Edisi 16 September 2016

Page 7

JUMAT WAGE, 16 SEPTEMBER 2016

HALAMAN 7

T

U

B

A

N

Kabiro: Abdul Rohman. WARTAWAN: Musyafa, Moc. Arif Saifudin, Luluk Mulyanto, Atmo. ALAMAT KANTOR: JL. AKBP Suroko 17 (Depan Lab Populer Tuban). NO HP: 082177263791

FIGUR

Satpol PP Amankan Satu PSK Eks Lokalisasi Gandul Polda Banten Belajar IT di Polres Tuban

Tuban, Memorandum Petugas Satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kabupaten Tuban berhasil mengamankan satu Pekerja Seks Komersil (PSK) yang mengkal di eks lokalisasi Gandul, tepatnya di Desa Gesing, Kecamatan Semanding. Setelah diamankan, Tunik (41), warga setempat digelandang di kantor satpol PP untuk dilakukan pembinaan, Kamis, (15/09).

Hayuris Kinandita

Hidup untuk Bermanfaat Tuban, Memorandum Hidup untuk bermanfaat bagi orang lain. Itulah prinsip yang selalu di tanamkan pada sosok perempuan Hayuris Kinandita, ketua Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Tuban. Perempuan tangguh itu, juga selalu menyempatkan waktu luangnya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Serta peduli dan terus berbagi terhadap semua lapisan masyarakat. “Kita harus bisa bermanfaat untuk orang lain,” kata Hayuris Kinandita ini Berbagai program layanan sosial telah di lakukannya, diantaranya memberikan penyuluhan tentang kesehatan, pengobatan gratis hingga program peduli terhadap korban bencana alam, dan beberapa program sosial lainnya. Tak hanya berhenti disitu, dia juga terus berupaya menggalang relawan untuk ikut bergerak dalam bidang social itu. “Kita terus berupaya menggalan relawan sebanyak mungkin, untuk ikut program sosial ini,” kata Hayuris Kinandita ini. Dia mengatakan bahwa menjadi bermanfaat buat orang lain itu sangat penting, terlebih bisa mengabdi ditengah – tengah masyarakat. Sehingga masyarakat yang membutuhkan bantuan, bisa segera di layani atau di tangani dengan baik. “Saat memberikan layanan sosial, kita tidak membedakan dari golongan mana, karena kita mengabdi untuk kepentingan masyarakat,” tegas Hayuris Kinandita, yang juga bekerja sebagai staf pengajar di kampus Unair Surabaya. (luy/roh)

Kabid Penegakkan Perda dan Perundang-undangan Satpol PP Tuban, Wadiono, menerangkan bahwa satu wanita itu di amankan di lokasi gandul pada malam hari. Selanjutnya, ia dibawa di kantor untuk dilakukan pendataan identitas dan pembinaan.“Saat ini ia sudah kita serahkan dipanti rehabilitasi Kediri,” ungkap Wadiono ini Seorang wanita tersebut diamankan disalah satu rumah yang berada di eks lokalisasi gandul. Sedangkan, untuk yang laki -lakinya berhasil kabur saat petugas datang di lokasi. Setelah mengamankan satu wanita itu, anggota Satpol PP melakukan pengecekan di beberapa tempat. Tujuannya untuk menciptakan kondisi aman dan kondusif, serta tempat itu bersih dari hal yang

PSK saat di kantor Satpol PP Tuban. (ari)

kurang baik. “Satu wanita yang berhasil diamankan, dan penangkapan tersebut berdasarkan informasi warga sekitar. Setelah itu petugas melakukan tindakan dengan target operasi yang telah ditentukan,” terang Wadiono ini. Lebih lanjut, Wadiono menjelaskan bahwa petugas akan terus memaksimalkan giat atau patrol di beberapa tempat yang rawan di jadikan hal -hal yang kurang baik atau melanggar aturan. Serta berkomitmen untuk

melaksanakan dan menegakkan Perda nomor 16 tahun 2014 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.“Patroli rutin itu dengan tujuan untuk menciptakan kondisi Tuban aman,” tegas Wadiono ini. Sebatas di ketahui, Lokalisasi Gandul itu, resmi ditutup pada bulan Januari 2013 yang lalu. Sebanyak 129 PSK yang mangkal di lokasi itu dipulangkan ke kampung halamannya dengan mendapat bekal uang pembinaan Rp 3 juta untuk satu setiap orang. (ari/roh)

