
2 minute read
MOJOKERTO-JOMBANG Kelenteng Mojosari Terbakar, Kerugian Capai Rp 500 Juta
Mojokerto, Memorandum
Kebakaran yang melanda Kelenteng Hiap Thian
Advertisement
Kiong Mojosari, Minggu (7/5), ditaksir memicu kerugian cukup besar. Sebab, akibat kobaran api hampir separuh bagian bangunan rumah ibadah yang dibangun pada 1897 itu, ludes hanya sisakan puing-puing.
Kebakaran itu baru dapat dipadamkan sekitar pukul
14.30. Tim Inafis Satreskrim Polres Mojokerto dan Polsek Mojosari yang mengolah tempat kejadian perkara (TKP), tampak memeriksa puing kebakaran yang jadi titik awal api dan meminta keterangan sejumlah saksi. Kapolsek Mojosari Kompol Kariono mengatakan, pihaknya kini juga memeriksa rekaman CCTV rumah ibadah umat khonghucu tersebut. Hal ini untuk menngungkap detik-detik terjadinya kebakaran. Berdasarkan penyelidikan sementara, sumber api diduga berasal dari lilin. “Penyebabnya dari lilin yang menyala. Nanti akan kami dalami lebih lanjut,” ujarnya di lokasi. Kariono menyebut, kerugian material akibat kebakaran ditaksir mencapai setengah miliar rupiah. Pihaknya saat ini terus melakukan upaya penyelidikan guna mengungkap kejadian tersebut. “Tak ada korban jiwa. Untuk kerugian diperkirakan Rp 500 juta,” tandasnya menyebut dampak kerugian bangunan yang terletak di Jalan Gajah Mada tersebut. Sebelumnya, petugas damkar dari BPBD Kabupaten Mojokerto tiba di tempat kejadian untuk melakukan pemadaman. Namun, besarnya kobaran api dalam sekejap membakar seisi kelenteng hingga ludes dan atap bangunan ambruk.
PD Muhammadiyah Halalbihalal dengan Bupati




Jombang, Memorandum
Bupati MundjidahWahab berhalalbiha- lal bersama dengan keluarga besar Pimpinan

Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten
Jombang, di Ruang Bung Tomo (6/5).
Bupati perempuan pertama di Kota
Santri itu menyampaikan, acara ini sangat penting. Karena menyangkut dengan hubungan sesama umat manusia. “Semoga amal ibadah kita selama menjalankan ibadah puasa ramadan diterima Allah SWT, dan kita semuanya kembali menjadi pribadi yang fitri, yang jauh lebih baik,” katanya. Momentum itu juga dimanfaatkan untuk saling memaafkan atas salah dan khilaf oleh tiap insan. Selain itu juga menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi. “Terima kasih keluarga besar PD Muhammadiyah juga PD Aisyiyah yang turut berperan penting dalam menjaga kondusivitas dan suasana Kabupaten Jombang,” pungkas bupati. (war/epe)
Bahas Agenda Usai Cuti Lebaran
Legislator Trenggalek
Petugas damkar dibantu TNI/Polri, dan sejumlah unsur relawan berjibaku memadamkan api. Akibat kejadian tersebut juga sempat membuat ruas Jalan Gajah Mada dan Mojosari-Pacet macet.
Warga setempat mengetahui mula kebakaran dari api dan asap dari dalam bangunan. Kobaran api terlihat membesar sekitar pukul 12.55. Belum diketahui pasti penyebabnya. “Tiba-tiba sudah muncul api dan asap dari dalam kelenteng,” terang Dony warga setempat. Penanggungjawab kelenteng Suro Santoso menjelaskan, sebelum kebakaran baru saja dipakai ibadah. Prosesi itu berlangsung pukul 09.00. Setelahnya, kelenteng ditinggal tanpa satu orang pun penjaga. “kebetulan saat libur jadi tidak ada yang jaga,” katanya. Ia bahkan baru meluncur ke kelenteng setelah diberi kabar istrinya. Menurut Suro, sebelum ditinggalkan, kelen- teng dalam kondisi baik-baik saja. Ruangan yang terbakar merupakan tempat ibadah. Terdapat beberapa barang yang mudah terbakar antara lain lilin. “Pas ditinggal lilinya menyala, mungkin dari sana pemicunya. Tapi kita tunggu saja penyelidikan pihak berwenang,” bebernya. Beruntung, dampak lebih buruk digagalkan turunya hujan yang cukup deras. Hingga Minggu sore, olah TKP masih berlangsung. (no/war/epe)

