JEMPOL BUAT POLISI

Page 2

LintasJabar

INILAH GRUP: INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW. INILAHJABAR.COM, WWW.YANGMUDA.COM, WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH INILAH REVIEW

- MINGGU 26 AGUSTUS 2012

>2

Ulang Peringatan Hari Jadi akan Meriah Tinjau Pembangunan RS Hewan Video Mapping-Game Interaktif akan Hiasi Gedung Sate

ANTARA/AGUS BEBENG

PERINGATAN hari jadi Provinsi Jawa Barat tahun ini dipastikan akan meriah dengan berbagai acara menarik. Seperti pada tahun lalu, video mapping yang dipadukan dengan game interaktif akan menghiasi Gedung Sate pada puncak perayaan Hari Jadi Provinsi Jawa Barat pada 15 September mendatang. Perayaan bertajuk De’Syukron 2 ini nyaris sama dengan tahun sebelumnya, tetapi ada penambahan game interaktif yang hanya bisa diikuti 100 peserta. “Seperti tahun lalu, tahun ini pun ada video mapping. Hanya ada perbedaan karena ditambah game interaktif. Pesertanya dibatasi untuk 100 orang karena takut membeludak. Game-nya dimainkan di bangunan Gedung Sate yang di-mapping,” ungkap Panitia Penyelenggara De’Syukron 2 Semarak Pesta Rakyat 2012 Agus Gustiar kepada wartawan di Roemah Keboen Jalan LLRE Martadinata Kota Bandung, Sabtu (25/8). Menurut Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Jabar ini, acara De’Syukron menjadi puncak rangkaian peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Barat yang sebenarnya jatuh pada 19 Agustus. Ragam interaksi tersebut menjadi keterkai-

SEMARAK: Gedung Sate menjadi latar pemutaran video mapping pada puncak penutupan Hari Jadi Jawa Barat, tahun lalu. Tahun ini, peringatan hari jadi Jawa Barat ke-67 akan lebih meriah.

tan berbagi, memperkuat inovasi, saling memberikan inspirasi, sehingga menjadi momen yang dirindukan seluruh masyarakat Jabar. “De’Syukron 2 menyajikan berbagai aktivitas yang dapat dijadikan media komunikasi antarlapisan masyarakat. Diharapkan menjadi interaksi positif pada masa sekarang dan masa datang. Apalagi saat video mapping nanti, ada aktraksi laser dan tata lampu,” tuturnya. Kepala Biro Humas, Pro-

tokol, dan Umum Pemprov Jabar Ruddy Gandakusumah mengatakan, kegiatan video mapping merupakan puncak peringatan hari jadi Provinsi Jabar. Selain itu, kata dia, ada beberapa kegiatan lain. Selain apel besar yang diikuti seluruh pegawai negeri sipil (PNS), juga akan diisi pemberian penghargaan dan sebagainya. Ruddy, persiapan peringatan sudah dilakukan dengan berbagai pertemuan perencanaan dan koordinasi

dengan Satlantas Polrestabes Bandung. Namun acara pokoknya apel besar dan penyerahan penghargaan bagi PNS aktif yang sudah berkiprah selama 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, serta pada OPD yang berkontribusi pada raihan 65 penghargaan bagi Jabar. “Ada juga pemberian penghargaan Citra Pelayanan Prima. Acara nanti sekaligus silaturahim PNS, syukuran atas prestasi yang diperoleh. Penghargaan selama ini diperoleh oleh rekan-rekan

OPD dan PNS. Jadi semua itu milik bersama dengan puncaknya berupa opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK RI,” tandasnya. Untuk masyarakat banyak, lanjut Ruddy, ada fun bike bersama Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada 2 September, serta jalan sehat yang juga diikuti gubernur. “Puncak acara rangkaian Hari Jadi itu pada 15 September berupa De’Syukron 2 di area Gedung Sate,” ucapnya. (dery fg/hus)

Perolehan Zakat-Infak-Sedekah di Jabar Naik 20% INILAH, Bandung - Perolehan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang tercatat di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat hingga Agustus 2012 menembus angka Rp228,84 miliar. Nilai perolehan tersebut naik sebesar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Sebagai perbandingan, sampai akhir tahun lalu, dana yang terkumpul hanya Rp172

miliar. Karena itu, kami memperkirakan dana ZIS yang terkumpul sampai akhir tahun ini bisa naik 30 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Kepala Kanwil Kemenag Jabar Saeroji saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (25/8). Dari perolehan sementara sebesar Rp228,8 miliar itu, kata Saerodji, dana ZIS Jabar bisa jauh melebihi data itu. Soalnya masih ada sebagian

masjid yang belum melaporkan perolehan dana ZIS-nya. “Banyak juga warga yang membayar zakat, infak, dan sedekah melalui Lembaga Amil Zakat swasta. Kenaikan ZIS ini sebagian besar berasal dari pembayaran zakat fitrah, infak, zakat maal/harta, dan profesi,” tuturnya Saeroji mengungkapkan, dari 26 kota/kabupaten di Jabar, Kota Bandung menjadi daerah terbanyak perolehan

