Proses Yg Dilalui Quran Sebelum Sampai Ke Tanganmu

Page 1


twitter: @islamexpose

APAKAH QURAN JALAN HIDUP?

D

i Inggris setiap hari dalam koran Urdu para mullah menyatakan bahwa quran merupakan panduan hidup yang lengkap. Pernyataan ini bukan hanya tidak berdasar, tetapi juga dilontarkan tanpa penelaahan yang cukup. Seringkali dengan penuh emosi para mullah mengajarkan hal-hal islami kepada pendengarnya yang sesungguhnya tidak ada. Satu pertanyaan timbul ketika para mullah ini menyatakan bahwa quran merupakan panduan hidup yang lengkap, apa maksud sesungguhnya dari pernyataan ini?     

apakah quran mengandung prinsip-prinsip yg mengatur hidup sehari-hari? mungkinkah manusia hidup bersama dalam damai, harmoni, dan kasih melalui prinsip-prinsip quran? dapatkah seseorang meningkatkan kepuasan rohaninya melalui ajaran quran? apakah quran mengajarkan panduan lengkap bagi umat manusia? benarkah quran menawarkan solusi bagi masalah-masalah kemanusiaan?

Para mullah yakin bahwa quran sudah final dan merupakan panduan hidup yang lengkap dari auwloh. Pertanyaan lain muncul, jika quran merupakan panduan hidup yang lengkap, lantas mengapa muslim masih mengacu kepada hadith? Hadith berisi ucapan dan tindakan muhamad (nabi palsu dalam islam berdasarkan alkitab [matius 24:24] dan juga palsu berdasarkan logika), dan para muslim tidak dapat memahami quran tanpa bantuan hadith! Tidak ada yang sangat mengandalkan hadith kecuali muslim. Jika seorang muslim tidak mempercayai hadith muhamad, ia kehilangan separuh keimanannya. Bukankah hal ini mempertegas kegagalan quran itu sendiri? Katanya Quran kitab yg turun dari Tuhan, tapi masih harus bergantung pada kitab lain (hadis) yg buatan manusia. Beberapa hadis, dicantumkan di bawah ini: (1) muhamad menikahi aisyah ketika aisyah berusia 6 tahun, dan menggaulinya ketika aisyah berusia 9 tahun (Al-Bukhari,Vol3,p91) (2) muhamad biasa berhubungan seks dengan sembilan istrinya dalam satu kesempatan (Al-Bukhari,Vol3,P118)

email: namasamaran@riseup.net

1


twitter: @islamexpose

(3) muhamad memiliki kekuatan seks setara dengan 30 orang (Al-Bukhari, Vol1, p181). Dan masih banyak lagi hadith-hadith serupa dalam kitab aslinya. Membaca hadith sangat memuakkan. Imam Bukhari menggambarkan begitu banyak detail perilaku seksual muhamad. Para muslim menyatakan bahwa semua hadith AlBukhari adalah sahih. Para muslim sebagian juga percaya bahwa semua hadith merupakan wahyu allah, (Whhi Khiffee) [wahyu terselubung] (Ref, Mullana Maudoody dalam tafsir quran (Tefheem-ul-Quran Vol5, p194) muhamad menyatakan hal tersebut secara langsung. Seorang ilmuwan Kristen pernah menyatakan pendapatnya mengenai quran; di seluruh dunia, muslim merupakan orang yang paling keras dalam usahanya memahami kitab sucinya, namun makin keras mereka berusaha, makin sedikit yang mereka pahami, sementara non-muslim dengan sedikit usaha saja mampu memahami jauh lebih banyak dibanding muslim dengan kitabnya sendiri. Dalam empat belas abad terakhir, sarjana-sarjana muslim juga berada dalam situasi yang sama, mereka mengerti quran, tetapi tetap bertingkah laku seperti anak yang baru pertama kali masuk sekolah. Satu lagi pertanyaan muncul: jika muhamad menerima wahyu tanpa kata LANGSUNG dari auwloh, bagaimana ia dapat memahaminya? Para sarjana muslim memberikan gambaran mengenai islam yang sangat berbeda dengan menyembunyikan hadith-hadith dan ayat-ayat dalam quran yang mempromosikan kebencian dan teror, dan jika ada orang yang menyelidiki hal tersebut, para sarjana itu selalu berusaha mengkontroversialkan semua itu sehingga orang yang belum paham dan yang percaya pada tahayul tetap kebingungan. Contohnya mereka percaya bahwa setelah alquran, al-bukhari merupakan satu-satunya buku di muka bumi ini yang mengandung kebenaran. Ref: al-bukhari, vol 1, halaman pengantar. Tidak ada dapat yang menolak hadith dalam al-bukhari. Jika ada yang menolak satu hadith saja, maka seluruh hadith menjadi meragukan. Adakah satu muslim saja yang berani mempertanyakan sang Imam Bukhari? Jika ada yang cukup gila untuk menentang sang imam, ia akan kehilangan separuh pahalnya karena islam tidak lengkap tanpa hadith. Mengenai imam bukhari, dikatakan bahwa ia tidak mencatat (menulis) satu hadithpun tanpa disertai mandi, membasuh diri, atau dua rukit nafil. Hal ini berarti semua hadith imam bukhari itu sahih. Jika anda mempelajari hadith tersebut, anda akan menyadari bahwa muhamad tidak menerima wahyu apapun, itulah sebabnya ia melakukan dan mengucapkan hal-hal yang melawan hukum alam dan logika.

