TUNTASKAN DENDAM

Page 5

A5

NEWS

EKONOMIBISNIS SENIN 1 JULI 2013

PERHOTELAN INILAH/SYAMSUDDIN NASOETION

MILIKI KONSEP KHUSUS: Jumlah hotel di Kota Bandung mencapai 500 buah, terdiri dari hotel bintang dan hotel melati. Pertumbuhan hotel yang begitu cepat membuat persaingan pelaku usaha sektor tersebut semakin ketat. Agar bisa bertahan, pengusaha dituntut untuk memiliki keunggulan maupun konsep khusus.

Bandung Lautan Hotel Pada 24 Maret 1946, ribuan warga Kota Bandung mencatat sejarah dengan membumihanguskan rumah mereka dan meninggalkan kota. Peristiwa itu dikenal dengan nama Bandung Lautan Api. Kini, Kota Bandung telah menjelma menjadi kota besar yang mampu memikat wisatawan lokal maupun asing. Dengan pesona wisata kuliner dan belanja yang dimilikinya, ribuan wisatawan berbondong-bondong mendatangi kota berjuluk Paris van Java ini. Tak ayal, serbuan para wisatawan maupun pebisnis yang berniat meeting di Bandung mengundang para investor menanamkan uangnya untuk membangun hotel. Hal itu bisa dilihat di setiap sudut kota. Sepanjang mata memandang, selalu terlihat hotel. Kota Bandung pun menjadi lautan hotel. Berdasarkan data 2011 yang dilansir laman Disparbud Jawa Barat, jumlah hotel di Kota Bandung lebih dari 300 hotel. Terdiri dari 86 ho-

tel bintang, 208 hotel melati, dan sisanya hotel non-melati. “Pada saat ini jumlah hotel yang tercatat sebagai anggota di PHRI Kota Bandung mencapai 288 hotel. Dan kalau dihitung semuanya, mencapai 500 hotel lebih di Kota Bandung. Itu sebelum PHRI Kota Bandung dilebur ke PHRI Jabar pada beberapa pekan lalu,” ujar mantan Ketua PHRI Kota Bandung, H Momon Abdurochman yang kini menjabat sebagai Penasehat PHRI Jabar, baru-baru ini. Pertumbuhan hotel yang begitu pesat disebabkan beberapa hal. Mulai dari ekses perkembangan Kota Bandung hingga kurang tegasnya aturan pemberian izin pembangunan hotel. Selama ini pemberian izin tak pernah melibatkan PHRI sebagai asosiasi perhotelan.

Bank BRI Dorong Elektronik Banking INILAH, Bogor Bank Rakyat Indonesia terus mendorong peningkatan transaksi melalui elektronik banking. Pasalnya, e-banking dinilai mampu meningkatkan efisiensi karena murahnya biaya operasional. “Tahun ini kami akan mengoptimalkan penggunaan elektronik banking dengan target pada 2015 bisa menjadi bank nasional terbesar dalam sistem pembayaran,” kata Wakil Kepala Divisi Dana Jasa BRI Imam Subowo seperti dikutip Antara, Minggu (30/6). Imam menjelaskan, saat ini nasabah BRI mencapai 35 juta orang dengan

pengguna ATM sebesar 19 juta, mobile banking 5 juta, dan pemakai ebanking mencapai 1 juta nasabah. Dia optimistis, target sistem pembayaran terbesar akan tercapai. Sebab, BRI memiliki pondasi yang besar untuk mencapainya, yaitu kekuatan cabang, jumlah nasabah, dan pendanaan yang besar. Ada tiga layanan ebanking yang akan ditawarkan, yakni ATM, mobile banking, dan internet banking. Dari tiga layanan tersebut, pihaknya mendorong penggunaan mobile banking. “Karena telepon genggam selalu dibawa kemanapun orang pergi, dan pertumbuhannya sangat cepat. selain itu, mobile banking biaya­ nya paling rendah,” beber Imam. (ren)

