Memorandum Edisi 23 Oktober 2016

Page 15

MINGGU LEGI, 23 OKTOBER 2016

HALAMAN 15

W I S A T A

Eksotisnya Pantai Kepetingan di Pelosok Sidoarjo Pantai ini berada di wilayah pedalaman Sidoarjo. Tak banyak yang tahu bahwa Sidoarjo memiliki tempat wisata bernuansa alam. Layaknya seperti sungai di pedalaman Kalimantan, sepanjang perjalanan menyusuri pantai para pengunjung akan disuguhkan dengan hijaunya daun dari hutan bakau. Merdunya kicauan burung yang bersahutan bertengger seakan menjadi hiburan tersendiri. Pantai ini sangat ramai dikunjungi di akhir pekan, terlebih lagi ketika diadakan upacara Nyadran, ritual sedekah laut yang dilakukan sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ritual sedekah laut ini digelar sebagai bentuk syukur warga lokal atas ikan di laut Sidoarjo yang melimpah. Nyadran kian semarak saat dilakukan dengan iring-iringan perahu yang disertai tabuhan gamelan menuju Pantai Kepetingan di pagi hari. Nyadran biasa digelar saat musim libur panjang, sehingga menjadi

momen yang pas bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman wisata yang berbeda. Setiap bulan ruwah atau sekitar 1 minggu sebelum bulan puasa, masyarakat mengadakan Nyadran sebagai wujud ungkapan terima kasih kepada Sang Pencipta. Bentuk kegiatan Nyadran ini berupa pesta peragaan cara mengambil kupang di tengah laut, dimana pesta puncaknya yakni pada malam hari tepatnya tengah malam. Nyadran biasanya digelar dengan berlayar menggunakan perahu dan diiringi tabuhan gamelan serta alunan tembang-tembang Jawa dari atas perahu. Kemudian dilanjutkan dengan pergi berziarah ke Makam Putri Ayu Dewi Sekardadu yang juga berada di Kepetingan. Setelah itu, peserta menuju ke tengah laut tempat biasa mencari ikan untuk melakukan upacara sedekah dengan melarungkan sesaji atau tumpeng yang telah dibawa dari awal acara. Untuk mencapai lokasi pantai,

FOTO: ISTIMEWA

Pantai Kepetingan atau juga disebut Ketingan merupakan salah satu objek wisata alam yang terdapat di Sidoarjo. Pantai ini terletak di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Untuk mencapai tempat wisata ini anda diharuskan menggunakan jalur laut.

Menyusuri sungai menuju Pantai Kepetingan dan warga melakukan Nyadran sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.

pengunjung bisa menggunakan perahu yang disewakan para nelayan, dengan melewati Desa Bluru Kidul di Kecamatan Sidoarjo, Desa Balongdowo di Kecamatan Candi, Desa Karanggayam di Kecamatan Sidoarjo, Desa Gisik Cemandi di Kecamatan Sedati, dan Desa Kalanganyar di Kecamatan Sedati. Sebenarnya pantai ini bisa dicapai melalui jalur darat, namun untuk pengendara motor akan mengalami kesulitan untuk melalui jalur ini, ter-

lebih ketika musim hujan. Kepetingan termasuk sebuah desa terpelosok di wilayah Sidoarjo, karena desa ini dikelilingi banyak tambak, hutan mangrove, dan tidak ada desa tetangga di dekatnya. Hal tersebutlah yang membuat Kepetingan seakan menjadi perkampungan terisolir. Setelah memakan waktu cukup lama mengitari beberapa desa lewat jalur air, rasa lelah akan terbayar dengan indahnya pesona laut yang disuguhkan oleh Pantai Ketingan. Pen-

gunjung juga tidak perlu khawatir jika tidak membawa cukup bekal, karena pantai ini juga memfasilitasi rumah makan dengan menu ala pantai. Walaupun Pantai Ketingan Sidoarjo termasuk pantai yang belum begitu dikenal. Anda tidak akan kesulitan mencari tempat penginapan, yang letaknya tidak terlalu jauh dari Pantai Ketingan Sidoarjo. Ada banyak keindahan yang terpancar dari Pantai Ketingan, mulai dari pasirnya yang cantik, hingga ombaknya yang bergulung-

gulung lembut. Semua panorama ini siap untuk menyegarkan pikiran Anda. Udin, salah satu warga Sidoarjo berharap ada perbaikan akses jalan menuju Ketingan. “Tolong perbaiki akses jalan menuju Ketingan. Supaya tidak melelahkan, karena jalannya yang bergelombang (tanah). Kan kalau bisa membuat daya tarik wisatawan kan lumayan. Bisa meningkatkan perekonomian warga Ketingan dan Sawoan,” harapnya. (lis)