email: namasamaran@riseup.net

2


twitter: @islamexpose

Sebagian besar sarjana muslim menuduh non muslim menafsirkan quran dan hadith di luar konteksnya atau salah menafsirkan ayat-ayat atau tidak memahami sastra arab. Mereka percaya bahwa bahasa arab adalah bahasa Tuhan. Contohnya jika anda mengkritik perilaku muhamad yang ketika berusia 58 tahun memperkosa remaja yahudi cantik Safiyah yang berusia 17 tahun dari hasil penyerangannya dan juga terhadap Juwariah (20 tahun), para mullah memberikan alasan bahwa muhamad melakukan hal tersebut karena perintah auwloh. (Tuhan macam apa itu?!?) Jika anda bertanya mengapa muhamad meniduri anak perempuan ingusan berumur sembilan tahun ketika ia sendiri berumur hampir 60 tahun, jawabannya pastilah ada satu hikmat tersembunyi di balik tindakan itu, dan hanya muhamadlah yang mengetahuinya. Tindakan para mullah yang menjijikkan! Ketika para sarjana muslim merasa bahwa gabungan quran dan hadith tidak mampu memberi arahan yang lengkap untuk kehidupan, mereka menciptakan aturan lokal dimana gabungan ketiga hal tersebut tetap tidak mampu menjadi panduan hidup yang lengkap. Perhatikan jumlah sekte dalam islam untuk mengukur kegagalan aturan lokal tersebut. Akhirnya ketika quran, hadith dan aturan lokal tersebut tidak mampu menjadi solusi bagi masalah mereka, muncullah Kiyas, yang merupakan hasil pemahaman sejati islam. Kegagalan kiyas dapat dilihat dari penafsiran quran oleh para sarjana muslim! Setiap sarjana muslim memiliki pendapat yang berbeda atas ayat-ayat alquran yang sama. Seseorang yang membaca alquran dengan cara biasa dan wajar, segera mengetahui bahwa pernyataan bahwa alquran merupakan panduan hidup yang lengkap adalah salah. Contohnya, dalam quran tidak disebutkan bagaimana cara menjalankan solat, bahkan solat tidak disebut-sebut dalam quran. Rincian mengenai ritual haji pun tidak tercatat. Hal-hal lain yang tidak dicatat, dan hilang dari quran contohnya adalah bagaimana cara menyembelih hewan secara sah? Para muslim mengalami masalah daging halal di eropa. Quran tidak mengatakan apa-apa mengenai sunat, dan rincian mengenai kapan dan dimana harus dilakukan. Cara sunat-pun tidak dicatat sama sekali! Doa merupakan kewajiban, tetapi tidak ada aturan rinci mengenai bagaimana cara berdoa. Berapa banyak sembahan yang harus dilakukan. Dalam melantunkan takbir tidak ada aturan untuk memegang telinga. Jika seorang muslim melakukan hubungan seks dengan binatang, hukuman apa yang pantas baginya? Banyak hal yang dihadapi manusia sehari-hari yang tidak tercatat dalam quran. Jika seseorang ingin meningkatkan kerohaniannya dan mencarinya dari quran, ia akan segera menyadari bahwa quran tidak memberi petunjuk apapun. Banyak ajaran dalam quran saling bertentangan dan tidak lengkap! Quran dengan jelas menyesatkan orang dan mengandung kebencian dan kekerasan serta menghasilkan para teroris. Jika ada sarjana muslim atau mullah yang menyatakan

email: namasamaran@riseup.net

3


twitter: @islamexpose

bahwa quran itu merupakan panduan hidup yang lengkap, maka mereka harus menjelaskan berbagai masalah yang ada dalam quran itu sendiri. Sesungguhnya tidak ada buku di muka bumi ini yang mengandung panduan hidup secara lengkap. Masalah dan kebutuhan manusia berbeda-beda dalam masa yang berbeda pula. Ajaran islami tidak cocok untuk masa sekarang.

