1 minute read

Tulle Kaku

Next Article
Scuba

Scuba

Advertisement

tulle kaku

Kain tile (atau bahasa Inggrisnya “tulle”) adalah kain dengan ciri khas seperti jaring, yaitu memiliki permukaan yang berlubang-lubang sehingga menjadikannya kain transparan. Kain tile dapat dibuat dengan serat sutra, nilon, katun, rayon dan serat lainnya. Dari berbagai jenis serat yang ada, jenis yang paling langka terbuat dari rayon dan yang paling banyak dijual di pasaran adalah yang terbuat dari poliester.

Dalam bahasa Inggris, nama kain ini adalah tulle, yang diambil dari kota Tulle – kota di wilayah tengah selatan Perancis. Kota tersebut merupakan pusat produksi sutra dan renda di abad ke-18, dan diperkirakan bahwa tulle awalnya berasal dari sana. Kain tile dipercaya pertama kali tampil sebagai kostum balet Paris, kemudian tile mulai meningkat popularitasnya setelah dipakai Ratu Victoria pada gaun pernikahannya di tahun 1840.

Kain tulle kaku banyak yang menyebutnya juga dengan kain tutu atau kain jala. Kain ini terasa kaku karena pada proses pembuatannya kain ini sering diberi starch, zat yang dicampur dengan air agar membuat kain tersebut agak keras atau kaku. Saat ini, kain tile yang diproduksi merupakan jenis bobbinet, yang diciptakan di Inggris oleh John Heathcoat pada tahun 1807. Kain tulle kaku memiliki tekstur yang tentunya lebih kaku daripada tulle halus.

Pada umumnya, kain tile kaku ini digunakan untuk membuat kostum, tutu balet (atau rok tutu), karangan bunga, dan lain-lain. Selain itu, tukang kebun menggunakan kain tile untuk melindungi tanaman mereka dari serangga serta dijadikan sebagai lapisan pelindung untuk buah tanaman mereka dari hewan pengerat maupun burung. Kain tile yang agak keras dan kaku digunakan untuk menciptakan efek mengembang terutama pada rok wanita serta kesan mengapung pada pakaian.

Kain ini tidak boleh dicuci dengan mesin cuci karena drum pemutar dalam mesin akan merusak serat halusnya sehingga bentuk kain berubah. Kain ini juga sebaiknya tidak disetrika karena tidak tahan panas. Jika terpaksa maka hindari berhenti di satu titik, karena kain akan mengalami overheat dan meleleh.

This article is from: