Kendari Pos Edisi 12 Juli 2012

Page 14

14

Orang Tua Bisa Jadi Guru di Sekolah Malang, KP Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ahmad Yani menerapkan konsep pembelajaran yang unik. Yakni dengan melibatkan orang tua siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini diungkapkan Kepala SDIT Ahmad Yani, Dr. E.M Sangadji, M.Si kepada Malang Post (Kendari Pos Group, red). Dia mengungkapkan, bukan hal yang baru jika orang tua siswa SDIT Ahmad Yani bertindak layaknya guru di kelas. Ya…karena mereka diberi kesempatan berbagi ilmu dengan siswa. tentu saja berbagi ilmu itu masih seputar dunia kerja yang digeluti orang tua murid. “Jika ada orang tua yang memiliki kemampuan atau ilmu yang bermanfaat bagi anak-anak, maka akan kami ajak untuk berbagi bersama hadapan siswa. Misalnya, ada wali murid yang berprofesi sebagai pengacara maka dia akan membagikan sedikit ilmunya,” terang Sangadji. Sangadji mengungkapkan, cara itu dilakukan untuk mendekatkan sekolah dengan orang tua, sehingga mampu terjalin keserasian yang seimbang. Selain itu, agar orang tua mampu melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan di sekolah. “Misi utamanya adalah menjalin hubungan yang baik dan didasari dengan transparasi antara guru dan orang tua. Sehingga tidak ada kecurigaan,” terangnya. Keterlibatan orang tua menurutnya bukan hanya melalui proses transfer ilmu. Namun juga terlihat dalam rencana pembangunan gedung dan kolam renang yang akan dicanangkan tahun ini. “Orang tua secara sukarela membantu bahan bangunan. Pihak sekolah tidak menyarankan membantu dalam bentuk uang,” kata dia. Diungkapkan Sangadji, konsep pembelajaran yang diterapkan di sekolah yang dia pimpin adalah enjoy learning, sebisa mungkin membuat anak merasa nyaman dalam menerima pelajaran. Sehingga, memungkinkan sekali prose belajar mengajar justru digelar di luar sekolah.(jpnn)

Kendari Pos | Kamis, 12 Juli 2012

16 Juli, Ujian Paket B Kendari, KP Ujian kesetaraan tingkat SMP atau paket B dan setingkat SMA/ SMK atau paket C akan digelar bersamaan mulai tanggal 16 s.d 19 Juli 2012. Ujian persamaan tersebut akan diikuti sebanyak 661 peserta dari warga Pusat Kajian Belajar Masyarakat (PKBM) dan siswa yang tidak lulus UN. “Ujian paket B sebanyak 312 peserta, terdiri 235 warga PKBM dan 77 siswa SMP yang tidak lulus, sedangkanUjian paket C diikuti sebanyak 349 peserta, terdiri dari warga PKBM 343 orang, siswa SMA 1 orang dan SMK 5 orang,” jelas Kepala Bidang PLS Sarana dan Prasarana Diknas Kota, Muhammad Rafiuddin ditemui diruang kerjanya (9/7). Menjadi peserta ujian paket B

dan C harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan secara nasional yaitu harus terdaftar sebagai warga PKBM di PKMB yang diikuti, dan untuk siswa tidak lulus wajib telah menyelesaikan program pembelajaran mulai semester 1 kelas 1 s.d semester akhir kelas akhir. hal itu dibuktikan dengan menunjukkan nilai rapor. “Ujian paket C dilaksanakan 16 s.d 19 Juli, sedangkan paket B 16 s.d 18 Juli saja. Ini dikarenakan pelajaran SMA lebih banyak dibandingkan SMP. Mekanisme soal sama dengan pelaksanaan UN. Soal langsung dari pusat, namun percetakan ditangani pemerintah propinsi, belumdi ketahui pasti dicetak di Surabaya atau di Makassar,”ungkapnya.