Tuban, Memorandum Terobosan dan inovasi Polres Tuban dalam pelayanan publik, berbasis Teknologi Informasi (IT), yang diberi nama Sistem Siaga Bumi Wali (SIBI) patut diakui jempol. Pasalnya, pelayanan itu saat ini menjadi jujukan study banding, termasuk Polda Banten datang ke Tuban. Rombongan dari Polda Banten langsung mengunjungi ruang Command Centre operator SIBI. Saat di ruangan tersebut Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad menunjukan beberapa fasilitas dari pelayanan SIBI itu, Kamis (15/09). Kapolres Tuban juga menjelaskan berbagai fungsi yang dimiliki oleh aplikasi SIBI untuk pelayanan Publik. Bahkan sejak dilaunching oleh Kapolri pada 1 September 2016 yang lalu, pengguna SIBI sudah mencapai sekitar 3.500 pengguna. ‘’Sebelum dari Polda Banten ini, sudah ada beberapa Polres yang menjadikan SIBI sebagai rujukan program, dan saat ini beberapa diantaranya sudah dalam proses pembua-

Suasana kunjungan di ruang operator SIBI. (saf)

tan aplikasi berbasis IT,’’ terang Kapolres. Menurutnya, pihaknya sangat membuka diri dengan kedatangan tim dari Polda Banten ini. Karena kunjungan ini juga ajang untuk silaturahim, dan saling memberi masukan satu sama lain. “Kita terus berupaya meningkatkan pelayanan publik dengan berbasis IT ini,” jelas AKBP Fadly Samad. Sementara itu, dalam kunjungannya, rombangan itu dipimpin oleh Wadir Sabhara Polda Banten AKBP Nur Rohman. Para rombongan melihat langsung pengaplika-

sian SIBI dan kinerja operator di Command Centre Polres Tuban. Mulai dari reaksi cepat pengaduan masyarakat, aplikasi panic button, CCTV online. Hingga menyaksikan langsung saat operator merespon laporan warga melalui SIBI. ‘’Kita dengar SIBI ini setelah dilaunching Kapolri beberapa waktu yang lalu. Aplikasi ini sangat mudah digunakan oleh masyarakat, dan saya lihat lengkap dan cukup bagus untuk pelayanan publik,’’ AKBP Nur Rohman. (saf/roh)

Perekaman E-KTP Tembus 500 Pemohon per Hari

Sepi pengunjung pada siang hari. (saf)

Rest Area Tuban Sepi, Banyak Warung Merugi

Kondisi mencekam di lapangan. (luy)

Final Voli Asoka Muda Diwarnai Tawuran Tuban, Memorandum Final turnamen bola voli putra di lapangan Soko, Kecamatan Soko, diwarnai kericuhan antar kedua pendukung tim voli. Turnamen yang membuat gempar warga setempat itu, diselenggarakan oleh Asoka Muda Cup dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71. Keributan antar penonton itu, bermula saat pertandingan baru dimulai antara tim Rumah Sakit Muhamadiyah (RSM) Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro melawan dengan tim dari Bulu Gede Grabagan, Kabupaten Tuban, Rabu (14/9), pukul 21.30 Wib. Saat itu, penonton langsung melemparkan beberapa botol minuman ke tengah lapangan lantaran kecewa tim voli tidak kunjung dimainkan. Tak begitu lama, kedua pendungkung saling bales menyerang hingga masuk ke tengah lapangan. Tidak hanya itu, penonton juga membakar spanduk anggota DPR RI H. Abidin Fikri, lantaran kecewa dengan pertandingan. Beruntung kericuhan tersebut tidak ada korban jiwa atau lukaluka. Kericuhan baru bisa dilerai setelah beberapa personil keamanan turun ke lapangan dan pertandingan dimulai. “Para pendukung kecewa atas keterlambatan para pemain dari tim Bulu Gede Grabagan. Pemain yang di bayar mahal terlambat datang kelokasi pertandingan mas. Makanya penonton marah,” terang Teguh Prabowo, salah satu pendukung tim voli. Menurutnya, semenjak mulai masuk perempat final dalam pertandinga itu, diberlakukan aturan bebas bon pemain dari luar. Sehingga setiapa pertadingan selalu ada ketegangan atar pendukung dan puncaknya pada final ini.“Suporter kecewa lantaran sudah memasang taruhan untuk tim kesayanganya, Sedangkan tim yang diturunkan dari Bulu Gede Grabagan adalah pemain lokal,” tambah Teguh Prabowo . Sementara itu, Hasto Purnomo, ketua pelaksana membenarkan bahwa awal mula kericuhan di sebabkan adanya keterlambatan pemain yang datang di lokasi. Tetapi setelah ada mediasi antara kedua tim dan pihak keamanan, maka pertandingan di mulai.“Setelah dimediasi, pertandingan final bisa di lanjutkan dan selesai tanpa ada kericuhan lagi,” terang Hasto Purnomo ini. (luy/roh)

