BULETIN IMAKAHI 2019/2020

B

U

L

E

T

I

N

IMAKAHI PB IMAKAHI 2019/2020

PENGMASNAS KALIMANTAN

EDUVET : Migratory Bird

PB PDHI X PB IMAKAHI

PERAYAAN

World Veterinary Day

VETERINARY SCIENTIFIC EVENT

Malang, 18-19 Oktober 2019

UPCOMING EVENT

MUSYAWARAH NASIONAL IMAKAHI 2020 1

SALAM EDITORIAL Halo Pejuang Veteriner!

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya Buletin Imakahi oleh Departemen Informasi dan Komunikasi IMAKAHI 2019 - 2020 yang berisi tentang kegiatan PB IMAKAHI dan PC IMAKAHI Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Buletin IMAKAHI ini.

Semoga Buletin IMAKAHI dapat menjadi informasi untuk masyarakat luas serta menjadi penyalur kreatifitas dan eksistensi untuk masyarakat luas serta menjadi penyalur kreatifitas dan eksistensi untuk masyarakat luas serta menjadi penyalur kreatifitas dan eksistensi bagi mahasiswa kedokteran hewan.

Selamat membaca, Viva Veteriner Indonesia!

SAMBUTAN KETUA PB IMAKAHI Assalamualaikum warahmarullah wabarakatuh.

Om swastiastu. Selamat siang dan salam sejahtera untuk semua mahasiswa kedokteran hewan di seluruh indonesia.

Viva veteriner indonesia!!

Ikatan mahasiswa kedokteran hewan indonesia (IMAKAHI/ IVSA INDONESIA) merupakan suatu organisasi mahasiswa pra profesi yang dimana kita mempunyai tanggung jawab maupun andil dalam disiplin ilmu kedokteran hewan khususnya INDONESIA, Serta tidak lupa dan akan selalu kita samatkan motto pergerakan mengakar dan profesional.

Imakahi sebagai organisasi pra profesi sudah selayaknya memiliki fungsi yang utama yakni sebagai media komunikasi, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan pendidikan kedokteran hewan, narahubung aspirasi,pembinaan perofesionalisme mahasiswa kedokteran hewan dalam ranah kebijakan profesi, dalam hal ini Imakahi akan terus merangkai serta merumuskan dan melaksanakan agar senantiasa selalu memiliki kontribusi maupun andil yang nyata dalam setiap insannya.

Buletin IMAKAHI hadir sebagai tantangan IMAKAHI untuk menunjukkan kedalam setiap anggota melalui sarana informasi yang edukatif yang memiliki sasaran untuk seluruh mahasiswa kedokteran hewan di Indonesia dan masyarakat pada umumnya. Anggota IMAKAHI (seluruh mahasiswa kedokteran hewan di INDONESIA) serta masyarakat pada umumnya menyadari dan mendapatkan esensi dari keberadaan IMAKAHI karna IMAKAHI wajib hadir pada garda terdepan untuk menunjukan pergerakan pra profesi di dunia Veteriner.

Saya Arindraka Pratama selaku ketua lembaga eksekutif IMAKAHI (Ketua Pengurus Besar IMAKAHI/President of IVSA Chapter Indonesia) periode 2019-2020 sangat senang dan memberikan apresiasi sebesar besarnya kepada seluruh komponen IMAKAHI di seluruh Indonesia, serta tidak lupa kepada departemen informasi dan komunikasi Pengurus Besar IMAKAHI yang berusaha keras untuk terwujudnya sarana informasi edukatif ini. Dipersilahkan kepada temen temen calon kolega kedokteran hewan di seluruh indonesia untuk menikmati sarana ini.

Viva veteriner Indonesia!

C O N T E N T S

Kata Pengantar Editor .............................

Kata Pengantar Ketua PB ........................

Daftar Isi ...................................................

0ur Team ...................................................

Musyawarah Kerja Nasional XXI...........

Perayaan World Veterinary Day ............ #Tokoh ......................................................

Pengmasnas IMAKAHI .......................... #Quotes .....................................................

Pengmasnas PB PDHI X PB IMAKAHI ..........................................

VSE ............................................................

Facts Page: Australia Bushfire ................

Facts Page: Koala (is not) Bears! ............

Eduvet : Migratory Bird ..........................

Brownis VetPreneur ................................

Upcoming Event ......................................

Media Sosial IMAKAHI .........................

2 3 4 5 6 8 10 12 14 16 18 20 22 26 32 34 35

OUR TEAM Arindraka Pratama President

Annisa Musdalifa

Head of Secretary Department

Ni Putu Permata Dewi Maheswari Tazkiatun Nafsi El Hawa

Rosa Yaneswara

Head of Finance Department

Akbar Wicaksono

Secretary General

Roudhoh Alya Ulhaq

Head of National Coordination Department

Zaki Abdul Aziz Mubaraq Yolla Rona Mustika Nur Indah Andini Intania Novanti Hutama Citra Nur Mutiarahmi

A. A. G. Fandhiananta W.

Head of Research and Strategy Department

Nurul Istiana Aini Nafisah Nurti Fauziyah Jasmine Deansyah

Syifa Alya

Head of Communication and Information Department

Andi Dewi Wulandari Ayesah Nadia Firha Nyoman Reishita A Yulia Dea Chrismonika

Maury Pangestu

Head of Public Relation Department

Maria Angelica Maryatmo Nadhira Ayu Salsabila Ananda Agung Dextra H

Adib Al-Fikhri Sonya Dwikita Widyawati Sarah Fajrannisa Afung Mujiburrahman Ingrid Inggrene Marbun

Malikul Amin

Head of Human Resource and Community Service Department

Jasmine Rizal Saphire Karina Retnyssa Harviany Gunawan Ainun Rarasmika Thearza Tavinia Diza Raudya Tuzzahra

IMAKAHI 2019/2020

M

EDUVET : Migratory Bird

usyawarah Kerja Nasional IMAKAHI merupakan sebuah kegiatan yang digelar dalam rangka diskusi terkait program kerja dari Pengurus Besar hingga Pengurus Cabang IMAKAHI. Selain itu, di kegiatan ini juga dilakukan pelelangan Program Kerja Nasional diikuti musyawarah oleh tiap Pengurus Cabang yang hadir.

