Memorandum Edisi 31 Maret 2018

Page 19

SABTU KLIWON, 31 MARET 2018

HALAMAN 19

B L O R A R AYA KEPALA BIRO: Ari Suyono. ASISTEN REDAKTUR: Eko Arifianto. WARTAWAN: Ari Prayudhanto, Ahmad Sampurno, Awang AP. KEUANGAN/IKLAN/PEMASARAN: Aang Kartika, Telp. 08998816162. REDAKSI: Jl. Sumodarsono No.33 Blora Jawa Tengah, Telp. 081328775879. EMAIL: memorandum.blora@gmail.com

Pelajar NU Gelar Festival Hadrah

FOTO: MEMORANDUM-YUD

Blora, Memorandum Dalam rangka memperingari hari lahir Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ke-64, Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Ngawen, menggelar festival hadrah tingkat pelajar-santri dan IPNU-IPPNU Berselawat, dipusatkan di halaman Terminal Ngawen, Kamis (29/3). Sebanyak 15 kelompok hadrah dari penjuru Kecamatan Ngawen, meramaikan festival tersebut sejak pukul 14.00. Ketua Panitia Imam Murtandho mengatakan, acara untuk kali pertama dilaksanakan itu disambut antusias peserta yang turut berpartisipasi. Mereka berasal dari perwakilan sekolah dan pondok pesantren di wilayah Kecamatan Ngawen dan sekitarnya. “Jumlah peserta terpaksa kami batasi, padahal yang berminat banyak sekali. Apalagi yang dari luar Kecamatan Ngawen. Kami rencanakan bisa dilaksanakan lagi setiap tahunnya,” katanya dalam sambutan malam puncak festival dan IPNU-IPPNU Berselawat ini. Ia berharap, kegiatan yang bekerjasama dengan Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora ini, bisa berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi. “Agar potensi dan bakat peserta tidak berhenti di ajang ini saja,” imbuhnya. Ketua Tanfidyah MWC NU Ngawen Nur Fuadi mengapresiasi kegiatan tersebut. “Karena IPNU dan IPPNU masa kini adalah NU masa depan. Pelajar sekarang adalah pemimpin masa depan,” ujarnya. Pihaknya berterima kasih kepada setiap elemen masyarakat yang sangat bersemangat dalam melestarikan seni dan budaya dalam NU. “Mudah-mudahan ini bisa membekas di setiap benak peserta yang akan menjadi penerus NU di semua tingkatan,” pungkas Nur Fuadi. (sam/eko/fer)

Blora, Memorandum Warga Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Jumat (30/3) sekitar pukul 11.00, digegerkan dengan aksi nekat Sugiyanto (20), pemuda asal Dukuh Jambangan, Desa Sukorejo, menceburkan diri di sumur milik Indarto, warga Dukuh Mojogersapi, Desa Sukorejo. Beruntung, perbuatan Sugiyanto yang diduga stress itu diketahui warga, dan segera mengevakuasinya ke atas. “Penyebabnya korban mengalami gangguan jiwa,” ujar Kapolsek Tunjungan AKP Sugito, kemarin. Dijelaskan Sugito, ketika korban berada di sumur, pemilik mendengarkan suara aneh dari dalam sumur. “Dari dalam terdengar kecepakkecepuk seolah seperti orang main air,” katanya. Setelah dilihat ke arah sumur, lanjut mantan Kapolsek Jatini, pemilik terkejut melihat

ada orang di sumur. “Saat itu terlihat hanya kepala sampai dengan muka. Leher ke bawah terendam air,” jelas Indarto. Melihat hal tersebut, Indarto berteriak minta tolong. Kemudian berdatanganlah warga, termasuk Kepala Desa Sukorejo. Selanjutnya Kades Sukorejo menghubungi Polsek Tunjungan dan ke Kantor BPBD Blora. “Korban berhasil dievakuasi dari sumur dengan kedalaman sekitar 8 meter dan air kurang lebih 1 m. Korban dalam kondisi selamat,” ujarnya. (sam/eko/fer)

FOTO: MEMORANDUM-SAM

Festival hadrah tingkat pelajar-santri dan IPNU-IPPNU Berselawat.

Proses evakuasi Sugiyanto dari sumur.

