
2 minute read
Pemkab Ingatkan Petani Jangan Tanam Padi
Magetan, Memorandum Waspada bagi petani, Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Magetan memprediksi sejumlah waduk dan embung akan mengalami kekeringan pada musim kemarau ini.

Advertisement

Kepala Bidang SDA Dinas
PUPR Kabupaten Magetan

Yuli Karyawan Iswahyudi merinci, ada sebanyak 16 embung serta 2 waduk diperkirakan akan menyusut di bulan Juni atau saat mu- sim tanam ketiga. “Bisa jadi mulai bulan akhir Juni yang agak keras nanti,” kata Yuli Karyawan, Kamis (25/5).
Yuli mewanti-wanti para petani untuk tidak menanam jenis tanaman yang butuh banyak air seperti tanaman padi, namun beralih palawija demi mencegah terjadinya gagal panen. “Kami
Warga Tak Punya HP Spek Khusus
Magetan, Memorandum
Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (Disdukcapil)
Kabupaten Magetan mengaku kesulitan menerapkan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) digital kepada masyarakat. Sebab masih banyak masyarakat Kabupaten
Magetan yang belum mempunyai perangkat handphone (HP) yang memiliki spesifikasi khusus untuk menunjang penerapan
Identitas Kependudukan Digital (IKD) tersebut.
“Kebanyakan penduduk Magetan banyak yang tidak pegang
HP dengan spesifikasi khusus untuk IKD tersebut,” kata Yuliana Wahyu Rachmawati, Analis
Kebijakan Ahli Muda, Bidang Pe- layanan Pendaftaran Penduduk
(Ladafduk) Dukcapil Magetan, Kamis (25/5).
Dibeberkan Yuliana, KTP digital mulai diperkenalkan kepada masyarakat bulan Juli 2022 lalu, dan hingga saat ini baru 20.107 penduduk yang terdaftar. “Target dari pemerintah itu 25 persen, dan ini tercapai baru sekitar 4 persen,” ungkapnya. Disisi lain, Disdukcapil Kabupaten Magetan saat ini kehabisan stok blangko elektronik-Kartu
Tanda Penduduk (e-KTP) sejak
Senin (22/5) kemarin, dan telah mengajukan blanko tersebut ke pusat namun belum ada kabar pasti kapan kedatangannya. Nahasnya, dengan kondisi tersebut, apabila masyarakat tidak mempunyai perangkat HP bersinergi dengan Dinas Pertanian, dan paling tidak petani sudah kita ingatkan, kalau tahun ini kemaraunya agak panjang,” tegasnya. Terpisah, Sudibyo (45) salah satu petani warga Karangmojo berharap, Pemerintah setempat tidak berpangku tangan dengan krisis air yang diperkirakan terjadi akhir Juni mendatang. Pasalnya butuh solusi untuk kelangsungan musim tanam. “Begini ya, kami butuh solusi jika terjadi krisis air pertanian, karena kami juga tidak ingin gagal panen,” ungkapnya. (sep/rik/yok)
Saidatul Ummah menyampaikan langkah bawaslu merespons undangan Camat Tarokan kepada seluruh kades untuk silaturahmi bacaleg.
Undang Kades Silaturahmi dengan Bacaleg Tertentu
Koordinasi dengan
Inspektorat, Bawaslu
Batalkan Acara Camat
Kediri, Memorandum Bawaslu Kabupaten Kediri menindaklanjuti undangan dari Camat Tarokan yang ditujukan kepada kepala desa (kades) di wilayahnya untuk silaturahmi dengan salah satu bakal calon legislatif partai politik (parpol).
Ketua Bawaslu Kabupaten Kediri, Saidatul Ummah menyampaikan, telah mengkoordinasikan hingga jajaran panwascam untuk bergerak cepat. Hasilnya, acara itu batal digelar. “Kita sudah berkoordinasi dengan salah satu pihak yang akan melaksanakan kegiatan itu terutamanya Camat Tarokan,” katanya, Kamis (25/5).
Menurut Saidatul, bawaslu menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya yaitu melakukan pencegahan-pencegahan. Jajarannya di kecamatan sudah memberikan imbauan terlebih dahulu kepada camat bahwa kegiatan tersebut termasuk yang tidak diperbolehkan pada tahapan pemilu karena ada keterlibatan ASN di dalamnya.
“Kalau terkait pemanggilan ASN tidak ada dalam pasal yang mengatur tersebut dan kita sudah melakukan pencegahan kegiatan itu karena berpotensi ada pelanggaran,” ungkapnya.
Selanjutnya, bawaslu berkoordinasi dengan inspektorat selain memberikan imbauan kepada mereka. Pada tahapan ini, bawaslu mempunyai jajaran di tingkat kecamatan dan tingkat desa serta jejaring untuk diperluas agar mengetahui bilamana ada dugaan maka akan diantisipasi atau dicegah.
“Kami sudah di awal tahapan menyongsong pemilu menerbitkan surat imbauan kepada bupati yang diteruskan ke camat seluruh Kabupaten Kediri,” tutup Saidatul Ummah. (mon/epe)