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya menjadi tuan rumah penyelenggara MUKERNAS IMAKAHI XXI yang diselenggarakan pada tanggal 22 – 24 Maret 2019 di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP), Songgoriti, Batu. Acara ini dihadiri oleh 10 PC IMAKAHI yaitu PC Imakahi UGM, UB, Unair, Udayana, Unsyiah, Undana, UWKS, Unhas, IPB, dan Unpad.

6

EDUVET : Migratory Bird

IMAKAHI 2019/2020

MUSYAWARAH KERJA NASIONAL IMAKAHI XXI

Acara ini diawali dengan talkshow yang bertemakan “Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Bersama IMAKAHI” yang membahas Tantangan Serta Peluang Dokter Hewan Dalam Revolusi Industri 4.0 dan Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0 Bersama IMAKAHI yang dilanjutkan Welcome Dinner sekaligus pemotongan tumpeng sebagai perayaan secara simbolis Ulang Tahun IMAKAHI yang Ke-36. Pada hari selanjutnya agenda terdiri dari Sidang Pleno MUKERNAS IMAKAHI XXI dengan bahasan program kerja Pengurus Besar IMAKAHI, pemaparan program unggulan Pengurus Cabang IMAKAHI, pemaparan program kerja Badan Pengawas IMAKAHI dan pelelangan Program Kerja Nasional.

Hasil dari Sidang Pleno MUKERNAS IMAKAHI XXI adalah keputusan-keputusan mengenai Program Kerja Pengurus Besar IMAKAHI, Badan Pengawas IMAKAHI selama satu periode serta dipilihnya penyelenggara Program Kerja Lelang Nasional. Hasilnya adalah: PC IMAKAHI UNDANA (Pengabdian Masyarakat Nasional), PC IMAKAHI UNSYIAH (Musyawarah Nasional), PC IMAKAHI UDAYANA (Musyawarah Kerja Nasional), dan PC IMAKAHI UB (Veterinary Scientific Event Week). Dari semua rangkaian acara MUKERNAS IMAKAHI XXI diharapkan mampu meningkatkan kemajuan yang lebih baik untuk IMAKAHI maupun seluruh mahasiswa kedokteran hewan Indonesia dan dokter hewan di Indonesia

7

IMAKAHI 2019/2020

Perayaan WVD PC IMAKAHI

PERAYAAN

WORLD VETERINARY DAY 2019 World Veterinary Day ( Hari Kedokteran Hewan Sedunia diperingati setiap tahunnya untuk mempromosikan serta meningkatkan kesadaran mengenai arti penting profesi dokter hewan. World Veterinary Day dirayakan oleh beberapa PC IMAKAHI di seluruh Indonesia dengan berbagai macam kegiatan.

PC IMAKAHI UGM menyelenggarahan serangkaian kegiatan dengan tema Animal Disease Control for Human Well-being pada tanggal 26-27 April 2019. Pada tanggal 26 April 2019 dilaksanakan Korsa Day, dimana mahasiswa FKH UGM mengenakan korsa Angkatan untuk menunjukan identitas sebagai mahasiswa FKH, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan hewan. Selain itu, diadakan penulisan pohon harapan oleh mahasiswa sebagai wadah menyampaikan harapan bagi dunia veteriner dan dilanjutkan pemberian susu gratis. Sebelumnya juga telah diadakan photo challenge melalui media social. Pada hari Sabtu, 27 April 2019 dilaksanakan kegiatan pemeriksaan hewan gratis dan pemberian obat cacing gratis untuk masyarakat umum

Sedangkan di FKH IPB dilaksanakan World Veterinary Day 2019: Value of Vaccination kolaborasi antara PC IMAKAHI IPB dengan semua ormawa FKH IPB pada hari Sabtu, 4 Mei 2019 di Plataran Agrimart 1 IPB. 8

Perayaan WVD PC IMAKAHI

IMAKAHI 2019/2020

Rangkaian acara meliputi pembagian brosur, pembagian stiker gratis, pengenalan hewan-hewan yang dibawa oleh mahasiswa FKH IPB kepada khalayak umum, dan masih banyak. PC IMAKAHI IPB memberikan souvenir berupa tanaman dan ucapan kepada masing-masing departemen FKH IPB serta jajaran DEKANAT sebagai tanda terimakasih.

Kemudian di FKH UNSYIAH diadakan kegiatan sosialisasi World Veterinary Day di Lapangan Blang Padang pada tanggal 29 April 2019. Kegiatan tersebut selain untuk memperingati World Veterinary Day juga untuk mempromosikan peran dokter hewan dan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjafa kesehatan hewan dan global. Selain kegiatan sosialisasi, juga diramaikan denga stan pameran hewan dari Komunitas Pecinta Hewan Banda Aceh da ada pemeriksaan gratis yang dilakukan PDHI Aceh.

World Veterinary Day 2019 di FKH UNUD mengambil tema “Optimalisasi Vaksinasi dan Pemeriksaan Rutin untuk Mencegah Penularan Penyakit Zoonosis� yang berlangsung tanggal 26 Mei 2019 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar. Kegiatan yang dilakukan adalah pet general check up gratis untuk masyarakat umum dan sosialisasi kepada masyarakat umum mengenai penyakit zoonosis serta peranan dokter hewan dalam menangani penyakit zoonosis.

9

IMAKAHI 2019/2020

#TOKOH

Buster Lloyd-Jones (1914-1980)

Dokter hewan yang satu ini dapat dikatakan sebagai dokter hewan yang paling dicari di Inggris selama karirnya. Buster merawat hewan yang sakit, terluka, dan terlantar selama Perang Dunia Kedua. Dia adalah pria dermawan dengan minat besar terhadap hewan pada masanya. Selama perang, dia memelihara hewan-hewan yang ditinggalkan dan tak terurus di rumahnya, “Clymping Dene.� Buster Lloyd Jones mendirikan Denes Natural Petcare pada tahun 1951, yang memproduksi produk-produk kesehatan hewan untuk hewan. Pada tahun 1965, kesehatan Buster menurun, ia lalu mengirim surat pada Royal Veterinary College untuk menghapus namanya dari daftar dokter hewan yangBuster menulis otobiografi berjudul The Animals Came in One by One, dan sekuelnya, Come into my World. Hingga saat ini Denes Natural Petcare masih beroperasi dan berlanjut menjual makanan hewan berkualitas, obat-obatan herbal hewan berlisensi, suplemen herbal dan produk aromaterapi.