“Padahal di Perda Pariwisata tahun 2012 telah diatur bagaimana posisi asosiasi dalam hal pemberian izin pendirian hotel baru. Tapi selama ini, PHRI seperti macan ompong. Memberikan rekomendasi tapi tidak didengar. PHRI hanya dipanggil saat akan ada hotel baru yang berdiri, buat apa,” tutur Momon. Momon menjelaskan, semakin banyaknya hotel membuat jumlah kamar bertambah. Namun pertambahan itu tidak sebanding dengan jumlah kunjungan wisatawan. Akibatnya, okupansi hotel sulit penuh. Apalagi di weekday, okupansi hanya berkisar di angka 30%. Meski demikian, beberapa investor baru tetap bermunculan. Tahun ini saja, 15 hotel segera berdiri. Mulai dari hotel bintang 5 hingga hotel dengan konsep hotel budget. Salah satunya Hotel California di Jalan Wastukencana Kota Bandung. Hotel yang mengusung konsep musik Classic Rock ini, merupakan hotel pertama yang dimiliki sang

Pada saat ini jumlah hotel yang tercatat sebagai anggota di PHRI Kota Bandung mencapai 288 hotel” H Momon Abdurochman Mantan Ketua PHRI Kota Bandung

o ­ wner-nya. Kegemarannya akan musik klasik dan fotografi, dia tumpahkan dalam sebuah hotel. Sentuhan musik classic rock pun mewarnai setiap sudut dari hotel yang rencananya akan diluncurkan Juli 2013 ini. Mulai dari 60 kamar yang dimiliki, hingga 3 meeting room-nya. “Pemilik hotel ini memang baru memiliki satu hotel. Sebelumnya, beliau merupakan pemilik salah satu radio di Kota Bandung dan salah satu kafe musik di Jalan Braga. Rencananya, kita pun akan mendirikan hotel lain di sudut Kota Bandung lainnya,” terang General Mana-

ger Hotel California, Suparjan Sunusukarta. Bagi pihaknya, bisnis hotel di Kota Bandung masih cukup menjanjikan. Meski merupakan hotel baru dan belum sepenuhnya dikenal publik, pihaknya optimistis mampu bertahan di tengah menjamurnya bisnis hotel di Kota Bandung. “City occupancy Kota Bandung itu masih cukup tinggi antara 60-65%. Jumlah itu masih cukup menjanjikan bagi investor. Kita cukup optimistis pada tahun pertama bisa mencapai okupansi 70%,” tegas Suparjan. Keoptimisan pun diungkapkan, Hotel Savoy Homan Bidakara. Berdiri sejak 1871, hotel yang berlokasi di Jalan Asia Afrika ini tetap eksis. Bahkan, hotel ini masih menjadi pilihan wisatawan. “Semakin banyaknya hotel di Kota Bandung, kami anggap sebagai penyemangat untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan,” tandas General Manajer Savoy Homann Bidakara Hotel, Irfan Mulyawan. (ageng rustandi/ren)