email: namasamaran@riseup.net

4


twitter: @islamexpose

quran atau quran-quran? Oleh Athanasios AbdulRahman

Contoh perbedaaan Quran sebelum diseragamkan pada tahun 1924, lafal Arab dan ayat Quran dalam terjemahan ini berdasarkan tulisan aslinya. Materi ini berasal dari : The reading ways of Qur'an dictionary: (moa'agim alqera'at alqura'nia): Ini adalah sebuah buku berbahasa Arab yag ditulis oleh para sarjana Islam dan dipublikasikan oleh: Kuwait University dalam 8 jilid, edisi pertama tahun 1982 (Arabic), Penulis: Dr. Abdal'al Salem Makrem dan Dr. Ahmed Mokhtar Omar. Mereka professeors professor bahasa Arab di Kuwait Univirsity. Penerbit: Zat Alsalasel - Kuwait Pendahuluan : Ada banyak versi kitab-kitab Quran [massahif] yang ditulis sampai hari Othman Ibn Afaan, membakar kitab-kitab yang lain dan menyimpan satu salinan yang sah. Sebagai contoh adalah: 1. Qur'an menurut Ali bin abi talib 2. Quran menurut Ibn Mass'oud 3. Quran menurut Aobi bin Ka'ab Itu bukan berarti orang-orang ini menulis Quran; tetapi mereka merupakan rujukan untuk bagaimana Quran seharusnya di baca . Ada tujuh jalan (cara) untuk membaca Quran ( mengikuti ayat tentang tujuh huruf dalam Quran [alssib' ailmithani]) plus tiga jalan yang lain “lengkap� (mokimila) plus empat tambahan, yang biasa disebut abnormal [shaza].

email: namasamaran@riseup.net

5


twitter: @islamexpose

Pembaca ke tujuh jalan dan murid-muridnya: 1 Nafaa': Qalon + Warsh 2 Ibn Kathir: Albizi + Qonbil 3 Abi amro: Aldori + Alsosi 4 Ibn Amer: Ibn Aban + Ibn Thkwan 5 Assemm: Abo Biker + Hafas 6 Alkessa'i: Allith + Aldori 7 Hamza: Albizaz + Abo Isa Alsirfi Pembaca ke tiga jalan dan murid-muridnya: 1- Abo Ji'faar: Ibn Wardan + Ibn Jmaz 2- Yaccob: Rois + Roh 3- Khalif: Almrozi + Iddres Pembaca ke empat jalan dan murid-muridnya 1- Ibn Mohisn: Albizi + Ibn Shinboz 2- Alyazidi: Soliman Ibn Alhakam + Ahmed Bin Farah 3- Alhassan Albassry: Abo Na'im Albalkhi + Aldori 4- Ala'mash: Amotodi + Alshinbzi Alshttaoi Perbedaan: 1. Spelling 2. Tone (harkat) 3. A’rab (grammar) 4. Penggunaan kata yang serupa tapi berbeda (seperti perangi, bunuh) 5. Perubahan letak kalimat. 6. Penambahan atau penghilangan kata-kata. Apa yang aku akan coba katakan adalah jelas, tak seorangpun akan berkata cuma ada satu Quran. Aku mencoba untuk memperingatkan muslim bahwa Quran bukanlah "filohen mahfouz" atau “dalam lempengan yang terpelihara”. Bila cuma satu; maka mengapa ada perbedaaan di dalamnya. Muslim tidak menerima Injil; karena secara resmi ada empat. Mereka menginginkan Injil asli. Mereka tidak menerima kalimat “Menurut…” tetapi mereka mempunyainya. Sekarang Quran yang kita gunakan seluruhnya adalah Quran menurut Aobi Ibn Ka’ab. Jadi apa artinya? Mari kita lihat tiga contoh dari Sura Maryam.

email: namasamaran@riseup.net

6


twitter: @islamexpose

1. Contoh pertama: Sura Maryam 19:19. [English translation based on the one done by Yusuf Ali] Text Hafs terbaca: Dia berkata, “ Aku adalah utusan Tuhanmu, untuk MENGARUNIAKAN (siapa yang mengaruniakan?: malaikat) engkau seorang putra yang suci.” Kata Arab: li’ahiba Naafa’, Abo’mro, Qalon, Warsh… terbaca: Dia berkata, “ Aku utusan Tuhanmu, untuk MENGARUNIAKAN (siapa yang mengaruniakan?: Tuhan) engkau sorang putra yang suci.” Kata Arab: liyihiba Albhar Almohit, “Alkishaf” sebuah buku untuk Alzimikhshiry terbaca : Dia berkata, “Aku adalah utusan Tuhanmu, DIA MEMERINTAHKAN AKU UNTUK MENGARUNIAKAN MU seorang putra yang suci.” Kata Arab: amarani’n’hiba 2. Contoh ke dua: Sura Maryam 19:25 [English translation based on the one done by Yusuf Ali.] Text Hafs terbaca: “Dan bergoyang batang pohon kurma kearah dirimu: IA AKAN JATUH buah-buah kurma yang segar dan masak ke padamu.”. Kata Arab: toosaqit Hamza, Al’mish: “Dan bergoyang batang pohon kurma kearah dirimu: JATUH buah kurma yang segar dan masak ke padamu.” Kata Arab: tasaaqat Assem, alkiss’ai, al’mish: “Dan bergoyang batang pohon kurma kearah dirimu: IA AKAN JATUH buah kurma yang segar dan masak ke padamu.” Kata Arab: yassaqat Abo Amro, Assem, Nafi’: “Dan bergoyang batang pohon kurma kearah dirimu: AKAN JATUH buah kurma yang segar dan masak ke padamu.” Kata Arab: tasaaqat Abo Nahik, Abo Haii’: “Dan bergoyang batang pohon kurma kearah dirimu: IA JATUH buah kurma yang segar dan masak ke padamu.”

