ADA APA PERSIB?

Page 23

www.inilahkoran.com

BISNIS BOGOR Broke of The Box INILAH, Bogor-Ba­ nyak orang berfikir bah­ wa untuk me­ majukan bis­nis, pa­ ra pelaku usaha harus berfikir out of the box atau jump of the box. Ternyata, pola fikir seperti itu tidak berlaku bagi Heri Haryosa. HERI HARYOSA General Manager Lorin Sentul Hotel ini lebih memilih berfikir dengan cara broke of the box untuk memajukan perusahaannya. “Kalau berfikir out of the box atau jump of the box, kita sebagai pengusaha bisa balik lagi ke ‘box’ tersebut jika cara yang kita gunakan untuk memajukan usaha itu gagal. Namun dengan cara berfikir broke of the box, kita tidak punya jalan pulang untuk kembali ke posisi awal. Karena ‘box’ tersebut telah hancur. Mau tidak mau kita harus terus maju dan berusaha.” ungkapnya saat disambangi INILAHBOGOR, di Lorin Sentul Hotel, Citeureup, Kabupaten Bogor, kemarin. Pria yang telah lama bergelut di dunia hospitality ini menambahkan, jika terus maju dan berusaha maka tantangan yang dihadapi akan semakin ringan dan bisnis akan terus berjalan. Hal itu telah ia buktikan di setiap perusahaan yang pernah ia tangani. “Hasilnya, alhamdulilah berhasil. Sejauh ini saya selalu masuk di perusahaan yang bisa dibilang ‘hidup segan, mati tak mau’. Tapi semakin kita berusaha hadapi tantangan dengan terus melangkah maju, maka tidak ada hal yang tidak mungkin bisa kita lakukan. Selama kita berusaha dan berdoa, serta yakin dengan apa yang kita lakukan setelah melakukan pertimbangan, maka itu pasti bisa.” tegasnya. Bagi pria asal Cirebon ini, yang paling penting dalam memenej sebuah perusahaan adalah dengan menerapkan pola 4P setelah berfikir dengan cara broke of the box. Pasalnya, lanjut Heri, dengan pola tersebut perusahaan akan terstruktur dan bisnis yang dijalankan akan berlangsung sehat. “People, product, price dan profit. 4P tersebut penting untuk dijalankan. Dengan membina serta memiliki SDM yang bagus, maka produk yang kita hasilkan juga akan bagus. Setelah produk dinilai bagus, maka kita punya harga jual. Dengan produk bagus dan memiliki harga jual, keuntungan pun pasti akan datang dan bisnis berjalan sehat serta lancar.” pungkasnya. (Ivan Dipiadi)

sambungan

SENIN, 16 FEBRUARI 2014

Kredit Danamon Tumbuh 16 Persen

SEPANJANG 2013, Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatat penyaluran kredit senilai Rp 135 triliun. Raihan tersebut meningkat 16 persen dibandingkan periode sama 2012 di level Rp 116,4 triliun. Kondisi itu terdongkrak menyusul pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Oleh: IVAN DIPIADI ivandipiadi@gmail.com

P

T Bank Danamon Indonesia, Tbk baru-baru ini mengumumkan kinerja keuangan tahun 2013, dimana perseroan membukukan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau regulatory loan to deposit ratio (LDR) yang membaik menjadi 95,1 persen, pertumbuhan kredit sebesar 16 persen, serta laba bersih setelah pajak sebesar Rp 4,04 triliun. Pendanaan Danamon, yang terdiri dari giro dan tabungan atau current accounts and savings accounts (CASA), deposito, dan pendanaan jangka panjang, tumbuh sebesar 21 persen menjadi Rp 140 triliun. Secara rinci, CASA tumbuh 23 persen menjadi Rp 53 triliun, dimana giro naik 33 persen menjadi Rp 21,1 triliun dan tabungan naik 18 persen menjadi Rp 32 triliun pada akhir Desember 2013. Sementara itu, deposito tumbuh 19 persen menjadi Rp 57,6 triliun. Sampai dengan 31 Desember 2013, LDR regulatory Danamon mencapai 95,1

(Dibanding sebelumnya pada periode yang sama) CASA

tumbuh

Giro

naik

Tabungan

naik

Deposito

tumbuh

Kredit

tumbuh

UMKM Simpan pinjam UKM Komersial Korporasi

23 persen 33 persen 18 persen 19 persen 16 persen 30 persen 6 persen 18 persen 31 persen 49 persen

