Kendari Pos Edisi 16 April 2013

Page 8

1

2

3

4

5

7

6

8

9

10

Komisioner Incumbent Semua Lulus Berkas Kendari,KP Hasil seleksi administrasi calon anggota KPU kabupaten / kota se-Sultra telah diumumkan kemarin (15/5). Pada dua daerah yaitu Kabupaten Konsel dan Kota Kendari terdapat masing-masing dua calon incumbent yang lulus yaitu Khasan SSos dan Aswan Tawulo SSos serta Abdul Wahid Daming dan Hayani Imbu. Timsel dua daerah itu menganggap, semua yang diloloskan memang memenuhi syarat kelengkapan berkas. “Untuk Timsel KPU Konsel dari 50 orang yang mengembalikan berkas, hanya 20 orang yang dinyatakan lulus seleksi berkas. Selebihnya 30 orang tidak lulus antara lain disebabkan tidak melampirkan surat keterangan bebas pidana dari pengadilan negeri (PN), KTP tidak beralamatkan kelurahan dan kecamatan di Konsel serta bermasalah dimakalahnya,” ujar Ketua Timsel KPU Konsel, Andi Nur

Timsel... tariat KPU sudah tak peduli lagi. Makanya, proses penyelesaian pengetikan yang dilakukan di computer jinjing milik Titi, baru kelar malam hari. “Karena itu tidak benar jika terjadi tarik ulur nama, karena setelah tes wawancara selama tiga hari (11-13 April,red) kami langsung pleno. Selain itu meskipun telah lahir 10 nama, masyarakat masih dapat memberikan masukan kepada KPU RI yang akan melakukan uji kepatuh an, sehingga akan lahir lima komisioner KPU Sultra yang amanah,” jelas Titi. Informasi yang diperoleh Kendari Pos, sepertinya ada miskomunikasi antara Timsel dan pihak secretariat, terkait 10 nama yang diloloskan. Seorang sumber di lingkungan KPU Sultra menyebutkan, ada nama yang diinginkan lolos oknum tertentu di sekretariat tapi ternyata tidak memenuhi syarat hingga kemudian tidak terakomodir. Tapi Titi mengaku tidak tahu soal itu. “Yang jelas, berkas hasil pleno itu saya ketik sendiri,” katanya. Lebih lanjut Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) ini juga merinci penilaian yang dilakukan pihaknya saat tes wawancara lalu yaitu tidak menilai aspek politik, tetapi lebih kepada aspek aturan, kompetensi, profesional, independensi dan integritas. “Kami tidak mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan politik, tetapi belajar dari pengalaman KPU lalu yang diberhentikan karena tidak solid, maka kami lebih mempertimbangkan aspek aturan, kompetensi, profesional, independensi dan integritas. Saya juga apresiasi terhadap perbedaan pendapat antara sesama anggota Timsel tetapi tentunya tidak sampai deadlock, yang mana kalau pun terjadi perbedaan pendapat lebih kepada saling mengisi dalam artian mencari keunggulan jika mereka akan menjadi komisioner KPU Sultra,” rincinya. Mantan Staf Ahli Bawaslu RI ini menuturkan pengumuman kelulusan 10 besar calon anggota KPU Sultra telah ditempel di papan pengumuman Sekretariat Timsel KPU Sultra, tepatnya sekitar pukul 13.30 wita, kemarin. Adapun kesepuluh orang tersebut terdiri dari lima

15

8

Kendari Pos | Selasa, 16 April 2013

Di Kota Kendari dan Konsel

14

Mundur...

Lapae. Tahap selanjutnya setelah seleksi administrasi yakni tes tertulis, 17 April 2013 mendatang, yang akan dilaksanakan di SMP Palangga. “Masih ada tes tertulis, disinilah akan diuji kemampuan pendaftar, entah dia calon incumbent maupun non incumbent,” beber Kepala Badan Diklat Provinsi Sultra ini. Senada itu Sekretaris Timsel KPU Kota Kendari, Alim Marhadi via ponselnya mengatakan dari 67 orang yang mengembalikan berkas, hanya 24 orang yang lulus seleksi penelitian administrasi. Dalam penelitain administrasi tersebut yang diteliti Timsel meliputi kelengkapan berkas dan pemeriksaan makalah. Khusus makalah, Timsel melihat ketepatan pemenuhan syarat-syarat misalnya makalah yang dibuat menjawab empat tema sentral dengan lembaran maksimal dua halaman spasi 1 kertas kuarto A4. “Ada juga calon yang membuat makalah bukan untuk KPU Kota Kendari, tetapi untuk KPU Sultra sehingga itu menunjukan kurangnya