Pemerintah Harus Segera Bertindak BUKAN hal mudah menggenjot tingkat hunian (okupansi) hotel di Kota Bandung pada saat ini. Menjamurnya hotel yang berimbas pada bertambahnya kamar, tidak sebanding dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung. “Banyaknya hotel di Kota Bandung semakin sulit juga pemasarannya. Saat weekday, hanya sekitar 30% okupansi hotel,” tegas pengusaha hotel sekaligus mantan Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung, Momon Abdurochman kepada INILAH, belum lama ini. General Manager Hotel California, Suparjan Sunusukarta menambahkan, untuk bisa bertahan diperlukan konsep yang kuat. Karena, di tengah menjamurnya hotel, tamu memiliki banyak pilihan. “Dan mereka tidak akan memilih hanya tidur, tapi kelebihan fasilitas lainnya,” tuturnya. Lain halnya dengan General Manager Savoy Homann Bidakara Hotel, Irfan Mulyawan. Dia mengakui, setiap hotel harus berpikir lebih keras dalam menarik tamu. Untuk itu, pihaknya sangat mengandalkan MICE (meeting, incentive, convention, dan exhibition). Selain itu, konsep hotel heritage dengan arsitektur artdeco yang dimiliki Savoy Homann menjadi nilai plus tersendiri. Nuansa serta atmosfir arsitektur unik Savoy Homann tidak akan ditemui di hotel lain di Kota Bandung. “Di samping itu, kita pun tetap mengedepankan kualitas kamar hingga pelayanan sesuai motto kami Serve with Heart,” tambahnya. Namun Irfan mengaku khawatir dengan perkembangan hotel di Kota Bandung yang sangat menjamur. Disadari atau tidak, keberadaan hotel baru akan berdampak pada hotel-hotel lama terutama yang kurang bagus dari sisi manajemen, pelayanan, dan konsep yang jelas. (ageng rustandi/ren)

Di Balik Kenaikan 100% IHSG dalam Satu Menit IHSG bergerak luar biasa dalam tiga hari terakhir perdagangan. Bahkan, dalam satu menit terakhir, indeks bisa melonjak nyaris 100%. Pada perdagangan Jumat (28/6) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 143,15 poin (3,06%) ke posisi 4.818,895. Intraday tertinggi mencapai 4.818,895 dan terendah 4.721,576. Investor asing mengalami net buy sebesar Rp486,7 miliar. IHSG selama sepekan mengalami kenaikan 303,52 poin (6,72%) atau lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang turun 245,37 poin (5,15%). Kenaikan ini juga terjadi pada indeks utama lainnya. Indeks JII memimpin kenaikan 10,64% diikuti indeks LQ45 dan ISSI yang masing-masing melejit 9,20% dan 8,35%. Laju indeks sektoral pun ikut menghijau dengan kenaikan tertinggi dialami antara lain indeks infrastruktur,

ANTARA/AUDI ALWI

POSITIF: Penguatan IHSG pekan lalu dipicu respons positif pasar atas lembaga pemeringkat Moody's yang menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari stabil menjadi positif.

konsumer, dan manufaktur yang masing-masing naik 12,08%, 10,70%, dan 8,91%. NS Aji Martono, Direktur PT Capital Bridge Indonesia mengatakan, IHSG mengalami penarikan ke atas secara signfikan pada

menit-menit terakhir jelang penutupan. IHSG diangkat 100% dari +77 di menit 15.49 WIB, menjadi +143,15 ke level 4.818 pada 16.00 WIB. “Artinya, indeks naik 100% dalam 1 menit,” katanya kepada INILAH di Jakarta,

Minggu (30/6). Penguatan indeks, di­ picu respons positif pasar atas lembaga pemeringkat Moody’s yang menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari stabil menjadi positif. Moody’s menilai, Indonesia

mampu menjaga pertumbuhan ekonomi, stabilitas, serta efektivitas dari kebijakan fiskal dan moneter. Selain itu, Jumat (28/6) ini merupakan hari terakhir bulan Juni yang juga merupakan hari terakhir bursa untuk Semester I-2013. Fund-fund manager besar memanfaatkan momentum ini untuk memperbaiki kinerja sahamnya dengan window dressing. “Faktor-faktor itulah yang membuat pergerakan indeks menjadi luar biasa dalam tiga hari terakhir perdagangan pekan ini setelah terpuruk,” imbuhnya. Secara terpisah, Purwoko Sartono, Research Analyst dari PT Panin Sekuritas mengatakan, IHSG ditutup menguat pada perdagangan terakhir pekan ini. Kenaikan ini didukung peningkatan bursa regional. Kenaikan di bursa regional, didukung komentar beberapa petinggi the Fed. (ahmad munjin/ren)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.