FOTO: ISTIMEWA

Sampang, Memorandum Sulit dibayangkan bahwa Pulau Madura diam-diam menyimpan sebuah pantai yang begitu indah. Pantai ini memiliki keindahan hampir sama dengan keindahan pantai Kuta yang berada di Pulau Dewata. Terletak di Kabupaten Sampang, tepatnya di Desa Batioh, Kecamatan Ketapang. Meskipun letaknya sedikit terpecil namun tidak perlu khawatir dengan akses jalan menuju arah pantai. Apalagi setelah membuktikan sendiri keindahan pantai ini. Pantai Nepa biasa masyarakat sekitar menyebutnya, Pantai Nepa menjadi satu kawasan dengan Objek Wisata Hutan Kera Nepa. Untuk bisa sampai ke Pantai Nepa ada dua pilihan akses jalan yang bisa anda pilih, terutama bagi anda yang berasal dari luar Pulau Madura. Membutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan dengan jarak sekitar 90 km bagi anda yang menggunakan Tol Suramadu, dengan memutar melewati Kota Sampang. Untuk jarak yang lebih dekat dan waktu yang tidak lama bisa mele-

FOTO: MEMORANDUM/ANGGA

Deburan Ombak Pantai Nepa Tenangkan Jiwa

Wisatawan bermain di pinggiran Pantai Nepa.

wati Kota Bangkalan lalu menuju arah Pantura dan jarak yang harus ditempuh sekitar 70 km dengan menggunakan kendaraan pribadi. Angkutan umum pun sudah banyak tersedia sepanjang akses perjalanan menuju objek wisata Pantai Nepa. Dengan membayar sekitar Rp 15.000 tentunya tarif harga bisa berubah sewaktu waktu. Untuk

angkutan umum yang akan ditumpangi sudah tersedia bus mini, bus patas atau kendaraan sejenis L 300 yang bisa dipilih. Letaknya termasuk dalam kawasan Pantura menambah daya tarik tersendiri bagi Pantai Nepa ini. Selama perjalanan akan disuguhi deretan pantai dan laut lepas, laut Jawa. Setelah tiba di lokasi masih harus berjalan lagi sekitar satu kilometer dari arah pintu gerbang wisata Hutan Kera dan Pantai Nepa ini. Jalan yang akan anda lewati memang sedikit agak berlubang juga dipenuhi oleh bebatuan kecil. Namun setelah itu anda akan disuguhi pemandangan eksotis dari aliran sungai yang di kelilingi oleh hutan bakau. Aliran sungai yang berkelok masih begitu indah, begitu sejuk dan sangat alami, sensasi yang ditawarkan hampir mirip seperti di Green Canyon. “Pantai Nepa ini sungguh sangat indah, masih sangat alami karena jarang tersentuh oleh jamahan tangan orang. Hamparan pasirnya sangat nyaman di pandang mata, deburan ombak membuat perasaan menjadi tenang dan ditambah hembusan angin serta udara sejuk dari pepohonan yang berasal dari Hutan Kera Nepa yang terletak tepat bersebelahan dengan Pantai Nepa,” papar Sujono, warga Surabaya. Selain itu juga, pengunjung bisa bermain-main dengan sekumpu-

lan monyet yang berada di dalam kawasan Hutan Nepa. Bisa juga sekedar duduk santai di bawah pepohonan yang rindang sambil bersabar menunggu untuk bia menikmati senja di sore hari. Semakin menjelang sore hari pemandangan yang bisa anda nikmati semakin indah juga mempesona. Bagi anda para wisatawan yang suka dengan ketenangan sepertinya pantai Nepa menjadi salah satu destinasi objek wisata yang cocok untuk dipilih. Ketika memasuki kawasan Pantai Nepa ini, pengunjung hanya cukup membayar tiket masuk Rp 5.000 dan tarif parkir sebesar Rp 3.000 saja per kendaraan. Pantai Nepa ini bisa menjadi pilihan destinasi objek wisata yang begitu mempesona. “Hamparan pasirnya sangat bersih dan berwarna putih, sangat luas dan panjang. Hembusan angin dan deburan ombak pantai ini membuat perasaan siapa saja menjadi tenang dan nyaman. Apalagi ditambah udara sejuk dan rindangnya pepohonan yang berasal dari Hutan Kera Nepa,” imbuh pria yang akrab disapa Jono. Jangan beranjak dari Pantai Nepa sebelum menikmati indahnya sunset di pantai ini. Cahaya berwarna keemasan akan menyinari pesisir Pantai Nepa, membawa suasana damai dan romantis bersama pujaan hati. (lis/*)

Ono santri blonjo keperluan pondok, nglewati orkesan dangdut..MC ne nyumanggakno reqwest. MC: ayo siapa lagi yg mau reqwest?? Sntri: aku pak!!! MC: lagu opo le??!! Sntri: Tayamum,..Pak..di koplo yo...!!! MC: ojo aneh2..ga onok lagu judule tayamum.. Sntri: onok pak..!!! MC: sing nggenah!!!tak jepret senar gitar lho koe.. Sntri: lagu malaysia niku pak.. MC: aku wes takon biduan ra onok lgu mlsya tayamum...tak sawat lho koe.. Sntri: sing lague...engkau bagai air yg jernih.. MC: iku suci dalam debu dul.. Sntri: SUCI DALAM DEBU lak tayamum sih pak...!!! gak pinter iki!!!..mangkane...mondok.. kwkwkwkwk Selamat Hari Santri

Pada pesta pernikakan di Hotel Shangrilla Surabaya. Seorang encim naik lift ke Lantai 6…...

