
5 minute read
Banjir Kepung Komplek Perkantoran Paprol
KOTA BEKASI - Banjir yang melanda sejumlah titik wilayah di Kota Bekasi sejak Minggu (26/2/2023) juga dialami dua kantor partai politik dan satu Ormas Pemuda Pancasila dan kantor bersama organisasi kepemudaan di Kota Bekasi.
Usai diguyur hujan deras beberapa hari terakhir, Sekretariat Bersama (Sekber) Organisasi Mahasiswa (PMII, HMI, GMNI, PMKRIred), Pemuda Pancasila, kantor DPC PDI Perjuangan (PDIP) dan DPC PPP Kota Bekasi yang berlokasi di Jl.
Advertisement
Chairil Anwar terendam banjir hingga hari ini, Senin (27/2/2023).
Kantor DPC PPP dan DPC PDI P dan ormas tersebut berdampingan di lokasi yang sama di jalan Khairil Anwar Margahayu Kecamatan Bekasi Timur. Ketua DPC PPP Kota Bekasi Solihin mengakui bahwa akibat genangan banjir tersebut membuat lumpuh aktifitas partai nya.
"Saya sudah berbicara kepada Plt Walikota Bekasi mengenai banjir yang merendam kantor PPP, PDIP dan PP ini agar segara menegur pihak Blue Plaza karna tidak memiliki gorong-gorong dan amdal,"ucap pria yang akrab disapa Gus Shol. Senin (27/2/2023).
Sholihin juga mengaku akan mencari kantor PPP
Kota Bekasi yang baru. "Saya akan cari kantor baru aja. InshaAllah kita cari yang di sekitar jalan A Yani aja,"pungkasnya. Sementara itu berdasarkan laporan BPBD sejumlah wilayah di Kota Bekasi terjadi genangan air disejumlah titik.
Sementara itu Ketua
DPRD Kota Bekasi H.M. Saifuddaulah mengunjungi warga dan lokasi tanggul jebol di Kali Jatimakmur, Perumahan Duta Indah RW
15 Jatimakmur - Pondok
Gede Kota Bekasi, Senin (27/02/23) pagi tadi sebelum pergi ke Kantor DPRD
Kota Bekasi.
"Saya ingin memastikan kondisi tanggul jebol yg beberapa hari yg lalu dan tanggul longsor yg terjadi pagi dini hari dan juga dampak dari kerusakan akibat tanggul jebol dan longsor tersebut " ungkap Saifuddaulah di lokasi tanggul longsor Jalan Cendana 7, RT 10 RW 15, Perumahan Duta Indah, Kelurahan Jatimakmur. Saifuddaulah yang didampingi pengurus RW 15 pa Agung, berkeliling ke lokasi dan menyapa warga. warga yang terdampak banjir.
"Saya akan segera meminta Plt, dalam hal ini Dinas BMSDA untuk segera memperbaiki tanggul jebol. Sekdis DBMSDA sudah menghubungi saya via Hp dan menyampaikan akan segera memperbaiki tanggul yg jebol dan longsor setalah airnya surut, sehingga dapat mengantisipasi benjor tidak terulang lagi," ujar Saifuddaulah. (amn)
DBMSDA Kota Bekasi Sebut Banjir di Komplek Perkantoran Paprol Akibat Pompa Tak Berfungsi
KEPALA Bidang Sumber Daya Air pada DBMSDA
Kota Bekasi, Anjar Budiono menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang berupaya menangani kantor partai dan sekretariat bersama organisasi mahasiswa yang terendam banjir
Dikatakan bahwa penanganan juga dilakukan diberbagai titik yang tergenang banjir.
Menurutnya banjir yang melanda Kantor DPC PDI Perjuangan, DPC PPP Kota Bekasi, dan juga sekretariat bersama para organisasi mahasiswa saat ini sedang kita tangani.
Banjir akibat hujan yang terus menerus menerjang wilayah Kota Bekasi menyebabkan beberapa titik banjir.
"Apalagi kondisi bangunan terbilang lebih rendah dibandingkan dengan jalan raya Chairil Anwar menjadi agak sulit untuk terhindar dari banjir,"ungkapnya.

Lebih lanjut Anjar menyatakan, banjir di lokasi tersebut terjadi lantaran pompa penyedot air yang dimiliki pihak Mall Blue Plaza mengalami kendala. Kendati demikian sesuai dengan Setplan yang dibuat
Rumah Warga Jatibening Baru Tersapu Puting Beliung Diperbaiki
KOTA BEKASI - Angin puting beliung merusak rumah di Kelurahan Jatibening Baru, Kecamatan Pondok Gede, yang terjadi pada Minggu (26/2/2022).
Menanggapi, laporan
Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD)
Plt. Wali Kota Bekasi, Tri
Adhianto bergegas meninjau lapangan pada Senin, (27/02)
Dalam tinjauannya, Tri
Adhianto didampingi oleh istri selaku Plt. Ketua TP.
PKK Kota Bekasi, Wiwiek Hargono dan Kepala BPBD, Enung Nurholis. Didapati satu unit rumah rusak berat, sebanyak 10 orang mengungsi ke tempat yang lebih aman, dan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Saat menemui pemilik rumah, Tri Adhianto sampaikan rasa empatinya akan musibah yang terjadi dan atas dampak yang dialaminya. "Agar Bapak/Ibu tabah dan sabar dalam menghadapi musibah ini, karena tidak ada yang tahu kapan musibah akan datang, dan hari ini," tegasnya. Pemerintah Kota Bekasi bersama unsur relawan masyarakat lainnya hadir untuk membantu Bapak/Ibu meringankan dampak musibah yang dialami Bapak/Ibu, agar dapat beraktifitas kembali seperti biasa dan rumah yang ditempati bisa kembali aman dan nyaman. Sebagai bentuk tindak lanjut, Tri Adhianto memberikan bantuan uang operasional perbaikan rumah dan memerintahkan kepada

Perangkat Wilayah untuk segera mengurus perbaikan rumah yang terdampak.
"Perbaiki langsung hari ini rumahnya, segera panggil mandor dan tukang untuk lakukan perbaikkan, kerahkan tenaga relawan yang ada, tangani dengan cepat," ucapnya kepada Camat dan Lurah setempat.
Terakhir, Tri Adhianto pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang kemarin sore telah sigap membantu para warga sekitar.
"Terima kasih kepada pihak-pihak yang kemarin telah bergerak cepat membantu korban terdampak dan membantu proses pengungsian, semoga kerja ikhlasnya dibalas setimpal oleh Allah SWT," pungkas Tri. (amn)
Dinas Tata Ruang (Distaru)
Kota Bekasi, bersama akan membangun polder air dilingkungan mall tersebut.
"Sebetulnya ini bagian dari tanggungjawab pihak Mall Blue Plaza, namun katanya pompa yang mereka miliki mengalami kendala (matired). Dan kedepan kita akan lakukan normalisasi saluran dan diupayakan untuk membangun polder air di Mall Blue Plaza,"ucapnya.
Terpisah, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) Cabang Kota Bekasi, Yusril Nager menyatakan bahwa saat ini kantor sekretariat PMII terendam banjir dengan kedalaman mencapai se dada orang dewasa.
"Sekretariat organisasi mahasiswa terendam banjir karena intensitas hujan cukup deras, dan dalam kurun waktu yang cukup lama,"katanya.
Lebih lanjut, dirinya menyatakan bahwa penyebab banjir dikarenakan lokasi sekretariat lebih rendah dibanding dengan Jalan Raya Chairil Anwar dan mall. Namun menurut informasi yang didapat, penyebab banjir dilokasi tersebut dikarenakan pompa penyedot air yang dimiliki pihak Blue Plaza mati total. "Kebetulan kondisi bangunan sekretariat bersama kami lebih rendah dengan jalan raya. Dan tadi juga saya mendapat informasi baha pompa penyedot air yang dimiliki pihak Blue Plaza mati total,"katanya. (amn)
Tolak Pembayaran HPTD, Pedagang Jatiasih Dimediasi Polisi
KOTA BEKASI - Polemik penarikan HPTD oleh pihak pemenang tender dalam revitalisasi pasar Jatiasih, terus berlanjut. Penolakan dari pedagang terus terjadi, sementara pihak pengembang terkesan memaksa.
Terbaru Pedagang Jatiasih resmi melaporkan pihak pemenang tender revitalisasi ke polisi terkait dugaan Pungutan Liar (Pungli), Senin (27/6/2022). Namun sayangnya oleh pihak polisi dilakukan mediasi dan langsung ditemukan dengan pihak pengembang.
Para pedagang tidak terima atas sikap pengembang yang menahan kunci dan diminta tandatangan untuk menyetujui tarikan terkait HPTD. Tapi, pedagang keberatan karena tanpa ada landasan.
"Kami sudah datang langsung ke Polsek Jatiasih terkait pungutan Rp4 juta terkait HPTD. Ini ga bener, orang sudah jelas-jelas non retribusi, tapi pihak Polsek menyarankan mediasi" ungkap Randal pedagang Jatiasih, kepada KBE, Senin (27/2/2023).
Polisi jelas Randal melakukan upaya mediasi dengan mempertemukan langsung pedagang dengan pengembang. Dikatakan bahwa pihak pengembang tidak memberikan kunci pasar di gedung baru meskipun sudah melunasi pembelian. Pihak pengembang meminta pihak pedagang melunasi surat HPTD.
Menurutnya saat ini banyak pedagang merasa keberatan. Pasalnya sebelumnya Asda 1 Pemkot Bekasi Lintong Dianto Putra tegas menyatakan, bahwa penarikan HPTD kepada pedagang menyalahi aturan. "Anehnya, saat dikonfirmasi lagi dikirim bukti kwitansi pembayaran HPTD dari pedagang, Pak Lintong terkesan lepas tangan dengan mengatakan coba konfirmasi kepala Disperindag yang baru pa Robert," ujar Randall.
Lebih lanjut Randal mengatakan bahwa hasil mediasi pihak pengembang mempersilahkan pedagang mengurus sendiri.
"Ini kan aneh, setelah diprotes pedagang disarankan mengurus sendiri. Sampai sekarang kunci belum diberikan pengembang,"tukasnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, tidak bisa memberi keterangan. Robert hanya bisa memberikan informasi bahwa pihak pengembang telah dipanggil Kamis ini membahas terkait kondisi di pasar. "Kami sudah jadwalkan memanggil pihak pengembang Kamis ini, nanti kita bahas dan diinformasikan lagi ya Bang, " tutupnya. Diketahui bahwa sikap Disperindag atau pun Asda 1 Kota Bekasi terkesan berubah setelah terjadi pertemuan dengan pihak pengembang pekan lalu. Sebelumnya terkesan keras dengan menyatakan bahwa apa yang dilakukan pihak pengembang revitalisasi Pasar Jatiasih menarik HPTD kepada pedagang jelas menyalahi.

Namun sikap keras itu melunak saat dikonfirmasi setelah terjadi pertemuan dengan pihak pengembang. Sehingga sikap itu menimbulkan pertanyaan. (amn)