Jurnal Maritim

Page 47

Sahabat sebelumnya juga pernah menyelamatkan penumpang KM Salvia saat terbakar pada 8 Februari 2011. Pemilik dan operator KM Sahabat adalah PT Bukit Merapin Nusantara Line (BMNL), Jakarta. BMNL adalah pemilik KM Salvia yang terbakar 2011 lalu. KM Sahabat dibuat tahun 1982 di Galangan Nissui Marine Kogyo, Jepang, dengan tipe Ro-Ro Passanger Ship 541 DWT. Kecelakaan Kedua Sementara itu, KM Tanto Hari bermuatan ratusan peti kemas tenggelam di perairan sekitar Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat siang (31/1). Kapal tersebut berlayar dari Surabaya menuju Makassar dan Ambon. KM Tanto Hari yang tenggelam, berdasarkan data Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) memiliki spesifikasi teknis untuk data lambung dengan panjang kapal keseluruhan (LOA) 126,3 meter, (LBP) 118,03, lebar (BMLD) 20 meter, HMLD 8,7 meter, (T) 2,02 meter. Untuk diameter dan panjang rantai jangkarnya adalah 54 cm dan 522,5 meter, berat keseluruhan rantainya seberat 3870 Kg. Sedangkan berat mati total kapal (DWT) KM Tanto Hari 7754 ton. Untuk data mesin induk, KM Tanto Hari menggunakan mesin berkekuatan 6000 BHP, kecepatan putar 165 RPM, dengan merk Shizuoka Akasaka, dari Shizuoka Akasaka Diesel Ltd. Tahun pembuatan 1981. Ditambah dengan 3 buah mesin bantu dengan berkekuatan 360 BHP, tahun 1981, merk Yanmar dari Yanmar Diesel Engine Co., Ltd. Jepang. KM Tanto Hari dengan IMO

Number : 8104474 , dimiliki oleh perusahaan pelayaran anggota INSA (member INSA nomor 240/INSA/ VIII/1990) ini dibuat tahun 1981 di galangan kapal (shipbuilder) Rickmers Rhederei GMBH, Jerman, dengan dikelaskan kepada Classifikasi oleh Germanisher Llyod. Kapal tersebut diregistrasi ulang ke BKI pada tahun 2006 dan kemudian dilakukan pembaharuan kembali pada tahun 2008 di BKI. Sebab Kecelakaan Praktisi pelayaran, Achmad Fadjar, menduga kecelakaan terjadi akibat kondisi kapal yang sudah tidak laik laut. “Lashing untuk mobil dan truk kemungkinan tidak kencang dan proper. Jadi pada saat terkena ombak besar dan cuaca buruk, kapal jadi tidak stabil. Lambung kapal bocor ditabrak truk dan mobil,” ujarnya. Selain itu, menurut Achmad, pintu ramp door bisa juga tidak kedap, sehingga air masuk dari pintu itu. “Kondisi lambung kapal bisa jadi sudah tidak sesuai persyaratan klas. Gading-gading sudah tidak berfungsi menahan plat sehingga lambung bocor dan kemasukan air,” paparnya. Dari proses tenggelamnya, sambung Achmad, dapat diperkirakan apa yang terjadi, apakah kapal oleng ke arah kanan (starboard) atau ke kiri (portside) pada saat akan tenggelam. “Biasanya kalau ada kejadian seperti ini, kru akan jadi kambing hitam. Karena, ada klausul di asuransi yang menyatakan bahwa kecelakaan masih bisa diterima kalau diakibatkan oleh kelalaian kru. Owner, Syahbandar, BKI akan mati-matian berusaha tidak

disalahkan,” ungkap Achmad. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) memiliki Class Survey Record KM Sahabat. Menurut Achmad, penjelasan lebih detail dapat juga diperoleh dari sana. Untuk tenggelamnya KM Tanto Hari, Achmad Fadjar menduga, kecelakaan terjadi akibat kondisi Perairan Tanjung Perak yang sudah overload, sehingga praktis kapalkapal yang sedang lego jangkar, jaraknya cukup berdekatan satu sama lainnya. “Masalah di sana adalah terlalu banyak kapal yang lego jangkar di alur pelayaran depan Gresik sampai Tanjung Perak dan jaraknya terlalu dekat. Jadi, berbahaya sekali,” ungkapnya. Mengenai kasus tabrakan kecelakaan kapal, Achmad Fajar menanggapi, tidak hanya disebabkan oleh kondisi cuaca. Ada kasus lain yang menyebabkan kecelakaan kapal terjadi. “Di Surabaya saya memantau kapal dan sudah lengkap kejadiannya.Pernah tabrakan, ditabrak, dipotong jangkar sama Madura-Madura,hingga ada yang bocor sampai mau tenggelam, dan sebagainya,” jelasnya. Prosedur Penyelaman Adapun pencarian korban hilang KM Sahabat terus dilakukan seminggu setelah kecelakaan. Ternyata masih ada sembilan korban yang belum ditemukan. Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) menyatakan akan menyisir hingga batas dan kondisi cuaca yang memungkinkan. “Keluarga penumpang KM sahabat yang merasa kehilangan melapor ke posko Syahbandar Tanjung Priok. Kita hitung masih ada sembilan orang lagi,” ujar Yudi

Maritim 47 JURNAL


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.