Sumber: https://www.denes.com/our-history?___store=es

Louis J. Camuti (1893-1981)

Louis J. Camuti adalah dokter hewan pertama yang mengabdikan ilmu praktisinya untuk kucing. Camuti mulai mengkhususkan diri pada kucing sekitar tahun 1932-33. Pada saat itu, dokter hewan tidak menghabiskan banyak waktu menyediakan layanan untuk kucing. Ia membuka praktik di New York selama 60 tahun dan menulis dua buku: All My Patients Are Under The Bed: Memoirs of a Cat Doctor (1980), dan Park Avenue Vet (1962).

Ia mendedikasikan hidupnya sebagai dokter hewan ahli kucing hingga akhir hayatnya.

Sumber:https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/14197/Camuti_LouisJ_20_BioInt.pdf?sequence=7&isAllowed=y 10

#TOKOH

IMAKAHI 2019/2020

#TOKOH

Bernhard Lauritz Frederik Bang (1848-1932)

Bernhard Lauritz Frederik Bang (1848-1932), adalah seorang dokter hewan Denmark. Dididik dalam bidang kedokteran manusia dan kedokteran hewan, Dr. Bang melakukan penyelidikan ekstensif terhadap penyakit zoonosis. Ini adalah pekerjaan yang mengarah pada penemuannya pada tahun 1897 tentang Brucella abortus sebagai agen penyebab utama brucellosis pada sapi dan demam yang berlebihan pada manusia. Hingga hari ini, bakteri tersebut dikenal sebagai “Bang’s Bacillus�.

Selain itu, Dr. Bang dikenal karena penelitiannya tentang vaksinasi cacar, mengisolasi basil nekrotik pada babi, dan menyusun sistem untuk mencegah penyebaran tuberkulosis sapi yang menjadi model bagi banyak negara Eropa. Dia juga menjabat sebagai penasihat dokter hewan untuk pemerintah Denmark.

Untuk kontribusinya dalam kedokteran hewan, ia menerima gelar doktor kehormatan dari Veterinary College of Utrecht pada tahun 1921.

Sumber: https://www.avma.org/javma-news/2011-10-01/danish-veterinarian-credited-brucella-abortusdiscovery

11

IMAKAHI 2019/2020

PENGMASNAS IMAKAHI

PENGABDIAN MASYARAHAT NASIONAL (PENGMASNAS IKATAN MAHASISWA KEDOKTERAN HEWAN IDONESIA FATUMNASI 26-28 SEPTEMBER 2019 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana selaku salah satu anggota Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) tahun ini berkesempatan melaksanakan salah satu agenda tahunan Pengurus Besar IMAKAHI yaitu Pengabdian Masyarakat Nasional. Kegiatan ini dilaksanakan pada 26-28 September 2019, bertempat di Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan tema yang diusung adalah: “Penerapan Biosecurity dan Biosafety di Daerah Lahan Kering�

D

esa Fatumnasi adalah salah satu desa dengan populasi ternak sapi yang cukup besar di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Berdasarkan data statistik peternakan Pemerintah Desa Fatumnasi, diketahui jumlah populasi sapi di Desa Fatumnasi adalah 823 ekor yang terbagi dalam 4 wilayah (Dusun). Selain itu, pelaksanaan kegiatan di tempat ini juga sekaligus untuk mendukung program pemerintah dalam mempromosikan Desa Fatumnasi sebagai salah satu destinasi wisata alam terbaik di Nusa Tenggara Timur.

Peserta dalam kegiatan ini adalah mahasiswa-mahasiswi kedokteran hewan yang berasal dari 11 Universitas yang ada di Indonesia dan tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI), dosen pendamping, yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

12

PENGMASNAS IMAKAHI

IMAKAHI 2019/2020

S) A (IMAKAHI) Adapun rincian kegiatan pengabdian yaitu persiapan tim dan keberangkatan dari FKH Undana pada tanggal 26 September pukul 07.00 WITA pagi menggunakan bus. Setibanya di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada pukul 10.00 WITA, peserta kegiatan pengmasnas disambut dan dilepas oleh Asisten III Setda TTS Bapak Frans Maxi Oematan dan Kepala Dinas Peternakan Bapak Benyamin Billy di kantor bupati Kabupaten Timor Tengah Selatan. Selanjutnya peserta berangkat ke Desa Fatumnasi dan setibanya pada pukul 15.00 WITA peserta di sambut oleh masyarakat dengan tarian dan natoni yang dipimpin oleh tetua adat.

Kegiatan pelayanan kesehatan dilakukan pada tanggal 27 September dimulai pukul 08.00 WITA dengan kegiatan pembagian telur ayam di anak – anak SD, selanjutnya kegiatan pelayanan kesehatan pada hewan dimulai pada pukul 10.00 WITA dan dibagi dalam 4 tim. Masing-masing tim dan melakukan pelayanan di 4 dusun yang berada di Desa Fatumnasi. Masing – masing tim didampingi oleh dokter hewan pendamping dan paramedis yang berasal dari Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Adapun pelayanan kesehatan yang dilakukan yaitu pemberian vitamin dan pemeriksaan serta pengobatan bagi hewan sakit. Pada malam harinya dilakukan kegiatan gathering dan ramah – tamah.

Selanjutnya tanggal 28 September pukul 09.00 WITA sampai selesai dilakukan pelepasan secara adat oleh tetua adat Desa Fatumnasi dan pada pukul 13.00 WITA peserta kegiatan pengmasnas kembali ke Kupang.

13

IMAKAHI 2019/2020

#QUOTES

‘Never believe that animals suffer less than humans. Pain is the same for them that it is for us. Even worse, because they cannot help themselves.’ -Louis J. Camuti

#QUOTES 14

#QUOTES

IMAKAHI 2019/2020

‘The least I can do is speak out for those who cannot speak for themselves.’

