kamis legi, 22 desember 2016
halaman 18
bondowoso-situbondo
Beberapa pedagang buah di Situbondo.
Musim Penghujan, Pedagang Buah-buahan Mulai Lesu
keselamatannya. Sebab, kondisi puluhan pohon kelapa memiliki tekstur yang sama dengan pohon yang tumbang tersebut. AKP Bahtiar, Kapolsek Banyuputih, bersama anggota, sempat membantu evakuasi reruntuhan rumah dan korban dilarikan ke UGD Banyuputih. Namun, korban Satoni sempat dibawa pulang dari UGD karena kerterbatasan biaya dari pihak keluarga karena korban tergolong orang yang tidak mampu. Karena kondisi korban tidak memungkinkan, Kapolsek menyarankan agar dibawa ke UGD lagi hingga
Pohon roboh menimpa rumah warga Dusun Nyamplung, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih.
foto : memorandum/heri iwantoro
Wakapolres Minta Kades Tak Simpangkan ADD dan DD
Wakapolres Situbondo memberikan wejangan kepada kades.
Situbondo, Memorandum Dalam rangka mewujudkan sistem pengelolaan keuangan yang baik kepada Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), Pemkab Situbondo melalui Inspektorat melaunching program KlikOn (Klinik Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa) se-Situbondo, Rabu (21/12). Acara yang dilaksanakan di pendopo Kabupaten Jl. Kartini N0. 1 ini, dibuka Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto SH, didampingi Kepala Inspektorat Bambang Priyanto dan Waka Polres Situbondo Kompol Edith Yuswo Widodo SH, SIK. Menurut Bupati Dadang melalui Kepala Inspektorat Bambang Priyanto, peluncuran program Klik-On mengacu banyaknya laporan masyarakat dan LSM kepada
aparat penegak hukum maupun inspektorat tentang pengelolaan ADD dan DD serta pembangunan fisik yang tdak sesuai dengan spesifikasi. “Saat ini banyak pertanggungjawaban keuangan yang bersumber dari ADD/DD disampaikan tidak tepat waktu. Bahkan dari sisi administrasi tidak akuntabel seperti tertuang pada hasil laporan pemeriksaan BPK,” tegas Bambang. Lebih lanjut, Bambang mengatakan, program KlikOn ini juga didasarkan kepada tupoksi (tugas pokok dan fungsi) inspektorat sebagai penjamin mutu pengelolaan keuangan yang baik di pemerintahan daerah maupun di pemerintahan desa. “Yang jelas, kegiatan Klik-On ini untuk membantu perangkat desa, khususnya TPK (tim pelaksana kegiatan) mulai pelak-
Kejari Bondowoso Pulbaket Penyimpangan Anggaran Media Rp 1,8 M
sanaan perencanaan kegiatan hingga pertanggungjawaban administrasi,” ujarnya. Tak hanya itu yang disampaikan Bambang, pihaknya juga menekankan program Klik-On ini para kepala desa beserta seluruh perangkat dan stakeholder lainnya benarbenar memanfaatkan kegiatan semaksimal. “Program Klik-On ini bisa mewujudkan sistem pertanggungjawaban ADD dan DD tepat waktu dan akuntabel,” pungkas Bambang. Wakapolres Situbondo Kompol Edith Yuswo Widodo, sangat mengapresiasi pembentukan Klik-On oleh Inspektorat Kabupaten Situbondo. Edith juga mengakui launching ini merupakan suatu terobosan pemkab terkait dengan pembentukan Satgas Pungli dibidang preventif. Klik-On ini menurut Edith juga sebagai program konsultasi lebih awal dari desa, agar para kades tidak terlalu jauh mendatangi Pemkab Situbondo yang terletak di Kota. ”Dengan Klik-On ini nanti dari inspektorat akan mendatangi kantor kecamatan dan desa sebagai sarana konsultasi. Disanalah nanti diketahui inti permasalahan pengelolaan anggaran. Dengan Klik-On ini pula saya berharap tidak terjadi penyimpangan pengelolaan ADD-DD,” tegas Wakapolres Situbondo Kompol Edith Yuswo Widodo. (eru/bud)
