Bagaimana Khadijah Mengawini Muhammad

Page 1


twitter: @islamexpose

TANGGAPAN KEDUA, ALI SINA TERHADAP DR. ALIREZA ASSAR

bagaimana Khadijah Mengawini muhammad 

Tanggapan pertama bisa di-klik disini

PERTANYAAN DR ALIREZA ASSAR: Yth Dr. Sina, Ok, Dr. Sina, anggaplah pendiri Islam, si muhammad itu memang seorang penipu, bandit, oom girang ‌ dsb. Tapi saya bisa membuktikan pada anda bahwa ia adalah pribadi yang paling hebat dalam sejarah umat manusia. Saya akan membahas ini secara bertahap. Pertama-tama, ia pasti pandai dan ganteng sehingga perempuan yang paling kaya dan berpengaruh pada jaman itu bisa kecantol. Khadijah, jatuh cinta padanya, menikahinya dan memberikan semua kekayaannya kepada muhammad untuk mengembangkan ideologinya. Setelah meninggalnya Khadijah, banyak perempuan cantik mencoba menarik perhatiannya tetapi tidak berhasil. Aisha adalah salah satu yang berhasil. Nah, jelaslah bahwa muhammad memang sukses dengan perempuan, kualitas yang jarang dimiliki kebanyakan lelaki intelek ! OK. Langkah kedua: anggaplah ia penipu. Tetapi pastilah ia penipu yang sangat jitu bukan? Kebanyakan orang berbohong tetapi tidak ada yang percaya. Apakah tidak aneh bahwa seorang lelaki di bagian terpencil dunia berhasil menipu orang selama 1400 tahun dan 1,5 milyar masih mempercayai tipuannya itu hingga hari ini? Bahkan di jaman sekarangpun, banyak politisi mencoba membohongi rakyat tapi tidak berhasil. Nah, lagi-lagi anda lihat bahwa muhammad memang luar biasa. Langkah ketiga: muhammad sangat berani dan sangat sukses sebagai panglima militer. Ia sendiri turun dalam perang dan sering ia menang!! Bandingkan saja dengan AS dan Vietnam!!! Nah, anda lihat sendiri sekarang bahwa muhammad memang orang luar biasa dan oleh karena itu perlu dihormati dan bukan dihina. Upaya anda tidak akan berpengaruh pada mereka yang mencintai dan membelanya.

email: namasamaran@riseup.net

1


twitter: @islamexpose

Salam, Dr. A.R. Assar (assar@aon.at) ----------------------------------JAWABAN A SINA Yth Dr. Assar. 1) Muhammad orang hebat? Anda mengatakan muhammad adalah penipu, bandit dan oom girang..., dsb tetapi anda tetap menganggapnya sebagai “pribadi yang paling hebat dalam sejarah umat manusia.” Ini sangat kontradiktif. Bagaimana seorang penipu, bandit dan oom girang bisa menjadi pribadi yang paling hebat dalam sejarah umat manusia? Apa yang anda maksudkan dengan pribadi hebat? Apakah Hitler juga pribadi hebat? bagaimana dengan Genghis Khan, Napoleon, Stalin, Mao Ze Dong, Khomeini, Saddam Hussein, dan Osama Bin Laden? Bukankah mereka juga pribadi-pribadi hebat? Ingat bahwa orang-orang biadab itu juga mengalami kemenangan di medan perang dan dicintai banyak orang. Kesemuanya mengkultus-individu-kan diri mereka sendiri dan rakyat tidak henti-hentinya mengelu-elukan mereka. Definisi anda bagi “manusia hebat” memang sangat rancu. Saya tidak menganggap orang yang membunuh orang lain sebagai orang hebat. Mari kita menganalisa surat anda point by point. 2) Perkawinan Khadijah-muhammad Argumen anda adalah bahwa Khadijah, perempuan kaya dan berpengaruh jatuh cinta pada muhammad dan menghabiskan kekayaannya bagi kemajuan agama karangan muhammad. Buku kedua saya adalah sebuah biografi muhammad dan kesehatan psikologisnya. dalam buku ini saya menganalisa secara mendetil hubungan muhammad dengan Khadijah. Ini cuplikan dari buku saya itu. Khadijah adalah puteri favorit ayahnya, Khuwaylid. Malah Khuwaylid sering lebih tergantung padanya, ketimbang pada para puteranya. Ia memang “kesayangan papi”. Ia menolak lamaran para lelaki berkuasa di Mekah. Tetapi ketika ia melihat muhammad, ia langsung jatuh cinta dan mengirim orang untuk menyampaikan surat lamarannya. Sekilas memang nampak bahwa kepribadian muhammad begitu magnetik sampai menaklukkan hati seorang perempuan canggih. Namun kebenarannya bisa anda baca dari biografinya. Tabari menulis: “Khadijah mengirimkan pesan kepada muhammad,