DPRD Harapkan Sertifikasi Guru lancar

Suasana ujian paket C di Kota Kendari beberapa waktu lalu. Mengenai tempat pelaksanaan ujian, belum bisa dipastikan. Namun seperti pelaksanaan tahun

Sarfiayanti/KP

sebelumnya, ujian paket B dan C biasanya di SMAN 4 Kendari dan SMAS Kartika. (p7)

Pesri Terapkan Full Day School Kendari, KP Pesantren Ummushabri (Pesri) akhirnya resmi terapkan Full Day School pada semua jenjang pendidikan akhir Juni, yakni PAUD, MI, MTs, dan MA. Program yang direncanakan jauh sebelumnya ini, diharapkan memberikan manfaat positif pada 2.700 lebih santri Pesri. Sekretaris Manajemen Pesri Dr. Suprianto, M.Ag., menuturkan full day school bermaksud memberikan pembelajaran reguler siswa, baik materi tentang agama maupun ekstrakurikuler. “Aktivitas yang dilakukan siswa dimulai pukul 06.45 dengan membaca Al Quran, hafalan ayat-ayat Al Quran, doa-doa,

Sholat Duha dan pembalajaran reguler seperti di sekolah pada umumnya. Menjelang sore hari, pembelajaran diarahkan pada ekstrakurikuler, misalnya bidang olahraga dan seni,” jelasnya. Meski full day school merupakan hal yang baru namun Sekretaris Manajemen Pesri ini mengaku bukan hal yang asing lagi di daerah lain, misalnya saja di Surabaya. Olehnya program tersebut bukan sekadar menambah waktu belajar. Tetapi jauh lebih penting untuk membiasakan peserta didik berprilaku positif di sekolah sehingga kebiasaan baik ini bisa dibawa di lingkungan keluarga. “Di daerah lain sangat sulit

menemukan satuan pendidikan yang tidak full day. Itu karena kesadaran masyarakat kita dan pemerintah daerah. Efeknya tidak ada lagi tawuran pelajar dan secara kumulatif mutu pendidikan meningkat. Makanya banyak sekolah yang menerapkan full day,” kata alumni UIN Jakarta itu. Tak dapat dipungkiri, full day school rupanya menjadi keinginan bagi masyarakat. Hal itu terbukti dengan meningkatnya

jumlah pendaftar di Pesri tahun ini. Olehnya ia berharap dengan adanya full day school peserta didik terbiasa dengan berperilaku positif di sekolah. Karena muara program tersebut adalah terciptanya pendidikan yang dapat membangun membangun moral masyakarat. “Dengan adanya program ini, kami membiasakan agama itu diamalkan, baik melalui solat duha, hafalan-hafalan, kultum, dan lainnya,” pungkasnya. (m2)

Kendari, KP DPRD Kota Kendari berupaya maksimal melakukan pengawasan terkait kebijakan yang melibatkan masyarakat keseluruhan, termasuk dalam realisasi pembayaran tunjangan dan sertifikasi guru, dewan berharap tanpa masalah lagi. Ketua DPRD Kota Kendari Abd. Rasak mengatakan, tahun lalu pencairan sertifikasi guru sempat menimbulkan masalah. Terjadi kekurangan, akibat adanya kenaikan gaji pegawai, nah hal tersebut diharapkan tidak terulang lagi di tahun 2012 ini, agar semua guru dan pendidik dapat menikmati haknya setelah melaksanakan kewajiban di sekolah. “Persoalan pendidikan menjadi salah satu perhatian serius kami. Makanya, kami berupaya untuk meminimalisir terjadinya masalah dengan memperketat pengawasan. Kalaupun ada pelanggaran atau ketimpangan, itu tetap kami kawal hingga semua persoalan menjadi jelas dan mendapatkan solusi terbaik,” ungkapnya. Senator PAN itu juga mengharapkan, guru-guru yang mendapatkan masalah atau ingin mempertanyakan mengenai kebijakan pemerintah, sebaiknya melakukan komunikasi persuasif terlebih dahulu. Jika itu sudah tidak mendapatkan solusi, bisa dibahas bersama anggota dewan, agar semuanya menjadi jelas dan tidak menimbulkan masalah yang berlarut-larut. (fya)

Online Newspaper | Created by Taya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.