Bondowoso, Memorandum katanya. Kejaksaan Negeri BonTerpisah, Ahmad Fauzan, dowoso melakukan penKetua Libas, menyampaikan, gumpulan bahan keterangan ada dua data yang sudah (Pulbaket), dan memanggil diterima lembaganya. Data penggiat masyarakat LSM dari versi pihaknya dan data Libas, Ahmad Fauzan, sedari versi humas. Dari humas laku pelapor dugaan penyimberupa anggaran kepada 43 pangan anggaran publikasi ke wartawan. Sedang data dari media cetak dan elektronik di pihaknya adalah anggaran Kantor Humas Pemkab Bonperubahan dengan nilai angdowoso yang dikerjasamakan garan sebesar Rp 1,8 miliar. kepada 43 wartawan, Rabo Sebab, lanjut Ahmad (21/12). Fauzan, humas diduga melKasi Intel Kejaksaan Negakukan kesalahan karena Hadi Marsudiono eri Bondowoso, Hadi Marsuseharusnya kalau memang ada diono, ditemui di ruang kerjanya, mengatakan, bentuk kerja sama yang pasti harus dibuatkan pihaknya hanya sebatas mengklarifikasi kepada komitmen kerja sama dan memberi materi yang bersangkutan selaku pelapor. “Apakah tentang berita apa yang harus disampaikan data yang dilaporkan bisa dipertanggungjawab- kepada masyarakat. kan termasuk dasar pelaporannya?”Karena Kabag Humas Bondowoso, Heiriyah kejaksaan akan kami tindak lanjuti baik dari Yuliatin, dijumpai di kantornya mengakui telah hal terkecil sampai terbesar. Bahkan, beberapa dipanggil Kejaksaan.”Memang humas sudah wartawan sudah dimintai keterangan termasuk dimintai keterangannya oleh pihak kejaksaan,” dua orang staf Humas Pemkab Bondowoso,” ungkapnya.(cip/coi)
Hujan Deras dan Angin Ribut
Rumah Tertimpa Pohon dan Gudang Tembakau Terbakar
Lecehkan NU, Pejabat dan Dua Guru Minta Maaf Situbondo, Memorandum Setelah disomasi PC Ansor, LPBH-NU dan Ketua PCNU Situbondo, pejabat Pemkab Situbondo, Syaiful, dan dua orang guru, Imam Priyadi dan Zaini, mendatangi Kantor PC NU Situbondo untuk meminta maaf, Selasa (20/12). Ketiga orang tersebut melalui postingnya dinilai menghina, melecehkan, dan memfitnah tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) baik secara personal maupun terhadap NU secara kelembagaan. Kedatangan mereka yang dinilai menyakiti perasaan kaum Nahdliyin di Situbondo ini, untuk melakukan tabayun dan meminta maaf atas perbuatannya kepada Nahdlatul Ulama dan tokoh-tokoh NU terutama kepada KH Said Aqil Siraj melalui ketua PCNU Situbondo. Kedatangan mereka ditemui langsung oleh Ketua PCNU Situbondo, KH. Zaini Shonhaji, Ketua LPBHNU, Daniel Maulana, dan Ketua GP Ansor Situbondo, Yogi Kripsian Syah. Di depan ketiga orang tersebut, KH. Zaini Shonhaji menyatakan, perbedaan itu hal biasa, namun ia meminta agar jangan merecoki NU sebagai tempat kaum nahdliyin. Ketiga orang yang disomasi itu, mengaku tidak bermaksud menghina dan melecehkan. Mereka mengaku hanya bermaksud menyampaikan aspirasinya melalui media sosial. Ketiganya meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. “Indonesia ini negara hukum, bukan paguyuban. Jadi, jika ada yang salah dengan lembaga kami, silahkan tempuh dengan jalur hukum,” kata KH. Zaini Shonhaji. Ketua LPBH NU Situbon-