-Jane Goodall, primatologist and anthropologist.

15

IMAKAHI 2019/2020

PENGMASNAS PB PDHI X PB IMAKAHI

PENGMASNAS KALIMANT PB PDHI X PB IMAKAHI

Sebanyak 29 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dari Universitas di seluruh Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) mengikuti kegiatan Pengabdian Masyarakat Vaksinasi Massal Rabies pada hewan mamalia terutama pada anjing dan kucing di daerah Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Daerah ini termasuk dalam zona merah penyebaran virus rabies.

Kegiatan vaksinasi rabies massal ini gratis dan rutin dilakukan setiap tahunnya untuk menekan angka penderita rabies di daerah Banjarbaru. Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari, terhitung sejak tanggal 16 Juli sampai 19 Juli 2019. Acara dibuka pada malam hari, tanggal 16 Juli 2019 oleh perwakilan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kepala Balai Veteriner Banjarbaru. Pada hari kedua, tanggal 17 Juli 2019, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi pertama yaitu “Penyakit Rabies, Situasi Rabies di Kalimantan Selatan dan Sekilas mengenai pelaporan Isikhnas” oleh perwakilan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan. Penyampaian materi kedua yaitu tentang ”Latar Belakang Kota Banjarbaru, Kasus Rabies di Kota Banjarbaru, dan Tata Laksana Kasus Gigitan” disampaikan oleh perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Dan Peternakan Kota Banjarbaru. Dilanjutkan langsung pemberian materi ketiga mengenai “Vaksin, Tata Laksana Vaksinasi, APD, dan Rantai Dingin” yang disampaikan oleh perwakilan dari Balai Veteriner Kota Banjarbaru. Pemberian materi ini penting disampaikan untuk memberikan pemahaman kepada teman-teman mahasiswa sebelum melaksanakan kegiatan vaksinasi di lapangan.

16

PENGMASNAS PB PDHI X PB IMAKAHI

IMAKAHI 2019/2020

TAN

Setelah pemaparan materi, para mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok besar ke Klinik drh. M. Akbar S. Dan drh. Rina Parlina untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi dan pelayanan kesehatan hewan khususnya hewan piaraan.

Antusias tinggi datang dari para pemilik hewan yang membawa hewan kesayangannya ke klinik lokasi vaksinasi massal, sehingga kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan sampai larut malam. Tercatat 78 ekor kucing dan 18 ekor anjing dilakukan pemberian vaksin rabies di Klinik drh. M. Akbar S. Dan sebanyak 16 ekor kucing diberi vaksin rabies di Klinik drh. Rina Parlina.

Kegiatan vaksinasi rabies massal dilanjutkan pada 18 Juli 2019 sejak pagi. Para mahasiswa didampingi oleh medik dan paramedik veteriner yang dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok-kelompok tersebut melakukan vaksinasi dari rumah ke rumah “(door to door)� di empat kelurahan berbeda, yaitu kelurahan Loktabat Selatan, kelurahan Guntung Paikat, kelurahan Kemuning, dan Sungai Besar. Masyarakat sangat terbuka dan terlihat sangat antusias dengan adanya kegiatan vaksinasi rabies massal yang dilakukan oleh PDHI Cabang Kalsel bekerjasama dengan PB PDHI, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, DKP3 Kota Banjarbaru, dan IMAKAHI. Selain itu pemberian informasi dan edukasi terkait dengan rabies juga dilakukan oleh para mahasiswa dan dokter hewan yang mendampingi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menekan angka rabies di dareah Banjarbaru, yang dalam kurun waktu dua tahun terakhir terlihat adanya peningkatan kasus rabies. Masyarakat juga diharapkan dapat membantu menekan kasus rabies, dengan melakukan pelaporan segera setelah mengetahui gejala klinis yang mengarah pada kasus rabies segera kepada dokter hewan berwenang.

Alhasil, setelah berkeliling melakukan vaksinasi sebanyak 323 ekor kucing dan 40 ekor anjing berhasil diberikan vaksin rabies. Hewan yang telah divaksinasi diberi kartu vaksin dan pemilik hewan diharapkan untuk melakukan vaksinasi kembali setahun kemudian pada anjing maupun kucingnya.

Acara Pengabdian Masyarakat Vaksinasi Rabies Massal diakhiri pada tanggal 19 Juli 2019 dengan pemberian sertifikat dan kenang-kenangan dari PB PDHI dan IMAKAHI kepada Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, DKP3 Kota Banjarbaru, dan Balai Veteriner Kota Bajarbaru.

17

IMAKAHI 2019/2020

V

VETERINARY SCIENTIFIC EVENT

eterinary Scientific Event atau VSE merupakan sebuah ajang kompetisi bagi seluruh mahasiswa kedokteran hewan dari berbagai universitas anggota IMAKAHI. Kompetisi yang dilombakan pada kegiatan ini antara lain fotografi, video edukasi, esai, dan poster. Kegiatan ini bertujuan melatih hardskill mahasiswa kedokteran hewan dalam ruang lingkup kerja veteriner sehingga dapat menjadi dokter hewan yang profesional dan mampu bersaing. VSE 2019 dilaksanakan pada Universitas Brawijaya Acara ini mengambil tema “Law Against Injustice For Vet And Animal”.

Lomba yang dilaksanakan terdiri dari Lomba Poster, Fotografi, Essay, dan Video Edukasi. Adapun rangkaian acara terdiri dari technical meeting dan gala dinner pada tanggal 18 Oktober 2019 sedangkan Seminar, Sekolah Kastrat dan lomba serta Festival (INFEST) pada tanggal 19 Oktober 2019. 10 finalis yang beruntung dari tiap cabang lomba mendapat undangan untuk datang ke Malang. Acara ini dihadiri dari 9 PC IMAKAHI dari PC Imakahi UGM, UB, Unair, Udayana, Unsyiah, Undana, UWKS, IPB, dan Unpad. (Sumber: Kominfo PC IMAKAHI Universitas Brawijaya).