KREDIT TUMBUH: (kanan ke kiri) Direktur Danamon Vera Eve Lim, Direktur Utama Danamon Henry Ho dan Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila, saat membacakan laporan kinerja Danamon akhir tahun 2013 di Jakarta, baru-baru ini.

persen dibandingkan 100,7 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. LDR regulatory ini juga membaik dibandingkan pada semester pertama tahun 2013 dimana tercatat mencapai 105,4 persen. Sementara itu, rasio kredit terhadap total pendanaan (loan to total funding ratio) konsolidasi berada pada posisi 87,4 persen pada akhir Desember 2013 dibandingkan 89,5 persen pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, rasio kecukupan modal Danamon atau capital adequacy ratio (CAR) konsolidasi berada pada posisi 17,9 persen dan CAR standalone berada pada posisi 17,5 persen. Selain itu, Return of Average Asset Danamon berada pada posisi 2,5 persen dan Return on Average Equity berada pada posisi 14,5 persen pada akhir tahun 2013. “Pada tahun 2013, kondisi perekonomian global yang tidak stabil, tekanan inflasi serta kenaikan suku bunga acuan pada paruh kedua tahun ini mencip-

takan lingkungan bisnis yang menantang. Namun, melalui manajemen yang bersifat prudensial dan produk-produk berorientasi kepada nasabah, baik dari segmen mikro, UKM, korporasi, maupun pembiayaan syariah, otomotif, dan juga perabotan rumah tangga, Danamon dapat melanjuti pertumbuhannya di tahun 2013 dan siap untuk memaksimalkan kesempatan untuk tumbuh lebih lanjut di tahun 2014,” kata Henry Ho, Direktur Utama Danamon dalam press release yang diterima INILAHBOGOR, kemarin. Total kredit Danamon mencapai Rp 135 triliun atau tumbuh sebesar 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh pertumbuhan sebesar 12 persen pada kredit untuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berkontribusi sebesar 30 persen dari total portofolio kredit Danamon. Untuk kredit ke sektor mikro melalui Danamon Simpan Pinjam, Danamon membukukan

pertumbuhan sebesar 6 persen pada akhir tahun 2013 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 19,9 triliun. Kredit kepada segmen usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh sebesar 18 persen menjadi Rp 21 triliun. Sementara itu, kredit ke segmen komersial tumbuh 31 persen pada akhir tahun 2013 dibandingkan pada akhir tahun 2012 menjadi Rp 16,6 triliun, sedangkan kredit ke segmen korporasi tumbuh sebesar 49 persen menjadi Rp 18,8 triliun. Ke depannya, Danamon akan memanfaatkan peluang yang muncul dengan berkembangnya segmen berpenghasilan menengah (middle-income), serta meneruskan momentum pertumbuhan pesat di mass market dan nonmass market, serta trade finance. *

B1 nik,” ungkap Surono. Menurutnya, kalau toh gunung itu akan meletus, ada tanda-tada yang utamanya adalah terjadi gempa, yang diikuti hewan yang tinggal di atas gunung mulai turun ke bawah, seperti dari harimau hingga ular. Serta meningkatnya suhu di sekitar daerah gunung berapi. “Itu yang biasanya terjadi, sehingga jika merasakan ketiga hal tersebut baru patut diwaspadai, bisa jadi gunung aktif akan meletus,” terangnya. Menurut Surono, ada yang mengatakan bahwa jika suatu gunung aktif dan meletus, membuat gunung-gunung yang aktif juga iktu meletus. Hal itu ditegaskan Surono hanya mitos. Karena tidak ada keterkaitan maupun hubungan di bawah tanah yang saling berhunungan sehingga menyebabkan jika satu gunung aktif semua ikut meletus. “Itu hanya sebuah perkataan saja, tidak benar adanya. Namun tetap semua gunung yang aktif akan kita pantau,” ungkapnya. Seperti diketahui, dua gunung yakni Gunung Gede terletak sepanjang Sukabumi, Cianjur, dan Bogor. Gunung ini memiliki tinggi 2.985 mpdl. Pernah meletus dua kali. Meletus pertama kali pada 1747-1748. Letusannya mengakibatkan kerusakan parah dan letusan kedua pada 1972, namun tidak menyebabkan kerusakan apa-apa.

