INDOPOST DECEMBER 2017

Page 41

ANEKA

41

Apa yang Terjadi pada Otak Setelah Meninggal Dunia Ketika melihat orang meninggal, kita hanya melihat tubuh yang terbujur kaku. Namun, apa yang terjadi pada otak orang yang meninggal. Sadarkah jika ia sudah meninggal?

A

nda mungkin pernah mendengar tentang orang-orang yang telah meninggal dan hidup kembali mengatakan melihat cahaya di ujung terowongan. Atau mereka melayang di atas tubuh mereka, melihat saat para dokter dengan panik bekerja untuk membuat mereka tetap hidup. Tapi sampai sekarang, belum diketahui apakah pikiran terus bekerja setelah meninggal. Dr. Sam Parnia dan timnya dari New York University Langone School of Medicine memiliki pertanyaan yang sama. Para peneliti tersebut berusaha menemukan jawabannya dengan cara yang jauh lebih tidak berbahaya, melihat studi di Eropa dan Amerika Serikat mengenai orang-orang yang menderita serangan jantung dan “hidup kembali.” “Mereka akan menggambarkan menyaksikan dokter dan perawat yang bekerja dan mereka akan menggambarkan sadar dengan semua percakapan, hal-hal visual yang sedang

terjadi, yang seharusnya tidak diketahui mereka,” kata Parnia. Kenangan mereka juga diverifikasi staf medis yang melaporkan pasien mereka dapat mengingat detailnya. Kematian, dalam arti medis, adalah saat jantung berhenti berdetak dan memotong darah ke otak. Ini berarti fungsi otak juga berhenti dan tidak bisa lagi menjaga tubuh tetap hidup. Parnia menjelaskan korteks serebral otak--yang disebut otak “bagian berpikir” juga melambat langsung, dan garis datar, yang berarti tidak ada gelombang otak yang terlihat pada monitor listrik, dalam waktu 2 sampai 20 detik. Hal ini akhirnya berujung pada kematian otak. Parnia dan rekan-rekannya juga mengamati bagaimana otak bereaksi selama serangan jantung untuk menentukan seberapa banyak pengalaman ini berhubungan dengan aktivitas otak. “Pada saat yang sama, kita juga mempelajari pikiran dan kesadaran manusia dalam konteks kematian, untuk memahami

apakah kesadaran akan musnah atau apakah itu berlanjut setelah Anda meninggal untuk beberapa waktu - dan bagaimana hal itu berkaitan dengan apa yang terjadi di dalam otak secara real time, “katanya. Ini bukan pertama kalinya tercatatnya aktivitas otak setelah kematian. Dokter di unit perawatan intensif Kanada menemukan seorang pasien yang otaknya masih aktif terus menerus hingga 10 menit setelah petugas medis mematikan mesin pendukung kehidupan mereka, namun tidak pasa tiga pasien lainnya. Selama lebih dari 10 menit setelah petugas medis menyatakan orang tersebut meninggal secara klinis, gelombang otak, seperti yang kita alami dalam tidur kita, terus terjadi. Para peneliti juga menemukan pengalaman kematian bisa sangat berbeda untuk masing-masing pasien. Setiap pasien mencatat hasil electroencephalographic yang berbeda - aktivitas listrik di otak - baik sebelum dan sesudah kematian. n

Kisah Wanita Italia yang Kerap Keluarkan Keringat Darah Seorang wanita di Italia didiagnosis terkena penyakit misterius setelah ia mengeluarkan keringat darah dari telapak tangan dan wajahnya. Laporan kondisi wanita ini dipublikasikan Canadian Medical Association Journal (CMAJ).

W

berdasarkan adanya sel darah merah yang muncul selama pemeriksaan mikroskopis.

Ia mengatakan kepada dokter, keringat darah yang keluar akan meningkat saat dirinya stres. Dokter yang menangani masih heran karena tidak ada lesi (luka) pada kulit atau organ dalam, yang menyebabkan timbulnya berkeringat darah.

Pasien diberikan obat propranolol (20mg/ hari) untuk mengatasi gejala walaupun gejala secara keseluruhan belum hilang sama sekali.

anita, yang tidak disebutkan namanya ini dirawat di rumah sakit setelah mengalami kondisi tersebut selama 3 tahun. Ia hanya berkeringat darah saat ia melakukan aktivitas fisik atau saat tidur. Sementara itu, pemicu gejala masih tidak diketahui.

“Pasien kami telah terisolasi karena merasa malu berkeringat darah. Dia melaporkan gejala itu disertai gangguan depresi dan cemas,” tulis laporan dokter. Dokter hanya mengatasi gangguan depresi dan kecemasannya tapi keringat darah yang keluar masih berlanjut. Setelah melakukan beberapa tes, dokter dapat memastikan, kapasitas darah dan kemampuan pembekuan darah normal. Pemeriksaan terus berlanjut. Dokter mendiagnosis, wanita yang berusia 21 tahun ini memiliki kelainan langka, yang dikenal sebagai hematohidrosis. Hal ini

Hematohidrosis adalah penyakit yang jarang terjadi saat seseorang mengeluarkan keringat darah melalui kulit. Penyebab penyakit ini masih misteri. Tapi dikaitkan dengan penyakit sistemik, seperti menstruasi.

Dr. Michelle Sholzberg, ahli hematologi klinis di St. Michael’s Hospital di Toronto, Kanada memberikan tanggapan. “Saya belum pernah melihat kasus seperti ini sebelumnya. Tapi saya tidak berpikir, gejala hematohidrosis adalah indikasi gangguan pendarahan. Menurut saya, ini indikasi adanya abnormal antara kelenjar keringat dan pembuluh darah,” jelas Sholzberg. Hematohidrosis jarang dilaporkan. Hanya ada sedikit laporan yang ada, menurut sebuah studi tahun 2013 oleh Institute of Post Graduate Medical Education a Research. n

Vol.20, Issue 235, December 2017


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.