“Untuk lombanya sendiri gue rasa tema esainya menantang dan cakupannya luas, jadi mahasiswa kedokteran hewan dari tahun awal sampai tahun akhir bisa ikut dengan mengangkat isu kekinian yang berkaitan erat dengan dunia kedokteran hewan. Waktu presentasi esai, kita juga bisa ‘tukar pikiran’ dengan finalis lain dari seluruh indonesia. Tadi ada finalis dari Unsyiah yang mengangkat topik legitimasi dokter hewan dalam pemindahan ibukota ke kalimantan. Menurut gue ini sangat fresh dan out of the box.” Ujar Eriya, salah satu anggota tim pemenang Juara 1 lomba esai dari IPB. Eriya dan timnya sendiri mengajukan esai berjudul “Nasib Anjing Brachycephalic: Bahaya Extreme Breeding pada Anjing”.

Seminar dengan tema serupa pun disambut oleh antusiasme delegasi dari berbagai wilayah. Tema Law Against Injustice For Vet And Animal dikupas tuntas oleh beberapa pembicara ahli pada bidangnya meliputi drh. R Budi Prasetyo, MH yang membahas tentang hukum konstitusional terkait dokter hewan maupun kesejahteraan hewan di Indonesia. drh. Bilqisthi Adi Putra selaku dokter hewan yang menggeluti bidang forensik veteriner yang tergabung dalam IVSFA (International Veterinary Forensic Sciences Association), membahas beberapa kasus menarik kejahatan pada hewan khususnya pada satwa liar. Seminar ini ditutup oleh Doni Herdaru sebagai aktivis kesejahteraan hewan dan founder Animal Defenders Indonesia, beliau membahas berbagai aduan dari masyarakat tentang kekejaman pada hewan selama kiprahnya menjadi aktivis kesejahteraan hewan.

18

VETERINARY SCIENTIFIC EVENT

IMAKAHI 2019/2020

VETERINARY SCIENTIFIC EVENT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Dalam rangkaian kegiatan VSE 2019,dilaksanakan pula Sekolah Kastrat yang merupakan program kerja Departemen Kajian dan Strategis PB IMAKAHI 2019/2020.

Sekolah kastrat diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman mahasiswa kedokteran hewan Indonesia mengenai kajian strategis. Kegiatan ini diisi oleh pembicara drh. Arief Mardjanto, MH.

19

IMAKAHI 2019/2020

Facts Page

Australia Bushfire

Meskipun kebakaran hutan merupakan fenomena tahunan di benua kangguru ini, New South Wales Rural Fire Service menyebut kebakaran hutan yang terjadi pada musim 2019-2020 adalah yang terparah sepanjang sejarah. Prof. Jim McLenan, seorang peneliti keselamatan kebakaran hutan di La Trobe University mengatakan, bahwa area kebakaran kali ini di luar area normal dan terkait dengan perubahan iklim.

Kira-kira 480 milyar hewan di Australia terkena dampak dari kebakaran yang masih berkobar hingga awal januari ini di New South Wales sendiri. Sementara api telah menyebar ke negara bagian Victoria. Hingga berita ini disampaikan (7 januari 2020) kebakaran seluas 63,131km2 ini setara dengan 95 kali lipat luas provinsi DKI Jakarta. Ekologis sangat takut beberapa hewan terancam punah akan punah akibat kebakaran ini.

20

Aljazeera.com

Facts Page

IMAKAHI 2019/2020

Getty Image

Dilansir dari majalah online Vox, menurut ahli ekologi sejumlah 8.000 ekor koala terbunuh (terhitung tanggal 7 januari 2020) terbunuh akibat kebakaran hutan yang masih berlangsung ini. Angka ini merupakan jumlah sepertiga populasi dari NSW, habitat utama koala. “Mungkin hingga 30 persen dari populasi di wilayah itu [terbunuh], karena hingga 30 persen dari habitatnya telah dihancurkan,� jelas Sussan Ley, menteri lingkungan hidup Australia.

Banyak usaha dilakukan dalam rangka menyelamatkan hewan-hewan endemik Australia ini. Dokter hewan berperan sangat besar dalam mengobati hewan hewan yang banyak menderita luka bakar ini.

21

‘

Facts Pages

‘

IMAKAHI 2019/2020

Koala (is not) Bears!

Koala (phascolarctos cinereus) adalah hewan endemik australia yang merupakan herbivora dan termasuk dalam famili Phascolarctidae. Phascolarcto sendiri diambil dari kata phaskolos yang berarti kantong; arktos berarti beruang (dari bahasa yunani). Ketika pertama ditemukan oleh orang-orang eropa, mereka berpikir bahwa koala adalah beruang (bears). Maka dari itu seringkali hingga kini koala disebut Koala Bears. Orang eropa pada saat itu belum pernah melihat hewan marsupial, karena hewan marsupial (berkantong) yang tersebar hanya di sekitar benua australia, benua amerika, papua nugini dan beberapa di sulawesi.

22

Facts Page

IMAKAHI 2019/2020

BAYI KOALA DISEBUT JOEY—Seperti bayi hewan marsupial lainnya, bayi koala disebut dengan joey. Joey yang berukuran kurang lebih 2cm dan berat kurang lebih 1gr ini ketika lahir akan berjalan ke kantong induknya, bertaut pada puting susu agar tidak kehilangan sumber nutrisi. Sementara itu induknya akan mengontraksikan otot spinchter pada mulut kantong agar kantong tetap tertutup.

23

IMAKAHI 2019/2020

24

Meskipun berenang seperti bebek, Coot Amerika (Fulica americana) tidak memiliki kaki berselaput seperti bebek. Sebagai gantinya, masing-masing jari kaki kaki panjang memiliki lobus kulit luas yang membantunya menembus air. Lobus luas terlipat ke belakang setiap kali burung mengangkat kakinya, sehingga tidak menghalangi ketika berjalan di tanah yang kering, namun menopang berat burung di tanah yang kotor.

EDUVET : Migratory Bird

IMAKAHI 2019/2020

BAGAIMANA BURUNG BERMIGRASI?

Dua kali setahun, burung-burung wilayah kutub membuat perjalanan epik.