email: namasamaran@riseup.net

7


twitter: @islamexpose

Kata Arab: tosqt "Al'e'rab" sebuah kitab untuk Alnahas : “Dan bergoyang batang pohon kurma kearah dirimu: KAMI AKAN JATUH buah kurma yang segar dan masak ke padamu.” Kata Arab: nosaqit Massrouq: “Dan bergoyang batang pohon kurma kearah dirimu: KAMI AKAN JATUH [seseorang yang tidak dikenal akan menjatuhkan] buah kurma yang segar dan masak ke padamu.” Kata Arab: yosaqit Abo Haiia: “Dan bergoyang batang pohon kurma kearah dirimu: IA JATUH buah kurma yang segar dan masak ke padamu.” Kata Arab: tasqwt Abo Haiia: “Dan bergoyang batang pohon kurma kearah dirimu: JATUH buah kurma yang segar dan masak ke padamu.” Kata Arab: yasqwt Abo Haiia: “Dan bergoyang batang pohon kurma kearah dirimu: IA AKAN JATUH [satu demi satu] buah kurma yang segar dan masak ke padamu.” Kata Arab: tatasaqat Abo Haiia: “Dan bergoyang batang pohon kurma kearah dirimu: JATUH [FALLING] buah kurma yang segar dan masak ke padamu.” Kata Arab: yosqt 3. Contoh ke tiga: Sura Maryam 19:256 [English translation based on the one done by Yusuf Ali.] Zid Bin Ali: Maka makan dan minum dan sejukkankan mata (mu). Dan bila engkau melihat siapapun, katakana, “ Aku bernazar PUASA kepada (Allah) Maha Pemurah, dan hari ini aku mulai tidak berbicara dengan manusia ’. Kata Arab: Syaman Abed Allah Bin Massoud, Aniss Bin Malek: Maka makan dan minum dan sejukkan mata (mu). Dan bila engkau melihat siapapun, katakana, “ Aku bernazar KEBISUAN kepada (Allah) Maha Pemurah, dan hari ini aku mulai tidak berbicara dengan manusia ‘.

email: namasamaran@riseup.net

8


twitter: @islamexpose

Kata Arab: Samten Aobi Bin Ka'ab, Aniss Bin Malek: Maka makan dan minum dan sejukkan mata (mu). Dan bila engkau melihat siapapun, katakana, “ Aku bernazar PUASA BISU kepada (Allah) Maha Pemurah, dan hari ini aku mulai tidak berbicara dengan manusia ’ Kata Arab: swmen samten Aniss Bin Malek: Maka makan dan minum dan sejukkan mata (mu). Dan bila engkau melihat siapapun, katakana, “ Aku bernazar PUASA DAN KEBISUAN kepada (Allah) Maha Pemurah, dan hari ini aku mulai tidak berbicara dengan manusia ’ Kata Arab: swmen wa samten

Sumber1 – Sumber2 – Sumber3 – Sumber4   

Link artikel serupa: The

Diferrent Arabic Versions of The Quran.

Ikuti jg perdebatan seru ttg Quran (Wahyu Auwloh) yg dikoreksi sama orang buta- (click). Artikel terejemahan

email: namasamaran@riseup.net

9


twitter: @islamexpose

APA & BAGAIMANA PROSES YANG DILALUI QURAN SEBELUM JADI BUKU WAHYU ALLAH?

