TAYANGAN TELEVISI Tak Mendidik Menuai Kritik

Page 19

B3

NEWS

BOGORRAYA

Kami ingin memeperkenalkan ke masyarakat apa yang dimiliki TNI saat ini. Tujuannya, agar masyarakat lebih mengenal persenjataan dan memiliki ke banggaan dengan bangsa Indonesia,” Agus Sutomo Mayor Jendral TNI

SABTU 14 DESEMBER 2013

Ajak Anak Kenali NKRI Bersama TNI

TNI AD Gelar Pameran Alutsista di Bumi Tegar Beriman

MEMUPUK rasa semangat juang sejak dini, agar menjadi putra bangsa yang bangga dan cinta tanah air. Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengajak warga bahkan anak-anak di Kabupaten Bogor, untuk melihat secara langsung bahkan menyentuh alat utama sistem persenjataan (Alutsista) milik TNI-AD.

D

alam rangka memperingati hari Juang Kartika pada 15 Desember 2013 nanti. “Kami ingin memeperkenalkan ke masyarakat apa yang ­dimiliki TNI saat ini. Tujuannya, agar masyarakat lebih mengenal persenjataan dan memiliki kebanggaan dengan bangsa Indonesia,” ujar Mayor Jendral TNI, Agus Sutomo, kepada INILAH BOGOR, Jumat (13/12). Pameran alat utama sistem per­senjataan berlangsung mulai 13 hingga 17 Desember 2013, bertempat di Gedung Kesenian, Cibinong. Beberapa stan mulai dari Kesatuan Detasemen Polisi Militer Divisi Infantri 1 Kostrad, Kesatuan Yonif 323 Raider, Cepat, Senyap, Tepat dan Kesatuan Yonarmed 13/2/1 Kostrad. “Ada juga Batalyon Armed 10 Kostrad yang memamerkan Alat optik, alat perlengkapan khusus seperti, radio, teropong untuk mengetahui jarak dan arah. Ke­satuan Yon Kavaleri 1, Brigif Linud 17 dan dari B ­ atalyon Arhanud RI 1/1 Kostrad,” terangnya. Beberapa sekolah yang ada di sekitar Cibinong diundang, untuk memberikan pengetahuan mengenai senjata yang biasa di gunakan dalam kegiatan Operasional TNI AD sehari-hari. “Kami mengundang beberapa sekolah maupun masyarakat untuk mengetahui persenjataan TNIkan ­kebanggaan AD dan kita juga memberikepada masyarakat atas kesiapan KOSTRAD NKRI. D ­ isamping itu, dalam menjaga untuk membangkitkan generasi

muda agar ikut bergabung kepada TNI-AD,” kata Letda (Letnan Dua) Denis. Indrayadi, Dari batalyon Kavaleri . Adapun sejumlah Alutsista yang dipamerkan diantaranya, Tank Leopard, Tank Marder 1A3, Tank Tarantula, Tank AMX 105 mm, Tank Anoa, Tank Panhard dan Tank Saladin ada juga Tank Scorpion, Tank Scorpion Non 90, Meriam 23 mm/Tarik M101, Meriam 105 mm, Meriam 57 mm, serta Rain Metal 20 mm dan bebeapa senjata laras panjang dan senjata jenis pistol. “Mudah-mudahan dengan kegiatan dan t­ayangan-tayangan menarik ini, membangkitkan generasi muda untuk ikut bergabung kepada TNI," tukasnya. (Iman R Hakim)

DTBP Salah Data Kepemilikan Villa Villa Liar Dibongkar Sendiri Pemiliknya INILAH, Megamendung – Pemerintah Kabupaten (­Pemkab) Bogor, harus berhatihati saat mengeluarkan data. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), menemukan ­adanya kekeliruan data yang diberikan Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman (DTBP) Kabupaten Bogor. Pendataan kepemilikan villa yang akan dibongkar di ­ Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, terdapat kesalahan. Sehingga petugas ­ harus melakukan pengecekan ulang di lokasi. “Berdasarkan data dari DTBP kepemilikin villa sebanyak 57 orang. Namun, ­ setelah dilakukan pengecekan ulang di lokasi, banyak data pemilik yang salah,” kata Kepala Seksi Pemeriksa dan P ­ enyidikan Satpol PP Kabupaten Bogor, ­Edmond S. Edmond menyebutkan, ada

10 data pemilik yang salah dan harus diperbaiki dulu sebelum dibongkar. ”Jumlah pemilik villa yang dibongkar hanya 46 dan sisanya tinggal10 lagi menyusul,” terngnya. Menurutnya, total keseluruhan pemilik villa yang akan dibongkar di wilayah Kecamatan Megamendung dan Cisarua sebanyak 236 pemilik. Ratusan bangunan itu berada di sembilan desa dan 18 kampung dan berdiri diatas lahan konservasi. Pembongkaran villa di Desa Megamendung lokasinya berada di kampung Cipendawa, Sirnagalih dan Paseban. Sementara itu, sejumlah villa liar di Kampung Sirnagalih, Desa Sirnagalih, Kecamatan Megamendung, dibongkar sendiri oleh pemiliknya. Beberapa pemilik villa terlihat melakukan kerja bakti membongkar bangunan liar dengan peralatan seadanya.