ZIS. Kota Bandung memperoleh dana ZIS sebesar Rp55,8 miliar lebih. “Kalau daerah lain di Jabar, perolehannya bervariasi, mulai ratusan juta hingga Rp10 miliar lebih. Peningkatan perolehan ZIS ini merata di semua daerah. Kenaikannya bervariasi antara tiga hingga 20 persen,” kata Saeroji. Saeroji mengatakan, peningkatan perolehan ZIS

harus disikapi positif. Salah satunya indikasi meningkatnya kesadaran masyarakat Muslim di Jabar untuk membayar zakat dan infak. “Kalau zakat fitrah cenderung stabil karena menyesuaikan jumlah penduduk Muslim. Kenaikan signifikan adalah zakat harta dan zakat profesi. Pada tahun sebelumnya, mungkin hanya Rp200 ribu, nah tahun ini naik jadi Rp500 ribu,” jelasnya. (dery fg/hus)

TPAS Pasir Sembung Mampu Produksi 2 Ton Kompos ILUSTRASI/NET

MENUMPUKNYA sampah di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) kerap dikeluhkan. Padahal sebenarnya sampah tersebut masih dapat dimanfaatkan menjadi pupuk. Jika diolah dengan baik, sampah di TPAS sebenarnya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos. Hal inilah yang dilakukan di TPAS Pasir Sembung Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Dalam sehari, TPAS ini mampu memproduksi sebanyak 2 ton kompos. Namun, hasil produksinya masih diperuntukan bagi pemupukan tanaman di beberapa taman kota serta pepohonan di kanan kiri jalan, dan belum dikomersialkan.

PENCACAH: TPAS Pasir Sembung Kabupaten Cianjur membutuhkan mesin pencacah untuk memudahkan proses pengomposan.

Pelaksana Penataan Sampah TPAS Pasir Sembung Jamal mengatakan, meski volume pengelolaannya masih relatif kecil, kegiatan pengomposan sangat membantu mengurangi volume sampah.

Menurut Jamal, pengomposan menggunakan bahan baku sampah organik hasil pengangkutan dari sampah rumah tangga. “Dari volume normal sekitar 400 meter kubik per harinya, sebanyak 300 meter

kubik di antaranya merupakan sampah organik,” kata Jamal ketika ditemui belum lama ini. Banyaknya volume sampah, menurut Jamal, membuat pihaknya tak khawatir kehabisan bahan baku. Sayangnya, peralatan membuat kompos masih terbatas, sehingga produksinya masih relatif sedikit. “Makanya kita belum bisa mengomersialkan hasil produksi kompos,” ujarnya. Dia menambahkan, untuk meningkatkan jumlah produksi kompos,pihaknya berencana mengadakan mesin pencacah untuk memudahkan proses pengomposan. Mesin pencacah itu akan memudahkan mengurai sampah sebelum dikomposkan. Jamal berharap dalam waktu dekat ini mesin penca-

cah itu diharapkan sudah ada sehingga dapat memudahkan mengurai sampah sebelum dikomposkan. “Adanya mesin pencacah sampah tersebut diharapkan agar volume kompos yang diproduksi bisa lebih besar lagi. Saat ini kami baru menghasilkan dua ton kompos,” kata Jamal. Jamal pun berharap, ke depan kompos yang diproduksi tersebut dapat menghasilkan nilai komersial. Namun tentunya hal itu memerlukan proses panjang. “Tapi tentunya harus ada koordinasi dengan pihakpihak terkait di pemerintahan jika memang ke depan kompos akan dikomersilkan supaya tidak dianggap menyalahi aturan,” ujarnya. (benny bastiandy/hus)

INILAH, Bandung – Rencana Pemprov Jawa Barat yang akan membangun rumah sakit khusus hewan menuai pro-kontra. Komisi B DPRD Jabar meminta Pemprov Jabar, khususnya Dinas Peternakan, meninjau ulang rencana pembangunan rumah sakit khusus hewan. Dewan berharap Disnak lebih mengoptimalkan layanan pusat kesehatan hewan (puskeswan) yang tersebar di kabupaten/kota di Jabar. Seperti diketahui, Pemprov berencana membangun RS hewan di atas lahan seluas 8.000 meter persegi di daerah Cikole Lembang Kabupaten Bandung Barat. “Puskeswan yang ada saja masih keteteran. Kenapa tiba-tiba ingin membangun rumah sakit hewan. Kami bukan menolak, tetapi coba pertimbangkan dan kaji lebih dalam. Kami lebih berpikiran mengoptimalkan puskeswan dulu,” kata Ketua Komisi B DPRD Jabar Selly Gantina saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (25/8). Selly menunjuk lokasi RS hewan yang berada di Cikole. Kondisi tersebut diprediksi malah menyulitkan warga atau peternak yang ingin mengobati hewan ternak atau piaraannya. “Ke Cikole kan relatif susah dijangkau. Bayangkan saja kalau ada orang dari Kabupaten Ciamis mau mengobati sapi piaraannya. Bisa saja sapinya keburu mati di jalan karena lokasinya susah dijangkau. Apalagi kalau akhir pekan, ke Cikole pasti macet,” paparnya. Karena itu, Selly menyatakan, dana pembangunan RS khusus hewan sebesar Rp6 miliar yang diajukan Disnak Jabar lebih baik un-