foto : memorandum/edo firman
Situbondo, Memorandum Nelayan di perairan utara Pondok Mimbo beberapa hari terakhir, enggan melaut karena lantaran cuaca buruk dan gelombang tinggi, Rabu (21/12 ). Seorang nelayan, Sulaiman (45), warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, menjelaskan, kondisi gelombang di laut saat ini cukup tinggi. Bahkan, di tengah laut ketinggian ombak mencapai dua meter. Selain itu, di tengah laut masih sering hujan deras dan disertai petir yang sesekali menyambar. Kondisi tersebut cukup berbahaya dan mengancam keselamatan para nelayan. ”Hampir seluruh nelayan di pesisir Mimbo yang mempunyai perahu selerek dan jenis kapal, tidak melakukan aktivitas mencari ikan karena sangat berbahaya,” ungkapnya. Nelayan lain, Heru (50), juga warga setempat, menambahkan, saat ini nelayan memilih untuk menyandarkan kapal dan perahunya. Mereka hanya memperbaiki perlengkapan yang ada dikapalnya masing masing. Meski demikian, masih ada nelayan yang nekat melaut walau hanya di perairan merak dan bama. “Karena di sana masih aman selain karena tuntutan kebutuhan keluarga,” ujar Heru. Akibatnya, sambung Heru, cuaca buruk berdampak harga ikan laut di pasaran melonjak. Beberapa jenis ikan laut yang biasanya dijual sepuluh ribu per kilogram, kini menjadi lima belas hingga dua puluh ribu rupiah. Kepala Desa Sumberanyar, Subay (38), mengimbau kepada warganya lebih berhati-hati agar selamat dalam melakukan pekerjaan yang beresiko tinggi. Apalagi kondisi cuaca yang buruk dan disertai hujan dan petir. “Jaga keselamatan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” cetusnya. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah situbondo (BPBD) Budi Nurwito membenarkan, selama dua bulan terahir ini curah hujan semakin aktif hingga berdampak kepada gelombang di laut semakin tinggi. Namun, pihaknya tetap siaga mengantisipasi adanya segala bencana di segala lini, termasuk di perairan pantai yang dianggap potensi adanya banjir Rob. “Selama ini kami berjaga-jaga di perairan pantai karena adanya cuaca yang semakin buruk dalam dua bulan terakhir terus kita pantau,” jelasnya.(her /bud)
mendapat perawatan intensif dan sampai kesehatanya pulih. Kapolsek mengimbau, masyarakat agar berhati-hati dan waspada, mengingat cuaca buruk dan angin kencang terjadi tidak terduga. Dan pohon kelapa yang ada di lokasi usianya sudah tua. “Kejadian serupa bisa saja terulang. Karena itu, warga harus tetap waspada dan hati-hati. Sehingga kalau terjadi seperti ini, tidak ada korban jiwa maupun kerugian material,” jelasnya. Selain Kapolsek Banyuputih, Kasi Trantib Kecamatan, Perangkat Desa Sumberanyar dan warga sekitar, berdatangan ke lokasi kejadian untuk membantu membersihkan puing puing kayu akibat timpahan pohon kelapa tersebut. Sementara kerugian diperkirakan sekitar tiga juta rupiah.(her /bud)
Pemkab Luncurkan Program Klik-On
foto : memorandum/heri iwantoro
Cuaca Buruk, Nelayan Mimbo Enggan Melaut
