Jalur Puncak II Rampung 2016

Page 9

Bandung

SECTION

MINGGU 12 JANUARI 2014

B

METRO

INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHKORAN.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW

>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran

dari Bandung untuk Indonesia

REDAKSI /IKLAN/SIRKULASI: JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TELP 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI) FAX 022-6127769 HARGA LANGGANAN RP55.000/BULAN Website www.inilahkoran.com

Email redaksijabar@inilah.com

e

e-Paper www.inilah.com/ikoran

Facebook inilahkoran jabar

Twitter @inilahkoran

RP 2.000

Line Chat inilahkoran

Jazz Meeting Point

FOTO-FOTO: INILAH/ASTRI AGUSTINA

Angkat Musisi Muda Bandung

MUSIK Jazz identik dinikmati kaum menengah keatas yang sudah berusia lanjut. Dalam perkembangannya, kini musik yang tergolong ekslusif ini sudah banyak digemari kaula muda.

Musik Jazz di Indonesia MUSIK jazz masuk Indonesia pertama kali pada tahun 30an. Jenis musik ini dibawa oleh musisi-musisi dari Filipina yang mencari pekerjaan di Jakarta dengan bermain musik. Bukan hanya mentransfer jazz saja, mereka juga memperkenalkan instrumen angin, seperti trumpet, saksofon, kepada penikmat musik Jakarta. Mereka memainkan jazz ritme Latin, seperti boleros, rhumba, samba dan lainnya. Nama-nama musisi yang masih diingat adalah Soleano, Garcia, Pablo, Baial, Torio, Barnarto dan Samboyan. Selain bermain di Jakarta, seperti di Hotel Des Indes (sekarang Duta Merlin Plaza) dan Hotel Der Nederlander ( jadi kantor pemerintahan), mereka juga bermain di kota lain, seperti di Hotel Savoy Homann – Bandung dan di Hotel Oranje (Yamato) – Surabaya. Pada tahun 1948, sekitar 60 musisi Belanda datang ke Indonesia untuk membentuk orkestra simfoni yang berisi musisi lokal. Salah satu musisi Belanda yang terkenal adalah Jose Cleber. Studio Orkestra Jakarta milik Cleber mengakomodasi permainan musik California. Band-band baru bermunculan seperti The Progressive Trio, Iskandar’s Sextet dan Octet yang memainkan jazz dan The Old Timers. Pada tahun 1955, Bill Saragih membentuk kelompok Jazz Riders. Ia memainkan piano, vibes dan flute. Anggota lainnya adalah Didi Chia (piano), Paul Hutabarat (vokal), Herman Tobing (bass) dan Yuse (drum). Edisi selanBANDUNG PEKAN INI 28 Des 2013- 14 Jan 2014 Pameran Senirupa Dunia 22 Ibu Galeri Kita Jl Re Marthadinata 209 Bandung 8 – 10 Januari 2014. Pameran Pernikahan 2014 ini akan menghadirkan bintang tamu :Cut Tari dan Joe sandy. 26 Nov-22 Januari 2014 Anugerah Film Bandung “Bandung Punya Cerita” Gedung Lokantara Budaya RRI Bandung. Setiap hari Minggu Bandung Car Free Day - Dago mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB Jalan Dago. Bandung. Setiap hari Minggu mulai pukul Gasibu Sunday Morning 06.00 WIB sampai 12.00 WIB Lokasi event: Gasibu. Bandung.

A

ntusias kaula muda terbukti saat tujuh bintang tamu muda mengisi acara pada Jazz Meeting Point yang digelar di Sixty Café, Jalan Naripan, Kota Bandung. Pagelaran Jazz ini merupakan acara perdana yang digelar di Kota Bandung. Saat ketujuh musisi Jazz ini tampil, spontan merubah suasana Bandung yang belakangan ini cuacanya dingin, berubah hangat. Alunan musik jazz menghangatkan seluruh pengunjung yang berada di lokasi tersebut. Kendati udara Bandung, pada Jumat (10/1) malam kemarin tidak bersahabat karena usai hujan lebat yang disertai angin. Tidak menyurutkan para pecinta Jazz untuk datang menikmati tujuh musisi yang tampil.Udara dingin yang seolah menusuk kulit agaknya sedikit lenyap dengan suguhan musik jazz dari lintas generasi. Mereka semua musisi Kota Kembang yang mencoba membuat takjub para penonton. Hajatan yang digelar oleh komunitas Klab Jazz ini dibuka mulai pukul 20.30 WIB. Mu-

Hajatan yang digelar oleh komunitas Klab Jazz ini dibuka mulai pukul 20.30 WIB. Mulai dari musisi jazz yang bisa dibilang ‘bau kencur’ hingga senior sekalipun bersatu.