10 Saham Positif Tak hanya itu, hal serupa juga pernah terjadi pada Gunung Salak setinggi 2.221 mdpl ini pada 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan. Gunung yang terletak di sepanjang Sukabumi-Bogor ini pernah meletus antara 1668-1699, 1780, 19021903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938. Disisi lain ia mengatakan, terkait adanya debu vulkanik yang singgah di Bogor, kata dia hal itu wajart terjadi, karena semburan awan panas yang keluar dari Gunung kelud yang mencapai 17 KM dan terbawa angin ke barat. Abu Kelud Tak Pengaruhi Cuaca Bogor Sementara itu, Badan Meteorologi Kilmatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Dramaga menegaskan, kendati adanya peningkatan aktivitas Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, tidak mempengaruhi kondisi cuaca atau iklim untuk wilayah Bogor dan sekitarnya. “Meski abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud di Jawa Timur, dampaknya hingga ke wilayah Bogor. Namun itu tidak memengaruhi kondisi cuaca yang saat ini terjadi di wilayah Bogor,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga, Dedi Sucahyono, Minggu (16/02). Ia mengatakan, meski hingga saat ini tidak ada dampak yang terlalu signifikan terha-

dap kondisi cuaca dan iklim di wilayah Bogor dan sekitarnya, namun pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap kondisi yang diakibatkan oleh letusan Gunung Kelud. “Kita akan pantau melalui satelit, apakah abu vulkanik tersebut bentuk awanya juga berpotensi mempengaruhi cuaca di wilayah Bogor,” kata dia. Dedi mengatakan, memang berdasarkan laporan dan pemantauan di lapangan bahkan di satelit abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud , sudah masuk wilayah Bogor, terutama di daerah Puncak, Dramaga, Kota Bogor dan beberapa daerah lainya, meksi tidak setebal serangan abu yang terjadi di wilayah Bandung. “Kami memperirakan debu tersebut berasal dari angin pada ketinggian 7 kilomter atau sekitar 20 ribu kaki yang berhembus dari arah tenggara ke Barat Laut, dengan membawa debu vulkanis dari Solo ke Jogja, Bandung, Cianjur lalu sampai di Bogor,” terangnya. Berdasarkan pantauan satelit Stasiun Klimatologi Dramaga, memperkirakan kondisi cuaca untuk wilayah Bogor dan sekitarnya berawan. Bahkan kondisi ini sudah terjadi dalam kuruh tiga hari ke belakang dan bertahan hingga dua hari ke depan. “Untuk saat ini kondisi cuaca masih tetap berawan akan terjadi hingga malam nanti. Bahkan

diperkirakan kondisi ini akan terus sama hingga dua hari ke depan,” pungkasnya. Sementara itu, berdasarkan hasil dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang melakukan pemantauan kualitas udara sejak kemarin. Dikatakan Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas KLH, DR. Henry Bastaman, masih melakukan pengukuran manual di sekitar wilayah bencann gunung kelud. “Dampak dari letusan kelud masih mengkhawatirkan, untuk itu kepada masyarakat dikawasan yang terkena hujan abu untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu,” ungkapnya. Jikapun, kalau mau keluar rumah untuk menggunakan selain masker, juga disarankan untuk menggunakan pelindung kepala untuk mencegah debu mengenai daerah kepala dan menggunakan kaca mata untuk melindungi mata, serta minum air putih yang cukup, paling tidak untuk 72 jam (3-4 liter per orang per hari). Karena berdasarkan pengukuran indikasi kualitas udara masuk dalam kategori sangat tidak sehat. Pengujian kualitas udara menggunakan parameter PM 2.5 berdasarkan sampel data dari Surabaya, Semarang, DI Yogyakarta dan Bandung sedang dalam proses pengujian di laboratorium Pusarpedal dan Batan. (Imam)

rapa lokasi seperti pasar, RSUD, kantor kecamatan. Tim observasi juga melakukan dialog dengan ribuan warga Bogor Barat di Kantor Kecamatan Cigudeg, untuk mendengarkan secara langsung unek-unek warga Bogor Barat. “Ini adalah proses yang panjang hingga akhirnya kita di titik ini sekarang,” ucap Yana. Sementara itu, Teguh Setyabudi memuji kesiapan administratif dari Pemkab Bogor untuk pemekaran KBB. “Secara administratif Pemkab Bogor sudah melengkapi apa-apa saja yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) 78 Tahun 2007 tentang pemekaran, penghapusan, dan penggabungan daerah,” ucapnya. Teguh juga meminta agar pemerintah daerah memastikan tidak ada konflik antar 14 kecamatan yang akan tergabung dalam KBB. “Kami juga melakukan kaji teknis secara skoring sesuai dengan PP 78 untuk memastikan dari institusinya sudah melengkapi persyaratan,” jelasnya. Dewan Penasehat KPPKBB,