Ratusan Siswa TK Dikenalkan Safety Riding Blora, Memorandum Ratusan siswa dari 13 TK Bhayangkari, Kamis (29/3) dikenalkan budaya safety riding oleh Sat Lantas Polres Blora. Kegiatan ini sebagai rangkaian peringatan HUT Yayasan Bhayangkari Polres Blora yang ke-38. Pengenalan keselamatan berlalu lintas ini berlangsung di halaman belakang Mapolres Blora. Dengan didampingi istri beserta jajarannya, Kapolres Blora AKBP Saptono menyaksikan tingkah lucu siswa-siswi taman kanak-kanak itu. Dalam kegiatan ini, tampak ratusan anak-anak TK ini antusias berkendara dengan menggunakan sepeda, melintasi jalur yang terpasang marka dan lampu apill. Mereka diperkenalkan tata cara keselamatan dengan menggunakan helm dan berbagai warna lampu lalu lintas sebagai alat pemberi isyarat berkendara. Di hadapan awak media, Ketua Bhayangkari Blora Puteri Saptono mengungkapkan, jika pengenalan ini dijadikan bekal awal pengetahuan anak-anak tentang lalu lintas. “Ketika lampu berwarna merah, maka anak-anak harus berhenti. Kalau hijau, maka diperbolehkan untuk jalan,” kata Puteri. Anak-anak itu dengan sangat lugu memperhatikan setiap materi apa yang disampaikan. “Meski kadang tingkah

FOTO: MEMORANDUM-HAN

FOTO: MEMORANDUM-SAM

Stres, Pemuda Sukorejo Lompat ke Sumur

Kapolres Blora AKBP Saptono beserta istri dan jajaran foto bersama siswa TK Bhayangkari.

lakunya menggemaskan, namun kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka dikemudian hari,” terang istri Kapolres

Blora ini. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Blora AKP Febriyani Aer, mengungkap-

kan, pengenalan safety riding ini merupakan salah satu cara mensosialisasikan dan mengenalkan tertib berlalu sejak dini. “Polisi adalah sahabat anak, melalui kegiatan ini diharapkan kelak mereka menjadi pengguna jalan yang taat berlalu lintas,” ujarnya. Para siswa TK ini juga diajak seruseruan dalam lomba drum band dan seni kreasi Tobelo. Mereka tampak antusias mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan. “Anak harus tumbuh tinggi dan menjadi harapan bangsa. Hingga saat ini angka kecelakaan pada anakanak masih sering kita jumpai, sehingga mengenalkan safety riding sangatlah penting. Anak-anak ini nantinya sebagai pelopor dari keselamatan berlalu lintas bagi dirinya sendiri dan juga orang tuanya,” ungkap Kasat Lantas. Apalagi, dikatakan, pola pikir anakanak diusia 0-6 tahun merupakan golden age yang artinya menjadi usia emas untuk menanamkan kesadaran dalam berfikir. “Anak-anak ini nantinya diharapkan mengerti akan tugas-tugas polisi dan memandang polisi bukan sebagai sosok yang menakutkan. Namun, sebagai pengayom dan pelindung bagi masyarakat,” terangnya. (han/eko/fer)

Bupati Blora Djoko Nugroho membuka pesta siaga dengan ditandai pelepasan balon.

Blora, Memorandum Pelaksanaan pesta siaga atau pertemuan pramuka golongan siaga tingkat binaan wilayah (Binwil) Pati, Kamis (29/3), berjalan sukses di Kabupaten Blora. Bertempat di Alun-Alun Blora, pesta siaga yang diisi dengan beragam lomba, permainan dan kegiatan edukasi itu dibuka langsung Bupati Djoko Nugroho sebagai Kamabicab bersama istri Umi Kulsum. Saat pembukaan di depan perwakilan kontingen pramuka siaga dari Kabupaten Pati, Kudus, Jepara, Rembang dan Blora, Umi Kulsum menyatakan rasa bangganya kepada semua peserta pesta siaga yang hadir di Alun-Alun Blora. Ia juga memberikan semangat agar seluruh peserta bisa menampilkan seluruh kemampuan yang telah disiapkan untuk meraih nilai terbaik. “Kami percaya bahwa anak-anak semua adalah anak terpilih dan terbaik dari masing-masing kabupaten. Maka dalam acara ini tampilkanlah kecerdasan dan kekayaan pengetahuan kalian untuk menjadi yang terbaik,” ujar Umi Kulsum. Sementara itu Bupati Djoko Nugroho juga merasa senang dan bangga karena Blora kali ini menjadi tuan rumah pesta siaga. Ia juga berahap melalui kegiatan pesta siaga ini bisa melahirkan bibit-bibit generasi muda yang berani, pintar, dan mandiri. “Selamat datang anak-anakku di Kabupaten Blora. Selamat berlomba dan tunjukkan seluruh kemampuan kalian. Pesta siaga ini adalah ajang yang bagus untuk mengasah keberanian, kekompakan, pengetahuan dan kerjasama,” tegasnya. Tidak hanya pesta siaga saja, Bupati juga ingin tahun depan Jambore Pramuka tingkat Jawa Tengah bisa digelar di Kabupaten Blora. Dirinya meminta kepada Kwarda Jawa Tengah bisa memilih Blora sebagai tuan rumah, serta meminta Kwarcab Blora untuk mulai bersiap diri. Pembukaan dimeriahkan dengan penampilan Tari Gambyong, Tari Bujangganong Kolosal dari Kwaran Tunjungan, serta pertunjukkan marching band dari SD Kartini Blora. (yud/eko/fer)

