3 minute read

Komit Lahirkan Generasi Berkualitas

Smantika

Jadi Pelopor

Advertisement

Sekolah Siaga

Kependudukan di Karawang

KARAWANG - SMAN 3 Karawang (Smantika) menjadi pelopor atau satuan pendidikan pertama yang menjadi sekolah siaga kependudukan (SSK) di Kabupaten Karawang. Sekolah yang berlokasi di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat ini menjadi SSK berdasarkan MoU dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang pada 3 Februari 2020.

Kepala SMAN 3 Karawang, Lilis Saidah, melalui Wakasek Sarpras sekaligus Ketua SSK SMAN 3

Karawang, Rina Kusmiati mengatakan, SSK merupakan sekolah yang mengimplementasikan pendidikan kependudukan dalam kurikulum sekolah, baik pada kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

Latar belakang hadirnya SSK, jelas Rina, karena banyaknya permasalahan kependudukan di Indonesia. Mulai dari jumlah penduduk yang besar (keempat dunia), pertumbuhan penduduk yang masih tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata (56,1 persen di Pulau Jawa), dan permasalahan terkait kualitas penduduk seperti tingkat pendidikan, kesehatan, pendapatan yang rendah sehingga menyebabkan kesejahteraan penduduk yang rendah.

“Jadi, tujuan SSK ini untuk membantu meningkatkan pengetahuan bagi pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan di sekolah melalui materi dalam pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler terkait Kependudukan, untuk menjadi peduli, tumbuh sikap tanggung jawab dan perilaku adaptif dalam menangani isu kependudukan. Selain itu, memberikan arah dan pedoman bagi penanggung jawab dan pengelola pendidikan dalam menggarap isu kependudukan,” ujar Rina, kepada KBE, Kamis (9/3).

SMAN 3 Karawang, ungkap Rina, berkomitmen bisa melahirkan generasi atau lulusan berkualitas dengan

PURWAKARTA - Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Pendidikan mewajibkan pelajar di Purwakarta membawa makanan dan minuman dari rumah ke sekolah. Kebijakan yang telah berjalan selama delapan tahun ini sebagai pembiasaan kepada siswa agar hidup sehat dan hemat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto mengatakan, kebijakan membawa bekal makanan dari rumah bagi pelajar SD dan SMP ini tertuang dalam Perbup Nomor 69 Tahun 2015 tentang Pendidikan Berkarakter. Ide tercetus dari pemikiran bupati pada saat itu, Dedi Mulyadi, yang prihatin dengan jajanan anak-anak di sekolah yang dinilai tidak sehat dan higienis.

“Anak-anak tidak diperbolehkan lagi dibekali uang.

Melainkan wajib membawa bekal makanan buatan ibunya di rumah. Karena kehigienisan dan kesehatan makanan tentunya terjaga,” ujar Purwanto.

“Kendati Awal digulirkan kebijakan menuai pro dan kontra. Akan tetapi, seiring dengan massifnya sosialisasi, maka orang tua sangat menerima. Apalagi kebijakan ini bukan tanpa sebab, melainkan untuk kesehatan anakanak di kemudian hari,” tambahnya.

Dikatakan Purwanto, kebijakan yang digulirkan ternyata nyambung dengan salah satu program pemerintah untuk mengatasi permasalahan gizi dan kesehatan. Salah satunya, dengan menggalakan kegiatan membawa bekal ke sekolah.

“Kebijakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. Dalam Pasal 3 tercantum bahwa materi pembinaan kesiswaan meliputi kualitas jasmani, kesehatan, dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi,” ucapnya.(bbs/ayi) menjadi SSK. Diharapkan, siswa bisa terhindar dari hal-hal negatif seperti seks sebelum menikah, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, hinga melakukan pernikahan dini.

SOSIALISASI SSK: SMAN 3 Karawang (Smantika) saat menggelar Desiminasi/Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan yang diikuti sepuluh satuan pendidikan jenjang SMP dan SMA di Aula Lantai 2 SMAN 3 Karawang, Kamis (9/3).