A

ku diajar beberapa cerita bagaimana Qur’an dibentuk. Dua keterangan yang paling terkenal adalah: Muhammad menyusun Qur’an menjadi sebuah buku sebelum dia mati dan Kalifah lainnya, Abu Bakr, menyusunnya dari orang-orang yang telah menulis ayat-ayat Qur’an dan menghafalnya. Meskipun begitu, aku diajari bahwa Qur’an yang sekarang ini persis sama dengan yang diberikan pada Muhammad dulu oleh malaikat Jibril. Setelah itu aku mulai mempelajari sumber-sumber Islam yang bisa dipercaya – terutama Hadis yang Sahih (terpercaya) yang disusun oleh Bukhari untuk mengerti sejarah Islam. Sewaktu aku mempelajari sejarah penyusunan teks Qur’an, aku sangat kaget ketika mengetahui bahwa Qur’an yang kita miliki hari ini ternyata melalui beberapa tahapan evolusi sebelum jadi yang standard seperti yang saat ini ada. Misalnya, aku menemukan ada tujuh cara yang berbeda untuk melafalkan Qur’an. Seorang dapat melafalkan dan mengingat Qur’an secara berbeda dan itu tetap diterima sebagai wahyu Allah. Kutipan dari Hadis Sahih Bukhari: Volume 3, Buku 41, Nomer 601: Dikisahkan oleh 'Umar bin Al-Khattab: Aku dengar Hisham bin Hakim bin Hizam melafalkan Surat-al-Furqan dengan cara yang berbeda dengan caraku. Rasul Allah telah mengajarkan padaku (dengan cara yang berbeda). Lalu, aku hampir saja ingin bertengkar dengan dia (pada saat sembahyang) tapi aku tunggu sampai dia selesai, lalu aku ikat bajunya di sekeliling lehernya dan kuseret dan kubawanya menghadap Rasul Allah dan berkata, “Aku telah mendengar dia melafalkan Surat-al-Furqan dengan cara yang berbeda dengan yang kau ajarkan padaku.” Sang Rasul menyuruhku melepaskan dia dan meminta Hisham melafalkannya. Ketika dia melakukan itu, Rasul Allah berkata, “Itu (Surat-al-Furqan ) dilafalkan begitu.” Sang Rasul lalu meminta aku melafalkannya. Ketika aku melakukannya, dia berkata, “Itu dilafalkan begitu. Qur’an telah dinyatakan dalam tujuh cara yang berbeda, jadi lafalkan dengan cara yang mudah bagimu.”

email: namasamaran@riseup.net

10


twitter: @islamexpose

Karena itu dari sejak awal Qur’an, kutemukan bukan saja SATU melainkan TUJUH cara, untuk menghafalkan Qur’an. Ini berarti orang Muslim dapat menghafal Qur’an dalam tujuh cara yang berbeda, dan bukan hanya satu. Ini menimbulkan suatu masalah yang tadinya tidak terpikirkan bagiku. Jika Muhammad telah mengijinkan tujuh cara untuk melafalkan Qur’an, maka tentunya ada tujuh versi Qur’an. Aku tidak pernah diajari bahwa ada tujuh buah Qur’an, aku hanya diberitahu satu Qur’an saja. Apakah memang betul ada tujuh buah dan semuanya itu asli? Ketika aku terus melanjutkan penelaahanku, kutemukan Hadis Sahih lain yang memperkuat dan memperluas paham bahwa Qur’an mungkin dikisahkan dalam tujuh cara yang berbeda. Contohnya Sahih Bukhari Volume 4, Buku 54, Nomer 442; V6, B61, N513; V6, B61, N514; V9, B3, N640. Sewaktu aku mempelajarinya lebih lanjut, Hadis Sahih menegaskan bahwa Muhammad tidak menyusun tulisan Qur’an jadi satu koleksi, tapi ini untuk pertama-kali dilakukan di bawah kekuasaan Khalifa Abu Bakr. Ternyata pada saat itulah qurra, yakni orang-orang yang menghafalkan Qur’an, terbunuh di Perang Yamama. Khalifa Abu Bakr memerintahkan untuk dibuat kumpulan ayat-ayat Qur’an, dan ini juga atas desakan Umar (Khalifa yang kedua). Kumpulan ayat ini disimpan oleh Khalifa Abu Bakr, dan setelah dia mati, lalu disimpan oleh Khalifa Umar dan diserahkan pada anak perempuan Umar yang bernama Hafsa, yang juga adalah janda Muhammad. Ini diceritakan dengan jelas di Sahih Hadis of Bukhari: Volume 6, Buku 61, Nomer 509: Dikisahkan oleh Zaid bin Thabit: Abu Bakr As-Siddiq memanggilku ketika orang-orang Yamama telah dibunuh (sejumlah pengikut sang Nabi yang bertempur melawan Musailama). (Aku pergi kepadanya) dan menemukan 'Umar bin Al-Khattab duduk dengannya. Abu Bakr lalu berkata (padaku), “Umar telah datang padaku dan berkata: “Banyak yang Qurra Qur’an (orang-orang yang hafal Qur’an di luar kepala) yang tewas di Perang Yamama dan aku takut akan lebih banyak lagi Qurra yang akan tewas di medan perang lain, sehingga sebagian besar Qur’an bisa hilang. Karena itu aku menganjurkan kau (Abu Bakr) memerintah agar ayatayat Qur’an dikumpulkan.” Aku berkata pada ‘Umar, “Bagaimana kau dapat berbuat sesuatu yang Rasul Allah saja tidak lakukan?” ‘Umar berkata, “Demi Allah, ini adalah usaha yang baik.” ‘Umar terus saja membujukku untuk menerima usulnya sampai Allah membuka hatiku dan aku mulai menyadari kebenaran usul ini.” Lalu Abu Bakr berkata (padaku). ‘Kamu adalah anak muda yang bijaksana dan kami tidak curiga apapun padamu, dan kau biasa menulis Ilham Illahi bagi Rasul Allah. Maka kau harus mencari (ayat-ayat terpisah-pisah) Qur’an dan mengumpulkannya jadi satu buku.” Demi Allah, jika mereka memerintahkanku untuk memindahkan satu dari gunung-gunung, ini tidak akan sesukar perintah mengumpulkan ayat-ayat Qur’an.

email: namasamaran@riseup.net

11


twitter: @islamexpose

Lalu aku berkata pada Abu Bakr, “Bagaimana kau dapat berbuat sesuatu yang Rasul Allah saja tidak lakukan?” Abu Bakr menjawab, “Demi Allah, ini adalah usaha yang baik.” Abu Bakr terus saja membujukku untuk menerima usulnya sampai Allah membuka hatiku seperti Dia telah membuka hati Abu Bakr dan ‘Umar. Lalu aku mulai mencari ayat-ayat Qur’an dan mengumpulkannya dari (yang ditulis di) tangkai-tangkai palem, batu-batu putih tipis dan juga orang-orang yang mengingatnya dalam hati, sampai aku menemukan ayat akhir dari Surat At-Tauba (Pertobatan) dari Abi Khuzaima Al-Ansari, dan aku tidak menemukan ayat ini pada orang lain. Ayatnya berbunyi: ‘Sesungguhnya telah datang bagimu seorang Rasul (Muhammad) dari antara kalian sendiri. Dia sedih melihat engkau harus menerima kecelakaan atau kesusahan … (sampai akhir Surat-Baraa’ (At-Tauba) (9.128-129). Lalu naskah-naskah (salinan) lengkap Qur’an disimpan Abu Bakr sampai dia mati, lalu disimpan ‘Umar sampai akhir hidupnya, dan kemudian disimpan Hafsa, anak perempuan ‘Umar. Sewaktu aku mempelajari Hadis Sahih di atas dan Hadis yang lain yang sama pesannya, aku mendapatkan hal-hal yang penting. Pertama, Umar khawatir jika Qur’an tidak ditulis, dan jika para penghafal Qurran banyak yang mati, maka sebagian besar Qur’an akan hilang. Kedua, ini adalah tugas yang monumental (besar sekali) yang diberikan pada Zaid karena Muhammad sendiri tidak pernah melakukan hal ini, dan Zaid menjelaskan kekhawatirannya. Ketiga, perlu banyak usaha untuk mengumpulkan ayat-ayat Qur’an karena beberapa ayat hanya diingat oleh satu orang dan tidak ada orang lain yang menegaskan atau membenarkannya. Ada beberapa Hadis Sahih lain yang juga mengatakan hal itu. Kejujuran Zaid membuatku waswas. Apakah betul ini adalah tugas yang sangat berat? Apakah memang dia orang yang tepat melaksanakan tugas itu? Aku mulai mencari dan menemukan bahwa Muhammad telah menganjurkan orang-orang lain dan bukan Zaid untuk mengajar Qur’an. Dari Hadis Sahih: Volume 6, Buku 61, Nomer 521: Dikisahkan oleh Masriq: 'Abdullah bin 'Amr mengingatkan 'Abdullah bin Masud dan berkata, "Aku akan mencintai orang itu selamanya, karena aku mendengar sang Nabi berkata, ‘Belajarlah Qur’an dari empat orang ini: 'Abdullah bin Masud, Salim, Mu'adh dan Ubai bin Ka'b.’" Aku sangat khawatir karena tidak seorang pun dari keempat orang yang direkomendasikan Muhammad untuk mengajar Qur’an diberi tugas untuk mengumpulkan atau menegaskan kebenarannya. Yang disuruh malah juru tulisnya Muhammad: Zaid bin Thabit. Dia juga khawatir bahwa tugas ini terlalu berat. Tapi baik Khalifa Abu Bakr maupun Umar pada saat itu tidak minta satu pun dari keempat orang di atas untuk memeriksa hasil kerja Zaid. Aku lanjutkan penyelidikanku dengan rasa agak bingung karena proses penyusunan ini ternyata melibatkan lebih banyak hal yang tidak pernah kedengar sebelumnya. Sayangnya, aku mendapatkan bahwa sejarah penyusunan Qur’an tidak berhenti pada saat itu saja. Dengan makin bertambah dan

email: namasamaran@riseup.net

12


twitter: @islamexpose

menyebarnya masyarakat Muslim, jadi bertambah sukar pula untuk mempertahankan keutuhan isi Qur’an karena tidak ada satu patokan isi Qur’an yang sah, tapi setiap guru agama punya salinan mereka sendiri. Ini mengakibatkan banyaknya ketidaksetujuan diantara masyarakat Muslim, dan karena itu, Khalifa Uthman diminta untuk berbuat sesuatu untuk menanggulangi hal ini. Harap ingat bahwa pada saat itu, naskah Qur’an yang dikumpulkan Zaid tidak disebarkan ke mana-mana, dan masih disimpan oleh Hafsa. Juga perhatikan apa yang dilakukan Khalifa Uthman seperti yang diterangkan di Hadis Sahih Bukhari berikut. Volume 6, Buku 61, Nomer 510: Dikisahkan oleh Anas bin Malik: Hudhaifa bin Al-Yaman datang pada Uthman pada saat orang-orang Sham dan Iraq sedang mengadakan perang untuk menaklukkan Arminya dan Adharbijan. Hudhaifa takut akan perbedaan pelafalan Qur’an yang dilakukan mereka (orang-orang Sham dan Iraq), lalu dia berkata pada ‘Uthman, “O ketua orang yang beriman! Selamatkan negara ini sebelum mereka bertentangan tentang Buku ini (Qur’an) seperti yang dilakukan orang Yahudi dan Kristen sebelumnya.” Lalu ‘Uthman mengirim pesan pada Hafsa yang isinya, “Kirim pada kami naskah-naskah Qur’an sehingga kami bisa mengumpulkan bahan-bahan Qur’an dalam salinan yang sempuran dan mengembalikan naskahnaskah itu padamu.” Hafsa lalu mengirimkannya pada ‘Uthman. ‘Uthman lalu memerintahkan Zaid bin Thabit, 'Abdullah bin AzZubair, Said bin Al-As dan 'AbdurRahman bin Harith bin Hisham untuk menulis ulang naskah-naskah itu menjadi salinan yang sempurna. ‘Uthman berkata pda tiga orang Quraish, “Andaikata kau tidak setuju dengan Zaid bin Thabit tentang isi apapun dalam Qur’an, maka tulislah Qur’an dalam dialek Quraish, agar Qur’an dinyatakan dalam bahasa asli mereka.” Mereka melakukan itu, dan ketika mereka telah menulis banyak salinan, ‘Uthman mengembalikan naskah-naskah yang asli pada Hafsa. ‘Uthman mengirim satu salinan Qur’an ke setiap propinsi Muslim, dan memerintahkan semua tulisan-tulisan Qur’an lain, baik yang ditulis di beberapa naskah atau seluruh buku, dibakar. Said bin Thabit menambahkan, “Satu ayat dari Surat Ahzab hilang dariku ketika kita menyalin Qur’an dan aku biasa mendengar Rasul Allah menceritakannya. Maka kami mencarinya dan menemukannya pada Khuzaima bin Thabit Al-Ansari. (Ayat ini berbunyi): ‘Diantara orang-orang yang Beriman ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah.’ (33.23). Dari mempelajari kisah di atas dan juga Hadis Sahih lain yang pesannya serupa, aku perhatikan ada beberapa kumpulan Qur’an yang berbeda-beda yang tersebar saat itu. Ini adalah bagian kumpulan Qur’an yang dibuat oleh keempat guru-guru Qur’an yang direkomendasikan Muhammad seperti yang ditulis di Hadis terdahulu, yakni salah satunya Ubai bin Ka'b. Lagi-lagi aku merasa terganggu dengan hal-hal berikut. Pertama, ada banyak ketidaksetujuan diantara para Mauslim tentang apa yang seharusnya ada dalam Qur’an. Karena itu, Khalifa Uthman memerintahkan naskah-naskah Qur’an yang disimpan Hafsa untuk disalin dan disebarkan dan ditunjuk sebagai salinan Qur’an yang sah. Kedua, jika ada banyak ketidaksetujuan diantara ahli-ahli tulis yang menyalin Qur’an tentang bagaimana melafalkan suatu ayat, ‘Uthman menyuruh mereka menulisnya dalam dialek Quraish. Aku merasa kecewa ketika tahu Khalifa Uthman memerintahkan perubahan kata-kata Qur’an ke dalam dialek Quraish. Apakah