Heriyanto Surbakti pun turut menambahkan, menurut peraturan pemerintah Nomor 78, persyaratan teknik administrasi untuk Kabupaten Bogor Barat sudah terpenuhi. “Dari 65 nama yang masuk dalam Rancangan Undang-undang (RUU-DOB, Red) KBB yang paling memenuhi persyaratan. Kami sangat optimis tak lama lagi Kabupaten Bogor Barat akan terbentuk,” tutur Hariyanto. Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, telah mensuport persiapan pemekaran KBB. Mulai dari bantuan dana hingga persipan pegawai yang akan bekerja di pemerintahan Kabupaten Bogor Barat sudah dipersiapkan. “Persiapan kami sudag matang, sudah 95 persen. Tinggal lima persen lagi,” beber pria asli Bogor Barat ini. Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Adang Suptandar tengah mempersiapkan jumlah pegawai yang nantinya akan bekerja di kantor dinas Kabupaten Bogor Barat. (Imam, Iman R Hakim)

Kemendagri Verifikasi Bogor Barat RY, sapaan akrab Rachmat Yasin menjelaskan, pemekaran Bobar sangatlah mendesak dalam rangka percepatan pembangunan. Pasalnya, melihat dari jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang pada akhir 2012 sudah mencapai 5.077.210 jiwa dengan luas wilayah 2.664,92 kilometer persegi, sudah tidak lagi memadai. “Kalau kita compare dengan provinsi atau kabupaten lain, maka Kabupaten Bogor sudah terlalu besar. Ada satu provinsi di luar Jawa dengan penduduk kurang dari 1 juta jiwa, misalnya Gorontalo. Ada juga penduduknya di bawah 2 juta jiwa, yaitu Bangka Belitung, Bengkulu atau Sulawesi Barat,’’ kata RY, ‘’Tuntutan di kita itu lebih banyak dengan penduduk yang sudah lebih dari 5 juta jiwa. Belum lagi persoalan kita sebagai daerah penyangga ibukota,” tambah Bupati. Sebagai bentuk keseriusannya dalam mewujudkan pemekaran Bobar, Bupati sudah melakukan penandatangan tapal batas dengan Bupati Lebak, Bupati

TOTAL KREDIT CAPAI RP135 TRILIUN Pertumbuhan dan kenaikan Pendanaan Danamon

Gunung Salak Aman “Melihat peristiwa yang terjadi di Gunung Sinabung dan Kelud kami di sini jadi was-was. Karena Gunung Salak masih aktif,” ungkap Ida Laelani, Warga Kampung Cipadung, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, Minggu (16/2/14). Menurutnya, kejadian meletusnya gunung memang tidak dapat diprediksikan. Tapi memang perlu ada pemberitahuan dari pemerintah yang menyatakan bahwa Gunung Salak aman. Senada juga diungkapkan Sidik Permana, warga Kampung Cibogel, Kelurahan Kota Batu, Kecamatan Ciomas. Dia mengaku khawatir dengan pemberitaan di media tentang dua gunung tersebut, jarak 10 Km masih terkena abunya. Bahkan abu vulkanik Gunung Kelud sampai ke Bogor. “Ya mudah-mudahan saja tidak terjadi apa-apa. Karena sejauh ini memang kondisi Gunung Salak masih aktif, namun belum ada tanda-tanda meletus,” ungkapnya. Menanggapi hal tersebut, Mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang sekarang menjadi Staf Ahli Menteri ESDM Surono mengatakan, untuk ketiga gunung di Bogor tersebut memang masih aktif. Namun untuk statusnya masih normal belum ada gejala yang menandakan bahwa akan meletus. “Jadi masyarakat yang tinggal di sana tak usah pa-

B7

Tangerang, dan Bupati Sukabumi. Selain itu, RY menjamin Pemkab sebagai daerah induk tidak akan melalaikan tugasnya, terutama pembagian hibah dengan KBB. “Tak perlu takut. Insya Allah, bicara persoalan hibah, kami kan sudah menandatangi dokumen persetujuan dan dukungan. Jadi kami jamin anggaran 3 tahun dari kami,” ucapnya. Pemkab Bogor sendiri akan memberikan bantuan dana operasional KBB sebesar Rp 35 miliar per tahun selama 3 tahun berturut-turut sejak pembentukan. Bantuan pemilukada untuk pertama kalinya sebesar Rp 53.214.590.326 serta penyerahan piutang, yang terdiri dari piutang pajak dan retribusi sebesar Rp 13.117.051.196 serta piutang dana bergulir Rp 576.810.194. Sejalan dengannya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhendi menjelaskan, pemerintah dan DPRD sudah melakukan upaya maksimal untuk pemekaran. “Semua berproses. Kita dulu sudah kumpulkan duku-

