Memorandum Edisi 17 April 2018

Page 7

SELASA PAHING, 17 APRIL 2018

HALAMAN 7

LUMAJANG KEPALA BIRO: Munjari Triono. WARTAWAN: Ani Fauzyah, Irfani Akbar. EMAIL: trimemorandum@gmail.com Tlp. 081362793650. KANTOR: Jl. Wachid Hasyim XV/2 Lumajang

H As’at Malik memberikan tausiyah

Calon Bupati As’at Malik Hadiri Acara Isra Mikraj Lumajang, Memorandum Sedikitnya, ada 400 warga hadir dalam acara pengajian umum serta peresmian Musala Al-Barokah yang berlokasi di Dusun Jurang Mangu, Desa Labruk Lor, Kecamatan Kota/Kabupaten Lumajang dan Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW yang juga dihadiri oleh Calon Bupati Lumajang nomer urut 2 Drs H As’at Malik MAg. Pada kesempatan itu, Kepala Desa (Kades) Labruk Lor, Ibrahim mengingatkan bahwa tahun ini merupaka tahun politik dengan harapan agar kita bisa mendukung untuk Lumajang lebih maju. “Tahun politik sekarang ini, kita jangan sampai terpecah belah tetapi harus tetap bersatu,” pesannya. Selain itu kata Kades, masih banyak program pembangunan yang ada di Desa Labruk Lor itu yang masih belum terlaksana. Untuk itu, pihaknya mengajak warganya untuk bersama-sama menyukseskan pesta demokrasi dengan memilih calon yang bisa mengayomi dan mensejahterakan masyarakat. Sementara itu dalam tausiyahnya, H As’at Malik menjelaskan bahwa nanti akan ada zaman di mana orang yang tidak mau lagi mengaji. Sehingga apabila ada orang yang tidak mau mengaji, maka akan ada tiga musibah yang ada dialami oleh manusia. Di antaranya, hilangnya barokah dari hasil kerja manusia. Munculnya pemimpin-pemimpin yang penuh dengan kebencian bukan mengarahkan tetapi mencacimaki serta banyak orang meninggal tidak membawa iman, yang mana hidupnya tidak teratur. “Maka dari itu saya mengajak bapak ibu semua yang hadir pada malam ini, mulai sekarang mari kita bekali anak-anak kita dengan ilmu agama dengan cara membiasakan diri belajar mengaji baik di mushola maupun di tempat belajar lainnya,” pesannya. Pada kesempatan itu H As’at Malik berpesan, dalam tahun politik sekarang ini hendaknya kita tetap bersatu dan saling menjaga keutuhan. “Kita harus memilih calon pemimpin sesuai dengan hati nurani dan ikuti pemilu sesuai dengan aturan dan syariat Agama Islam, pungkasnya dengan diakhiri pembacaan doa. (tri/sr)

Lumajang, Memorandum M Rondi (33), warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, hanya bisa meratapi nasibnya setelah tahu kandang ayam miliknya ludes terbakar dan menghanguskan sekitar 8.000 ekor ayam di dalamnya. Kuat dugaan, kebakaran tersebut akibat aliran arus pendek listrik (korsleting) yang ada di dapur dekat kandang, Senin (16/4) pagi di Dusun Gumukmas, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang lokasinya tak jauh dari rumah korban. Pagi itu sekira pukul 08.00Wib, korban besama penjaga pulang ke rumahnya untuk sarapan pagi. Tak lama kemudian, Budi (42) bersama Suwarno (40) warga setempat yang hendak ke sawah

melihat asap hitam disertai percikan api keluar dari dapur yang ada di sudut kandang. Mengetahui kondisi tersebut, spontan keduanya turun dari kendaraan lalu masuk untuk melihat asal muasal kebakaran tersebut. “Waktu itu, saya melihat ada percikan api keluar dari salah satu kabel listrik yang ada di ruang dapur,” terang Budi. Karena panik, keduanya lalu teriak minta tolong kepada warga setempat yang jaraknya lumayan

FOTO: MEMORANDUM/MUNJARITRIONO

FOTO: MEMORANDUM/MUNJARITRIONO

Korsleting, 8.000 Ayam Terpanggang

Petugas memadamkan api yang membakar kandang ayam.

