Memorandum Edisi 19 Maret 2017

Page 14

MINGGU PON, 19 MARET 2017

HALAMAN 14

T

O

T

A

L

Manusia Harimau dari Sumatera Kisah harimau cindaku ini menceritakan mengenai makhluk yang mempunyai struktur sama dengan werewolf, yaitu manusia hewan. Perbedaan antara cindaku dengan werewolf ialah apabila werewolf merupakan “perpaduan” dari manusia dan serigala, maka harimau cindaku adalah “perpaduan” dari macan atau harimau dengan manusia. Kita seluruh mengenal bahwa Indonesia mempunyai kebudayaan yang amat beragam, dan sebab beragamnya adat tersebut itu juga. Seringkali timbul legenda-legenda yang lahir khusus untuk tanah tersebut. Hal yang sama inilah yang terjadi dengan legenda cindaku manusia harimau yang tumbuh yang besar di Jambi. Cindaku manusia harimau kerinci, cerita manusia harimau cindaku sampai saat ini tetap amat lekat dengan masyarakat Jambi, baik yang sudah dewasa atau yang tetap kecil. Kepercayaan mereka kepada cindaku tidak didasari oleh bukti dan fakta ilmiah mengingat tidak ada yang bisa membuktikan kehadiran Cindaku, melainkan sebab cerita dan kisah-kisah yang dipaparkan pada mereka sejak kecil. Cindaku manusia harimau asal kerinci, kisah harimau cindaku merupakan sesuatu yang khas

bagi masyarakat Kerinci. Cindaku bagi mereka terlihat sebagai suatu makhluk perwujudan dari manusia harimau, dimana sosok mereka ialah seorang manusia yang bisa melakukan perubahan wujud menjadi bentuk setengah harimau yang bisa berdiri contohnya manusia. Menurut legenda yang ada di Kerinci, cindaku sendiri ialah suatu kekuatan, suatu ilmu magis yang merupakan suatu warisan dari nenek moyang mereka yang dulu sempat tinggal di tempat itu. Lewat misteri harimau cindaku tersebut, juga dipercaya bahwa yang mempunyai kemampuan untuk bisa berubah menjadi cindaku adalah mereka yang mempunyai bakat spritiual dan berdarah murni. Tidak ada yang mengenal kapan legenda manusia harimau cindaku di Kerinci ini bisa muncul, namun yang tentu legenda ini sampai saat ini tetap mendarah daging dalam masyarakat Kerinci. Apabila memandangnya sekilas, tampaknya terbukti legenda yang diceritakan ini terdengar amat berkaitan dengan unsur magis seseorang, namun nyatanya tidak begitu bagi warga Kerinci. Untuk mereka, cindaku yang hanya bisa berubah ketika ada di tanah kelahirannya dengan cara menempelkan dadanya di tanah sama sekali tidak ada kaitannya dengan ilmu hitam, malah lebih

ILUSTRASI: ISTIMEWA

Bagi mereka yang menyukai karya fiksi, pasti pernah mendengar mengenai werewolf dan makhluk sejenisnya. Namun apakah anda tahu mengenai kisah manusia harimau cindaku dari Sumatera?

ke bagaimana cindaku merupakan suatu kekuatan, ilmu, atau mantra yang menjadi hal turun temurun demi menjaga hubungan kehidupan antara manusia dan harimau yang saat ini sudah mulai langka. Sejarah harimau Cindaku yag berasal dari Kerinci ini bermula dengan kisah mengenai legenda

nenek moyang orang-orang Kerinci yang disebut Tingkas. Tingkas ialah suatu kelompok yang membina hubungan baik dengan harimau, dan bertugas sebagai penjaga batas dari manusia dan harimau tersebut sendiri. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa seorang cindaku bisa merubah wujud mereka menjadi

cerita pendek

Diselamatkan Keledai dari Hukuman Raja Kali ini mengambil judul yang ada hubungannya dengan keledai. Semua tahu kan, kalau keledai itu sering dihubung-hubungkan dengan hewan yang paling dungu di dunia. Hingga akhirnya sampai juga ke perkataan manusia bahwa kalau orang yang kurang pandai tersebut disebut dengan seperti keledai. Alkisah, Raja Harun Ar Rasyid bermimpi sangat aneh. Karena keanehan tersebut ada hubungannya dengan Abu Nawas, maka dipanggillah Abu Nawas untuk menghadap Raja. Setelah bertatap muka,

raja berkata,” Tadi malam aku bermimpi bertemu dengan laki-laki yang sudah teramat tua. Dan ia memakai jubuh yang berwarna putih dan berkata bahwa negerinya akan segera ditimpa malapetaka jika orang yang memiliki nama Abu Nawas masih berdiam di negerinya.” “Mimpi yang sangat aneh, Paduka...,” kata Abu Nawas menyela. “Terus orang tua itu bilang bahwa Abu Nawas harus segera diusir dari negeri karena selalumembawa kesialan. Dia boleh kembali asalkan tidak boleh berjalan kaki, merangkak, melompat, berlari, menunggang keledai atau tunggangan yang lain, “ ujar raja. Akhirnya Abu Nawas tunduk dan patuh dengan titah rajanya. Dengan bekal secukupnya, Abu Nawas mulai menaiki keledainya, meninggalkan istri dan anaknya. Di dalam perjalanan, Abu Nawas merasa sangat rindu dengan keluarganya. Dia berpikir keras untuk menemukan jalan keluarnya. Semo-