email: namasamaran@riseup.net

2


twitter: @islamexpose

mengundangnya untuk melamarnya. Ia memanggil ayahnya ke rumahnya, memabukkannya dengan anggur, melumurinya dengan parfum dan mendandaninya dengan mantel mahal dan memotong kerbau. Lalu Khadijah memanggil muhammad dan para pamannya. Ketika mereka masuk, ayahnya langsung mengawinkan mereka. Ketika sang ayah sadar ia mengatakan, “Untuk apa daging, parfum dan baju ini?” Khadijah menjawab, “Kau telah menikahkan saya kepada muhammad bin abdullah”. “Saya tidak melakukannya,” kata sang ayah. “Mengapa saya akan melakukannya jika lamaran para lelaki paling berkuasa di Mekah-pun tidak saya setujui, apalagi memberikanmu kepada lelaki picisan ini?” [Tabari versi Persia Vol. 3 hal.832] Kelompok muhammad keberatan dan menjawab bahwa perkawinan ini disiasati oleh puterinya sendiri. Orang tua itu dengan marah menarik pedangnya; saudara-saudara muhammad juga menarik pedang mereka. Khadijah menengahi dan menyatakan cintanya pada muhammad dan mengakui bahwa ia memang merencanakan semuanya ini. Ayahnya kemudian berdiam tatkala sadar bahwa ini semua diluar kendalinya dan rekonsiliasipun terjadi. Jadi bagaimana menjelaskan kelakuan Khadijah yang jatuh cinta pada lelaki yang 15 tahun lebih muda darinya? Kelakuan serabutan ini menunjukkan ketidakberesan dalam kepribadian Khadijah. Apakah ia benar-benar jatuh cinta dalam hanya satu jam pertemuan? Atau hanya suka/naksir (infatuation)? Penulis dan kolumnis Ann Landers (1918-2002) menjelaskan perbedaannya: “Infatuation is instant desire.” Naksir hanyalah perasaan nafsu menggebugebu yang instan. Cinta adalah persahabatan yang baru menghangat setelah beberapa lama. Cinta mengakar dan bertumbuh, pelan-pelan setiap hari. Infatuation ditandai oleh ketidakpastian (insecurity). Orang yang naksir akan mengatakan, ‘Kita harus menikah sekarang juga! Aku tidak mau kehilangan kau!’ Ini memang memiliki elemen nafsu seksual. Bukti menunjukkan bahwa ayah Khadijah seorang pemabuk. untuk melancarkan perkawinannya, Khadijah memanfaatkan kelemahan ayahnya. Hanya seorang pemabuk yang dapat kehilangan kesadarannya. Anak seorang pemabuk sering memiliki keadaan psikologis yang dinamakan codependency. Nampak juga bahwa ayah Khadijah terlalu protektif terhadap puteri kesayangannya itu. Khuwaylid memiliki anak-anak lain tetapi Khadijah adalah buah hatinya. Mungkin karena ia satu-satunya anak yang berhasil. Orang dengan kepribadian co-dependency ini, sering tumbuh dalam bayang-bayang orang tua yang dominan dan menyanjung mereka. Mereka menjadi obyek obsesi orang tua mereka. Di mata mereka, fungsi mereka hanyalah agar menampakkan orang tua mereka baik dimata orang luar. Mereka diharapkan menjadi 'wunderkind’. Akibat bertubi-tubinya tuntutan akan kemampuan maksimalnya, sang anak tidak mampu mengembangkan kepribadiannya sendiri. Ia tidak merasa dicintai karena SIAPA ia tetapi karena APA yang berhasil dilakukannya. Belum lagi dengan adanya seorang ayah pemabuk yang sering membebankan sampah