ngan hingga tingkat desa. Sekarang sudah menjadi RUU dan kita tunggu menjadi UU,” jelasnya. Ditambahkannya, untuk mempercepat pemekaran sudah dikeluarkan surat keputusan, diantaranya Keputusan DPRD Kabupaten Bogor Nomor 13 Tahun 2013 tentang Persetujuan Pembentukan Calon Kabupaten Pemekaran Kabupaten Bogor. Selain itu, Keputusan Bupati Bogor Nomor 135/1/635/Kpts/ Per-UU/2013 tentang Persetujuan pembentukan Calon Kabupaten Pemekaran Kabupaten Bogor. Tim klarifikasi, verifikasi dan observasi Kemendagri juga melakukan peninjauan lokasi yang diperuntukan sebagai Kantor Pemerintahan Kabupaten Bogor Barat, serta beberapa pasar dan rumah sakit umum daerah (RSUD) yang berada di wilayah barat Kabupaten Bogor. Ketua Komite Persiapan Kabupaten Bogor Barat (KPPKBB), Yana Nurheryana menyambut positif kedatangan tim verifikasi. Usai berkeliling meninjau bebe-

dari IHSG,” kata William dalam risetnya, Minggu (16/2/2014). Tercatat pada akhir pekan ( Jumat, 14/2/2014) IHSG ditutup menguat 0,36% menjadi 4.508,04. Menurut William, support saat ini masih terjaga aman pada 4484 dan IHSG berada dalam fase akumulasi saat ini, sehingga potensi kenaikan lanjutan masih terlihat pada pergerakan IHSG untuk menuju resistance terdekat pada level 4563. Sementara saham yang dapat dijadikan pilihan pada awal pekan seperti, PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Ades Waters Indonesia Tbk (ADES). Asing Bertahan Seperti diketahui, pada perdagangan Jumat (14/2/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 16,384 (0,36%) ke posisi 4.508,044. Sebanyak 178 saham menguat sedangkan 116 saham melemah. Sementara itu, 88 saham ditutup stagnan dan 164 saham tidak mengalami transaksi sama sekali. Penguatan indeks juga merefleksikan kenaikan yang terjadi pada indeks-indeks saham utama. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang naik 0,36%, JII menguat 0,28%, MBX naik 0,29%, dan DBX 0,60%. Mayoritas sektor saham mendukung penguatan indeks. Saham-saham di sektor properti memimpin penguatan 1,19%, disusul perkebunan 0,83%, aneka industri 0,60%, keuangan 0,58%, infrastruktur 0,49%, konsumer 0,28%, dan manufaktur 0,09%. Di sisi lain, tiga sektor saham justru mencatatkan pelemah. Saham-saham di sektor industri dasar melemah 0,75%, disusul pertambangan yang turun 0,17% dan perdagangan 0,03%. Volume transaksi di pasar regular mencapai 2,7 miliar unit saham senilai Rp4,15 triliun. Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian sebesar Rp1,92 triliun dan penjualan sebesar Rp1,82 triliun. Alhasil, investor asing masih mencatatkan pembelian bersih (net foreign buy) senilai Rp100,2 miliar.(inilah.com|jin)

Helaran Akbar Belum Berimbas Pada Hunian Semua Hotel Sedikit berbeda, Sekretaris Executive Hotel Santika, Irina Adelia Kusuma mengakui pihaknya merasakan dampak adanya peningkatan okupansi hotel dengan adanya helaran budaya tersebut. Dirinya mengaku sejak dimulai perayaan Cap Go Meh hingga 10 hari setelahnya, okupansi Santika Hotel meningkat menjadi 100 persen. “Mungkin memang jarak hotel kami dengan tempat helaran cukup dekat. Namun perlu diakui dampak helaran itu kami rasakan. Cukup banyak wisatawan yang berdatangan dari luar daerah yang sengaja datang menyaksikan helaran budaya yang telah tersohor tersebut dan menginap di sini,” katanya. Di sisi lain, helaran budaya bagaikan madu bagi para pedagang musiman. Bahkan mereka rela memburu helaran budaya hingga jauh ke luar daerah demi meraup segenggam rupiah. “Imlek itu berkah buat pedagang seperti kami, walaupun jauh sampai ke luar kota bagi kami tidak masalah. Saya berharap tahun depan acara ini lebih meriah lagi. Jadi kan kita juga makin laris,” ujar salah satu Pedagang Musiman, Uung Kurnadi. (Adilla Prasetyo Wibowo)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.