“Dengan SSK siswa dibekali untuk bisa merencanakan kehidupannya sejak dini.

KARAWANG - Wakil Direktur Medis dan Keperawatan RSU Citra Sari Husada, dr Ali Martomo terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Jawa Barat periode 2023-2027.

Pria kelahiran Karawang, 16 Mei 1982 ini memastikan diri sebagai nakhoda baru setelah menang dalam Musyawarah Provinsi (Musorprov) ke-1 PBJI Jawa Barat yang dilaksanakan di Gedung KONI Jabar, Selasa (7/3).

“Terima kasih kepada

KONI Jabar yang telah memberikan fasilitas dan dukungan atas terlaksananya Musprov pada 7 Maret 2023. Terima kasih juga kepada pengurus PBJI kabupaten dan kota yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk memimpin PBJI Jabar. Saya akan melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Ali, yang mengaku langsung melakukan koordinasi dengan KONI Jabar dan bertemu Wakil Ketua Umum II, Yunyun Yudiana usai Musprov, kepada KBE, siswa di masa depan bisa ebih baik,” ucapnya. Gelar Sosialisasi Lebih lanjut Rina menyampaikan, SMAN 3 tak hanya fokus bergerak di internal sekolah, tapi berperan aktif mengajak siswa dari satuan pendidikan lainnya untuk menjadi generasi berencana dengan menggelar Desimi- nasi/Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan di Aula Lantai 2 SMAN 3 Karawang, Kamis (9/3). “Kegiatan yang menghadirkan narasumber dari DPPKB Karawang diikuti sepuluh satuan pendidikan yaitu SMPN 1 Karawang Barat, SMPN 3 Karawang Barat, SMPN 5 Karawang

Kamis (9/3).

Ali menegaskan, siap berkompetisi dengan cabor lain yang ada dalam naungan KONI Jabar dalam hal prestasi. Terlebih ia memi- liki misi untuk melahirkan atlet-atlet jujitsu Jawa Barat yang mampu berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Target saya menjadikan

Barat, SMPN 6 Karawang Barat, SMPN 8 Karawang Barat, SMAN 1 Karawang, SMAN 2 Karawang, SMAN 4 Karawang, SMAN 5 Karawang, dan SMAN 6 Karawang,” katanya. Sekadar informasi, SMAN 3 Karawang menjadi SSK kategori paripurna berdasarkan surat ISTIMEWA

ISTIMEWA jujitsu sebagai salah satu cabor unggulan KONI Jabar dalam menghadapi berbagai event khusus PON. Sehingga jujitsu bisa menjadi lumbung emas Jabar,” keputusan BKD dengan nomor 002.0/Kep.881BKD/2022 tanggal 12 Desember 2022. Dengan kategori paripurna tersebut, SMAN 3 Karawang berhak mengikuti kompetisi dan berhasil meraih juara dua Lomba SSK kategori SMA tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2022. (ayi) ucapnya.

Ali menyampaikan, untuk merealisasikan target, ia tak hanya fokus melakukan pembinaan terhadap atlet, tapi memberikan sertifikasi kepada para pelatih agar lebih profesional. Pembinaan SDM atlet maupun pelatih akan dilakukan dengan menjunjung tinggi asas kebersamaan.

“Kami tak hanya fokus terhadap kualitas atlet, tapi akan meningkatkan kuantitas atlet dengan menarik minat berlatih jujitsu baik di tingkat SD, SMP, SMA maupun dewasa,” katanya. Sekadar informasi, sosok dr Ali Martomo sudah tidak asing lagi di kancah cabang olahraga jujitsu Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Barat. Ia merupakan ketua Institut Jujitsu Indonesia (IJI) Provinsi Jawa Barat periode 2020-2024. Bahkan, pria yang pernah menjabat sebagai direktur di beberapa rumah sakit ini masuk kepengurusan PBJI Provinsi Jawa Barat pada 2020-2022 dan pernah masuk kepengurusan PBJI pusat. (ayi)

This article is from: