LIGA INDONESIA
SENIN, 8 JUNI 2015
C6
12 PAS
Greg Resmi Gabung BEC Tero Sasana
TAK ada cara lain bagi pemain untuk tetap megais rezeki dari sepak bola, setelah kompetisi di Indonesia dihentikan. Pemain naturalisasi Greg Nwokolo salah satunya, dia memilih menanda tangani kontrak dengan klub asal Thailand, BEC Tero Sasana. “Saya sudah tanda tangan, itu bisa dan dari FIFA juga bisa. Jadi jangan bilang tidak bisa. Kalau di sini tak jelas, pemain lebih baik main di luar saja,” kata Greg seperti dilansir Goal Indonesia. Dia menjelaskan, sudah menanda tangani kontrak dengan BEC Tero pada pertengahan Mei lalu. Itu setelah, dirinya sudah diputus kontrak oleh Persija Jakarta pada 2 Mei. Mantan penggawa Persebaya Surabaya ini menambahkan, dirinya dikontrak BEC Tero Sasana hingga 2016. Namun kompetisi di Thailand saat ini sedang memasuki masa libur, dan baru bergulir kembali Juli nanti. “Tidak ada alasan untuk menolak. Mereka serius dan tawarannya juga bagus. Mereka tim yang profesional,” pungkasnya. (ddy)
Pemain Indonesia Layak Main di Luar Negeri
M A T I H A T I P
S A N M TI INILAH alasan mengapa Tim Nasional (Timnas) U-23 mengenakan pita hitam kala mengalahkan Kamboja dengan skor 6-1. “Itu ekspresi masalah sepak bola Indonesia,” sahut La Nyalla.
ANDIK Vermansah, mengaku sedih dengan situasi sepak bola Indonesia saat ini yang semakin tak menentuk, hingga berimbas pada pembubaran dari tim-tim kontestasn Indonesia Super League (ISL). Penggawa Selangor FA ini pun menyarankan agar para pemain Indonesia tidak putus asa. Bahkan, dia mengajak para pemain Indonesia untuk mencoba peruntungan di klub luar negeri, seperti yang dilakukannya saat ini. Apalagi kompetisi dalam negeri masih belum jelas. Itu tidak terlepas dari adanya konflik antara Kemenpora dan PSSI, yang berujung pada sanksi suspensi FIFA per 30 Mei lalu. “Coba cari klub di luar, saya yakin banyak pemain Indonesia yang layak,” ucap Andik. Seperti diketahui, saat ini ada beberapa pemain Indonesia yang berkiprah di klub luar negeri. Selain Andik, ada pula Sergio Van Dijk (Suphanburi FC), Irfan Bachdim (Consadole Sapporo), hingga yang baru-baru ini telah bersepakat dengan klub luar negeri yaitu Greg Nwokolo (BEC Tero Sasana) dan Dedi Gusmawan (Zeyar Shwe Myay FC). (*/ddy)
Asisten Timnas Buka Bisnis Cafe
ASISTEN timnas yang juga mantan bomber Petrokimia Putra, Widodo C Putro, mulai sibuk merintis bisnis cafe dengan nama WCP Cafe and Resto. Bisnis ini dirintis pasca kompetisi sepak bola tanah air terhenti, akibat polemik berkepanjangan antara PSSI dengan Menpora Imam Nahrawi. “Setelah ada akademi bola WCP, saya mencoba merintis bisnis baru yakni cafe. Itupun identitasnya tidak jauhjauh dari dunia bola,” ujarnya kepada beritajatim. Widodo mengungkapkan alasan dirinya menggunakan nama cafe identik dengan bola karena masyarakat sudah tahu. Nama WCP pastinya dihubungkan dengan dirinya. “Nantinya konsep cafe WCP and resto ada bar dan bernuansa sepak bola termasuk menunya,” paparnya. Mantan pelatih Persepam-MU itu mengaku sedih dengan berhentinya kompetisi. Untuk itu, dirinya menyarankan pemain bola sekarang harus pandai-pandai menabung dan meningkatkan keahlian diri. Dengan cara itu, sebagai upaya menyisiati saat pensiun sebagai pemain bola. “Saya berharap ada banyak lagi pemain yang mau menjadi enterpreneurship membuka usaha selain bermain bola,” paparnya. Lebih lanjut Widodo mengatakan, dirinya merasa sedih atas sejumlah dampak yang diakibatkan oleh terhentinya kompetisi sepak bola di tanah air. “Saya tetap berharap agar permasalahan sepak bola di Indonesia cepat terselesaikan. Sehingga, kompetisi berjalan lagi dan tanpa ada kendala,” pungkasnya. (ddy)
D
alam lanjutan SEA Games Singapura 2015, Sabtu (6/6/2015) malam di Stadion Jalan Besar, Kallang, Timnas Indonesia U-23 ngamuk. Mereka meluluh lantahkan pasukan Timnas Kamboja U-23 dengan setengah lusin gol. Menurut Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, pemakaian pita hitam adalah bentuk simpati dari penggawa Timnas U-23 tentang kisruh yang terjadi antara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dengan PSSI. “Itu ekspresi anak-anak terhadap masalah yang terjadi di sepak bola Indonesia saat ini,” ucap Nyalla kepada sejumlah wartawan, Minggu (7/6/2015) dini hari. Nyalla mengatakan, mental para pemain Timnas U-23 sempat anjlok saat dikalahkan Myanmar dalam laga pertama. “Namun setelah para jajaran pelatih dan pengurus PSSI memberikan dorongan moral, para pemain kembali ke performa mereka lagi,” imbuh mantan Ketua Umum PSSI Jawa Timur ( Jatim) tersebut. Nyalla juga menegaskan medali emas adalah target yang harus dicapai Timnas U-23. Nyalla mengungkapkan, PSSI siap menggelontorjkan dana Rp 1 miliar sebagai bonus jika Timnas U-23 mampu merealisasikan target tersebut. “Target Timnas yakni meraih juara. Tidak kurang, tidak lebih. Saya optimis mereka mampu memenuhi target emas di SEA Games kali ini. Kami telah menyiapkan bonus sebesar Rp 1 miliar,” tutur Nyalla.