Mereka melakukan perjalanan sepanjang Bumi, dari tempat berkembang biak di Kutub Utara yang tinggi ke habitat Selatan mereka di Antartika — jarak satu arah hampir 20.000 kilometer (Salmonsen, 1967). Aktivitas migrasi burung-burung migran bukan sekadar untuk mencari makanan berlimpah di bawah khatulistiwa, tetapi juga untuk melarikan diri dari musim dingin yang ekstrem di kedua ujung dunia. Mereka juga menghindari garis lintang pusat, di mana predator berada. Maka tak heran jika mereka menempuh ribuan mil untuk untuk kembali dari tempatnya mencari makan ke tempat asalnya di utara. Mereka punya banyak alasan untuk melakukan perjalanan, tetapi bagaimana mereka mengelola navigasi?

Magnetic Map

Memori spasial burung yang kompleks mampu menciptakan peta ingatan lokasi-lokasi yang mereka kenal, termasuk hubungan antarlokasi, dan tanda-tanda dan bentang alam yang istimewa. Kemampuan ini juga dapat menghubungkan lokasi-lokasi yang pernah dikunjungi dan memperkirakan rute penerbangan teraman (Burung. org, 2017). Burung Migrasi dapat mengandalkan instingnya untuk dapat pulang. Para ilmuwan mengobservasinya seperti sebuah Peta Medan Magnet. Maka daripada itu, gangguan terhadap medan magnet dapat mengganggu kemampuan ini

Sun Compass

Agar dapat dengan mulus tiba di lokasi migrasi, burung migran tidak cukup hanya mengandalkan orientasi arah. Mereka memiliki kemampuan navigasi lainnya serupa kompas matahari yang diketahui pertama kali oleh Gustav Kramer, peneliti burung, pada 1950. Dengan kompas dan bantuan “jam� pada tubuhnya ini, burung-burung migran dapat mengurangi risiko kehilangan arah dan memperhitungkan pergerakan matahari (Burung.org, 2017).

EDUVET

Migratory Bird Cerek Besar-Cerek besar (Pluvialis squatarola) diabadikan di Pantai Waijatang, Lembata, NTT oleh Martin 26

ŠMartin Kedang

EDUVET : Migratory Bird

IMAKAHI 2019/2020

Star Compass

Berbeda dengan jenis burung-burung malam. S.T. Emlen, ahli zoologi asal Amerika Serikat pada 1967, menemukan bukti bahwa burung-burung malam menggunakan bintang sebagai kompas. Mereka mengorientasikan diri pada gerak putar keseluruhan bintang di langit. Di atas khatulistiwa, bintang-bintang tampak bergerak cepat. Namun, mendekati kutub kecepatannya berkurang. Sebab tepat di atas kutub, bintang akan “berhenti� atau dikenal sebagai titik perputaran langit (Burung.org, 2017).

Migran malam hari mendarat di pagi hari dan bisa makan selama beberapa hari sebelum melanjutkan migrasi mereka. Burung-burung ini disebut sebagai migran lintas di wilayah di mana mereka muncul untuk waktu yang singkat antara asal dan tujuan. Migran malam hari meminimalkan penyusutan, menghindari panas berlebih, dan dapat memberi makan di siang hari. Salah satu kerugian migrasi nokturnal adalah hilangnya tidur. Migran mungkin dapat mengubah kualitas tidur mereka untuk mengkompensasi kerugian.

Magnetic Compass

Selain itu, salah satu sugesti yang populer adalah bahwa kutub magnet bumi membantu untuk memandu burung dalam migrasi mereka (Wiltschko and Wiltschko, 1972). Bagaimana mereka bisa mendeteksi kutub-kutub itu masih sulit ditentukan. Satu teori berpendapat bahwa otak burung tertentu mengandung magnetit, atau dikenal sebagai oksida besi (Kirschvink and Gould, 1981). Dengan magnet fisik di otak mereka, burung akan dapat mendeteksi medan magnet yang diciptakan oleh Kutub Utara dan Selatan. Magnetite telah ditemukan di paruh atas beberapa burung, tetapi sampai saat ini, ada sedikit bukti bahwa substansi tersebut terhubung dengan navigasi (Beasons and Nichols, 1984).

27

IMAKAHI 2019/2020

EDUVET : Migratory Bird

Ukuran bodi, cadangan bahan bakar, mode penerbangan dan desain sayap

Faktor utama yang penting untuk migrasi adalah ukuran tubuh, karena hal ini tidak hanya mempengaruhi bobot yang harus didukung/ditegakkan oleh sayap selama penerbangan, tetapi juga menentukan cadangan bahan bakar yang dibawa burung. Ukuran tubuh membatasi migrasi pada burung. Dengan meningkatnya massa tubuh, cost flight meningkat, demikian juga efisiensi penerbangan (cost energi per satuan berat) dan kecepatan penerbangan, tetapi jumlah bahan bakar (relatif terhadap berat badan) yang dapat dibawa menurun, mengurangi jangkauan terbang maksimum tanpa henti yang mungkin (Newton 2008). Dari sini dapat disimpulkan bahwa burung yang lebih kecil lebih cocok dan karena itu lebih cenderung berada di antara burung yang bermigrasi jarak jauh.

Antara spesies burung yang lebih berat dan lebih ringan ada juga perbedaan dalam mode penerbangan, karena burung yang lebih berat cenderung bermigrasi lebih sering menggunakan penerbangan terbang layang, sementara spesies yang lebih ringan juga bermigrasi menggunakan penerbangan mengepak. Keberadaan termal atau kenaikan arus udara lainnya karenanya lebih penting bagi burung yang lebih berat dibandingkan dengan burung yang lebih ringan, dan dengan demikian memengaruhi migrasi (terutama rute, lihat di bawah). Juga, untuk mode terbang menghitung bahwa energi yang mengalir melalui hewan harus pada setiap tahap konsisten dengan tuntutan fisiologis dan mekanis dari penggerak, sementara tuntutan mekanis yang dibuat oleh penerbangan anatomi dan morfologi tidak boleh terlalu berlebihan untuk membuat hewan ekologis tidak dapat hidup. Dengan cara ini seleksi alam dan interaksi lingkungan yang dialami burung bertindak untuk mengendalikan evolusi adaptasi penerbangan (Rayner 1985).