email: namasamaran@riseup.net

3


twitter: @islamexpose

emosionalnya pada anak-anaknya, apalagi mereka yang dianggap paling berpotensial, sebagai kompensasi atas kegagalan dan kekurangannya. Para penderita codependent tidak mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan dari teman-teman yang sehat secara emosional. Itulah mengapa Khadijah menolak lamaran para lelaki yang sukses dan matang. Orang yang cocok bagi seorang codependent adalah seorang narsisis (seseorang yang cinta diri sendiri) yang sendirinya juga memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi. Seorang codependent sering membingungkan rasa cinta dengan rasa kasihan, mereka bertendensi untuk “mencintai” orang yang bisa mereka kasihani dan bisa mereka selamatkan. Nama lain bagi codependency adalah "self effacing" atau “inverted narcissist atau narsisis terbalik”. Inilah yang dikatakan Dr. Sam Vaknin, penulis Malignant Self Love (Cinta Diri yang Menghancurkan) ttg hubungan antara codependent dan narsisis: “Sang inverted narcissist hanya mampu MERASA sesuatu saat ia berada dalam hubungan dengan narsisis lain. Sang inverted narcissist diprogram dari permulaan untuk menjadi pasangan sempurna sang narcissist – guna saling mengipas Ego mereka, yang satu menjadi ekstensi kepribadian yang lain, hanya untuk mendapatkan pujaan dan pengelu-eluan.” [1] Secara sosial dan dalam hal bisnis, sang inverted narcissist sering orang sukses tetapi hubungan mereka sering tidak sehat. Khadijah sudah menikah dua kali dan memiliki tiga anak. Tidak ada sesuatupun yang tercatat ttg para mantan suaminya. Ia hanya digambarkan sebagai janda. Apakah kedua atau salah satu suaminya mati atau apakah kedua perkawinannya gagal? Memang ini tidak lagi penting. yang penting sekarang adalah hubungannya dengan muhammad dan peran pentingnya dalam menjadikan Islam sebagai agama. Dalam buku* saya, saya memberikan lebih banyak bukti ttg keadaan mental codependency Khadijah. *Buku Ali Sina (Understanding Muhammad, a

Psychobiography) sudah diterjemahkan ke bhs.Indo, bisa DOWNLOAD DISINI, atau via email: namasamaran@riseup.net

Memang pasangan muhammad-Khadijah cocok sekali! muhammad seorang narsisis yang haus akan pujaan dan perhatian. Ia miskin, yatim piatu dan memiliki kebutuhan emosional tinggi. Ia memerlukan seseorang untuk mengemong dan memenuhi kebutuhannya, seseorang yang bisa dimanfaatkan dan dikasarinya spt caranya anak-anak memanfaatkan dan meneror orang tua. Kematangan emosional sang narsisis dibekukan saat masa kecilnya. Kebutuhan kanak-kanaknya tidak pernah dipenuhi. Ia terus mencoba memuaskan kepentingan ke-kanak-kanakannya. Semua bayi memang narsisis dan ini memang tahap penting dalam pertumbuhan mereka. Tetapi jika narsisisme ini tidak dipuaskan semasa kanak-kanak, kematangan emosional mereka akan dibekukan pada tahap itu. Mereka mencari perhatian yang tidak mereka dapatkan pada masa kecil mereka dalam hubungan mereka saat dewasa nanti. email: namasamaran@riseup.net