Situbondo, Memorandum Robohnya pohon kelapa di Dusun Nyamplung, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, membuat gempar warga setempat. Kejadian Rabu (21/12) pukul 08.30 itu, menimpa satu rumah warga yang atapnya terbuat dari daduk dan berdinding gedek. Korban Satoni (50), mengalami luka lecet di bagian mukanya. Sedang lengan kiri luka sobek. Korban lain, Sahito (39), anak Satoni, yang tidak bisa menghindar dari kejadian lantaran sakit, mengalami luka lecet dan dirawat jalan. Saat kejadian, tidak ada angin maupun hujan. Pohon kelapa berdiameter 15 cm dan panjang 15 meter tersebut, tiba-tiba roboh. Diketahui, akar pada batang pohon kelapa tersebut sudah lapuk. Tidak menutup kemungkinan, puluhan rumah yang terletak disekitar kebun kelapa terancam
Situbondo, Memorandum Memasuki musim penghujan di tahun ini, membuat semangat pedagang buah-buahan di Kabupaten Situbondo mulai lesu. Pasalnya, anomaly cuaca menyebabkan minimnya ketersediaan barang. Dampaknya, harga beli mulai merangkak naik. Naiknya harga jual buah-buahan itu disambut oleh menurunya jumlah konsumen. Nasir (32), penjual buah di Pasar Mimbaan, Situbondo, mengaku, sudah hampir dua bulan terakhir pihaknya mengalami penurunan omset. Menurutnya, minimnya ketersediaan ragam buah tersebut diakibatkan oleh pergantian musim. Memasuki musim penghujan, produktivitas petani buah di sejumlah wilayah tanah air rata-rata mengalami penurunan. Diakuinya, buah-buahan khususnya apel dan melon semakin sulit didapat. Di dua lokasi pusat buah-buahan yang berbeda, yaitu Malang sedang mengalami nasib serupa. Saat ini dirinya hanya mengandalkan buah-buahan lokal yang harganya terjangkau di masyarakat. “Hampir tiap minggu ngorder ke Malang tapi sama saja, Buah-buahan, apalagi melon dan apel saat ini sangat langka dan mahal,” katanya, Rabu (21/12). Johar (33), tengkulak buah Mangga di Situbondo, mengungkapkan, biasanya dia tinggal nampung dari masyarakat lokal, tapi sekarang sudah mulai jarang. “Ini juga mempengaruhi harga jual,” ungkapnya. Naiknya harga komoditas buah tersebut diakuinya, sangat berdampak buruk terhadap usaha yang dilakukannya. Dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini ia hanya mendapatkan jumlah pembeli hampir setengah lebih sedikit dari biasanya. “Jumlah pengunjung turun, selain harganya mahal, barang yang mereka inginkan terkadang tidak ada,” keluhnya. Pedagang buah lainnya, Ani (29), menyebutkan, kenaikan harga yang dialaminya saat ini mencapai rata-rata Rp 4-5 ribu per kilo. Menurutnya, besaran nominal itu sudah naik mulai di pasar induk buah saat pembelian besar. “Termasuk untuk jeruk yang sekarang memasuki musim panen, harganya masih tinggi. Awalnya dapat 20 ribu rupiah, sekarang 23-25 ribu per kilo,” katanya. Menurutnya, disamping omset turun resiko berat yang dialami oleh pedagang di musim hujan dapat menyebabkan buah banyak ditemukan membusuk dan tak terjual, hal itu membuat pedagang merugi. Akibat kondisi itu, sejumlah pedagang buah di Situbondo menyebutkan, jumlah dagangannya menurun drastis. Menurutnya, karena sulit mendapatkan stok ditambah harga relatif naik, dia lebih memilih mengurangi jumlah stok buah-buahan yang disediakannya untuk sementara.(edo/bud)
Perahu nelayan Mimbo sedang disandarkan.
Pohon Kelapa Roboh Timpa Rumah Warga
foto : memorandum/heri iwantoro
foto : memorandum/edo firman
KEPALA BIRO: Choiri Kurnianto, SH. WARTAWAN: Adi Purnomo, Bambang, Cipto H Silvani, Edo Firman, Abd Hakim, Heru Hartanto, Heri Iwantoro.
Ketua PCNU Situbondo KH Zaini Shonhaji (depan) menerima pejabat dan dua guru di Kantor PCNU.
