, merupakan suatu perbandingan ideal untuk menghasilkan kualitas lulusan. Kata dia, saat ini dosen FK Unhalu, baik PNS maupun kontrak, berjumlah 34 orang, dengan jumlah mahasiswa sekitar 349 orang. Ditambah lagi beberapa dokter dari rumah sakit, baik free klinik maupun klinik, sehingga turut menjadi pemicu peningkatan kualitas mahasiswa. “Sejak awal mahasiswa sudah diajarkan tentang beberapa keterampilan klinik, sehingga ketika mereka selesai nantinya, tidak kesulitan lagi menangani hal serupa karena sudah pengalaman sebelumnya,” tandasnya, sambil menyebut saat ini beberapa dosen lokal sedang melanjutkan studi. (p6)

kita jarang dikelola lebih lanjut, sehingga secara ekonomi tentu ini suatu kerugian. Harapannya, dengan adanya prodi ini bisa memberi nuansa baru dalam pengelolaan hasil pertanian,” ujarnya. Apalagi kata dia, adanya program pemerintah pusat mengenai swasembada pangan, sehingga keberadaan prodi teknologi pangan sangat dibutuhkan dalam upaya menunjang tercapainya tujuan itu. Mengenai peluang kerja san-

gat terbuka lebar bagi mahasiswa. Ditambah lagi prodi ini baru pertama kali di sultra, sehingga peluangnya tentu lebih besar. “Tahun ini kita sudah mulai menerima mahasiswa baru. Tahap awal hanya diterima 100 orang, selanjutnya akan dilihat perkembangannya. Dari prodi itu, nantinya akan dibuka beberapa konsentrasi baru,” ungkapnya, tanpa merici lebih jauh konsentrasi yang akan dibuka. (p6)

mahasiswa dalam memenuhi ketercapaian tujuan pendidikan di daerah,” jelasnya. Ditambahkan, dari sisi kesiapan sumber daya manusia, saat ini sudah memadai. Kata dia, STAIN berani membuka dua konsentrasi itu karena memang semua persyaratan sudah disiapkan, baik SDM, administrasi, sarana penunjang, maupun peluang mahasiswa yang akan mendaftar. “Semua dalam proses perampungan. Ada perbaikan proposal, tetapi kita sudah presentasikan kembali. Jadi sekarang tinggal menunggu persetujuan dari dari Kemenag,” tambahnya. Sebagai upaya merespon kemajuan teknologi dan derasnya

komunikasi global. STAIN Kendari menekankan mahasiswanya untuk menguasai teknologi dan bahasa internasional. Cara ini juga sebagai upaya menjadikan alumni bisa berkompetisi dalam berbagai profesi di masyarakat. Bukan hanya dari sisi bidang ilmunya, tapi juga secara umum profesi yang dibutuhkan di masyarakat. “Kita menggunakan dua bahasa, Arab dan Inggris. Juga digenjot pengetahuan teknologi dengan menerapkan free hotspot, sehingga biar hari Minggu atau libur mahasiswa tetap ramai di kampus. Kondisi ini menambah wawasan dan tentu berkorelasi dengan peningkatan kualitas mahasiswa,” tandasnya. (p6)

Faperta Buka Prodi Teknologi Pangan Kendari,KP Fakultas Pertanian (Faperta) Unhalu resmi membuka program studi baru. Tepatnya, prodi teknologi pangan. Legalitas pendirian prodi sudah dikantongi fakultas melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (SK Mendikbud) Nomor 405/E/O/2012, taanggal 11 Desember 2012, tentang penyelenggaraan program studi teknologi pangan S1 Unhalu.

“Prosesnya sudah lama sebenarnya, hanya proposal yang kita ajukan baru bisa diterima Mendikbud. Dengan adanya prodi ini ditambah prodi yang sudah ada sebelumnya, diharapkan bisa menjawab berbagai persoalan bidang pertanian secara menyeluruh,” kata Dekan Faperta Unhalu, H. Gusti Ray Sadimantara, akhir pekan lalu. Dikatakan, melihat fenomena di daerah lain, peminat program

studi teknologi pangan sangat besar. Salah satu alasannya tentu peluang kerja sangat terbuka lebar, baik lingkup perusahaan maupun pertanian masyarakat dan pemerintahan. Jika melihat peluang dan potensi pertanian di daerah ini, alumni teknologi pertanian akan sangat dibutuhkan. “Pertanian di Sultra memberikan peluang besar bagi alumni teknologi pangan untuk berkreasi. Selama ini, bahan pangan daerah

Ketua STAIN Kendari Garansi Alumninya Kendari,KP Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kendari menolak disebut belum banyak memberi kontribusi dalam pembangunan daerah. Menurut mereka alumni STAIN telah berkiprah di berbagai bidang pembangunan. Bahkan menduduki posisi-posisi strategis dalam pemerintahan, khususnya di Sultra. “Masuk STAIN tidak hanya diajari halal-haram, tetapi juga belajar kosentrasi ilmu lain yang dibutuhkan di masyarakat. Saat ini sudah banyak alumni yang menduduki beberapa jabatan strategis, di birokrasi, politisi, anggota DPRD, panwas, anggota KPU. Bahkan belum lama ini,dosen STAIN dilantik

jadi Ketua KPU Sultra. Jadi kalau masih ada asumsi meragukan kualitas alumni kami akan terbantahkan dengan realitas yang ada,” kata Ketua STAIN Kendari, H. Nur Alim, akhir pekan lalu. Dikatakan, melihat realitas yang ada, menunjukkan kalau alumni STAIN paling mudah menyesuaikan diri di masyarakat. Kondisi ini memberi kemudahan buat mereka mendapatkan posisi dan kepercayaan untuk memegang amanah. Ditambah dengan kualitas personal yang dimiliki sehingga semakin menambah nilai positif kepercayaan itu. “Kami juga tidak memungkiri, kalau masih ada alumni yang tercecer. Dengan kata lain

belum tercover dalam berbagai posisi itu. Namun demikian kembali pada usaha dan kesempatan yang dimiliki masing-masing,” ujarnya. Kepercayaan masyarakat terhadap STAIN, jelasnya, setiap tahun terus menunjukan peningkatan. Hal itu terlihat, semakin meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendaftar setiap tahun. Atas kondisi itu, tahun ini STAIN akan membuka lagi dua program studi, yakni Konsentrasi Pendidikan Islam dan Hukum Islam. “Dibukanya kedua konsentrasi ini, untuk merespon perkembangan zaman dan kebutuhan pasar kerja. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pilihan alternatif bagi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.