28

EDUVET : Migratory Bird

IMAKAHI 2019/2020

Desain sayap memiliki pengaruh tambahan pada efisiensi kecepatan penerbangan, tetapi tampaknya sangat dipengaruhi oleh kebutuhan hidup sehari-hari sebagaimana oleh migrasi. Desain sayap, serta mode penerbangan, sangat penting karena ini memengaruhi efisiensi burung dapat bermigrasi, tetapi secara simultan memengaruhi kehidupan sehari-hari burung terkait dengan habitat, mencari makan di habitat, dan menghindari predator.

Dara-laut jambul (Thalasseus bergii) melintasi di Pantai Lewolein, Lembata, NTT pada 2 Januari 2020 gambar ini diabadikan oleh Virgilius Martin K. Kedang (FKH IPB 2017)

ŠMartin Kedang 29

IMAKAHI 2019/2020

EDUVET : Migratory Bird

Jalur Migrasi

Berbagai jenis burung mengambil rute dengan panjang yang sangat bervariasi.

Beberapa migrasi pulang-pergi dapat mencapai 44.000 mil, setara dengan hampir dua perjalanan keliling dunia. Lainnya jauh lebih pendek. Beberapa burung bahkan bermigrasi dengan berjalan kaki. Banyak yang menempuh ribuan mil dan bergerak bolak-balik antar benua.

Beberapa jenis perpindahan burung yang biasa dilakukan terbagi atas tiga jenis, yaitu: • Migrasi Menyeluruh. Migrasi menyeluruh adalah migrasi yang dilakukan oleh

90% burungdi wilayah tertentu. • Migrasi Sebagian. Migrasi sebagian adalah migrasi yang dilakukan oleh 50%

burung di wilayah tertentu. • Migrasi Lokal. Migrasi lokal adalah migrasi yang dilakukan oleh burung kare

na keadaan lingkungan atau habitannya sehingga berpindah ke habitat yang lain.

Secara garis besar, migrasi burung ini dapat dicermati dari lokasi dan waktu. Berdasarkan lokasi, migrasi ini terbagi atas migrasi arah (latitudinal migration) yaitu berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari kondisi alam yang lebih baik, dan migrasi ketinggian (altitudinal migration). Untuk yang ini, perpindahan dilakukan karena perbedaan ketinggian di tempat hidupnya, bisa jadi karena bencana alam.

Sementara, migrasi berdasarkan waktu dikenal dengan istilah migrasi balik (return migration). Migrasi balik inilah yang paling populer yaitu burung yang berada di belahan bumi utara kala musim dingin datang akan berangkat ke bumi belahan selatan yang sedang musim panas. Tujuannya jelas untuk mencari makan. Ketika musim dingin di tempat asalnya, barulah ia akan kembali lagi.

Setiap tahun, ribuan burung raptor bermigrasi ke Bumi bagian selatan melalui dua jalur.

Pertama, koridor daratan sebelah timur (Eastern inland corridor) yaitu jalur yang dilalui para raptor dari tenggara Siberia melalui timur Tiongkok menuju semenanjung Malaysia, lalu mendarat di Indonesia yakni Jawa, Bali, dan Lombok. Kedua, Koridor Pantai Pasific (Coastal pacific corridor) yaitu jalur yang akan dilalui oleh burung-burung dari timur Rusia yang melewati Kepulauan Jepang dan Taiwan, lalu ke selatan Filipina dan menepi di wilayah Sunda Besar.

Gambar 1.

Peta Jalur Migrasi Burung Pemangsa/Raptor 30

EDUVET : Migratory Bird

IMAKAHI 2019/2020

Di seluruh dunia, secara keseluruhan terdapat 9 jalur migrasi burung pantai yaitu jalur Atlantik Timur, jalur Laut Hitam-Mediterania, jalur Asia Timur-Australia, jalur Pasific Barat, jalur Pasific-Amerika, jalur Missisipi-Amerika dan dan jalur Atlantic-Amerika. Indonesia sendiri terbagi dalam dua jalur yaitu jalur Asia Timur-Australia dan jalur Pasific Barat. Indonesia termasuk negara yang memiliki habitat ideal bagi burung-burung pantai baik lokal maupun migran. Dengan panjang garis mencapai lebih dari 81.000 kilometer, Indonesia menjadi tujuan utama migrasi burung baik dari benua Asia maupun Australia. Sejauh ini telah banyak lokasi-lokasi yang teridentifikasi sebagai tempat singgah burung pantai saat melakukan migrasi.

Gambar 2.

Jalur Migrasi Burung Pantai

Teknik Terbang

Teknik terbang yang biasa dilakukan sekelompok burung adalah formasi “V�.

Pada teknik ini, burung yang besar dan kuat berada paling depan sebagai perisai melawan arus udara dan membuka jalan bagi burung lain yang lebih lemah. Telah dibuktikan bahwa dengan pengaturan seperti ini, secara umum kelompok tersebut dapat menghemat energi hingga 23%. Angin berhembus berputar searah jarum jam pada system tekanan tinggi dan berlawanan arah jarum jam pada system tekanan rendah.

Migrasi cenderung menjadi paling berat di area dimana angin bertiup ke tujuan burung terbang dan paling ringan dimana angin bertiup pada arah sebaliknya tujuan migrasi.

Spesies Burung yang Melakukan Migrasi

Anatidae, Scolopacidae, Accipitridae, Muscicapidae, Alcedinidae, dan Sylviidae adalah beberapa contoh keluarga jenis burung migran. Banyak jenis burung seperti layang-layang dan warbler bermigrasi ke lokasi yang hangat dan kaya akan jenis serangga. Mereka umumnya bermigrasi pada malam hari mengandalkan bulan dan bintang sebagai penunjuk arah. Di siang hari, para layang-layang memanfaatkan matahari untuk menunjukkan arah.

Diperkirakan, puluhan ribuan burung bermigrasi ke daerah hangat di Asia, termasuk Indonesia. Tidak kurang 60 jenis raptor setiap tahunnya bermigrasi ke Asia Tenggara, 19 di antaranya ke Indonesia sebelum akhirnya kembali ke habitat berbiaknya. Sebut saja sikep-madu asia (Pernis ptilorhyncus), elang-alap cina (Accipiter soloensis), elang-alap nipon (Accipiter gularis), baza hitam (Aviceda leuphotes), elang kelabu (Butastur indicus), dan alap-alap kawah (Falco peregrinus), merupakan beberapa contoh raptor yang bermigrasi ke Asia Tenggara.