Terhipnotis Hijaunya Hamparan Rumput Kawah Wurung Bondowoso, Memorandum Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, ternyata menyimpan potensi yang sangat luar biasa. Salah satunya adalah Kawah Wurung, yang berada di di kawasan PTPN XII Kebun Kalisat, Desa Jampit, Kecamatan Sempol. Untuk mencari lokasi Kawah Wurung cukup gampang, sebab lokasinya satu arah ke Gunung Ijen. Jika berangkat dari Kota Bondowoso, diperlukan waktu sekitar 2 jam lamanya untuk sampai di lokasi. Pengunjung tidak perlu khawatir, sebab akses jalan ke Kawah Wurung bisa dilewati dengan sepeda motor maupun mobil. Tempat ini memang belum lama dibuka sebagai tempat wisata, namun karena keindahan alamnya yang memukau mata, namanya kini kian terkenal. Perbukitan yang ditumbuhi rerumputan hijau sangat indah nan menawan ini menjadi hal yang dirindukan para pengunjung yang datang. Namanya adalah Kawah Wurung yang berlokasi di Desa Jampit, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur. Seperti apa keindahannya? Begitu menginjakkan kaki pertama kali di tempat yang satu ini, dijamin pengunjung akan terhipnotis dengan pemandangan hijau seluas mata memandang. Kawah Wurung adalah sebuah lokasi wisata yang belum lama dibuka, karena keindahan alamnya yang

luar biasa inilah namanya kian dikenal diantara para petualang. Bahkan sekarang ada tiket masuknya, yaitu Rp 3.000 per orang. Akhir-akhir ini memang tempat ini mulai terkenal, karena promosi yang lebih giat dilakukan oleh Pemerintah Daerah. “Saya pertama datang ke sini, dan ternyata pemandangannya luar biasa, sangat bagus. Apalagi selama di jalan tadi, pemandangan bunganya cukup menyejukkan mata,” ucap Angga, salah satu wisatawan asal Surabaya. Eksotisme Kawah Wurung memang cukup luar biasa, sebab pegunungan dan kawahnya dipenuhi dengan rerumputan yang hijau. “Ingin berlama-lama di sini, selain udaranya yang segar, pemandangannya juga sangat bagus. Bukitnya itu loh, hijau banget, membayangkan seperti di surga saja,” kata Rozak, wisatawan lainnya. Beberapa wisatawan juga mencoba menuruni tebing di Kawah Wurung, dengan menggunakan sepeda gunung. “Asyik medannya, cukup menantang juga. Tadi saya sempat nyoba, seru banget pokoknya,” kata Ahmad. Selama di perjalanan menuju lokasi Kawah Wurung, kita akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang luar biasa. Mulai dari hutan pinus, hingga taman bunga di sepanjang perkebunan Jampit. (lis/*)

Encim : “Nik....kog juga wangi sekali..…?!?!” Nonik ke 2 : “GUCCI oma, 5 juta sebotol...…!” Begitu sampai di Lt 6, si encim pun keluar sambil kentut…. (Bau’nya ajubilla..la..la...la..) Kedua nonik tadi yang ada di dalam Lift hampir muntah dan semaput berkata : “Oma......, kentutnya bau banget…….??????” Sambil keluar lift, si Encim pun berkata dengan cool : “Pete Tulungagung nik......!! 7 ribu sekilo.

Santri Dangdutan

Parfum Mahal vs Kentut Encik

Pengunjung menikmati keindahan hijaunya rumput Kawah Wurung.

Arti Sebuah Nama

Ketika di lantai 3, ada nonik cantik masuk lift dengan parfum sangat wangi....… Encim : “Duh nik....., wangi sekali..…?!?!” Nonik : “BULGARI oma, 2 juta sebotol…...” Ketika baru tiba di Lantai 4, ada lagi nonik cantik masuk lift yang lebih wangi dari nonik yg pertama …

Pak Guru di sekolah memperkenalkan murid barunya, asal Kota Malang. Guru: “Lho onok murid anyar maneh too...” Murid: “Nggih Pak..” Guru: “Sopo jenengmu ndhuk..?” Murid: “Nami kulo *_Elisah Helo Remon_*” Guru: “Wah wah... Kowe keturunan Latin to ndhuk, jenengmu koyok sing nang Telenovela?” Murid: “Kulo asli Malang, Pak...” Guru: “Bapakmu duta besar tah, opo be’e tau tugas nang Meksiko..?” Murid: “Mboten Pak..” Guru: “Jenengmu kok apik men, opo artine...???” Murid: “Bapak kulo mbecak, senengane togel. Lha pas kula badhe lahir, *nomere tembus....”* Guru: Hmmmm... Lha terus hubungane karo jenengmu *_Elisah Helo Remon_* iku opo nduk???” Murid: “Niku sampun diwalik kale bapak kulo. Lek mboten diwalik asline ngeten Pak; HASILE OLEH NOMER...”


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.