setengah harimau, supaya mereka bisa menjadi perantara antara macan dan manusia, jadi kedua belah pihak tidak menyalahgunakan peran mereka masing-masing. Nyatanya, kisah yang ada di balik mitos cindaku tidak terpusat pada pemakaian kekuatan mistik yang dimiliki oleh para cindaku,

melainkan lebih mengulas mengenai hubungan manusia dengan harimau. Hal ini terus diperkuat mengingat seringnya kejadian manusia menjadi santapan seekor harimau sebab telah melalui batas. Nyatanya hal inilah yang menjadi intisari dari kisah legenda manusia harimau Cindaku dari Sumatera. (*)

TTS MEMORANDUM 21

ga saja Allah SWT memberikan petunjuk sehingga bisa terlepas dari pengasingan dan bisa berkumpul lagi dengan keluargnya. Sudah setengah bulan lamanya, Abu Nawas melakukan tahajud dan berpikir mencari solusi yang tepat, namun belum juga menemukan. “Apa aku harus meminta bantuan orang lain saja ya, ah tapi aku tak mau merepotkan orang lain dan aku harus mampu menolong diriku sendiri,” guman Abu Nawas. Nah,pada hari keduapuluh, Abu Nawas menemukan ide yang cemerlang, karena cara yang ditempuhnya sama sekali tak melanggar larangan raja. Tak terasa juga, Abu Nawas telah sampai di pintui gerbang kerajaan. Rakyat pun menyambutnya dengan suka cita. Kabar kembalinya Abu Nawas ini terdengar juga oleh raja. Baginda raja sangat yakin sekali bahwa kembalinya Abu Nawas telah melanggar salah satu larangannya. Maka segera dipanggilllah Abu Nawas. Setelah mendapapat penjelasan dan saksi yang melihatnya, ternyata Abu Nawas menggelayut di bawah perut keledai. Raja sangat kecewa karena Abu Nawas berhasil dan terbebas dari hukuman. Karena Abu Nawas memang tidak mengendai keledai. (*)

MENDATAR: 1. Daerah tempat menenam padi, 4. Seteru, 9. Titik pusat, 11. Studio;ruang seni, 12. Kota hujan, 13. Laknat, 16. Ahli pembukuan, 19. Pohon jati Eropa, 21. Tabung logam, 24. Jurang;ngarai, 27. Hawa;keadaan alam yang berlian dengan cuaca atau iklim tetap, 28. Bekerja sesudah jeda jam kerja, 29. Seorang professional sebagai pengusaha bank, 30. Upaya, 32. Jenis barang psikotropika yang banyak disalahgunakan pemakaiannya dan diolah dari pohon koka, 35. Mengenai ras bangsa, 38. Lengan (Inggris), 40. Profil;rupa wajah, 42. Karangan dalam surat kabar, 45. Bagian kaki sebelah bawah, 46. Penyelidikan yang dilakukan secara ilmiah, 49. Teripang, 51. Nama nabi sebelum Nabi Muhaamad SAW, 53. Bawah lima tahun, 56. Kantor berita Peru, 59. Kamar, 60. Padang pasir di Afrika, 61. Tulang rongga mulut, 62. Kaidah;batasan. 63. Huma, 66. Burung kuntul, 69. Merk lem, 71. Lepas;copot, 73. Alamiah, 76. Anasir, 78. Pedagang saham, 79. Bulan puasa, 80. Advertensi, 81. Sambut. MENURUN: 2. Jarak;sela, 3. Bangsa asal Timut Tengah, 5. Peneguh tanaman, 6. Cantik menawan hati, 7. Sudut pandangan, 8. Pulau Papua, 10. Merk peralatan olahraga, 11. Perbuatan luapan gembira, 14. Sifat Tuhan, 15. Lari (Inggris), 17. Negara super power, 18. Istirahat, 20. Hadir, 21. Nanti, 22. Gajih, 23. Padang pasir yang tandus, 24. Berita, 25. Searti dengan yaitu, 26. Merek obat untuk penyubur rambut, 31. Bambu kecil, 33. Nenek, 34. Kasihan, 36. Kasihan(Inggris), 37. Ukuran luas 100 meter persegi, 38. Penyerbuan, 39, Ibu kota Philiphina, 40. Darmawisata, 41. Sikap untuk tujuan artistik, 43. Pemberitahuan, 44. Beda, 47. Nabi dengan kitab sucinya injil, 48. Pesta musim semi rakyat Vietnam, 49. Lembaga Administrasi Negara, 50. Akademi Bank Niaga, 52. Semua, 53. Penyakit tumbuhan yang bermata, 54. Liang kubur, 55. Kakak laki-laki, 56. Intim;karib, 57. Induk pengasuh, 58. Paman (Melayu), 64. Harapan, 65. Pena Kayu (Inggris), 67. Usai bebas tugas, 68. Terdapat, 69. Rohaniwan Islam, 70. Elemen, 71. Bagian kalender, 72. Dungu, 74. Misal, 75. Lubang kecil, 76. Binatang padang pasir, 77. Yang dialami oleh badan atau lidah.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.