jauh. Setengah jam kemudian, korban datang namun kobaran api semakin membesar dan tidak bisa dikendalikan. Dengan menggunakan air serta alat seadanya, korban dibantu warga berusaha memad-

amkan kobaran api tersebut. Kurang dari satu jam kemudian, kobaran api berhasil dijinakan namun kondisi kandang ayam sudah luluh rata dengan tanah. Tidak ada korban manusia dalam

musibah tesebut namun 8 ribu ekor ayam yang ada di dalam kandang itu mati terpanggang. “Jumlah ayam yang kami pelihara ada sekitar depalan ribuan,” terang korban. Keterangan korban, kuat dugaan sumber apai berasal dari korsleting listrik yang ada di dapur kandang yang sebagaian besar bangunannya terbuat dari bambu serta pohon pinus yang getahnya dapat memicu api cepat membesar jika terbakar serta sekam sebagai alas kandang. Untuk kerugian, korban sendiri belum bisa memastikan berapa jumlah kerugian yang diterimahnya. Yang pasti kata korban, hampir seluruh bangunan kandang beserta peralatan ludes serta ribuan ekor ayam mati terpanggang. (tri/sr)

Kementerian PAN dan RB Kaji Gebrakan Puskesmas Gucialit Lumajang, Memorandum Puskesmas Gucialit membuat inovasi “Gebrakan Suami Siaga (SuSi)” untuk memberikan pengetahuan bahwa keterlibatan suami diharapkan dapat mengurangi resiko kematian ibu pada masa kehamilan. Implementasi program ini yakni memberdayakan suami dalam pengambilan keputusan dan tanggung jawab kepada istri. Pemberdayaan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diawali dari pendataan kelengkapan dokumen administratif ibu hamil, pendampingan, pengawalan, transfer ilmu pengetahuan dan pelatihan, serta pemenuhan lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program ini mulai dijalankan pada tahun 2011 yang

bersifat terpadu lintas program dan lintas sektoral. Dinilai berhasil, Puskesmas Gucialit mendapat kunjungan dari Kementerian PAN dan RB yang diwakili Sri Hartini dan Lies Woro Susanti dari Kedeputian Bidang Pelayanan Publik, Jumat (13/4). Kedatangan Kementerian PAN dan RB dalam rangka studi inovasi pelayanan publik pada Puskesmas Gucialit sebagai inovator. Gebrakan SUSI Turunkan AKI dan AKB yang masuk dalam TOP 25 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015 serta dalam rangka menggali perkembangan Gebrakan Suami Siaga dalam replikasi ke dua puskesmas pilot projects yaitu Puskesmas Bades dan Puskesmas Pasirian. Rombongan tamu diterima

oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Lumajang dan Kabag Organisasi Setda Kab Lumajang, Camat Gucialit, dan OPD terkait. Pada kesempatan ini, dilaksanakan sharing inovasi disampaikan oleh Kepala Puskesmas Gucialit, Bades, Pasirian beserta tim tentang perkembangan program SUSI di masing-masing wilayah. Sri Hartini menyampaikan pesan Presiden Jokowi untuk segera mendorong setiap lembaga pemerintah agar segera melakukan KAJI TIRU terhadap inovasi yang telah diakui, diseleksi dan menjadi terbaik nasional. Hal tersebut karena Presiden Jokowi menginginkan percepatan perbaikan layanan publik. Gebrakan SuSi yang meraih Top 25 Inovasi Yanblik, yang inisiator nya berawal dari

Gucialit dinilai layak dijadikan role model bagi puskesmas lain se kabupaten Lumajang bahkan nasional. Dan ini sudah dibuktikan oleh beberapa puskesmas di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah yang antusias meniru Gebrakan SuSi”, ujarnya. Tidak lupa Sri Hartini juga memotivasi kinerja para ASN yg hadir dengan kabar gembira bahwa Kementerian Keuangan mengapresiasi inovator-inovator dengan memasukkan Top 40 Inovasi Terbaik Pelayanan Publik Nasional sebagai salah satu indikator Dana Insentif Daerah (DID). Gebrakan Suami Siaga (SUSI) sangat memungkinkan untuk direplikasi karena SDM banyak tersedia di masing-masing puskesmas, tidak membutuhkan high technologi, anggaran memung-

kinkan, serta tersedia modul partisipatif sebagai bahan pegangan fasilitator. Usaha-usaha yang dilakukan dalam replikasi diantaranya mengikuti beberapa workshop, sosialisasi maupun Bintek diantaranya Sosialisasi SUSI di tingkat kabupaten bagi ketua TP PKK Kecamatan seKabupaten. Workshop replika inovasi Susi di tingkat kabupaten bagi Kepala Puskesmas, Ketua TP PKK, dan Bimtek Penulisan Panduan Suami Siaga untuk memudahkan replikasi inovasi pada stakeholder lain, Serta advokasi terkait anggaran SUAMI SIAGA (SUSI) baik internal maupun lintas sektor. Upaya ini untuk menekan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Lumajang. (kes/tri/sr)

TULUNGAGUNG KABIRO TULUNGA TULUNGAGUNG: Ahmad Rifai. WARTAWAN: Solikin. Firman Imansyah. IKLAN/ADV: Budi Mulyanto. SIRKULASI dan PEMASARAN: Khoirul Anwar. FHP: 081357795554. EMAIL: tulungagungmemorandum@gmail.com.

