TARGET LULUS 100%

Page 10

LintasJabar

INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW. INILAHJABAR.COM, WWW.YANGMUDA.COM, WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH INILAH REVIEW

- SENIN 23 APRIL 2012

Bamunas Mantap Jadi Cawalkot Tawarkan Perbaikan Pendidikan, Kesehatan, dan Pekerjaan

INILAH/IBNU SAECHU

SEKITAR lima ribu pendukung turut mendampingi Bamunas Setiawan Boediman saat resmi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Cirebon 2013. Bamunas Setiawan Boediman akrab disapa Oki yang dikenal sebagai pengusaha nasional ini secara resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Cirebon 2013, Minggu (22/4). Keseriusannya untuk melangkah ke gedung putih ini terungkap saat pemilik pusat perbelanjaan terbesar di Kota Cirebon, Grage Mall, tersebut mengembalikan formulir pendaftaran pencalonannya ke Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Cirebon. Bamunas yang terdaftar sebagai kader PDIP sejak tahun 1999 ini mantap mendaftar, mengaku terketuk untuk bisa turut andil mengangkat Kota Cirebon ke arah lebih baik. Pantauan INILAH, seolah tak mau kalah dengan kandidat lain, sekitar lima ribu pendukung pun turut mengantar langkah Bamunas mengembalikan formulir pendaftaran. Massa pendu-

PENDAFTARAN: Bakal Calon Wali Kota Cirebon Bamunas Setiawan Boediman (tengah, berbaju putih) diapit Boediman Kusika (kanan) Sekretaris DPC PDIP Didi Sunardi (samping ketiga dari kiri) dan Ketua Tim Verifikasi Cicip (kedua dari kiri), saat menyerahkan formulir pendaftaran, Minggu (22/4)

kung Bamunas bahkan sudah terlihat berkumpul sejak pagi hari. Sekitar pukul 09.00 WIB, Bamunas kemudian berangkat dari kediamannya di Kawasan Kompleks Perumahan Pegambiran Residence diantar ribuan pendukung mulai dari abang becak, nelayan, dan para veteran. “Saya mantap nyalon sebagai Wali Kota Cirebon melalui PDIP dan hari ini secara resmi saya menyerahkan berkas pencalonan saya,” kata Oki sapaan akr-

ab Bamunas, Minggu (22/4). Oki menyampaikan komitmennya untuk membangun Kota Cirebon. Setidaknya ada tiga bidang yang akan dia prioritaskan, yakni pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan. “Kalau ketiga bidang tersebut baik Insya Allah semuanya akan baik. Dan saya berkomitmen untuk merealisasikannya sehingga rakyat Cirebon menjadi lebih baik,” tegasnya. Terkait pencalonan diri-

Miliaran Dana APBN Ngucur ke Subang INILAH, Subang - Tahun ini, puluhan miliar dana APBN mengucur ke Subang dari sejumlah kantor kementerian. Dana tersebut guna peningkatan ekonomi masyarakat nelayan dan penguatan infrastruktur di wilayah hukum Kabupaten Subang. Anggota Fraksi Golkar DPRD Subang Mimin Hermawan yang menerima laporan realisasi dana bantuan dari seniornya di DPR menyatakan, bantuan dana tersebut sedikitnya berasal dari empat pos kementerian seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pertanian. “Bantuan itu untuk tahun anggaran 2012, yang keseluruhannya masuk me-

lalui pemerintah daerah. Ini dana tidak kecil, jadi masing-masing kita memiliki kewajiban untuk mengawasi realisasinya, jangan sampai terjadi kebocoran,” terang Mimin kepada INILAH, Minggu (22/4). Secara rinci, Mimin menguraikan, bantuan yang berasal dari Kementerian Kelautan Perikanan sebesar Rp1,9 M untuk 19 paket di Ditjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kesehatan untuk Program Gizi & Kesehatan Ibu dan Anak sebesar Rp3,468 M, Kementerian PU melalui PNPM Mandiri Rp3,705 M dan dari Kementerian Pertanian melalui Ditjen Tanaman Pangan Rp8.892.150.000. Untuk pos pertanian, Pemkab Subang juga akan

dibantu melalui Ditjen Hortikultura Rp983.400.000 dan BPPSDMP sebesar Rp326.469.000. “Ada juga untuk normalisasi kali Cipunagara Rp40 miliar, dan untuk perbaikan saluran tambak di Kecamatan Blanakan Rp10.22 miliar serta untuk perbaikan saluran pertanian kurang lebih sekitar Rp20 miliar,” paparnya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Subang Komir Bastaman mengapresiasi upaya Mimin dalam membangun Subang. Dengan bantuan tersebut, kata Komir akan menguatkan sektor ekonomi masyarakat dan memperluas capaian pembangunan infrastruktur di Kabupaten Subang. (annas nashrullah/ghi)

nya, Bamunas mengaku, dorongan pihak keluarga sangat besar. Posisi sebagai wali kota diharapkan akan menjadi jalan yang lebih luas untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. “Saya mencalonkan diri jadi wali kota bukan cari jabatan tetapi untuk mengabdikan diri kepada masyarakat,” ujarnya. Sementara itu, Budiman Kusika, ayah Bamunas Setiawan yang turut mengantar anaknya tak henti-

hentinya memberikan semangat kepada putranya untuk merealisasikan tiga bidang yang menjadi program prioritasnya tersebut. “Saya akan ada di belakang Oki atau Bamunas. Jika saat menjabat dia terbukti memperkaya diri, maka saya sendiri yang akan memimpin demo untuk menurunkan dia,” tegas Budiman seusai mengantarkan putranya, Bamunas, menyerahkan berkas pendaftaran. (ibnu saechu/ghi)

>10

Polisi Gagalkan Pencurian Besi Senilai Rp18 Miliar INILAH, Cirebon Polres Cirebon Kota berhasil menggagalkan pencurian baja konstruksi senilai Rp18 miliar milik PLN Pusat, Minggu (22/4) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Petugas menyita delapan mobil trailer yang mengangkut baja konstruksi tersebut, sedangkan 23 trailer lainnya tidak sempat disita karena sudah keluar dari pelabuhan. Informasi yang berhasil dihimpun, sebanyak 31 kontainer baja konstruksi dari Jakarta dibongkar di Pelabuhan Cirebon, Minggu (22/4) dini hari. Bahan konstruksi ini rencananya akan digunakan untuk proyek pembangkit listrik di Atambua, Nusa Tenggara Timur. “Sebanyak 31 truk tersebut diberangkatkan pada 10 April 2012 dan seharusnya sudah tiba di Surabaya pada 14 April 2012 untuk mengisi bahan bakar,” ungkap Kapolres Cirebon Kota AKBP Edi Suheri melalui Kasat Reskrim AKP Didik Purwanto, Minggu (22/4). Namun, bahan konstruksi bangunan proyek PLN tersebut rupanya dicuri satu perusahaan di Jakarta. Barang-barang yang diangkut me-

AKBP Asep Edi Suheri

lalui laut menggunakan kapal Green Gold Marine dari Jakarta tersebut dibongkar di Pelabuhan Cirebon dan diangkut kembali ke Kapuk, Jakarta. “Kapal tersebut ternyata tidak sampai tujuan dan didapati bersandar di Pelabuhan Cirebon dengan kondisi barang kiriman sudah dibongkar,” kata Didik. Dari 31 trailer yang mengangkut baja konstruksi, polisi baru berhasil mengamankan delapan trailer. Sedangkan 23 trailer lainnya sudah terlanjur keluar pelabuhan. Hingga Minggu sore, barang bukti. Berupa delapan trailer yang mengangkut baja tersebut masih berada di Pelabuhan Cirebon. “Kami sudah mengamankan para pelaku termasuk nakhoda kapal. Kami masih menyelidiki kasus ini,” tegas Didik. (ibnu saechu/ghi)

Pemkab Karawang Gandeng Swasta Atasi Sampah INILAH, Karawang - Pemkab Karawang menggandeng pihak ketiga dalam pengelolaan sampah. Langkah tersebut dilakukan karena tempat pembuangan akhir (TPA) Jalupang yang berada di Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, kondisinya sudah overload. Bahkan, ketinggian gunungan sampah tersebut mencapai tujuh meter. Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Karawang, Yusuf Abdul Gani mengatakan, dari luas lahan di TPA Jalupang yang mencapai 7,5 hektare, saat ini yang sudah terisi sampah mencapai lima hektare. Hal itu menjadi masalah tersendiri bagi Pemkab karena sampah dari masyarakat perkotaan, setiap hari rata-rata mencapai 1.400 kubik. Akan tetapi,

ILUSTRASI/NET

MENUMPUK: Tumpukan sampah menjadi pemandangan biasa di beberapa sudut Kota Karawang, karena tingginya produksi sampah rumah tangga.