tingkat ketelitian dan kehati-hatian, selain ada juga yang tidak melengkapi materai pada salah satu surat pernyataan serta ada juga yang sudah kadaluarsa KTP-nya,” kata Alim Marhadi. Humas Unhalu ini juga mengungkapkan sejak pengumuman diumumkan via media cetak lokal dan ditempel pada Sekretariat Timsel KPU Kota Kendari, sedikitnya dua orang pendaftar yang tidak lulus seleksi administrasi langsung diperlihatkan alasan ketidaklulusannya, begitu pula dengan lima orang pendaftar dijelaskan via ponsel tentang alasan ketidaklulusannya. “Karena sejak awal sudah kami katakan bahwa kami siap membuka alasan ketidaklulusan administrasi pendaftar, maka hal itu pula yang kami lakukan. Kami berharap suasana kondusif pengumuman administrasi seperti ini dapat terus terjadi pada pengumuman lainnya, apalagi serangkaian tes akan dilakukan pasca ini seperti tes tertulis pada tanggal 17 April dan tes kesehatan pada 18-23 April 2013,” ungkapnya. (fas)

surat pernyataan pengunduran diri,”ujarnya. La Ode Amin R, anggota KPU Muna mengatakan, Aleg yang partainya tidak lolos verifikasi dan kembali maju sebagai bacaleg di partai lain, harus mengundurkan diri. “Kalau tidak menyertakan surat keterangan yang bersangkutan, telah mengundurkan diri dari DPRD Muna. Tidak ada toleransi, kami akan coret sebagai calon anggota legislatif,”tegasnya. Untuk pemberhentian Aleg DPRD kabupaten, diteken oleh Gubernur. Namun bila belum ada SK pemberhentian dari Gubernur, cukup menggunakan surat keterangan dari pimpinan DPRD, bahwa yang bersangkutan sudah mengundurkan diri dan pemberhentiannya dalam proses. Perintah tegas datang dari KPU RI. Peringatannya, siapa saja Calon Legislatif (Caleg) yang mendaftar menggunakan parpol lain, harus mengundurkan diri dari jabatannya sebelum penetapan Daftar Calon Sementara (DCS). Itu, jika Caleg mencalonkan diri melalui partai berbeda dengan partai saat terpilih sebagai anggota Dewan. Komisioner KPU RI, Hadar Nafis Gumay menjelaskan, selain mundur dari parpol, Caleg tersebut harus meninggalkan kursi legislatif yang sedang

komisioner KPU Sultra dan kabupaten / kota, satu orang mantan Panwas Wakatobi di Pilgub Sultra lalu serta empat orang unsur profesional. Kelima orang komisioner KPU Sultra dan kabupaten/kota tersebut yaitu Abdul Kadir (KPU Sultra), La Ode Abdul Natsir, Hidayatullah, Syamsidar dan Andi Sahibuddin. Sedangkan Panwas Wakatobi yaitu Suwarman serta empat unsur profesional yaitu Sarlan Adi Jaya, Iwan Rompo, Tina Dian Ekawati Taridala, dan

Rosdiana. “Intinya Timsel andaikan dalam permainan bola bukan hanya mencari striker (penyerang,red) tetapi kombinasi dari sebuah kesebelasan, sehingga silahkan kalau masih ada masukan untuk KPU RI sebelum fit and proper test nanti. Sesuai PKPU No 2 tahun 2013, maksimal lima hari setelah ada hasil sudah harus dilaporkan ke KPU RI untuk selanjutnya ditetapkan jadwal fit and proper test,” lanjutnya

sambil berujar dirinya telah ditelepon Biro SDM untuk segera menyerahkan hasil pleno mengingat 18 provinsi termasuk Sultra akan melakukan fit and proper test. Titi Anggraini menandaskan pihaknya berharap lima orang anggota KPU Sultra yang akan terpilih nanti bisa membenahi lembaga KPU Sultra, sehingga bisa bekerja dengan penuh soliditas dan tidak ada dikotomi struktural demi mewujudkan Pemilukada yang demokratis. (fas)

ditempatinya.“Wajib mundur,” ucapnya di Gedung KPU, Jakarta, Senin (15/4) Menurut Hadar, ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013. Dalam Pasal 21 angka 1 dijelaskan, bukti keputusan pemberhentian bakal calon dari pejabat berwenang harus disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi, Kabupaten/Kota paling lambat pada masa perbaikan DCS. Dalam Pasal 21 angka 2 kembali dijelaskan bahwa bukti keputusan pemberhentian bakal calon dari pejabat yang berwenang seperti diatur Pasal 19 huruf i angka 3 harus diterbitkan oleh pejabat berwenang sebelum masa pendaftaran. Ketentuan itu juga berlaku bagi anggota DPR/DPRD, TNI/Polri, PNS dan Kepala Daerah. Kata Hadar, penyerahan SK pember-