4


twitter: @islamexpose

Ibn Sa'd mengutip muhammad yang mengatakan bahwa semua keluarga suku Quraish memiliki hubungan darah dengannya dan oleh karena itu Auwloh dalam Quran 42:23 memerintahkan mereka untuk mencintainya, walaupun mereka tidak suka pesan yang ia bawa. [Tabaqat Vol.1 hal.3] Tidak sulit untuk mendengar jeritan histeris, akan cinta kasih dan perhatian, seorang lelaki yang disepelekan semasa kecilnya. Muhammad adalah orang yang sangat memiliki kebutuhan emosional. Khadijah, dilain pihak, merupakan seorang inverted narcissist yang memerlukan obyek perhatian selain memenuhi fantasinya di ranjang. Seorang codependent tidak peduli jika ia dimanfaatkan orang lain, karena ia memang menginginkannya (Contoh bagus: lihatlah hubungan antara Pangeran Charles dan Camilla Parker-Bowles). Vaknin menjelaskan: “Sang inverted narcissist menggantungkan diri pada sang narcissist utama dan ini memang merupakan suplai narcissistik-nya. Jadi kedua tipe ini menjadi dua orang yang saling mendukung dan membentuk sebuah sistim simbiosis. Kenyataannya namun demikian adalah, baik sang narsisist maupun sang inverted narcissist sadar akan dinamika hubungan mereka dan apa yang menjadikan hubungan mereka sukses dan awet.” [2] Bridget Murray dalam "Mixing oil and Water" (mencampur minyak & air) mengatakan "Psikolog sering melihat pola khas dalam pasangan macam ini: keduanya memiliki ketidakberesan kepribadian (personality disorder). Mereka nampak memiliki ‘fatal attraction’ dimana pola kepribadian mereka saling bertentangan tapi saling mengisi— dan jika mereka cerai, mereka akan tertarik pada pasangan yang mirip mantan pasangan mereka,' kata Kaslow." [3] Hubungan simbiotik antara narcissist Muhammad dan inverted narcissist Khadijah memang sempurna. muhammad tidak lagi harus bekerja setelah menikahi Khadijah yang kaya raya. Ia menghabiskan waktunya dalam gua-gua dan mondar-mandir sambil menikmati fantasinya dimana ia adalah orang yang paling disayangi & paling dipuja diatas permukaan bumi ini. Khadijah begitu sibuk dengan suaminya yang narcissist ini, memuaskan kebutuhannya, sampai melupakan urusan dagangnya. Bisnisnya kemudian menurun dan kekayaannya menyusut drastis. Dari muhammad ia mendapatkan tujuh anak. yang paling muda adalah Fatimah, saat ia berusia lebih dari 50 thn. Ia menjaga ke-10 anaknya seorang diri. Suaminya tidak pernah dirumah, tapi lebih sering menyendiri di gua-gua mentalnya. Pada saat Khadijah meninggal, kekayaannya habis dan muhammad melarikan diri ke Medinah. Ia begitu miskin sampai menggantungkan diri atas sumbangan buah kurma dari kaum Yahudi dan pengikutnya dari Medinah. Vaknin mengatakan: "Hanya dengan pengorbanan dirinya, pasangannya bisa sukses. Ia mengorbankan keinginannya, harapannya, mimpinya, kebutuhan seksual, psikologis & materialnya, pokoknya semuanya yang bisa mengundang