Bupati Serahkan Bantuan 8 Ambulans Blora, Memorandum Bupati Djoko Nugroho didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr Henny Indriyanti MKes, membuka acara workshop sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) sebagai upaya percepatan program bebas buang air besar sembarangan atau open defecation free (ODF) di Kabupaten Blora. Bertempat di aula pertemuan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Blora, workshop diikuti oleh para Camat, Kepala Puskesmas dan para praktisi kesehatan seKabupaten Blora. Bupati Blora dalam sambutannya menekankan agar 2018 ini Blora bisa meraih predikat ODF karena itu merupakan salah satu indikator penting pola hidup masyarakat yang sehat. “Saya yakin tahun ini Blora bisa ODF. Semua harus bisa bergerak bersama. Pak Camat, nanti tolong sampaikan ke kepala desa agar menganggarkan dana desanya untuk program jambanisasi,” tegas Bupati. Berdasarkan data yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan dr Henny Indriyanti MKes, saat ini Kabupaten Blora baru mencapai 94 persen yang sudah ODF. Sehingga kekurangan 6 persen itu menurutnya akan bisa cepat diatasi jika memang semua bisa bergerak bersama. “Masih ada enam persen yang belum memiliki jamban, jumlahnya sekitar 17.542 KK yang tersebar di 15 kecamatan. Ada satu kecamatan yang sudah 100 persen mendeklarasikan sebagai wilayah ODF karena sudah bebas buang air besar sembarangan, yakni Cepu. Kota Blora baru 99,8 persen, dan yang terendah Randublatung dengan 82,8 persen,”

FOTO: MEMORANDUM-YUD

Pesta Siaga Sukses Digelar di Blora

Delapan unit ambulans yang akan diserahkan oleh Bupati Blora Djoko Nugroho kepada puskesmas.

ungkap Henny. Selain menargetkan program ODF, dalam workshop tersebut bupati juga membagikan ambulans sejumlah delapan armada kepada delapan puskesmas sebagai fasilitas penunjang pelayanan kesehatan di wilayah yang jauh dari pusat Kabupaten. Bupati ingin pelayanan kesehatan untuk masyarakat desa bisa lebih baik dengan kehadiran delapan armada ambulans yang baru. “Puskesmas dan rumah sakit sudah dibangun. Ambulans juga mulai diperbaharui. Kalau masih ada ibu dan bayi

meninggal saat melahirkan, atau gizi buruk, maka jenengan semua yang saya salahkan. Berikan pelayanan kesehatan yang baik, ramah dan ngayomi. Menghadapi pasien dengan senyum akan lebih bagus karena membuat suasana hati tenang,” ujar Bupati Djoko Nugroho. Pembagian ambulans dilakukan secara simbolis berupa replika kunci mobil kepada delapan kepala puskesmas. Adapun puskesmas yang menerima bantuan ambulans baru antara lain Puskesmas Cepu, Puskesmas Ngroto, Puskesmas

Bogorejo, Puskesmas Doplang, Puskesmas Menden, Puskesmas Puledagel, Puskesmas Randublatung dan Puskesmas Kedungtuban. “Pembagian bantuan ambulans kita lakukan sesuai arahan Pak Bupati yang menghendaki agar mengutamakan puskesmas yang ada di pinggiran dan jauh dari pusat kota. Tahun ini baru ada pengadaan delapan ambulans dari APBD dan DAK. Semoga bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatan di kecamatan,” pungkas dr Henny. (yud/eko/fer)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.