email: namasamaran@riseup.net

13


twitter: @islamexpose

perubahan bagian dari tujuh versi Qur’an yang berbeda? Aku tidak menemukan penjelasan ini di Hadis Sahih. Yang terakhir, aku kaget sekali ketika Khalifa Uthman memerintahkan penghancuran Qur’an-quran yang lain – tidak peduli apakah seluruhnya atau sebagian saja. Ini sangat mengganggu. Aku bertanya dalam hati: mengapa? Mestinya karena Qur’an-quran lain yang beredar saat itu begitu berbeda dengan yang dimiliki Khalifa sehingga dia sampai-sampai mengeluarkan perintah yang begitu keras. Ingat saat Al-Yaman bertemu Uthman untuk memintanya menyelamatkan negara karena mereka berbeda pendapat tentang Qur’an. Sekarang Khalifa Uthman memerintahkan disebarkannya salinan yang dimiliki Hafsa, padahal versi ini belum pula disahkan oleh guru-guru Qur’an terbaik untuk jadi patokan Qur’an yang sah. Sewaktu aku menyelidiki apa kemungkinan perbedaannya yang ada, aku menemukan contoh kata Bismillah yang hilang pada awal Surah 9, ayat perajaman yang hilang yang berhubungan dengan perzinahan, dan lalu ayat ini dihapus, ditarik kembali, dibatalkan atau dilupakan. Aku telah membicarakan hal ini dalam penelitianku tentang ayat-ayat yang dibatalkan. Aku menjumpai bahwa meskipun perintah penghancuran diberikan, beberapa bagian dari versi Qur’an lain ternyata selamat, mungkin karena orang-orang Muslim hafal akan variasi lain dari Qur’an. Contohnya, dari terjemahan Qur’an oleh Abdullah Yusuf Ali dan dari catatan kaki kutemukan Qiraat (bacaan Qur’an) lain, dari Ka’b yang direkomendasikan Muhammad sebagai satu dari empat guru terbaik untuk mengajar Qur’an. Dia menulis ada kata-kata tambahan bagi Surah 33:6. Aku dulu diajari bahwa tidak ada satu titik pun yang diubah, dan inilah seluruh kalimat yang hilang yang ditandai dengan ** di bawah di catatan kaki 3674 dari Abdullah Yusuf Ali. Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri, ** dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah) . Surah 33:6 ** Catatan kaki 3674: … Di beberapa Qiraats, seperti yang dimiliki Ubai ibn Ka’b, muncul pula kata-kata ini “dan dia adalah ayah bagi mereka”, yang mengartikan bahwa hubungan spiritualnya dan hubungannya denga kata-kata “dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka”. … Ini bukan berita baik bagiku. Tidak ada guru Muslim yang bahkan mengisyaratkan kenyataan bahwa naskah akhir Qur’an yang diperintahkan oleh Khalifa Uthman untuk disebarkan sebenarnya punya sejarah yang penuh perubahan, pertentangan dan penghancuran. Dengan menyesal aku mengambil kesimpulan pengertian mengenai penyusunan Qur’an bahwa: Muhammad tidak pernah mengumpulkan bahan-bahan Qur’an menjadi satu naskah Qur’an tunggal. Dia merekomendasikan empat guru untuk mengajar bahan-bahan Qur’an. Dia juga menegaskan bahwa Qur’an dapat dilafalkan dalam tujuh cara.

email: namasamaran@riseup.net

14


twitter: @islamexpose

Khalifa Abu Bakr memerintahkan Zaid bin Thabit, salah satu juru tulis, dan bukan empat guru yang direkomendasikan Muhammad, untuk menyusun bahan-bahan Qur’an jadi satu naskah tunggal, ketika para qurra mulai berguguran di medan perang. Dalam beberapa tahun, versi Qur’an yang berbeda-beda muncul dan menyebabkan banyak masalah diantara masyarakat Muslim. Khalifa Uthman memerintahkan penyebaran salinan dari versi Qur’an yang dibuat oleh Zaid bin Thabit yang disimpan oleh anak Khalifa Umar, yakni Hafsa. Dia lalu memerintahkan penghancuran Quranquran yang telah disusun orang lain. Sebagian Muslim tentunya tidak suka dengan kesimpulan ini karena mereka percaya bukan ini yang terjadi. Akan tetapi, tulisan sah yang diakui dalam sejarah Islam adalah dari Hadis Sahih, Sirat (riwayat hidup Muhammad) dan dari Tafsir Qur’an. Tidak ada sumber sejarah Islam lain yang bisa menjelaskan dengan sah tentang masalah ini. Dari semua sumber yang lain, kesaksian yang ada juga mirip seperti yang telah aku jabarkan dengan menggunakan Hadis Sahih Bukhari sebagai sumber keterangan yang utama. Qur’an yang kita miliki sekarang jauh dari kumpulan Qur’an yang sempurna dan berwenang seperti yang dulu diajarkan padaku bahwa kita punya Qur’an asli dari Muhammad. [] Sumber1 - Sumber2

email: namasamaran@riseup.net

15


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.