email: namasamaran@riseup.net

5


twitter: @islamexpose

kemarahan sang Dewa Narsistik- sang tokoh utama. Sang Narcissist bahkan semakin nampak superior dengan pengorbanan pasangannya ini. Semakin hebat sang Narcissist, semakin mudah pengorbanan pasangannya, dan akhirnya sang pasangan itu akhirnya hanya sekedar sebagai buntut/appendix sang Narcissist. Sang pasangan ini kemudian membaur dengan sang Narcissist sampai pada titik tidak berarti dan bahkan tidak lagi dapat mengingat diri sendiri." [4] Sang narcissist sering menuntut pengorbanan dari pasangan co-dependentnya. Dan pasangannya yang mabuk cinta itu dengan senang hati mengikuti segala perintahnya. Contoh : John de Ruiter dari Alberta, Canada, adalah orang yang menyatakan diri Sang Penyelamat, The Messiah. Dan pengikutnya yang bodoh mengiyakannya. Joyce, isterinya yang cerai darinya setelah 18 tahun perkawinan mengatakan, ia memang sangat mencintai suaminya. Tetapi dalam tahun terakhir perkawinan mereka, John lebih suka menghabiskan waktu dengan kedua adik perempuan Joyce yang cantik. Saat sang isteri mengajukan keberatan, pertama-tama sang suami membantahnya. Tetapi affairnya itu kemudian segera menjadi rahasia umum. Buru-buru ia menegaskan cintanya kepada isterinya dan bahwa selingkuhnya dengan dua adik perempuan cantik itu bukan karena nafsu. Ini pepatahnya bagi pengikutnya; “Hidup dalam suatu kode atau struktur moral, menghancurkan cinta kasih.” Narcissists memang sering hidup diluar kode moral manapun. Ego mereka terlalu besar untuk tunduk pada moralitas atau aturan. Bodohnya, Joyce juga tidak meninggalkannya, sampai suatu hari suaminya datang dengan berita dahsyat. "Kami sedang duduk di dapur sambil mengisap rokok," kata Joyce, "Ia berbicara tentang ‘kematian’ saya. Ia mengakui bahwa saya telah melalui banyak kematian, hal yang bagus, menurutnya. Saya harus melepaskan 99% dari hidup saya. Tetapi ia tidak akan membiarkan saya ‘mati’ begitu saja. Katanya, kematian saya yang paling dahsyat adalah jika ia diijinkan mengambil dua isteri lagi." Joyce mengatakan dia menyangka suaminya cuma melucu. Ternyata tidak! Ia mengangkat masalah ini untuk kedua kalinya dan meminta Joyce apakah ia merasa 3 isteri bisa hidup dalam rumah yang sama. Ini kemudian membuka mata Joyce. [5] Untungnya Joyce belum pada tahap co-dependent berat, sehingga ia tidak sudi menerima penghinaan ini. Seorang co-dependent asli akan melakukan apapun untuk menyenangkan pasangan narcissist-nya. Hubungan antara co-dependent dan pasangan narcissist-nya adalah: sadomasochisme. Joyce tidak tahan lagi akan penghinaan dan pelecehan ini dan meninggalkan suaminya yang sakit jiwa itu. Sedihnya bagi umat manusia, KHADIJAH MEMANG CO-DEPENDENT

email: namasamaran@riseup.net

6


twitter: @islamexpose

ASLI, yang sudi mengorbankan apapun bagi sang narcissist tercintanya. Untung bagi Khadijah, muhammad masih menghormatinya sehingga selama Khadijah masih hidup, muhammad enggan mengambil isteri lain. Jangan lupa bahwa Khadijah yang memegang keuangan keluarga. muhammad sendiri tidak memiliki satu sen-pun, shg sulit baginya untuk membawa isteri muda kerumah Khadijah. Lagipula, mayoritas penduduk Mekah menjadikannya bahan olokolokan. Ia dicap SINTING! Tidak ada seorangpun mau mengawininya, bahkan sekaya apapun dia. Di Mekah, pengikutnya berjumlah kurang dari 80 orang dan kebanyakan dari mereka adalah budak. Kalau Khadijah tetap hidup menyaksikan meningkatnya kekuasaan suaminya, kemungkinan besar ia harus menelan penghinaan di-madu. Dinamika antara pasangan narcissist dan co-dependent adalah komplex, abusive (merusak) tetapi saling memuaskan. Keduanya adl orang yang memiliki kebutuhan besar dan hanya pasangannya-lah yang dapat memenuhi keinginannya. Ini mengikat keduanya kedalam simbiosis yang memuakkan tapi awet. Kalau hubungan simbiosis ini putus, misalnya oleh kmatian salah satu pasangan, yang lainnya tidak dapat membentuk hubuhngan yang sama dengan orang lain, kecuali ia menemukan pasangan yang sama sakitnya. Ini alasan mengapa setelah kematian Khadijah, muhammad menjadi gila perempuan dan menciptakan harem dengan sebanyak mungkin perempuan yang mampu didapatkannya. Ia mencoba mencari kompensasi atas kehilangan “sugar mommy”-nya dengan sex. Ia terus menerus menambah koleksi perempuan tetapi tidak ada seorangpun yang bisa memenuhi kebutuhan tidak normalnya itu. Ia memerlukan perlindungan dan cinta kasih. Ia, walaupun sudah berusia lanjut, tetap merindukan sosok ibu, sesuatu yang tidak dapat diberikan anak ingusan macam Aisya. Belum ada seorangpun yang menganalisa hubungan Muhammad-Khadijah secara kritis macam ini. Dalam buku saya “From Mecca to 9/11” saya menunjukkan profil psikologis Muhammad dan hubungannya dengan mereka yang dekat dengannya. Kita hanya bisa mengerti fenomena Muhammad, jka kita dapat mengerti psikologinya dan hubungannya dng ibunya, orang tua angkatnya, kakeknya, pamannya dan isterinya. 3) AISYAH Nah Sdr Alireza: Anda juga mengatakan: “Setelah Khadijah meninggal, banyak perempuan cantik lainnya mencoba merebut hatinya tetapi tidak berhasil, dan hanya Aisha yang berhasil.” Maksud anda apa? Bahwa seorang anak gadis ingusan berumur ENAM TAHUN JATUH CINTA PADA BANDOT TUA BERUMUR 51 TAHUN? bahwa Aisya-lah yang mencoba merebut hatinya? Masa’auwloh, naujubilahminjalik.... Dimana akal sehat anda? Pernyataan anda ini bahkan tidak dapat diterima kalau anda seorang Muslimn yang tidak berpendidikan. Tapi anda ini mengaku