Dana Bos SMAN 1 Masih Kurang Tulungagung, Memorandum Keingintahuan masyarakat terkait pengguanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) di SMA Negeri I Tulungagung terhambat. Pasalnya, pihak sekolah dianggap kurang transparan menjelaskan keperuntukan dana bantuan bagi siswa dari pemerintah pusat itu. “Padahal dalam aturan petujuk pelaksanaan dan teknisnya di situ jelas menerangkan, dalam penggunaan Bos, tiap sekolah harus transparan, serta wajib memasang pengumuman penggunaan secara terbuka,” kata Imam (50), salah satu wali murid, Senin (16/4). Dalam aturan lanjut Imam, untuk mewujudkan keberpihakan pemerintah pusat bagi peserta didik, setiap tahun masing-masing anak didik SMA sederajat, menerima dana Bos Rp 1,4 juta. “Dana itu diberikan pemerintah untuk membantu tagihan biaya sekolah dan biaya lainnya. Sekaligus memberikan kesempatan setara bagi peserta didik agar mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu,” paparnya. Dikonfirmasi terkait hal ini, Agus Joko Santoso, Kepala SMA Negeri 1 Tulungagung menjelaskan tahun ini jumlah siswanya sekitar 700 anak. Kemudian jumlah guru sebanyak 57 orang. Terdiri dari guru PNS dan guru belum PNS. “Dana Bos tidak untuk menggaji guru tidak tetap atau pegawai tidak tetap, dikarenakan mereka belum mendapatkan SK,” ujarnya. Namun Agus tidak mau menjelaskan secara rinci penggunaan dana Bos di sekolahnya. Alasannya, petunjuk teknisnya berubah-rubah. “Jadi pada intinya, dana Bos itu diperuntukan sekitar 12 sampai 13 item. Karena tidak cukup, maka perlu tambahan dana lagi. Sekolah mengadakan pungutan ke siswa, dan harus dilunasi selama tiga tahun bersekolah. Dana itu diperuntukan pembangunan infrastruktur sekolah. Itu di luar SPP sebesar Rp 75 ribu per bulan,” paparnya. Terpisah, Yani (50), salah satu orang tua murid juga menyayangkan sikap SMAN 1 Tulungagung yang tidak terbuka dalam penggunaan dana Bos. “Bos segitu masih dianggap kurang, tapi tidak dijelaskan secara rinci. Pihak sekolah masih saja memungut biaya sekitar Rp 3 juta lebih selama tiga tahun bersekolah di sana, dan itu pun harus lunas,” keluhnya. (bm/mad/sr)

Kabag Ops Polres Tulungagung, Kompol Khoiril mengatakan, penangkapan Murani merupakan pengembangan atas penangkapan tersangka lain dalam kasus yang sama. Yakni Arif Sungeb (43), warga Desa Wates, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung. Dari tangan Arif, polisi menyita satu poket sabu seberat 0,35 gram, pipet berisi sabu 1,65 gram dan 1 handphone. “Jadi hari Minggu kemarin kami menangkap tersangka A. Kemudian kami kembangkan lagi, akhirnya bisa

menangkap tersangka yang lain,” ujarnya, Senin (16/4). Dari rumah Murani di Desa Ngranti, polisi menemukan satu poket sabu seberat 0,18 gram. Kemudian dua pipet bekas pakai berisi sabu 1,65 gram dan 2,36 gram, 2 buah skop sabu, satu timbangan digital, satu bong, satu alat bakar, satu kotak berisi pipet kaca, 2 pack plastik klip dan satu pack sedotan plastik serta handphone. Masih menurut Khoiril, di hari yang sama pengembangan dilanjutkan. Polisi selanjutnya

Kabag Ops Polres Tulungagung Kompol Khoiril memberikan keterangan.