Pemkab hanya mampu menangani 480 kubik per hari. Selebihnya, sampah tersebut tak terangkut dan ditangani sendiri oleh warga. “Yang menjadi masalah tersendiri bagi pemkab, yak-

ni sampah dari masyarakat perkotaan. Untuk itu, perlu ada terobosan untuk mengelola sampah ini,” ujar Yusuf, kepada INILAH, Minggu (22/4). Yusuf menuturkan, saat ini Pemkab Karawang ha-

nya memiliki 40 unit armada pengangkut sampah. Dalam sehari, satu armada mengangkut sampah dengan dua rit (perjalanan). Sekali perjalanan, kapasitasnya hanya enam kubik. Selain armada yang minim, jarak tempuh pengangkutan juga jauh. Dari Karawang (pusat kota) ke TPA Jalupang saja, lanjut dia, jaraknya antara 40 km. Sedangkan dari Rengasdengklok, mencapai 60 km. Namun, jarak tempuh dari Cikampek dan Cilamaya cukup dekat, antara 15-20 km. Karena itu, armada dari kawasan itu bisa mengangkut sampah sampai tiga rit. Salah satu upayanya, sambung Yusuf, Pemkab bekerja sama dengan swasta untuk mencari solusinya. (asep muylana/ghi)

Gugah Kesadaran Antikorupsi Ala KPK dan TII Lewat Tayangan Film PRAKTIK korupsi yang sudah mendarah daging di Indonesia terus menggugah kalangan aktivis untuk memeranginya. Berbagai cara dilakukan para aktivis anti korupsi untuk memerangi korupsi yang kini kian merajalela di berbagai sendi kehidupan masyarakat. Salah satunya melalui pemutaran film anti korupsi bertajuk “K vs K (Kita Versus Korupsi)” pro-

duksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Transparency International Indonesia (TII), dan United State Agency International Developement (USAID). Kampanye antikorupsi melalui pemutaran film tersebut terus gencar dilakukan KPK, TII, dan para penggiat antikorupsi di berbagai tempat. Antusiasme masyarakat terhadap pemutaran film tersebut cukup bagus. Hal itu seperti terlihat saat nonton barang film “K vs K” di aula

INILAH/ZAINUMUKHTAR

NONTON BARENG: Keluarga besar Pondok Pesantren al Musadaddiyah saat nonton bareng pemutaran film K vs K (Kita Versus Korupsi).

Pondok Pesantren al Musadaddiyah Jalan Mayor Syamsu Garut, Sabtu (21/4), mulai sekitar pukul 16.30 WIB. Ratusan warga pria dan wanita keluarga Pondok Pesantren Al Musadaddiyah, pengurus, dan santri/santri­ wati perdatangan menghadiri acara tersebut. Hadir dalam acara tersebut mantan Panglima TNI yang juga mantan Ketua Tim Analisis dan Advokasi KPK Endiartono Sutarto, Sekretaris Jenderal TII Teten Masduki,

beberapa tokoh paguyuban Warga Indonesia Asli Garut (Wi-Asgar), dan sejumlah aktivis antikorupsi. Film K vs K merupakan kumpulan empat film pendek berdurasi sekitar 70 menit. Keempat film tersebut yaitu Rumah Perkara karya Emil Heradi, Selamat Siang Risa! karya Ine Febriyanti, Pssssttt.. Jangan Bilang Siapa- siapa! karya Chairun Nissa, dan Aku Padamu karya Lasja F Susantyo. Dua dari empat film

pendek yang menyuguhkan realitas sosial di tengah masyarakat itu diangkat dari kisah nyata. Teten Masduki menyebutkan, film K vs K yang merupakan film nonkomersial itu sejak peluncurannya sekitar pertengahan Februari lalu, telah ditonton sedikitnya 12.000 orang di kota Jakarta, Semarang, Makassar, dan Pekalongan. “Ada 17 kota lainnya yang menunggu pemutaran film ini. (zainulmukhtar/ghi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.