email: namasamaran@riseup.net

7


twitter: @islamexpose

sebagai ilmuwan nuklir. Jadi mana logika anda? Bagaimana hal konyol ini bisa keluar dari mulut seorang professor macam anda? Terlepas dari logika rancu anda, sejarahpun membuktikan bahwa anda SALAH! Bukan Aisha yang berusia 6 tahun ini yang jatuh cinta pada muhammad, orang yang cocok menjadi kakeknya. Malah terbalik! Saya sudah mengutip hadishadis ttg subyek ini dalam artikel saya yang didedikasi kepada Aisha. Tetapi biarlah saya mengulangi hadis yang mengatakan bahwa muhammad sering berfantasi ttg anak kecil bernama Aisha. (Lihat juga; Klik disini) Sahih Bukhari 9.140 Diriwayahkan 'Aisha: Rasulullah mengatakan kepada saya, "Kau ditunjukkan kepada saya dua kali (dalam mimpi saya) sebelum saya mengawinimu. Saya melihat malaikat menggendongmu dalam kain sutera, dan saya mengatakan kepadanya, 'Bukalah ia,' dan lihatlah, ternyata nampaklah kau. 'Kalau ini dari Auwloh, maka ini harus terjadi.' Lalu kau ditunjukkan kepada saya, malaikat mengangkatmu dalam kain sutera dan saya mengatakan …. =idem-diulang lagi= … kalau ini memang dari Auwloh, maka ini harus terjadi.' " Hadis berikutnya menunjukkan bahwa muhammad-lah yang mendatangi ayah Aisya, Abu Bakr, dan melamar Aisya. Sahih Bukhari 7.18 Diriwayahkan 'Ursa: Nabi meminta Abu Bakr untuk meminang 'Aisha. Abu Bakr mengatakan "Tetapi saya saudaramu." Nabi mengatakan, "Kau saudara saya dalam agama Auwloh dan KitabNya, tetapi ia (Aisha) sah bagi saya untuk dikawini." Abu Bakr yang bodoh ini tadinya kaget dan mencoba membantah tetapi tidak dapat menolak kemauan si pedofil muhammad. Ia hanya berhasil membuat Muhammad menunggu 3 tahun, menunggu pertumbuhan Aisha. 4) Dalam point kedua anda menulis: “Katakahlah ia seorang penipu; OK, tetapi ia pastinya seorang penipu yang sangat jitu!!” BETUL! muhammad memang penipu jitu. Ia penipu psikopat. Ini jelas berbeda dengan cara saya dan anda berbohong. Kita tidak dapat berbohong macam cara psikopat dan meyakinkan orang akan kebohongan kita. Saya tidak dapat membohongi keponakan saya yang berumur 5 tahun ttg dimana saya menyembunyikan permennya. Saya tidak dapat menahan geli kalau saya berbohong. Namun seorang psikopat adalah yang pertama percaya pd kebohongannya sendiri. Ini sudah saya bahas panjang lebar dalam artikel lain. Saya tidak akan mengulanginya lagi dan mengundang anda untuk membacanya; disini, atau klik The Secret of muhammad's Success.