lai dari musisi jazz yang bisa dibilang ‘bau kencur’ hingga senior sekalipun bersatu. Mereka seolah bersinergi menyeruakkan kehangatan di Sixty Cafe, tempat gelaran Jazz Meeting Point. Koordinator utama Klab Jazz Bandung, Iman Dwi Cahya Yuniman menuturkan, ini merupakan hajatan perdana Jazz Meeting Point ditahun 2014. “Ini adalah gelaran pertama,” ujar pria yang akrab disapa Niman. Impression mendapat kesempatan pertama menyapa penonton. Tiga remaja laki-laki itu nampak berkonsentrasi dengan alat musiknya masing-masing. Mereka mengemas lantunan suara keyboard, bass dan drum dalam lagu-lagu apik yang dibawakan secara intrumen. Membuka aksi dalam Jazz Meeting Point, Impression membawakan tembang Inspiration. Secara maraton, merekapun memecahkan Sixty Cafe dengan tiga lagu yang membuat syahdu. Mereka masih muda, namun musik membaurkan penonton dari berbagai kalangan untuk hanyut pada kenikmatan kemasan rangkaian nada. Tak menunggu lama. Usai Impression turun panggung, Ulfa and Friend lantas mengambil alih. Ulfa yang merupakan satu-satunya personil perempuan dalam band ini memberikan nafas segar pada malam itu. Suaranya yang mendesah saat menyapa penonton, membuat suasana semakin terasa intim. Kemudian, penampilan Albert Suriadi group, Christ Stanley Trio, Fitria Ramdani dan Puspalia Panggabean melengkapkan kehangatan malam dingin Kota Kembang. Tak ayal penampilan ketujuh musisi lintas generasi itu sukses memukau para penonton. (astri agustina/tan)

jutnya beranggotakan Hanny Joseph (drum), Sutrisno (saksofon tenor), Thys Lopis (bass) dan Bob Tutupoly (vokal). Pertengahan tahun 80an, nama Fariz RM muncul. Ia lebih mengkategorikan musiknya sebagai new age. Namun, beberapa komposisinya bernafaskan pop jazz, bahkan latin. Indra Lesmana, Donny Suhendra, Pra B. Dharma, Dwiki Darmawan, Gilang Ramadan membentuk Krakatau, dan akhirnya kelompok ini bertransformasi menjadi Java Jazz, dengan mengganti beberapa personil. Tahun 90an hingga sekarang, banyak sekali musisi dan kelompok jazz yang terbentuk. Musik jazz yang dibawakan tidak lagi mainstream, namun hasil distilasi berbagai musik seperti fusion, acid, pop, rock dan lainnya. Sebut saja SimakDialog, Dewa Budjana, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Bali Lounge, Andien, Syaharani, Tompi, Bertha, Maliq & D’essentials dan masih banyak lagi lainnya. (berbagai sumber/tan)

KETERTIBAN

Pembatasan Operasional Lindungi Masyarakat INILAH/SYAMSIDDIN NASOETION

PEMBATASAN jam operasional tempat hiburan malam di Kota Bandung hingga pukul 24.00 WIB terus mendapat apresiasi. Kali ini, DPRD Jawa Barat mendukung langkah-langkah yang digagas pihak kepolisian. DPRD Jabar menilai, pembatasan jam operasional tempat hiburan ini dainggap sebagai langkah efektif untuk menjaga keamanan dan kondusifitas keamanan di Kota Bandung khususnya. Terlebih baru-baru ini di Kota Bandung sering terjadi tindak kriminal secara beruntun hingga menewaskan korban. Bahkan, sikap perentif kepolisian itu harus didukung semua pihak, mulai dari pemerintah hingga

masyarakat itu sendiri. “Langkah tersebut merupakan upaya kepolisian dalam melindungi masyarakat, terutama dari tindakan kriminal yang terjadi di malam hari,” tutur Wakil Ketua Komisi E DPRD Jabar Agus Weliyanto saat dihubungi wartawan, Sabtu (11/1). Agus mengatakan, tempat hiburan malam buka hingga dini hari merupakan hal kurang baik. Jika terus dibiarkan akan menimbulkan ekses negatif di masyarakat. Pihaknya juga menemukan di lapangan ada tempat hiburan malam yang buka sampai pagi. “Baik secara pribadi maupun kelembagaan, saya mengapresiasi rekomendasi itu, mendukung. Dan menjaga

keamanan ini memang menjadi kewajiban polisi, jadi saya rasa wajar usulan pembatasan ( jam operasional tempat hiburan malam) itu,” jelas dia. Berkurangnya omset pemilik tempat hiburan malam dinilai Agus merupakan hal wajar. Menurut dia, keputusan yang diambil pasti akan menimbulkan konsekuensi yang terjadi, termasuk berkurangnya omset pengusaha hiburan malam. “Tapi pembatasan jam operasional tempat hiburan malam tidak berpengaruh signifikan terhadap capaian omset yang diraih. Ini kan cuma dibatasi, bukan ditutup. Dan meski dibatasi, saya yakin masih banyak warga yang butuh tempat hiburan,” kata dia. ( jaka permana/tan)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Jalur Puncak II Rampung 2016 by inilah koran - Issuu