“Kalau dibongkar sendiri banyak material bangunan yang bisa diselamatkan. Kalau pake alat berat, semua hancur dan tidak bisa terpakai lagi, soalnya pintu sama jendelanya ukiran dari Jepara.Makanya saya bongkar sendiri saja,” ujar Endang. Villa Endang berdiri ­diatas lahan seluas 2.400 meter persegi yang dibelinya dari sejumlah penggarap untuk kemudian dibangun sebuah vila selama tiga tahun dengan menghabiskan biaya pembangunan sekitar Rp 1 milyar. “Saya beli 500 meter persegi dulu seharga Rp 15 juta, kemudian saya beli lagi sampai luasnya sekarang mencapai 2.400 meter persegi,” kata pria yang ­m e n g a k u

menjabat sebagai wakil kepala cabang sebuah bank. Endang mengaku sudah mendapat tiga kali surat pe­ ringatan dari Pemkab Bogor. Namun, menurutnya ada kesalahan dalam surat teguran tersebut.”Aneh saja, masa surat kedua dan ketiga isinya pe­ ringatan terakhir,” tukasnya (A. Sudarno)

INILAH/NOVIAN

Diskoperindag Bakal Dilaporkan ke Polisi

INILAH, Cibinong – Rupanya, pasar di Kabupaten Bogor,taklepas dari kabar miring. Kali ini, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bogor, melakukan kesalahan fatal, karena membangun Pasar Cimayang di Desa Cimayang, KecamatanPamijahan. Padahal, aset dan lahan pasar tersebut masih berpolemik, dinas tersebut nekad membangun pasar dilahanbukanmiliknya. Alhasil, puluhan pedagang yang merasamemilikipasartersebutmendatangi Gedung DPRD Kabupaten Bogor untuk me­ngadukan masalah tersebut. Wakil Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Ciampea Suhari meng-

klaim,asettersebutmilikkoperasi. Menurutnya, koperasi telah membangun pasar itu sejak tahun 1997 di atas lahan itu. namun, tibatiba tanpa berkoordinasi dengan koperasi, Diskoperindag langsung membangun pasar dengan membongkar pasar lama. “Waktu itu kami yang membangun pasar, saat kepala unitnya pak Oskar Saragih pada 1997. Surat Perintah Kerjanya (SPK) juga ada,” tutur Suhari, usai melakukan audensi dengan wakil rakyat,Jumat(13/12). Tidak hanya itu, Suhari ­menuding lahan seluas 7000 meter itu, bukan milik Pemkab Bogor, tapi lahan terlantar. Karena, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten

(­Pemkab) Bogor tidak bisa membuktikannya. “Mana buktinya kalau itu milik Pemkab Bogor,” tantangSuhari. Secara tidak langsung, Diskoperindag telah melakukan pengerusakkan dan penjarahan terhadap aset milik koperasi. Atas kerugian itu, pihaknya meminta dinas untuk mengganti kerugian yang dialami koperasi sebesar Rp 2 miliar. “Atas tuntutan itu, kami minta dinas bisa memberikan keputusan selambat-lambatnya 24 jam. Kalau tidak, maka kami akan me­ laporkannya kepada Polisi. Kalau sudah dilaporkan ke polisi, ber­ arti lokasi akan di police line. Dan

­pembangunan pasar akan jadi masalah,”tandasnya. Menanggapi hal itu, Sekretaris Diskoperindag Kabupaten Bogor, Euis Sugiarti mengatakan, pihaknya bersama PD Pasar Tohaga, saat ini tengah melakukan kajian untuk menyikapi tuntutan dari koperasi tersebut. “Apa yang jadi tuntutan koperasi sedang kami kaji,” tuturnya. Terkait tudingan pihak kope­ rasi,terkaittidakpernahberkoordinasi sebelum membangun pasar. Ia membantahnya. “Sebelum membangun, kami sudah rapat, sosia­ lisasi dan koordinasi dengan intansi terkait bahkan pengelola juga dilibatkan,”Pungkasnya.(Ramdan)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.