menangkap Slamet (45), warga Desa Gempolan Kecamatan Pakel, dengan barang bukti 4 poket sabu di dalam lemari pakaian. “Lalu penangkapan berlanjut dengan tertangkapnya tersangka S. Dengan barang

bukti berupa 4 poket sabu. Total sabu yang kami amankan sekitar 5 gram,” tegasnya. Kompol Khoiril menambahkan, setelah dilakukan test urine, ketiga tersangka positif menggunakan sabu. Namun

polisi enggan membeberkan kapan terakhir ketiganya menggunakan barang haram itu. “Hasil test urine semuanya sudah positif. Semuanya sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan kini ditahan di Mapolres Tulungagung,” imbuh Khoiril. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Tulungagung, Sodik Purnomo mengakui jika Murani masih aktif menjabat Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Tulungagung. Namun untuk kepastian kasus yang menimpa mantan Anggota DPRD Tulunggagung periode 2009 - 2014 itu, Sodik akan konfirmasi dulu ke polisi. “Benar (Murani-red) wakil ketua DPC. Tapi untuk kebenarannya, saya masih akan memastikannya dengan mendatangi Mapolres Tulungagung,” ujar Sodik singkat. (fir/mad/sr)

Alfamart Ringinpitu Dibobol Maling Tulungagung, Memorandum Kasus pencurian dengan pemberatan (curat) menimpa Alfamart di Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru,Tulungagung, Senin (16/4) dini hari. Alfamart yang letaknya berbatasan dengan pekarangan tak berpenghuni, menjadi sasaran empuk para pencuri. Koordinator Alfamart Ringinpitu Setiana Dewi (35) ditemui Memorandum mengatakan, pencurian pertama kali diketahui oleh salah satu karyawan yang piket pagi. Mengetahui toko tempatnya berantakan, kemudian melaporkan ke management, dan meneruskannya kepada pihak berwajib. “Pagi jam 7 kan sudah ada karyawan yang siap-siap. Tapi begitu tahu kondisi meja kasir berantakan, akhirnya tidak bisa

berbuat apa-apa dan langsung menghubungi saya,” ujarnya. Menurut Setiana Dewi, puluhan pak rokok di rak displai belakang kasir habis dibawa pencuri. Begitu juga uang di brankas serta beberapa bal rokok dalam gudang, semua juga ikut dijarah pencuri. “Yang jelas hilang itu rokok yang jumlahnya masih dihitung, dan uang tunai di dalam brankas,” lanjutnya. Dewi menambahkan, selain mengambil rokok dan uang, pelaku juga membawa kabur rekaman CCTV di Alfamart.“CCTV ada, tapi hardisk DVR nya dibawa kabur,” terang Dewi, yang sudah menyerahkan kasus ini kepada polisi untuk diusut. Sementara itu, Kapolsek Kedungwaru AKP Purwanto, di lokasi

pencurian mengatakan, dari hasil olah TKP sementara, diketahui pelaku masuk dengan melubangi ventilasi toko, hingga luasnya cukup menjadi jalan masuk dan keluar. Polisi juga menemukan tali rafia yang masih menggantung di lubang ventilasi. Diduga, rafia itu digunakan mengeluarkan satu persatu barang curian.“Masuknya melalui lubang ventilasi yang dirusak, sehingga bisa digunakan jalan masuk dan keluar.Tadi juga masih ada tali rafia yang kemungkinan dipakai untuk mengeluarkan barang-barang,” ujarnya. Sedangkan cara membuka brankas, pelaku menggunakan mesin gerinda tangan. Sebab kunci brankas yang terbuat dari besi setebal 10 centi meter itu rusak.

FOTO: MEMORANDUM/FIRMAN

Agus Joko Santoso

Tulungagung, Memorandum Murani (53), warga Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu, ditangkap polisi dan langsung ditetapkan sebagai tersangka. Sebab ketika rumah Wakil Ketua (Waka) DPC PDI Perjuangan Tulungagung tersebut digeledah, ditemukan sabu-sabu serta alat hisapnya.

FOTO: MEMORANDUM/FIRMAN

FOTO: MEMORANDUM/BM

Waka PDI-P Tulungagung Tertangkap Nyabu

Petugas menunjuk brankas yang rusak.

“Uang di dalam brankas sekitar Rp 15 juta juga raib. Brankasnya digerinda,” kata Purwanto AKP Purwanto menambahkan, untuk menyelidiki kasus ini,

pihaknya masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi-saksi. Kemudian, akibat pencurian ini ditafsir kerudian korban mencapai Rp 20 juta. (fir/mad/sr)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.