Antrean pemohon hingga di luar. (at)

Tuban, Memorandum Kesabaran warga Kabupaten Tuban sangat diuji ketika melakukan proses pembuatan E-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Tuban. Pasalnya, pemohon harus rela antri berjam – jam dan pemohon E-KTP mencapai 500 orang dalam satu hari. Keramaian para pemohon E-KTP itu sudah terjadi sejak tiga Minggu yang lalu. Bahkan, saat ini ruang tunggu di kantor Dukcapil yang berlokasi di jalan Teuku Umar nomor 07 Tuban itu tidak mampu menampung warga yang datang. Karena tidak muat, warga sampai menunggu di teras depan kantor dan sambil menunggu antrian di panggil petugas. Pemicu antrian itu disebabkan adanya aturan dari Pemerintah bahwa layanan publik belaku dengan memakai E-KTP berbasis elektronik. “Antrian pemohon E-KTP ini sudah terjadi sejak tiga minggu yang lalu, setalah ada aturan dari pemerintah pusat. Tetapi antrian kita batasi, dan setiap satu hari mencapai 500 pemohon yang datang,” jelas Jono Martoyo, Kepala Dikcapil Tuban. Menurutnya, antrian ini tidak hanya

terjadi di daerah Tuban saja. Tetapi di luar Kabupaten Tuban juga mengalami hal yang sama. “Kita meminta agar masyarakat tidak usah panik. Dan kita akan terus melayani pembuatan E-KTP ini,” tambah Joni Martoyo ini. Banyaknya pemohon ini, Jono Martoyo menjelaskan bahwa petugas selalu lembur dan pulang sekitar 19.00 Wib. Selain itu, pada malam hari petugas juga lembur lagi karena banyaknya pemohon dari masyarakat. “Kita selalu lembur akibat banyaknya pemohon E-KTP ini. Dan biasanya E-KTP bisa jadi dalam sehari, tetapi saat ini bisa sampai tujuh hari,” jelasnya. Sementara itu, Budi (36), salah seorang warga Kecamatan Palang yang datang bersama putrinya mengaku sudah lebih dari satu jam mengantre menunggu giliran untuk perekaman E-KTP. Ia juga mengatakan bahwa, nomor urut antrian sekitar pukul 11.00 Wib sudah habis. “Saya dari tadi siang menunggu. Dan antrian untuk mendapatka nomor urut di batasi oleh petugas. Tadi jam 11.00 Wib nomor antrian sudah habis,” pungkasnya. (at/roh)

Tuban, Memorandum Pembangunan Rest Area Tuban yang menelan biaya APBD Tuban sekitar Rp 6 Milyar, masih belum ramai pengunjung pada siang hari. Diperparah, beberapa pemilik warung yang berada di kawasan itu memilih untuk tutup pada siang hari. Hal tersebut, dikerankan sepinya pengunjung pada siang hari, Kamis, (15/09). Selain itu, para pemilik kios di lokasi itu selalu rugi jika membuka pada siang hari. Karena tenaga yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pemasukan dari pembeli yang datang.