Jagokan... kesempatan bergabung di PAN. Sedangkan H Rusdi, yang dari Republikan, adalah “balas jasa” politik, karena partai inilah yang mengusung pasangan Tafdil-Masyhura di Pilkada lalu. Satu kursi Republikan, menggenapkan dua kursi PAN plus satu kursi PKNU. Selain itu di Dapil 1 Rumbia, partai berlambang matahari terbit ini juga mengusung delapan nama lain yakni Abdul Rauf Abidin (bendahara DPD PAN Bombana), Andi Firman (kerabat dekat Bupati), Johan Salim (wakil ketua DPRD Bombana), Drs Abbas (mantan anggota DPRD Bombana), Mansur Lababa (hakim adat Hukae/mantan calon wakil Bupati), serta tiga caleg perempuan masing-masing Sri Mulyati, Desi CH Powatu serta Hj Rosmia. Sedangkan di Dapil 2 Kabaena, PAN mengusung lima nama yang menjadi jagonya yakni Iskandar, SP (mantan komisioner KPU Bombana), Hamid (Kepala

hentian bagi anggota dewan yang menjadi caleg melalui partai berbeda harus diterima KPU pada 26 Juli-1 Agustus 2013. “Ada pengisian formulir harus dilampirkan bersama surat keputusan pemberhentian anggota DPR/DPRD. Nah, dokumen itu masih bisa ditunggu pada masa pergantian DCS. Kalau SK belum keluar, bisa digantikan dengan pimpinan dewan atau sekretaris dewan (DPR/DPRD) yang menyatakan pengunduran diri bisa diterima,” paparnya. Lebih lanjut Hadar menuturkan, jika terjadi pembangkanganatau seorang Caleg tidak bisa memberikan SK pemberhentian, maka Caleg itu tidak memenuhi syarat. Pasalnya, rentan waktu melewati DCS. Menurutnya, bakal caleg yang maju dari partai yang berbeda

dengan partai asalnya, dan bukan anggota legislatif, cukup memberikan pernyataan mundur dari partai asal. “Jangan berbohong soal pengunduran diri. Kalau dari parpol ternyata bohong, KPU akan memproses Caleg itu, dan sanksi utama dicoret. Fatalnya lagi, jika terdapat laporan masyarakat dia berbohong akan kita proses. Kalau ada dugaan dokumen palsu dilaporkan ke Bawaslu,” ujarnya. Komisioner KPU lainnya Fery Kurnia Rizkiansyah meminta agar seluruh Caleg mentaati semua aturan yang ada. Sebab, KPU akan mengambil sikap tegas jika aturan dalam PKPU tersebut tidak diindahkan. “Semua sudah jelas aturannya, jadi kami mengimbau semua jangan dianggap remeh,” Tandasnya. (cr1/awn)

Desa Tapuhaka), Baidawi SE, (adik kandung Wakil Bupati Hj Masyhura), Herisna dan Hj Fatmawati. Di dapil ini, PAN mencoret nama Muh Samid, yang notabene kader tulen partai matahari terbit tersebut, serta terlibat aktif dalam berbagai kegiatan kepartaian, baik sebelum Tafdil jadi Ketua PAN hingga sekarang. Terakomodirnya Baidawi memang cukup mengagetkan, meski bisa dipahami karena adik Wakil Bupati. Meski demikian, Baidawi sejatinya tidaklah populer sebagai personal di Kabaena. Ia hanya dikenal oleh sebagaian besar masyarakat di Desa Batuawu, desa kelahiran Hj Masyhura. Selama ini, Baidawi juga hidup dan beraktivitas di Kota Kendari. Sedangkan di Dapil 3, tercatat 11 nama yang menjadi jagoan PAN. Selain H Rusdi, anggota DPRD Bombana dari partai Republikan, ada juga Muh Basri Tayeb, Muhammad Saleh, Mustaming, Juntas (anggota DPDR Bombana), Bang Muzakir (mantan anggota DPRD Bombana),

serta Milhajuddin. Sedangkan empat lainnya merupakan caleg perempuan, yakni Hj Andi Nirwana Tafdil (istri Bupati Bombana), Sukmawati Dahri, Hasana dan Mariani Ali. Chungling Rusli, ketua penjaringan Caleg PAN mengatakan, dari 25 daftar calon sementara yang diumumkan tersebut terdiri dari 9 caleg perempuan dan 16 laki-laki. Nama-nama yang dijagokan itu, lanjut Chungling merupakan hasil survei internal yang dilakukan partainya beberapa waktu lalu. Mereka terdiri dari kader PAN, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh agama. Namun begitu, Chungling mengaku ada juga kader PAN yang tidak diloloskan. Mengenai penyebabnya, Chungling enggan memberikan keterangan pastinya. “Silakan hubungi pak ketua (Tafdil) atau sekretaris (Johan Salim). Yang jelas, pasca penetapan DCS itu, PAN akan mendaftarkan jago-jagonya di KPU menjelang akhir pendaftaran nanti,” ungkapnya.(nur)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.