“Yang pasti, di sini Masyarakat bisa melihat sendiri soal kinerja Timnas di bawah naungan PSSI. Terserah pihak mereka memutarbalikan fakta di sosmed, kami tetap lakukan yang terbaik (Menko PMK) Puan Maharani. untuk para pemain,” tegas Nyalla. “Saya melihat permainan yang diLebih lanjut, La Nyalla meminta tunjukkan para pemain begitu luar penggawa Indonesia U-23 tidak terbiasa. Semangat mereka tidak pernah lena dengan kemenangan telak 6-1 menyerah hingga menit-menit terakatas Kamboja U-23, dan fokus menghir pertandingan. Saya harap semahadapi dua pertandingan sisa. ngat kemenangan ini terus berlanjut La Nyalla mengingatkan pemain agar di laga berikutnya,” harap Menpora tetap fokus menghadapi dua pertandingdilansir laman Kemenpora. an sisa. Garuda Muda akan menghadapi Politisi PKB ini juga mengucapkan Filipina, Selasa (9/6), dan menantang terima kasih kepada fans yang telah tuan rumah Singapura di laga pamunghadir di stadion. “Ini dukungan yang kas. Menurut La Nyalla, dua pertandingluar biasa, terima kasih semuanya,” an itu sama pentingnya. ujar Menpora. “Terus bekerja keras. Ingat perSementara itu, gelandang andalan juangan masih panjang. Dua pertanTimnas U-23, Evan Dimas Darmono, dingan di depan harus dijadikan parmengungkapkan kunci sukses Garuda tai final demi pencapaian prestasi. Muda menekuk Kamboja. Mantan Terus berdoa, kompak, dan fokus, kapten Timnas U-19 itu mengatakan, serta kerja keras. Jangan kahawatir, kebersamaan merupakan kunci sukkami yang ada di Indonesia tetap ses mereka sehingga menang telak 6-1. Evan mencetak satu gol seakan mendoakan, dan mendukung perjuangan kalian. Kibarkan Merah Putih lebih tinggi dari negara lain,” pungkas La Nyalla. Menteri pemuda dan olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pun melemparkan pujian kepada Indonesia Jangan kahawatir, kami U-23 setelah sukses meyang ada di Indonesia tetap raih kemenangan telak 6-1 akan mendoakan, dan atas Kamboja. Menpora mendukung perjuangan menyaksikan laga tersebut kalian. Kibarkan Merah secara langsung di Stadion Putih lebih tinggi dari Jalan Besar bersama mennegara lain,” teri kordinator pembangunan manusia dan kebudayaan
dangkan lima gol lainnya dilesakkan oleh Muchlis Hadi Ning Saefullah (3 gol), Wawan dan Ahmad Nufiandani. “Kunci keberhasilan kami dipertandingan ini adalah kerja keras. Kalau kita bekerja keras, Insya Allah pasti bisa. Perjalanan kami masih panjang, jadi harus tetap bekerja keras. Mohon doannya dari semua pecinta sepakbola nasional yang ada di Singapura maupun di Indonesia,” kata Evan Dimas kepada INILAHCOM. (*/ddy)
LA NYALLA
Satu Lagi, Tim Persela Lamongan Bubar MANAJEMEN Persela Lamongan menambah rentetan tim kontestan Indonesia Super Leageu (ISL) 2015 yang membubarkan timnya. Sebelumnya, tim Persipura dan Persib Bandung memastikan dibubarkan. Keputusan tersebut diambil karena kondisi sepak bola Indonesia yang tengah diselimuti awan gelap. Manajemen Persela menegaskan, status tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini vakum hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Skuat kebanggaan LA Mania ini sudah diliburkan sejak 21 Mei lalu. “Setelah turnamen yang digagas PT Liga Indonesia batal digelar, kami langsung meliburkan tim. Jadi, boleh dibilang seluruh aktivitas kami berhenti. Termasuk usia muda,” kata Arief Bachtiar, media officer Persela seperti dilansir Bola,net.
Arif menyatakan manajemen juga belum memiliki rencana apapun terkait potensi pesepakbola di Lamongan. “Selain itu, kami juga belum membentuk tim Persela U-21.
Kan jadwal kompetisi U-21 saat itu juga tidak ada kejelasan,” jelas Arief. Didik Ludiyanto, asisten pelatih Persela mengaku belum mengetahui secara pasti bagaimana status para
pemainnya. Didik menceritakan, saat kompetisi ISL dihentikan, kontrak pemain tetap berlanjut, dengan rasionalisasi gaji pemain. Kesepakatan itu, dengan asumsi PT Liga Indonesia menggelar turnamen pramusim, sebelum akhirnya dibatalkan juga. “Kalau sekarang saya belum tahu bagaimana status pemain,” beber Didik. Lalu, bagaimana dengan nasib pemain asing dan pemain lokal lainnya? Ketika ditanya masalah ini, Didik mengangkat bahu. “Saya juga bingung mau jawab apa. Sebab saya sendiri juga tidak tahu,” beber Didik. Didik mengaku bingung jika harus menghadapi pemain yang mempertanyakan nasib mereka usai dihentikannya kompetisi oleh PSSI dengan alasan force majeur. Didik tak menampik bahwa para seluruh pemain selalu ingin minta kejelasan masalah nasibnya. (*/ddy)