Legalitas PT Garda Utama Nasional Dipertanyakan Tuban,Memorandum Warga di Desa Sokosari, Kecamata Soko, mempertanyakan surat keterangan domisili (SKD) dari PT GUN (Garda Utama Nasional). Perusaahaan tersebut, sebagai rekanan penyedia untuk CCTV atau keamanan dari perusahaan PT Gassuma Federal Indonesia di Soko. Selain itu, masyarakat setempat juga menanyakan rekrutmen karyawan dari PT GUN yang tidak mengutamakan warga local. Hal tersebut di ungkapkan oleh Edi Purnomo, Kepala Desa Sokosari, Kecamatan Soko.“Kebanyakan tenaga kerjanya berasal dari luar wilayah Soko, dan PT GUN belum memiliki ijin dari surat keterangan domisili,” jelas Kades Sokosari itu.

Menurutnya, warga beserta seluruh pemerintah desa berharap bahwa PT GUN mengutamakan kepentingan tenaga lokal dan melengkapi beberapa dokumen. Hal itu seperti apa yang telah dilakukan oleh perusahaan lain yang berada di Kecamatan Soko ini.“Perusahaan lain yang berdiri di Soko ini mengutamakan kepentingan warga,” terangnya. Sementara itu, Didik Diana dari PT GUN mengatakan bahwa keberadaan dokumen SKD menjadi wewenang kantor yang berada di Surabaya dan termasuk penyedian karyawan. Petugas yang ada disini hanya menjalankan tugas dari kantor.“Semua itu urusan kantor yang ada di Surabaya mas,” terang Didik Diana ini. (luy/roh)

“Kalau siang, warung teman – teman tutup mas, karena sepi pembeli dan kalau buka malah rugi,” terang Lestari, salah satu pemilik warung di rest area yang masih buka di siang hari. Menurutnya, teman-teman akan buka lagi ketika sore hari sampai malam. Karena saat malam hari pemasukan dari jualan bisa di andalkan, tetapi kadang juga minim pembeli.“Kalau jualan malam bisa di handalkan, khususnya malam minggu. Tetapi kita juga pernah hanya mendapatkan uang sebesar Rp 25 ribu perhari, lantaran sepi,” jelasnya.

Sementara itu, Farid Achmadi, Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Tuban, mengaku, bahwa perkembangan rest area perlu waktu dan proses. Tetapi selama ini, petugas telah bekerja keras untuk mempromosikan rest area. “Promosi di berbagai media, seperti koran, dan radio, serta terjun langsung lapangan telah kita lakukan. Tak hanya itu, kita juga mengadakan forum silaturahmi dan konsolidasi yang diberi nama jagongan matoh untuk menarik pengunjung,” ungkapnya. (saf/roh)

Perbaikan atap Pemkab Tuban. (saf)

Perbaikan Atap Kantor Pemkab Tuban Rp 1,2 M Tuban, Memorandum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menyediakan dana sekitar Rp 1,2 milyar untuk untuk memperbaikan atap gedung. Perbaikan tersebut, d karenakan bahwa atap itu sering terjadi kebocoran saat musim hujan tiba, Kamis, (15/09). Selain mengatasi kebocoran pada atap gedung, dana tersebut juga di pakai untuk pembenahan dalam perabotan gedung. Seper-

ti perbaikan atau renovasi toilet, kamar mandi, penggandaan AC, dan beberapa lainnya.“Proyek tersebut sudah di kerjakan,” kata Teguh Setyabudi, Kabag Humas dan Media Pemkab Tuban. Menurutnya, perbaikan itu dikeranakan bahwa beberapa bangunan sudah terlihat rusak dan baja penyangga atap juga perlu di ganti. Kalau tidak segera di perbaiki maka kerusakan akan semakin parah.”Penyangga atap (besi,

red) sudah ada yang bengkok,” tembah Teguh panggilan akrabnya. Proses pengerjakan yang dilakukan pihak ketiga sudah di mulai pada pertengahan bulan Agustus 2016 ini. Serta renovasi pembangunan akan selesai pada pertengan bulan November 2016 mendatang.”Sesuai perencenaan bahwa pembangunan akan selesai pada pertengahan bulan November,” jelas Teguh ini. (saf/roh)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.