31

IMAKAHI 2019/2020

BROWNIS VetPreneur

BROWNIS VETPRENEU Bidibong Petshop Halo Future Vets!

Brownis VetPreneur kembali hadir untuk teman-teman semua!

Narasumber untuk Brownis VetPreneur kali ini yaitu Alfa Zuma Era mahasiswa kedokteran Hewan Universitas Airlangga 2016!

Mau tau lebih lanjut tentang cerita sukses dan pengalaman usaha kak Alfa atau biasa dipanggil Kak Aze? Simak dalam Brownis VetPreneur edisi kali ini ya!

1) Bagaimana profil usaha Kak Aze ?

“Bidibong Petshop berfokus dalam mengadopsi berbagai jenis hewan eksotis, termasuk dari jenis mamalia, reptil, maupun berbagai jenis burung. Kalau dari jenis mamalia itu sendiri kita ada musang, sugar glider, tupai. Nah, kalau dari burung ini yang paling banyak, salah satunya dari burung berkicau, juga jenis burung-burung kecil yang jinak atau yang bisa dilatih. Kalau dari reptil sudah pasti kita menyediakan yang aman atau jinak dan tidak berbisa sehingga orang awam pun bisa memeliharanya. Selain adopsi hewan, usaha ini juga menyediakan layanan konsultasi bagi orang–orang yang ingin tahu cara memelihara hewan eksotis ini.”

2) Bagaimana Kak Aze memulai usaha ini ?

“Berawal dari hobi memelihara hewan eksotis, saya dan teman saya awalnya memelihara sugar glider dan burung. Hewan yang kami pelihara lama-lama berkembang biak. Dari awalnya hanya sugar glider dan burung lama kelamaan jenis hewan yang kami pelihara semakin banyak. Kami juga sering mendapat titipan hewan eksotis dari teman-teman lain yang akhirnya kami jual.”

3) Bagaimana datangnya motivasi dan inovasi untuk buka usaha ini Kak ?

“Motivasi saya untuk membuka usaha ini sih lebih karena ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari, hehe. Selain itu, untuk memutar uang dalam memelihara dan memberi pakan koleksi hewan eksotis kami, yang membutuhkan biaya tidak sedikit.”

4) Bagaimana Kak Aze memasarkan usaha ini ?

“Secara garis besar pemasaran usaha kami lewat media online atau social media, temanteman juga ikut membantu pemasaran usaha ini dengan membantu menyebarkan informasi tentang petshop kami ini.”

32

BROWNIS VetPreneur

IMAKAHI 2019/2020

UR

5) Berapa modal awal Kak Aze dalam melakukan usaha ini ?

“Untuk modal awalnya saya kurang tau, karena memang usaha ini berawal dari hobi sehingga kita tidak begitu menghitung modal awal, kemungkinan sih 1 juta atau2 juta-an gitu”.

6) Pernah tidak usaha ini mengalami pasang surut? Kalo pernah bagaimana cara kakak mengatasinya?

“Kalau pasang surut itu pasti. Terutama untuk hewan kadang namanya penyakit pasti dapat menurunkan harga jual. Selain itu kadang minat orang terhadap hewan tertentu itu musiman dan tidak tentu. Masalah pakan juga, pada hewan yang kurang laku pasti biaya pakannya akan semakin besar yang kita tanggung. Untuk solusinya ya kita banyakin promosi sehingga meningkatkan minat teman-teman untuk memelihara hewan eksotis.

Dalam masalah kualitas juga, di Bidibong Petshop ini selalu kita tambahkan vitamin pada pakannya sehingga kualitas dari hewan kami terjamin.”

7) Bagaimana manajemen waktu Kak Aze dalam menjalani usaha ini?

“Untuk membagi waktu, pasti saat kuliah ada jam kosongnya kan. Nah, disaat itu kami menyempatkan waktu untuk membersihkan kandang atau memberi makan, kalau untuk hewan nokturnal kita beri makan pada malam hari. Untuk reptile ini yang agak mudah, karena interval makan mereka tidak terlalu sering jadi bisa seminggu sekali atau dua minggu dua kali.”

8) Suka duka dalam menjalankan usaha ini gimana Kak ?

“Suka dukanya sih ada satwa yang mati dan kadang ada orang yang ga suka.”

9) Berapa keuntungan yang Kak Aze dapatkan setiap bulannya ?

“Untuk saat ini karena kita lagi fokus ke kuliah jadi keuntungan yang kami dapatkan masih mencapai ratusan ribu sampai jutaan rupiah.”

Berikut adalah wawancara yang kami lakukan dengan Kak Aze, semoga menambah wawasan dan menginspirasi kawan-kawan untuk berwirausaha, ya!

33

IMAKAHI 2019/2020

UPCOMING EVENT

Musyawarah Nasional IMAKAHI XXII

M

usyawarah Nasional IMAKAHI merupakan sebuah kegiatan yang digelar dalam rangka pemilihan kepengurusan baru, laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya, seminar, workshop, dan diskusi tujuan IMAKAHI selanjutnya. Kegiatan ini juga menjadi salah satu kesempatan bagi setiap delegasi dari ke-11 universitas yang tergabung dalam IMAKAHI untuk berkumpul dan bertukar pikiran serta pengalaman. Munas IMAKAHI sendiri telah dilaksanakan sebanyak 21 kali. Munas IMAKAHI ke21 dilaksanakan di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan Musyawarah Nasional IMAKAHI yang ke 22 akan diadakan di Universitas Syiah Kuala, Aceh.

34

IMAKAHI 2019/2020

PB IMAKAHI

IMAKAHI

@pbimakahi

@pbimakahi

pb.imakahi@gmail.com

@rya2129u

www.imakahi.or.id

CONTACT & MEDIA SOSIAL PB IMAKAHI

35

IMAKAHI 2019/2020

36

EDUVET : Migratory Bird

EDUVET : Migratory Bird

IMAKAHI 2019/2020

37