email: namasamaran@riseup.net

8


twitter: @islamexpose

Catatan Kaki: [1] [2] [3] [4] [5]

http://www.mental-health-matters.com/articles/article.php?artID=176 http://www.mental-health-matters.com/articles/article.php?artID=176 http://www.apa.org/monitor/mar04/mixing.html http://www.drirene.com/1_nar.htm http://www.rickross.com/reference/ruiter/ruiter3.html

sumber: http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=1740 http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=13400

email: namasamaran@riseup.net

9


twitter: @islamexpose

MUHAMMAD DI PANGKU KHADIJAH? Muslimers... gue rada-rada bingung nih,masa sih muhammad DIPANGKU di paha KHADIJAH? apakah sosok muhamamd seperti anak kecil?? bukankah harusnya LELAKI yang memangku istrinya? Sumber: Sirah nabawiyah ibnu hisyam. Jilid 1:199. Khadijah Radhiyallahu Anha Mencari Kejelasan tentang Wahyu. Ibnu Ishaq berkata bahwa Ismail bin Abu Hakim, mantan budak keluarga AzZubair berkata kepadaku bahwa ia diberitahu dari Khadijah "Khadijah berkata kepada Rasulullah Shallailahu Alaihi wa Salam, 'Hai saudara misanku, bisakah engkau bercerita kepadaku tentang sahabatmu (Malaikat Jibril) yang datang kepadamu?' Rasulullah SAW berkata, "bisa.' Khadijah berkata, 'Jika ia datang lagi kepadamu, maka ceritakan kepadaku' Tidak lama setelah itu, Jibril datang kepada Rasulullah SAW seperti biasanya, Rasulullah SAW berkata kepada Khadijah, 'Hai Khadijah, inilah Jibril datang kepadaku.' Khadijah berkata, 'Saudara misanku, berdirilah dan duduklah di atas paha kiriku' Rasulullah SAW berdiri lalu duduk di atas paha kiri Khadijah. Khadijah berkata 'Apakah engkau melihatnya?' Rasulullah SAW menjawab, Ya, Khadijah berkata, ubah posisisi dan duduklah di paha kananku' Rasulullah SAW mengubah posisinya dengan duduk di atas paha kanan Khadijah. Khadijah berkata, 'Apakah engkau masih melihatnya?' Rasulullah SAW menjawab ,'Ya.' Khadijah berkata, 'Cobalah engkau duduk di atas pangkuanku!' Rasulullah SAW mengubah posisinya dengan duduk di atas pangkuan Khadijah. Khadijah berkata, 'Apakah engkau masih melihatnya?' Rasulullah SAW menjawab, 'Ya.' Kemudian Khadijah duduk dengan kepala dan wajah terbuka, serta melepas kerudungnya sedang Rasulullah SAW duduk di atas pangkuannya. Khadijah berkata, 'Apakah engkau masih melihatnya?' Rasulullah SAW menjawab, Tidak.' Khadijah berkatah 'Saudara misanku, bergembiralah dan bersabarlah Demi Auwloh, sungguh dia adalah malaikat dan bukan syeiton' Ibnu Ishaq berkata bahwa aku pernah berdiskusi dengan Abdullah bin Hasan tentang hadils di atas. Abdullah bin Hasan berkata, "Aku pernah mendengar ibuku. Fathimah binti Husain menceritakan hadis tersebut dari Khadijah, namun aku pernah mendengar ibuku berkata, 'Khadijah memasukkan Rasulullah SAW ke dalam dir 'on (baju wanita) miliknya, kemudian pada saat itulah Jibril pergi dari hadapan Rasulullah SAW. Khadijah berkata kepada Rasulullah SAW , 'Sungguh, dia adalah malaikat dan bukan syeiton, .... (sick religion...!) Click: ENGLISH VERSION

email: namasamaran@riseup.net

10


twitter: @islamexpose

Re-write: @islamexpose

email: namasamaran@riseup.net

11


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.