Selly Gantina

tuk optimalisasi pusat kesehatan hewan (puskeswan). Apalagi dana sebesar itu, belum termasuk untuk pengadaan peralatan dan tenaga medis, biaya operasional dan para pegawai. “Kami berpikir alangkah baiknya anggaran itu untuk membangun dan mengembangkan puskeswan ketimbang membangun RS hewan. Sayang kan kalau dipaksakan untuk RS, malah nantinya menjadi mubazir,” kata Selly. Dia menjelaskan, program pembangunan RS hewan dikhawatirkan malah menyebabkan kemerosotan kinerja Disnak Jabar. “Sayang saja, Disnak Jabar yang menyandang predikat sebagai dinas paling baik menangani hewan secara nasional, malah kinerjanya menurun,” ucapnya. Selly menuturkan, Disnak lebih baik mengadakan puskeswan keliling yang menjangkau daerah-daerah pedalaman dan mempercepat pelayanan kesehatan hewan. Saat ini sudah ada 64 puskeswan yang tersebar di 26 kabupaten/kota di Jabar. “Dari jumlah itu, baru 20 puskeswan yang memiliki gedung. Jadi pikirkan kembali rencana membangun RS hewan,” tegasnya. (dery fg/hus)

Bulan Depan, Kejari Bandung Ekspose Kasus Korupsi INILAH, Bandung - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung siap menggelar ekspose kasus-kasus korupsi yang ditanganinya pada September mendatang. Saat ini, Kejari Bandung telah melakukan penyidikan beberapa kasus yang merugikan uang negara di Kota Bandung. Salah satu yang pernah dibeberkan adalah kasus pembangunan perpustakaan daerah dan Bulog Jabar. Tak tanggung-tanggung kerugian negara akibat korupsi tersebut miliaran rupiah. “Bulan September kami akan ekspose ka-

sus,” kata Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Bandung, Rinaldi Umar saat dihubungi INILAH melalui telepon selulernya, Sabtu (25/8). Meski demikian, Rinaldi belum mau menyebutkan kasus apa saja yang akan dibeberkan kepada rekan-rekan wartawan. Yang jelas, lanjut Rinaldi, kasus yang saat ini ditangani oleh bagian Pidana Khusus Kejari Bandung sangat banyak. “Kasusnya banyak. Nanti kalau waktunya sudah kita akan kasih tahu,” jelas Rinaldi. ( jaka permana/hus)

Minum Miras Oplosan, Pengamen Tewas INILAH, Bandung - Minuman keras oplosan kembali menelan korban jiwa. Kali ini, menimpa Fajar yang tewas setelah menenggak minuman keras jenis ciu dan dioplos minuman bersoda. Pemuda berusia 20 tahun itu ditemukan tergeletak di halaman kantor Pekerjaan Umum Jalan Surapati Kota Bandung, Sabtu (25/8) siang. Sebelum tewas, Fajar diketahui menggelar pesta miras bersama 14 temannya pada Jumat (24/8) malam. Padahal, kondisi pria yang sehari-hari menjadi pengamen itu sedang tidak fit. Dalam pesta tersebut, mereka mencampur dua botol ciu dengan minuman bersoda. Kanitreskrim Polsekta Cibeunying Kaler AKP Achmad Gunawan mengatakan, fakta tersebut terungkap dari keterangan para saksi. Dijelaskannya, dalam keadaan sakit, Fajar kemudian tidur di teras kantor PU seusai minum miras oplosan. “Dari keterangan saksi, seusai minum miras, dia tidur di teras kantor PU,” ucap Achmad di RS Santo Yusup, Jalan Cikutra, Sabtu (25/8). Keesokan harinya, te-

man-temannya belum menyadari Fajar sudah tewas. Mereka menyangka Fajar tertidur pulas dan belum bangun meski hari sudah siang. Ketika mencoba dibangunkan, ternyata Fajar tidak bereaksi sama sekali. “Kedua temannya yaitu Rudi dan Asep curiga dengan kondisi Fajar. Lalu mereka melapor ke polisi. leh Polisi, korban dibawa ke RS Santo Yusup untuk memastikan kondisi korban,” jelas Achmad. Dari hasil pemeriksaan dokter, kata Achmad, korban dinyatakan sudah tewas. Setelah itu, warga Jalan Muararajaeun Kota Bandung itu akhirnya dibawa oleh keluarga. Achmad mengaku, pihak keluarga menolak dilakukan visum atas Fajar. “Mereka sudah menerima dengan meninggalnya korban, dan menyatakan itu sebagai takdir,” lanjut dia. Achmad melanjutkan, korban kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Fajar akan dimakamkan di kampung halamannya. “Dia akan dimakamkan di Purbalingga Jawa Tengah,” jelas dia. (sob)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.