do, Daniel Maulana, Rabu ( 21/12) mengungkapkan, Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj telah memberi mandat kepada LPBH NU dan GP Ansor Situbondo untuk melakukan langkah-langkah hukum termasuk melaporkan Syaifullah dan dua guruyang melakukan penghinaan dan fitnah tersebut ke polisi. “Saya dan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj, melalui telepon, beliau memberi telah memberi mandat untuk melaporkan masalah ini ke Mabes Polri. Namun, dengan adanya permintaan maaf dari mereka, kami masih toleran dan menganggap permasalahan ini sudah selesai. Dengan catatan jangan sampai mereka mengulangi lagi. Karena bagaimana pun, kita ini bersaudara sesama muslim,” kata Daniel. Diberitakan sebelumnya, mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Situbondo, Syaifullah, dan Imam Priyadi serta Zaini, guru di salah satu SMA Negeri dan SMP Negeri di Situbondo, sengaja melakukan perbuatan yang mengandung SARA melalui jejaring sosial Facebook maupun WhatsApp, mendapatkan sikap keras dari LPBH-
NU dan GP Ansor Situbondo yang melakukan somasi kepada yang bersangkutan untuk meminta maaf dalam jangka waktu 3×24 jam dengan ancaman akan dilaporkan ke polisi.(edo/bud)
Situbondo, Memorandum Hujan deras disertai angin kencang Selasa (20/12) pukul 18.30 wib, menyebabkan pohon Tembesi tumbang menimpa dua rumah milik warga Dusun Ketah RT 2 RW 4, Desa Ketah, Kecamatan Suboh. Pantauan Memorandum di lokasi, tumbangnya pohon Tembesi berdiameter lingkar batang 80 sentimeter dan tinggi 12 meter itu mengakibatkan akar pohon keluar dari permukaan tanah dan kondisi bangunan beserta atap dua rumah bagian belakang mengalami rusak parah hingga tembok bagian depan retak-retak. Junaidi (48), warga desa setempat, mengatakan, tumbangnya pohon hingga menimpa rumah ibu dan saudaranya itu, terjadi saat hujan deras disertai angin kencang ketika masuk waktu maghrib. “Sekitar jam setengah tujuh malam, saat itu saya ada di luar rumah,” ungkapnya, Rabu (21/12). Karena mendengar bunyi keras tumbangnya pohon, lanjut Junaidi, ibu, anak dan istrinya yang sedang beristirahat di dalam rumah langsung berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. “Alhamdulillah, ibu, anak dan istri saya, selamat,” tambahnya. Kepala Desa Ketah, Erwin,
mengatakan, dua rumah yang rusak parah itu milik seorang janda tua bernama Astima alias Bu Edi (56) dan pasangan suami istri, Rusmiyati alias Bu Dayat dan Ratik alias Pak Dayat (45). “Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian sekitar lima puluh juta rupiah yang diderita pemilik rumah,” kata kades, sembari berharap, Pemkab Situbondo melalui dinas terkait mau membantu meringankan beban yang dialami warganya. Dalam waktu yang tidak bersamaan, peristiwa kebakaran juga terjadi. Sebuah kantor gudang penyimpanan tembakau yang berada pinggir jalur pantura, yakni di Jalan Raya Dusun Janti, Desa Ketah, Kecamatan Suboh, dilalap si jago merah pukul 09.30 wib. Penanggung jawab gudang penyimpanan tembakau, Safriyanto, menyebutkan, gudang yang terbakar itu di bagian kantor yang berisi sejumlah barang, di antaranya sebuah kulkas dan alat masak nasi listrik. “Barang yang terbakar adalah sebuah kulkas dan magiccom,” ungkapnya, Rabu (21/12). Lantaran angin yang berhembus kencang, tambah Safriyanto, membuat debu dan asap beterbangan keluar gedung hingga menempel ke
lantai dan langit-langit ruangan lain di dalam gedung. Sebelum mobil pemadam kebakaran Pemkab Situbondo tiba di lokasi kejadian, penghuni gudang dengan dibantu sejumlah anggota kepolisian, TNI, dan warga setempat, berusaha memadamkan api dengan cara seadanya. “Api berhasil dikuasai pukul 10.00 wib,” tuturnya menjelaskan. Kepala UPTD Damkar Situbondo, Hadi Siswono, mengatakan, kuat dugaan pemicu kebakaran di kantor gudang ini karena adanya korsleting listrik. “Dugaannya karena korsleting listrik,” ungkapnya. Hadi menyebutkan, telah mengerahkan sejumlah mobil damkar dengan puluhan personel. “Ada 4 unit mobil dan dua puluh personel,” tandasnya. Namun dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di kantor gudang penyimpanan tembakau ini, Hadi menyayangkan pihak pengelola gudang tembakau. Sebab, di gudang tembakau tersebut tidak dilengkapi alat safety kebakaran. “Gudang ini tidak dilengkapi dengan safety kebakaran. Jadi saya imbau kepada masyarakat luas, baik di tempat tinggal atau ditempat usaha agar menyediakan alat pemadam api ringan,” pungkasnya.(kim/bud)